Anda di halaman 1dari 17

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

DAFTAR ISI

Halaman
Judul
Daftar Isi

BAB I

: Informasi Umum

BAB II

: Tujuan Instruksional Umum dan Sasaran Pembelajaran

BAB III

: Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan

BAB IV

: Evaluasi

Lampiran - 1

: Matriks Kegiatan

Lampiran 2

: Borang Penilaian dan Umpan Balik

Lampiran 3

: Petunjuk Kegiatan PBL Matakuliah Mekanika Perpatahan dan Failure Analysis

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

14

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

BAB I
INFORMASI UMUM
1. Nama Mata Ajaran

: Mekanika Perpatahan & Failure Analysis.

2. Lembaga Pendidikan

: Dept. Metalurgi Fak. Teknik - UNTIRTA

3. Status

: Mata Ajaran Wajib Departemen

4. Diberikan kepada

: Mahasiswa Teknik Metalurgi pada tingkat IV

5. Kode Mata Ajaran

: TMT405

6. Jumlah Kredit

: 3 sks

7. Jumlah jam/waktu per minggu

: 3 jam per minggu (1 X 3 jam sks)

8. Peserta

: Mahasiswa tingkat IV Dept. Metalurgi jenjang


Sarjana S-1(Reguler)

9. Prasyarat

: Tidak ada

10. Kedudukan Mata Ajaran

: Mata kuliah (MK) Mekanika Perpatahan dan Failure


Analysis adalah Mata Ajaran Wajib Dept. Metalurgi
yang wajib diikuti oleh pada semester ketujuh.

11. Evaluasi

: Nilai masing-masing mahasiswa diperoleh dari 20%


rerata nilai makalah kelompok + 25% nilai UTS +
25% nilai UAS + 10% nilai presentasi kelompok+
10 % nilai quiz harian + 10 % nilai rerata laporan
tugas mandiri.

12. Peran Pengajar

: Fasilitator

13. Sistem/Metode Perkuliahan

: Problem Based-Learning (PBL)

14. Buku Ajar

: 1). Wulpi J., Understanding How Components Fail,


American Society fot Metals, Metal Park, Ohio, 1995
2). Metals Handbook, Ed.8, Vol. 10, American
Society fot Metals, 1975

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

BAB II
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM DAN
SASARAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Instruksional Umum


Mengembangkan partisipasi mahasiswa untuk mencapai kemampuan analisis mendasar
terkait dengan fenomena failure (perpatahan) dari memperhatikan berbagai faktor metalurgi
maupun non-metalurgi sebagai modal dasar untuk menjadi seorang matalurgis yang memiliki
jiwa Entrepreneuship (Kewirausahaan).
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan matakuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menyebutkan dan menjelaskan teknik-teknik dasar analisa patahan, tipe-tipe distorsi,
dan hal-hal mendasar pada patahan beban tunggal (single-load fracture), juga sistem
tegangannya baik pada logam ductile maupun Britlle.
2. Memahami sifat mekanik suatu material mulai dari jenis deformasi, pengaruh
temperatur, sampai kepada pengaruh tegangan, serta hubungan tegangan dengan
kekuatan dalam berbagai distribusi tegangan mulai dari tegangan tarik, puntir,
kompresi, bending, gabungan press/tekan dan shrink, kontak dengan permukaan
cembung, beban sisi yang melintang secara langsung, tekanan pada diding tipis
vessel, sampai pada sub-pemukaan patahan awal.
3. Menyebutkan dan menjelaskan tentang tegangan sisa (residual stresses) mulai dari
tegangan sisa yang diakibatkan proses pemanasan, faktor metalurgi, dan faktor
mekanik, serta efek kimiawi yang diakibatkan oleh tegangan sisa agar sedini mungkin
dapat melakukan pencegahan dan perbaikan pada material/komponen.
4. Menjelaskan fenomena brittle maupun ductile fracture pada baja, karakteristiknya,
mikrostrukturnya, dan/serta memahami patahan fatik mulai dari aspek mikro-makro
patahan, hubungannya dengan stress - strength, tipe-tipe fatik yang lain, sampai
kepada uji laboratoriumnya.
5. Menyebutkan dan menjelaskan tentang wear, jenis-jenisnya, dan/serta kontak stress
fatik (contact stress fatique).

