Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin. Pada keadaan
normal, didalam tubuh senyawa ini akan mengalir dalam darah dan dibawa oleh darah
menuju ginjal untuk dieksresikan melalui urin. Namun asam urat ini kelarutannya
rendah dalam air sehingga senyawa ini akan menumpuk apabila dalam jumlah
berlebih diberbagai tempat dalam tubuh seperti disendi ataupun diginjal yang disebut
dengan Hiperurisemia (Murray.,et al :2006)
Kadar asam urat dalam darah >6,9 mg/dL untuk laki-laki dan untuk
perempuan 5,6 mg/dL. Hiperurisemia terjadi karena adanya gangguan dari
pemecahan purin yang menyebabkan asam urat diproduksi dalam jumlah banyak atau
dikarenakan ginjal tidak dapat berfungsi mengeluarkan asam urat dengan baik.
Hiperurisemia ini jika dibiarkan akan berkembang menjadi gout, pembentukan batu
asam urat, tofi, dan nefritis interstisial (Katzung, 2010 : 609)
Pemeriksaan kadar asam urat bertujuan untuk menegakkan diagnosis,
pemantauan terapi, menilai komplikasi maupun sebagai salah satu pemeriksaan
kesehatan yang rutin dilakukan. Pemeriksaan kadar asam urat dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode.

I.I. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa saja metode yang dapat digunakan untuk pemeriksaan asam urat.
2. Bagaimana prosedur dari masing-masing metode.
3. Kelemahan dan kelebihan dari masing-masing metode.
I.2. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Eksperimen Hewan Uji dan In
Vitro
2. untuk mengetahui metode-metode yang digunakan untuk pemeriksaan asam
urat, prosedur dari masing-masing metode serta kelemahan dan kelebihan dari
masing-masing metode sehingga dapat dilakukan pemilihan metode yang
tepat dalam pemeriksaan asam urat.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Metode pengujian
Pemeriksaan kadar asam urat darah sangat penting dilakukan untuk
mendeteksi gangguan metabolisme purin. Metode metode yang dapat digunakan
untuk pemeriksaan asam urat yaitu sebagai berikut :
2.1.1. Metode enzimatik spektrofotometri
metode spektrofotometri adalah pengukuran kuantitatif dari refleksi atau
transmisi sifat material sebagai fungsi dari panjang gelombang. Metode ini
melibatkan penggunaan spektrofotometer . spektrofotometer adalah photometer (alat
untu mengukur intensitas cahaya ) yang dapat megukur intensitas sebagai fungsi dari
panjang gelombang sumber cahaya. Pada metode spektrofotometri, pemecahan asam
urat dengan bantuan enzim uricase. Enzim uricase akan bereaksi dengan enzim
peroksidase,

peroksida

(POD),

TOOS`(N-ethyl-N-(2-hydroxy-3-sulfopropyl)-3-

methylaniline) dan 4-aminophenazon yang membentuk warna quinoneimina sebagai


sinyal. Kadar asam urat tersebut dihitung berdasarkan intensitas cahaya yang
terbentuk. (He X,. et al, 1999)
Kelemahan dari metode ini adalah jumlah serum yang digunakan lebih
banyak, kemudian kurang praktis dikarenakan pemeriksaan dengan menggunakan

metode ini mengharuskan pasien harus pergi ke laboratorium untuk pengambilan


darah vena yang dalam pengambilannya memerlukan tenaga ahli. Kelebihan dari
metode ini adalah lebih spesifik, presisi dan akurasi tinggi sehingga mampu
menganalisa dengan baik. ( Figueiredo., et al.,2009)
2.1.2. Metode Strip test (Electrode-based biosensor)
Electrode-based biosensor menggunakan prinsip berdasarkan perbedaan
potensial dari hasil ikatan enzim uricase (oksidase urat/UOx) yang teradsorpsi ke
dalam pori-pori CF (carbon felt) yang pada akhirnya digunakan sebagai colimn-type
enzyme reactor bersama dengan peroxsidase-adsorbed CF-based bioelectrocatalic
H2O2 sebagai detector unutk biosensor amperometri asam urat. Biosensor
didefinisikan sebagai perangkat pengukuran yang memanfaatkan reaksi kimia atau
biologis untuk mendeteksi dan mengukur analit tertentu. Biosensor terdiri dari
bireceptor analit khusus (enzim, antibody, asam nukleat, jaringan, sel atau
mikroorganisme) dan elemen trasduser fisik ( elektroda, optik, massa atau kuarsa)
yang megubah perubahan reseptor untuk menjadi sinyal yang terdeteksi. Teknologi
biosensor merupakan alternatif yang baik untuk teknik analisis. Teknologi ini
memanfaatkan sistem spesifikasi dan sensitivitas, serta membutuhkan biaya yang
tidak terlalu tinggi. Kelemahan menggunakan metode ini adalah kurang spesifik dan
hasil yang didapatkan kurang akurat. Sedangkan kelebihan dalam metode ini adalah
jumlah sampel yang digunakan lebih sedikit hanya 1-2 tetes darah dan harga relatif

