Anda di halaman 1dari 1

Sejarah Tes Psikologis

Awal mulanya kata tes berasal dari bahasa Latin testum yang berarti a cup, mangkok
atau cawan untuk memeriksa logam atau untuk menentukan mutu.Dalam bahasa Inggris
dikenal dengan test.Dalam kehidupan sehari-hari tes berarti percobaan, pengujian, atau
pemeriksaan.Dalam hubungannya dengan psikologi tes disini berarti rangkaian
persoalan, pertanyaan-pertanyaan, latihan-latihan untuk menentukan tingkat
pengetahuan, kemampuan, bakat atau kualifikasi seseorang.Lebih singkat dikatakan
sebagai ujian untuk mengukur atau menilai hasil kerja (performance), kopetansi dan sifat
seseorang.
: A Psychologycal test is essentially an objective and standartdized measure a sample
behavior. Bahwa esensi dari tes psikologi merupakan penentuan yang objektif dan
distandarisasikan terhadap sampel tingkah laku. Pada dasarnya tes psikologi
merupakan kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, dan/atau tugas-tugas
yang harus dikerjakan yang akan memberikan informasi mengenai aspek psikologis
tertentu berdasarkan dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan atau cara subjek
melakukan tugas-tugas tersebut.
Sedangkan Psikotes berarti percobaan, pengujian atau pemerikasaan mengenai satu
atau beberapa segi kehidupan kejiwaan seseorang, karena ujian maka seseorang bisa
lulus atau tidak.Istilah psikotes ini justru kurang populer di kalangan psikolog, sebab
istilah ini seolah-olah menjadikan testee sebagai objek atau testernya punya kedudukan
lebih tinggi dari testeenya.Disamping itu psikotes pada umumnya dianggap terbatas
pada tes kecerdasan (tes IQ), tes bakat dan minat.Sedangkan pemeriksaan psikologis
lebih luas pengertiannya.
Pemeriksaan psikologis merupakan usaha untuk mengukur kapasitas seseorang guna
memperoleh gambaran ketrampilan dalam hubungan dengan pekerjaan, melihat pola
perilaku yang dapat diterima masyarakat sekitar serta menilai kapasitas produktivitas
seseorang dalam pendidikan, kehidupan kerja, kehidupan sosial, dan sebagainya. Untuk
melakukan pemeriksaan psikologis dapat dengan alat bantu maupun tidak. Alat hanya
bersifat sebagai alat bantu. Pemeriksaan psikologis akan disebut baik bila memiliki nilai
diagnostik yang tepat. Fungsi pemeriksaan psikologis deskriptif (menguraikan) dan
prediktif (meramalkan). Pemeriksaan psikologis dikatakan baik bila: adanya alasanalasan pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, dan menggunakan cara-cara yang bisa di
pertanggungjawabkan. Alat-alat yang digunakan haruslah memiliki sifat objektif dan
persyaratan utama yaitu valid (sahih), reliabel (handal) dan distandarisasikan
keterbatasan Pemeriksaan psikologis : Familiaritas, bias dalam menjawab soal (yang
ingin diterima di bidang tertentu menjawab soal diusahakan sesempurna mungkin)
Sejarah Tes Psikologi
Macam Tes Psikologi

Anda mungkin juga menyukai