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

6. Menjelaskan fenommena patahan yang terkait dengan korosi, jenis-jenisnya, dan/serta


temperatur elevasi patahan [mulai dari creep, temperatur elevasi fatik, termal fatik,
ketidakstabilan metalurgis, lingkungan penyebab failure(korosi dan korosi erosi,
oksidasi, karbirisasi, kontak liquid dengan logam), dan metode pendinginan (colling
methods)]
Sasaran pembelajaran matakuliah Mekanika Perpatahan dan failure Analysis dijabarkan pada
Matriks/Satuan Acara Pengajaran (SAP) yang terdapat pada lampiran Buku Rancangan
Pengajaran (BRP) ini.

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

BAB III
POKOK BAHASAN DAN SUBPOKOK BAHASAN

A. POKOK BAHASAN DAN SUBPOKOK BASAHAN


I.

Failure Analysis, Distortion Failure, dan Dasar-dasar Mode/bentuk Perpatahan


Beban Tunggal (single-load fracture mode), serta Sistem Stress-nya.
1. Prosedur dalam failure analysis, lokasi-lokasi biasa pada perpatahan, serta
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan persoalan perpatahan, tipe-tipe
pada distortion failure (sementara dan tetap)
2. Bentuk Sisi (shear mode), Bentuk Cleavage (cleavage mode), dan mode lainnya,
serta fakta-fakta yang mempengaruhi hubungan antara ductile-brittle, sistem beban
murni (pure load system), beban tarik(tension loading), beban puntir (torsion load),
beban kompresi (compression loading), beban tekuk (bending loading), dan fatik
(fatique).

II.

Sifat Mekanik dan Hubungan Tegangan - Kekuatan (Stress vs Strength).


1. Deformasi elastis dan plastis, pengaruh temperatur, nonlinier behavior, tegangan dua
arah (bidirectional stresses), dan pengaruh dari konsentrasi tegangan.
2. Distribusi tegangan elastis sederhana (tarik, torsion, kompresi, bending, gabungan
sesaat press dan shrink, kontak dengan permukaan yang cembung/convex surfaces,
tekanan pada dinding tipis vessel, dan sub-permukaan pada patahan awal.

III.

Tegangan Sisa (Residual Stresses)


1. Tegangan sisa akibat panas (thermal residual streesses), faktor metalurgi (metalurgical
residual stresses), faktor mekanik (mechanical residual stresses)
2. Efek kimia tegangan sisa, dan beberapa petunjuk dalam melakukan percegahan
maupun perbaikan.

IV.

Brittle - Ductile Fracture dan Fatique Fracture


1.

Brittle Fracture pada baja, karakteristik brittle fracture, aspek


mikrostruktur pada

brittle fracture, kombinasi dari bentuk-bentuk brittle fracture,

karakteristik ductile fracture, aspek mikrostruktur pada ductile fracture, dan hal-hal
yang diperhatikan dalam interpretasi.
2.

Ciri mikro dan makro pada fatique fracture (lack, beachmarks, ratchet
marks, persamaan dan perbedaan antara striation dan beachmarks), hubungan

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

stress-strength dalam fatique, test fatique di laboratorium, tipe-tipe lain dari fatique
(Subpermukaan fatik asli, fatik di bawah kekuatan/daya kompresi, termal fatik, korosi
fatik, bolt fatique, dan aspek statistika, serta contoh patahan fatik).
V.

Wear
1.

Abrasive wear, adhesive wear, dan Fletting wear.

2.

Kontak stess fatik (Subpemukaan fatik awal/subsurface-origin fatique,


permukaan fatik awal/surface-origin fatique, terakan fatiq berasal pada kasus
kekerasan permukaan atau inti/surcase-origin fatique)

VI.

Korosi dan Temperatur Elevasi Perpatahan


1.

Life cycle pada logam, dasar-dasar korosi, korosi galvanik, uniform


corrosion, crevice corrosion, stress-corrosion cracking (SCC), dan korosi fatik.

2.