lebih murah, praktis karena pasien bisa melakukannya diruamh tanpa bantuan tenaga
ahli. (De souza gil., et al, 2010)
2.1.3. Metode Kolorimetri enzimatik
Metode kolorimetri merupakan metode berdasarkan proses rekasi reduksi oksidasi.
Metode ini merupakan metode yang spesifik untuk asam urat. dalam penentuan kadar
asam urat sinar yang terserap pada panjang gelombang maksimumnya (293 nm)
digunakan sebagai indikator untuk jumlah asam urat yang terukur. Kelemahan dari
metode ini adalah pembacaan pada panjang gelombang 293 nm memerlukan
spektrofotometer yang harganya relative mahal. (Domagk, et al, 1967)
2.2. Tujuan
Pengujian kadar asam urat ini, bertujuan untuk melihat abnormalitas kadar
asam urat dalam tubuh yang ditandai dengan kadar asam urat dalam tubuh melebihi
batas normalnya yaitu >6,9 mg/dL untuk laki-laki dan untuk perempuan 5,6 mg/dL.
2.3. Prosedur pengujian
Adapun prosedur pengujian setiap metode pemeriksaan asam urat :
2.3.1. Metode Spektrofotometri enzimatik
Prosedur pemeriksaan pada metode ini adalah : ( Hamzah HH, et al, 2013)
Serum

Darah vena pasien diambil, ditampung dalam tabung yang sudah berisi
antikoagulan Li-heparin atau K2-EDTA

Darah disentrifugasi dengan kecepatan 2500 rpm selama 15 menit. Hasil


sentrifugasi diambil bagian serumnya.

Reagen asam urat ditambahkan pada tabung yang sudah berisi sampel
(serum). Didiamkan selama 20 menit untuk memungkinkan proses reaksi
secara sempurna. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan UV-Vis
Spectrophotometer

Urin
sampel urin diperoleh dari relawan laki-laki. relawan adalah pasien gout.
Sampel urin dikumpulkan 24 jam

sebelum dianalisis urin disimpan dalam lemari es pada 3 C. Sampel urin


disentrifugasi selama 15 menit di 4000 rpm. 1 ml sampel urine diencerkan
dengan air

disaring melalui 0.45 m pori fi lter. konsentrasi asam urat dalam sampel
ditentukan dengan menggunakan metode grafik kalibrasi

2.3.2. Metode Strip test (Electrode-based biosensor)


Prosedur pemeriksaan pada metode ini adalah : (Chen., et al, 2005)

Darah sebanyak 1-2 tetes yang diperoleh dari darah kapiler diteteskan dalam
target strip yang sudah terpasang pada alat pengukur lalu dilihat hasil pengukurannya
setelah 5 menit.

2.3.3. Metode Kolorimetrik enzimatik


Prosedur metode ini adalah: (Domagk, et al, 1967)

1 mL darah ditambahkan 2 mL etanol. Campuran kemudian disimpan dalam


tabung sentrifugase. Darah di sentrifugase dengan kecepatan 3600 rpm selama
5 menit.Ditambahkan reagen asam urat.

Diinkubasi selama 10 menit. Diukur dengan spektrofotometer dengan panjang


gelombang 293 nm.

