Anda di halaman 1dari 4

1

PEMERIKSAAN IVA
Dr Suka Dwi Rahardja, SpPA
PENDAHULUAN
Kanker serviks adalah kanker ganas yang menyerang pada organ serviks pada wanita dan
menduduki urutan pertama di Indonesia. Nama lain kanker serviks adalah kanker rahim atau
kanker mulut rahim. Di wilayah Kalsel kanker serviks menduduki urutan pertama dari semua
keganasan pada wanita. Kanker serviks dalam perjalanannya termasuk jenis kanker yang kronik
dan progesif, artinya penyakit ini timbul dalam waktu yang lama dan terus berlanjut bila tidak di
hentikan segera. Sebenarnya kanker serviks dapat dideteksi sejak dini dengan cara melakukan
skrenning/ deteksi dini. Salah satu metoda yang sering di pakai di wilayah Kalsel adalah dengan
metoda Pap smear. Namun data di bagian Lab PA RSUD Ulin Banjarmasin tiap tahun yang
melakukan Pap smear kurang dari 1500 sampel. Sebagai alternatif lain dari deteksi ini adalah
dengan IVA (Inspeksi Visual With Acetid Acid), yaitu dengan cara mengolesi serviks dengan
asam cuka/ asam asetat 3-5 % dan di lihat perubahannya selama 1 menit. Pemeriksaan ini sangat
efektif untuk dilakukan di daerah yang jauh dari laboratorium PA atau daerah terpencil. Ada
beberapa metoda dalam deteksi dini kanker serviks seperti table 1.
Dalam modul ini akan dibahas tentang Pap smear dan IVA dari segi cara persiapan,
pengambilan, pengiriman sampel dan pembacaan hasilnya.
Metoda
Pap smear
IVA
Biospi
Kolposkopi

Aman

Tabel 1. Metoda deteksi dini kanker serviks


Praktis
Terjangkau
Efektif

YA
YA
TIDAK
TIDAK

TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK

TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK

YA
YA
TIDAK
TIDAK

Mudah
TIDAK
YA
TIDAK
TIDAK

IVA
Adalah pemeriksaan serviks secara visual/ kasat mata/ mata telanjang dengan
menggunakan asam cuka 3-5 % untuk mendeteksi abnomalitas epitel mulut rahim. Daerah yang
tidak normal akan terlihat warna putih (asetowhite), yang mengindikasikan bahwa mulut rahim
mungkin ada lesi prakanker.
Keuntungan metoda IVA dibanding dengan metoda deteksi dini yang lainnya adalah
1. Aman, tidak mahal dan mudah dilakukan
2. Akurasinya sama dengan beberapa metoda/ tes lainnya
3. Dapat dikerjakan oleh semua tenaga kesehatan asal sudah pernah dilatih
4. Hasilnya segera dapat diketahui, sehingga cepat diputuskan penatalaksanaannya
5. Alat dan bahan mudah didapat dan murah
6. Tidak bersifat invasive
Alat dan bahan habis pakai
Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan IVA adalah peralatan yang biasanya tersedia
di klinik atau poli KIA seperti berikut:
1. Meja periksa, bisa berupa meja periksa umum dan meja ginekologik

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Lampu sorot(bisa senter, lampu kepala atau lampu portable khusus)


Spekulum/ cocor bebek (ukuran kecil, sedang dan besar) yang telah disterilkan
Lidi kapas
Forcep/ korentang untuk mengambil kapas
Larutan asam asetat 3-5 % (sebaiknya tidak membuat sendiri oplosannya)
Sarung tangan

Cara pengambilan dan pembacaan hasil IVA


Syarat mutlak persiapan tidak ada, hanya tidak diperbolehkan dilakukan bila sedang haid
dan dihindari bila sedang hamil. Pengamatan daerah SSK/ area transisi/ area tranformasi harus
betul betul diperhatikan dengan benar.
Urutan pengambilan sampel sbb
1. Persiapan
a. Kosongkan kandung kencing lebih dahulu
b. Motivasi pasien agar relak dan tidak tegang, biasanya diterangkan cara
pengambilan sampel
c. Tanyakan berapa kali melahiran lewat bawah, untuk tujuan pemilihan alat
spekulum/ cocor bebek
i. Belum pernah, sebaiknya pakai ukuran kecil
ii. 1-2 kali, sebaiknya pakai ukuran sedang
iii. Lebih dari 2 kali, sebaiknya pakai ukuran besar
d. Celana dalam/ CD dilepas
e. Cek semua alat sekali lagi
i. Spekulum apa sudah terkunci
ii. Lampu sorot
iii. Korentang, kapas dan lidih kapas
iv. Asam cuka dll
2. Proses pengambilan dan pembacaan hasil IVA
a. Pasien tidur dalam posisi lutut ditekuk/ litotomi pada meja periksa
b. Cuci tangan sampai rata dengan sabun sampai bersih, keringakan dan pakai
sarung tangan
c. Inspeksi/ pengamatan genitalia eksterna dan lihat apakah ada discharge/ lendir
disekitar uretra dan labia mayor/ minor
d. Pegang spekulum dengan tangan kanan, sedang tangan kiri memegang/
melebarkan labia mayor
e. Spekulum ditempelkan vulva bawah untuk adaptasi.
f. Dengan hati-hati masukan spekulum dengan cara miring sepenuhnya atau sampai
terasa ada tahanan dan diputar 90 derajat berlawanan jarum jam. Buka spekulum
untuk melihat seluruh leher rahim. (catatan: pada kasus dengan posisi leher rahim
anterior dan posterior perlu bantuan spatula untuk mendorongnya sehingga
terlihat seluruh bagian leher rahimnya)
g. Bila leher rahim sudah terlihat seluruhnya, kunci spekulum dengan posisi terbuka
sehingga tetap berada di tempatnya saat melihat leher rahim. Dengan cara ini
petugas memiliki satu tangan yang bebas bergerak.