Creep,

temperatur

elevasi

fatik,

termal

fatik,

ketidakstabilan

metalurgis, lingkungan penyebab failure(korosi dan korosi erosi, oksidasi, karbirisasi,


kontak liquid dengan logam), dan metode pendinginan (colling methods)
Bagan Urutan Pokok Bahasan

(PB.I.). Failure Analysis, Distortion Failure, dan Dasardasar Mode/bentuk Perpatahan Beban Tunggal (singleload fracture mode), serta Sistem Stress-nya.

(PB.II). Sifat Mekanik dan Hubungan Tegangan Kekuatan (Stress vs Strength).

(PB.III). Tegangan
Sisa (Residual
Stresses)

(PB.IV). Brittle Ductile Fracture dan


Fatique Fracture

(PB.V).Wear

(PB.VI). Korosi dan


Temperatur Elevasi
Perpatahan

Arti dari bagan di atas adalah: Setelah Pokok Bahasan (PB.I) harus dibahas mengenai PB II.
Setelah PB II, dapat dibahas PB III, PB IV, PB V dan PB VI (posisi pokok bahasan ini sejajar).

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

B.

SASARAN PEMBELAJARAN SETIAP POKOK BAHASAN DAN PEMICU/TOPIK

Pokok Bahasan I: Failure Analysis, Distortion Failure, dan Dasar-dasar Mode/bentuk Perpatahan
Beban Tunggal (single-load fracture mode), serta Sistem Stress-nya.
Sub Pokok Bahasan :
1. Prosedur dalam failure analysis, lokasi-lokasi biasa pada perpatahan, serta pertanyaanpertanyaan yang berhubungan dengan persoalan perpatahan, tipe-tipe pada distortion failure
(sementara dan tetap)
2. Bentuk Sisi (shear mode), Bentuk Cleavage (cleavage mode), dan mode lainnya, serta faktafakta yang mempengaruhi hubungan antara ductile-brittle, sistem beban murni (pure load
system), beban tarik(tension loading), beban puntir (torsion load), beban kompresi
(compression loading), beban tekuk (bending loading), dan fatik (fatique).

Sasaran Pembelajaran

Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan teknik-teknik dasar analisa patahan, tipetipe distorsi, dan hal-hal mendasar pada patahan beban tunggal (single-load fracture), juga
sistem tegangannya baik pada logam ductile maupun Britlle.

Metode : Problem Based Learning (PBL)

Topik I
Detektif Metalurgi 1
Sudah sekian lama Conan Edogawa mengalami penyusutan tubuh akibat meminum tablet
yang diciptakan oleh gerombolan hitam (suatu perkumpulan kejahatan yang selalu memakai jas
dan topi berwarna hitam), akhirnya Prof. Agasha menemukan formula kimia baru untuk mencegah
pengaruh tablet tersebut. Penemuan formula baru ini, tidak terlepas dari jasa seorang alumni
Metalurgi UNTIRTA yang kebetulan bekerja paruh waktu di lab. Kimia Prof. Agasha. Akhirnya,
kurang dari sebulan tubuh Conan kembali seperti semula dan dengan terapi fisik selama 5 hari,
kesehatannya berangsur-angsur pulih.
Sekarang Conan sedang menyelidiki kasus ambruknya jembatan penyeberangan yang
menghubungkan kota Hirosima dan Nagasaki. Ambruknya jembatan ini telah menelan korban 20

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

siswa sekolah dasar Nagasaki yang menumpang bus karena baru kembali mengadakan tour
pariwisata di daerah Hirosima. Beberapa bukti yang Conan kumpulkan antara lain baja yang
patahan dari struktur jembatan, dan beberapa sampel semen dari ambrukan jembatan. Untuk
penyelidikan awal pada aspek metalurgi kasus ini, Conan meminta bantuan alumni Metalurgi
UNTIRTA yang bekerja di lab. Prof. Agasha.
Posisikan diri Anda sebagai seorang ahli failure analysis, dan memberikan solusi terbaik
untuk membantu alumni Metalurgi tadi dalam menyelesaikan masalah di atas.