2.3.4. Evaluasi.
Parameter-parameter yang dilihat pada metode-metode enzimatik adalah nilai
absorban sampel uji. Setelah didapat nilai absorban maka dapat dihitung kadar asam
urat dengan rumus :

Kadar uji

absorbansi uji
absorbansistandar kadar standar

Hasil pemeriksaan kadar asam urat yang diperoleh dibandingkan dengan


kadar asam urat darah normal. Dari metode-metode tersebut bahwa metode yang
paling baik digunakan yaitu metode enzimatik dikarenakan hasil yang diperoleh
memiliki presisi, data yang diperoleh kualitatif dan kuantitatif dan akurasi tinggi
tetapi biayanya cenderung tinggi dan kurang praktis dikarenakan membutuhkan
tenaga ahli dalam pengambilan darah vena, sedangkan strip test akurasinya cenderung
rendah, dan data uang diperoleh hanya kualitatif tetapi biayanya lebih murah,
sederhana dan praktis.

BAB III
KESIMPULAN

1. Metode-metode yang digunakan untuk pemeriksaan asam urat yaitu metode


spektrofotometri enzimatik, kolorimetrik enzimatik dan striptest (Electrodebased biosensor)
2. Prosedur dari metode enzimatik sebagai berikut : Mulai Pengambilan darah,
sentrifugasi darah, penambahan reagen asam urat, kemudian pemeriksaan
dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 293 nm. Sedangkan
prosedur pemeriksaan dengan menggunakan striptest : dimulai dari
pengambilan darah kapiler 1-2 tetes kemudian dibaca kadar asam urat yang
terukur.
3. metode enzimatik memiliki kelebihan yaitu memiliki presisi, data yang
diperoleh

kualitatif

dan

kuantitatif

dan

akurasi

tinggi

sedangkan

kelemahannya yaitu biayanya cenderung tinggi dan kurang praktis


dikarenakan membutuhkan tenaga ahli dalam pengambilan darah vena,
sedangkan metode striptest kelemahannya adalah akurasinya cenderung
rendah, dan data uang diperoleh hanya kualitatif sedangkan kelebihannya
adalah biayanya lebih murah, sederhana dan praktis.

DAFTAR PUSTAKA
Chen, J.-C. H.-H. Chung, C.-T. Hsu, D.-M. Tsai, A.S. Kumar, J.-M. Zen, 2005. A
disposable single-use electrochemical sensor for the detection of uric acid in
human whole blood. Department of Chemistry, National Chung Hsing
University, Taichung 402, Taiwan

De Souza Gil E, de Melo GR (2010) Electrochemical biosensors in pharmaceutical


analysis. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences 46: 375-391.
Domagk G. F. AND H. H. Schlicke, 1967 , A Calorimetric Method Using Uricase
and Peroxidase for the Determination of Uric Acid . Physiologischchemisches Institut der UniversitEt, S4 GBttingen, Germany
Figueiredo EC, de Oliveira DM, de Siqueira ME, Arruda MA (2009) On-line
molecularly imprinted solid-phrase extraction for the selective
spectrophotometric determination of nicotine in the urine of smokers. Anal
Chim Acta 635: 102-107. Dalam journal Spectrophotometric Determination
of Uric Acid in Urine Based-Enzymatic Method Uricase with 4Aminodiphenylamine Diazonium Sulfate (Variamine Blue RT Salt)
Hamzah HH, Zainiharyati Mohd ZaiN, Nor Lailatul Wahidah Musa, Yun-Chun Lin1
and Emma Trimbee, 2013. Spectrophotometric Determination of Uric Acid
in Urine Based-Enzymatic Method Uricase with 4-Aminodiphenylamine
Diazonium Sulfate (Variamine Blue RT Salt). School of Chemistry,
University of Southampton, Highfield Campus, SO17 1BJ, Southampton,
UK.
He X, Tubino M, Rossi AV (1999) Selective and sensitive spectrophotometric
determination of total vanadium with hydrogen peroxide and 4-(2pyridylazo)- resorcinol. Analytical Chimica Acta 389: 275-280. Dalam
journal Spectrophotometric Determination of Uric Acid in Urine BasedEnzymatic Method Uricase with 4-Aminodiphenylamine Diazonium Sulfate
(Variamine Blue RT Salt)
Katzung, B. G, 2010. Farmakologi dasar dan klinik. 10th ed. Jakarta. EGC
Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. (2006). Harper's Illustrated
Biochemistry (Vol. 27). Toronto: The McGraw-Hill Companies Inc.

MAKALAH METODE PENGUJIAN ANTIHIPERURISEMIA


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Eksperimen Hewan Uji dan In Vitro

Disusun oleh :
Bella Rukmana

10060313115

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1437 H / 2016

Anda mungkin juga menyukai