h. Bersihkan lendir dan darah dengan kapas memakai korentang hingga bersih dan
tidak ada sisa sama sekali (bila tidak bisa bersih, maka bagian yang tidak bersih
tersebut tidak ikut di nilai)
i. Arahkan lampu sorot sehingga terlihat daerah SSK dan area transisi jelas trerlihat
i. Bila terlihat SSK, langsung oleskan asam cuka
ii. Bila tidak terlihat SSK, oleskan asam cuka, tetapi dengan catatan SSK
tidak terlihat
iii. Bila curiga kanker langsung dirujuk
j. Basahi lidi kapas dengan asam cuka 3-5 % dan oleskan secara merata di area SSK
dan area transisi. Area endoserviks yang berwarna merah jangan di oles. Bila
perlu bisa diulang lagi hingga benar-benar rata terolesi dengan asam cuka
k. Amati selama 1 menit apakah ada perubahan warna yang terjadi. Bila ada
perubahan warna putih (acetowhite) disebut dengan IVA positif. Positif IVA bisa
berupa bercak/ titik, bercak dan massa seperti pulau dengan ketebalan dan batas
bervariasi (jelas sampai tidak jelas). Bila ragu buat dengan IVA positif. (lihat
table 2 dan CD)
l. Lepaskan spekulum dengan cara posisi miring
m. Beritahu hasil IVA pada pasien dengan segera
n. Semua bahan pakai masukan/ buang dalam tempat sampah dan peralatan
ditampung dalam nampan untuk di steril ulang
Tabel 2. Kategori klasifikasi temuan IVA (lihat CD)
KLASIFIKASI IVA KRITERIA KLINIK
Negatif (-)
Halus, warna merah muda, seragam, tidak berfitur, ekstropion,
servisitis, ovula nabothian, dan lesi acetowhite tidak signifikan
Positif (+)
Bercak putih (acetowhite epitel sangat jelas terlihat) dengan batas
yang tegas dan tinggi, tidak mengkilap (yang dibuktikan dengan
pindahkan arah cahaya dan bercak ikut hilang), yang terhubung
atau meluas dari SSK
Kanker
Massa kembang kol dan mudah berdarah/ nanah

DAFTAR TILIK

4
IVA
No
A
1
2
3
4
B
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

KETERANGAN
PERSIAPAN PASIEN, ALAT & BAHAN HABIS PAKAI
Kosongkan kandung kencing dan lepas celana dalam
Menjelaskan prosedur cara pengambilan
Persiapan alat dan bahan habis pakai
Pilihan besarnya spekulum/ cocor bebek
PROSES PENGAMBILAN DAN PEMBACAA HASIL
Pasien tidur litotomi/ lutut ditekuk
Cuci tangan dan pakai sarung tangan
Inspeksi organ genitalia luar
Pegang spekulum dengan tangan kanan dan tangan kiri buka labia mayor
Masukkan spekulum miring hingga ada tahanan dan putar 90 derajad
berlawanan jarum jam dan buka hingga terlihat seluruh mulut rahim dan kunci
Bersihkan semua lendir dan darah hingga bersih benar
Amati SSK/ area transisi/ area tranformasi (ada atau tidak ditemukan)
Ambil kapas lidi dan celupkan ke dalam asam cuka
Oleskan merata ke area transisi bila perlu di ulang
Amati hasilnya setelah 1 menit (IVA positip atau negatip)
Beritahu pasien tentang hasil IVA
Lepas spekulum dengan cara miring dan taruh dalam wadah nampan

Keterangan:
: tidak dilakukan
: dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap
: dilakukan dengan benar
Kesimpulan:
1.
2.

3.

Lulus : skore
Lulus dgn catatan: skore
Tidak lulus: skore

Anda mungkin juga menyukai