Tugas:
1. Diskusikanlah topik di atas dalam kelompok PBL dengan mengacu pada sub pokok bahasan!
2. Buatlah makalah kelompok hasil dari diskusi kelompok anda!
3. Buatlah materi presentasi yang merupakan hasil diskusi kelompok lalu dipresentasikan pada
pertemuan berikutnya!

Pokok Bahasan II: Sifat Mekanik dan Hubungan Tegangan - Kekuatan (Stress vs Strength).
Sub Pokok Bahasan :
1. Deformasi elastis dan plastis, pengaruh temperatur, nonlinier behavior, tegangan dua arah
(bidirectional stresses), dan pengaruh dari konsentrasi tegangan.
2. Distribusi tegangan elastis sederhana (tarik, torsion, kompresi, bending, gabungan sesaat
press dan shrink, kontak dengan permukaan yang cembung/convex surfaces, tekanan pada
dinding tipis vessel, dan sub-permukaan pada patahan awal.

Sasaran Pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami sifat mekanik suatu material mulai dari jenis deformasi, pengaruh
temperatur, sampai kepada pengaruh tegangan, serta hubungan tegangan dengan kekuatan
dalam berbagai distribusi tegangan mulai dari tegangan tarik, puntir, kompresi, bending, gabungan
press/tekan dan shrink, kontak dengan permukaan cembung, beban sisi yang melintang secara
langsung, tekanan pada diding tipis vessel, sampai pada sub-pemukaan patahan awal.

Metode : Problem Based Learning (PBL)

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

Topik II
Detektif Metalurgi-2
Setelah Conan mendapatkan masukan dari Alumni Metalurgi UNTIRTA tentang teknikteknik dasar analisa patahan baja hasil penyelidikan awal pada kasus ambruknya jembatan
penyeberangan yang menghubungkan kota Hirosima dan Nagasaki. Sekarang Conan harus
mengumpulan data-data teknis dari rangka jembatan yaitu baja patah yang menjadi salah satu
bukti tadi. Data-data ini akan Conan jelaskan dan presentasikan di kantor polisi Nagasaki minggu
depan.
Posisikan diri Anda sebagai seorang ahli metalurgi yang mengetahui mechanical properti
dari material baja, dan berikan informasi terbaik untuk membantu Conan dalam presentasinya
minggu depan.

Tugas:
1. Diskusikanlah topik di atas dalam kelompok PBL dengan mengacu pada sub pokok bahasan!
2. Buatlah makalah kelompok hasil dari diskusi kelompok anda!
3. Buatlah materi presentasi yang merupakan hasil diskusi kelompok lalu dipresentasikan pada
pertemuan berikutnya!

Pokok Bahasan III: Tegangan Sisa (Residual Stresses)


Sub Pokok Bahasan :
1. Tegangan sisa akibat panas (thermal residual streesses), faktor metalurgi (metalurgical
residual stresses), faktor mekanik (mechanical residual stresses)
2. Efek kimia tegangan sisa, dan beberapa petunjuk dalam melakukan percegahan maupun
perbaikan.
Sasaran Pembelajaran

Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang tegangan sisa (residual stresses)
mulai dari tegangan sisa yang diakibatkan proses pemanasan, faktor metalurgi, dan faktor
mekanik, serta efek kimiawi yang diakibatkan oleh tegangan sisa agar sedini mungkin dapat
melakukan pencegahan dan perbaikan pada material/komponen.

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

Metode : Problem Based Learning (PBL)

Topik III
Detektif Metalurgi-3
Setelah mempresentasikan sifat mekanik dari baja yang patah kemarin, Conan dalam
agendanya harus mencari bagian penting yang akan sangat berbahaya oleh karena bentuk dan
magnitudonya yang unik. Sesuatu yang ia cari bisa saja disebabkan oleh semua proses
manufaktur maupun dalam kondisi servis/aplikasi. Kemudian selanjutnya ia harus mencari faktorfaktor yang menjadi penyebab utama ketidaksabilan pada material baja yang patah kemarin.
Posisikan diri Anda sebagai seorang ahli metalurgi yang mengetahui aspek metalurgi fisik
dari material baja, dan berikan informasi terbaik untuk membantu Conan mencari sesuatu yang
akan memudahkan menyimpulkan kasus jembatan ambruk tersebut.

