Jika merasa atau mencurigai baru saja terkena virus dalam rentan waktu 3x24 jam,
obat anti HIV bisa mencegah terjadinya infeksi. Obat ini bernama post-exposure
prophylaxis (PEP) atau di Indonesia dikenal sebagai profilaksis pasca pajanan.
Profilaksis adalah prosedur kesehatan yang bertujuan mencegah daripada
mengobati.
Pengobatan ini harus dimulai maksimal tiga hari setelah terjadi pajanan (terpapar)
terhadap virus. Idealnya, obat ini bisa diminum langsung setelah pajanan terjadi.
Makin cepat pengobatan, maka lebih baik.
Pengobatan memakai PEP ini berlangsung selama sebulan. Efek samping obat ini
serius dan tidak ada jaminan bahwa pengobatan ini akan berhasil. PEP melibatkan
obat-obatan yang sama seperti pada orang yang sudah dites positif HIV.
Obat ini bisa Anda dapatkan di dokter spesialis penyakit infeksi menular seksual
(IMS) atau di rumah sakit.
Pengobatan biasanya disarankan setelah CD4 di bawah 350, entah terjadi gejala
atau tidak. Jika CD4 sudah mendekati 350, disarankan untuk melakukan
pengobatan secepatnya. Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan tingkat virus
HIV dalam darah. Ini juga untuk mencegah atau menunda penyakit yang terkait
dengan HIV. Kemungkinan untuk menyebarkannya juga menjadi lebih kecil.
Bagi wanita yang terinfeksi HIV, disarankan untuk tidak memberi ASI kepada
bayinya. Virus bisa menular melalui proses menyusui. Jika Anda adalah pasangan
yang menderita HIV, bicarakan kepada dokter sebagaimana ada pilihan untuk tetap
hamil tanpa berisiko tertular HIV.