Tugas:
1. Diskusikanlah topik di atas dalam kelompok PBL dengan mengacu pada sub pokok bahasan!
2. Buatlah makalah kelompok hasil dari diskusi kelompok anda!
3. Buatlah materi presentasi yang merupakan hasil diskusi kelompok lalu dipresentasikan pada
pertemuan berikutnya!

Pokok Bahasan IV: Brittle - Ductile Fracture dan Fatique Fracture


Sub Pokok Bahasan :
1. Brittle Fracture pada baja, karakteristik brittle fracture, aspek mikrostruktur pada

brittle

fracture, kombinasi dari bentuk-bentuk brittle fracture, karakteristik ductile fracture, aspek
mikrostruktur pada ductile fracture, dan hal-hal yang diperhatikan dalam interpretasi.
2. Ciri mikro dan makro pada fatique fracture (lack, beachmarks, ratchet marks, persamaan dan
perbedaan antara striation dan beachmarks), hubungan stress-strength dalam fatique, test
fatique di laboratorium, tipe-tipe lain dari fatique (Subpermukaan fatik asli, fatik di bawah
kekuatan/daya kompresi, termal fatik, korosi fatik, bolt fatique, dan aspek statistika, serta
contoh patahan fatik).

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

Sasaran Pembelajaran

Mahasiswa mampu menjelaskan fenomena brittle maupun ductile fracture pada baja,
karakteristiknya, mikrostrukturnya, dan/serta memahami patahan fatik mulai dari aspek mikromakro patahan, hubungannya dengan stress - strength, tipe-tipe fatik yang lain, sampai kepada uji
laboratoriumnya.

Metode : Problem Based Learning (PBL)


Topik IV.
Detektif Metalurgi-4
Akhirnya Conan mengetahui bahwa tegangan sisa merupakan suatu hal yang penting
penyebab kegagalan pada baja, yang bisa saja timbul pada saat manufaktur maupun pada kondisi
servis. Namun karakteristik berbagai jenis patahan pada baja belum ia kuasai, baik fenomena
patahan brittle dan ductile, karakteristiknya, struktur mikro patahan. Kemudian yang lebih penting
adalah suatu patahan yang terjadi secara tiba-tiba oleh karena fatik harus benar-benar jeli
diperhatikan.
Posisikan diri Anda sebagai seorang ahli di jenis patahan dan fatik, dan berikan informasi
terbaik untuk membantu Conan dalam mendukung penyelidikan kasusnya tersebut.

Tugas:
1. Diskusikanlah topik di atas dalam kelompok PBL dengan mengacu pada sub pokok bahasan!
2. Buatlah makalah kelompok hasil dari diskusi kelompok anda!
3. Buatlah materi presentasi yang merupakan hasil diskusi kelompok lalu dipresentasikan pada
pertemuan berikutnya!

Pokok Bahasan V: Wear


Sub Pokok Bahasan :
1. Abrasive wear, adhesive wear, dan Fletting wear.
2. Kontak stess fatik (Subpemukaan fatik awal/subsurface-origin fatique, permukaan fatik
awal/surface-origin fatique, terakan fatiq berasal pada kasus kekerasan permukaan atau
inti/surcase-origin fatique)

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

10

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

Sasaran Pembelajaran

Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang wear, jenis-jenisnya, dan/serta kontak
stress fatik (contact stress fatique).
Metode : Problem Based Learning (PBL)
Topik V.
Detektif Metalurgi-5
Agenda berikutnya dari Conan Edogawa dalam memecahkan kasusnya adalah menyelidiki
sifat pada permukaan material. Ia harus bisa menyebutkan dan menjelaskan degradasi/kerusakan
permukaan baja oleh karena erosi, grinding, dan lainnya. Dan mungkin akan lebih detail bisa ia
mengaitkannya dengan tegangan dan kecepatan relatif pada proses abrasi.
Posisikan diri Anda sebagai seorang ahli surface metalurgi, dan berikan informasi terbaik
untuk membantu Conan dalam mendukung penyelidikan kasusnya tersebut.

Tugas:
1. Diskusikanlah topik di atas dalam kelompok PBL dengan mengacu pada sub pokok bahasan!
2. Buatlah makalah kelompok hasil dari diskusi kelompok anda!
3. Buatlah materi presentasi yang merupakan hasil diskusi kelompok lalu dipresentasikan pada
pertemuan berikutnya!

Pokok Bahasan VI: Korosi dan Temperatur Elevasi Perpatahan

Sub Pokok Bahasan :


1. Life cycle pada logam, dasar-dasar korosi, korosi galvanik, uniform corrosion, crevice
corrosion, stress-corrosion cracking (SCC), dan korosi fatik.
2. Creep, temperatur elevasi fatik, termal fatik, ketidakstabilan metalurgis, lingkungan penyebab
failure(korosi dan korosi erosi, oksidasi, karbirisasi, kontak liquid dengan logam), dan metode
pendinginan (colling methods)

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

11

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

Sasaran Pembelajaran

Mahasiswa mampu menjelaskan fenomena patahan yang terkait dengan korosi, jenis-jenisnya,
dan/serta temperatur elevasi patahan [mulai dari creep, temperatur elevasi fatik, termal fatik,
ketidakstabilan metalurgis, lingkungan penyebab failure(korosi dan korosi erosi, oksidasi,
karbirisasi, kontak liquid dengan logam), dan metode pendinginan (colling methods)]
Metode : Problem Based Learning (PBL)
Topik VI.
Detektif Metalurgi-6
Sampailah Conan pada tahapan akhir dalam mempelajari aspek metalurgi baja yang patah
pada jembatan. Beberapa hal kecil yang perlu dipelajari lagi adalah penyebab-penyebab
halus/yang tidak kelihatan namun harus tetap diperhatikan yang bisa saja menjadi penyebab
utama patahnya baja. Juga penting dikumpulkan informasi tentang cara identifikasi dan preventif
agar baja-baja yang dipakai pada struktur jembatan tidak mengalami failure.
Posisikan diri Anda sebagai seorang ahli korosi, dan berikan informasi terbaik untuk
membantu Conan dalam mendukung penyelesaian akhir kasusnya tersebut.

Tugas:
1. Diskusikanlah topik di atas dalam kelompok PBL dengan mengacu pada sub pokok bahasan!
2. Buatlah makalah kelompok hasil dari diskusi kelompok anda!
3. Buatlah materi presentasi yang merupakan hasil diskusi kelompok lalu dipresentasikan pada
pertemuan berikutnya!

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

12

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

BAB IV
EVALUASI

Evaluasi MK akan dilakukan pada proses dan hasil ujian tengah semester dan hasil ujian
akhir semester serta makalah kegiatan mahasiswa baik berupa kegiatan kelompok maupun
kegiatan mandiri. Proses akan diberikan penilaian pada setiap kegiatan-kegiatan dan akan
diberikan segera hasilnya pada mahasiswa. Mahasiswa akan dibiasakan memberi penilaian
terhadap mahasiswa lainnya (evaluation by peers), dan memberi saran yang bersifat konstruktif.
Dengan demikian mahasiswa akan segera mengetahui perilaku apa yang diharapkan muncul dari
dirinya dan segera memperbaiki kekurangannya. Selanjutnya lembar penilaian dapat disimak di
bagian lampiran. Adapun nilai akhir mahasiswa diperoleh dari nilai-nilai yang dicapai dalam aspekaspek sebagaimana diketengahkan dalam kolom berikut

Nilai akhir mahasiswa:


20 % rerata nilai makalah kelompok + 25% nilai UTS + 25 % nilai UAS +
10 % nilai presentasi kelompok + 10 % nilai Quiz Harian + 10 % nilai rerata
laporan tugas mandiri.

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

13

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

LAMPIRAN 1

MATRIKS KEGIATAN /SATUAN ACARA PENGAJARAN


MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

14

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

LAMPIRAN 2

BORANG UMPAN BALIK/ PENILAIAN DAN


JADWAL PENGISIAN BORANG

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

15

MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

LAMPIRAN 3

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN PBL


MEKANIKA PERPATAHAN & FAILURE ANALYSIS

Milik Dept. Metalurgi Fakultas Teknik


UNTIRTA________________________________

16

Anda mungkin juga menyukai