Anda di halaman 1dari 45

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme di alam tersebar luas, mulai dari tempat
terdingin dikutub sampai di dalam tubuh kita, termasuk mulut,
saluran pencernaan, dan kulit. Hal tersebut mengakibatkan sulitnya
pengamatan mikroba secara spesifik. Oleh sebab itu diperlukan
teknik isolasi dan pemurnian agar didapatkan media murni. Bakteri
berasal dari bahasa latin bacterium (jamak : bacteria), adalah
kelompok raksasa dari organisme hidup, berukuran sangat kecil
(mikroskopik) dan kebanyakan uniseluler (bersel tunggal), dengan
struktur sel yang relatif sederhana tanpa nucleus atau inti sel,
cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Bakteri adalah yang paling berlimpah dari semua organisme.
Mereka tersebar (berada dimana-mana) di tanah, air, dan sebagai
simbiosis dan organisme lain.
Bakteri adalah salah satu contoh mikroorganisme yang penting
dan memiliki bentuk yang beragam. Pada umumnya bakteri
berhubungan dengan makanan. Adanya bakteri dalam bahan pangan
dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak diinginkan atau
Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau dapat


melangsungkan fermentasi yang menguntungkan. Di alam fungi dan
yeast/khamir juga tidak pernah berada di suatu tempatanya dalam
satu spesies. Karena itu untuk memperoleh populasi fungi dan
yeast/khamir dalam kultur murni, juga harus dilakukan teknik
isolasi dan pemurnian. Metodenya serupa bakteri, sumber fungi
hampir sama dengan bakteri. Perbedaannya bahwa populasi fungi di
air lebih sedikit dibandingkan lingkungan dengan pH rendah.
Pertumbuhan fungi pada medium menunjukkan penampakkan yang
pada umumnya berupa benang-benang putih dan sangat mudah
untuk dilihat. Sedangkan yeast/khamir akan tampak seperti koloni
bakteri

yang

memisahkan

tidak
atau

mengkilap.
memindahkan

Isolasi

adalah

mikroba

cara

untuk

tertentu

dari

lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.

B. Tujuan
Tujuan Praktikum ini adalah :

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

1. Untuk Mengetahui Metode-metode yang digunakan untuk


memisahkan mikroba tertentu dari populasi campurannya
untuk mendapatkan kultur murni.
2. Untuk mengetahui karakteristik mikroba yang tumbuh pada
Kultur murni.
C. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah untuk melihat
keanekaragaman

mikroorganisme

pada

berbagai

bahan

di

lingkungan sekitar kita.

BAB II

A. Teori Umum

TINJAUAN PUSTAKA

Isolasi bakteri pendegradasi paraquat. Isolasi bakteri dari


sampel tanah yang diambil secara acak pada 3 lokasi tanah pertanian
(kebun sawi, kacang ,dan jagung) di Kampar. Sebanyak 1 gr tanah
dimasukkan dalam medium N-free yang sudah ditambah

Israwati
O1A114018

substrat

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

paraquat, kemudian dilakukan pengenceran

dan ditumbuhkan pada

media N-free agar dengan cara taburan (pour plate). Inkubasi


dilakukan pada suhu 28

C selama 24 jam, koloni tunggal yang tumbuh

dipindahkan ke media N-free agar secara streak plate, demikian


seterusnya sampai diperoleh kultur murni. Isolat bakteri murni
dinyatakan sebagai isolat bakteri terpilih. Purifikasi dengan platting
koloni sel tunggal. Purifikasi dilakukan dengan teknik platting koloni sel
tunggal. Beberapa isolat yang diperoleh ditumbuhkan pada medium N-

free agar dengan cara goresan dan diinkubasi pada suhu 28

0 2

C selama

24 jam. Koloni bakteri yang tumbuh terpisah dipindahkan pada medium


N-free agar miring yang ditambah substrat paraquat (10 ppm).
(Bernadita Leni Fibrlarti dkk, (2010).
Inokulasi Azospirillum pada tanaman budidaya menunjukkan bahwa
90 % bakteri Azospirillum ditemukan pada lahan beriklim tropis dan
hampir 60 % pada tanah beriklim sedang dengan suhu berkisar 29 C (D.
Swedrzynska, A. Sawicka, 2000). Dengan kondisi demikian penelitian
yang ditujukkan untuk mengetahui jenis bakteri Azospirillum sp yang
berasosiasi dengan tanaman rumput raja serta pengaruhnya terhadap

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

peningkatan kandungan nutrisi pada rumput raja sebagai pakan ternak


menjadi penting untuk dilakukan. Mengingat bahwa kelima jenis bakteri

Azospirillum sp. tersebut memiliki kemampuan memfiksasi N bebas


yang berbeda-beda meskipun berasal dari tanaman inang yang sama
(Rusmana dan Hadijaya (1994). Perbedaan kemampuan dari masingmasing spesies Azospirillum sp secara langsung akan mempengaruhi
besarnya nitrogen yang dapat disumbangkan ke tanaman inangnya
(Rahman dkk , 2013 ).
Secara alami, mikroba di alam ditemukan dalam populasi
campuran. Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan

isolasi

yang diawali dengan pengenceran bertingkat. Proses isolasi mikroba


adalah memisahkan mikroba satu dengan mikroba lain yang berasal dari
campuran berbagai mikroba untuk dapat mempelajari sifat biakan,
morfologi dan sifat mikroba lainnya. Bakteri Aerob.

Nama bakteri

berasal dari kata bakterion (bahasa Yunani) yang berarti tongkat


atau batang. Sejalan dengan

pertambahnya pengetahuan, sekarang

bakteri digunakan untuk mikroorganisme bersel satu, berkembang biak


dengan pembelahan diri, serta memiliki ukuran mikron sehingga hanya
tampak dengan mikroskop. Bakteri aerob merupakan bakteri yang

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

membutuhkan

O2

untuk

pertumbuhannya.

Sistem

enzimnya

membutuhkan O2 sebagai elektron aseptor pada proses fosforilasi


oksidatifnya (Fajar diah dkk,2012).
Bakteri pengoksidasi amonia diambil dan diisolasi secara tabur.
Kultur tersebut kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 3-5 hari.
Isolat yang tumbuh kemudian dimurnikan dan dipindahkan pada media
agar miring. Isolat yang diperoleh diseleksi kemampuan tumbuhnya
dengan cara menumbuhkannya dalam erlenmeyer yang berisi 50 ml
media basal. Kultur tersebut diinkubasi pada suhu ruang diatas
penggoyang

(shaker).

Pertumbuhan

bakteri

pengoksidasi

amonia

ditentukan dengan mengukur perubahan amonia dan pembentukan nitrit


secara kualitatif, menggunakan indikator penentu amonium dan
indikator penentu nitrit (Dwi Agustiani dkk, 2004).
Bakteri pendegradasi phenanthrene diisolasi pada medium
minimum agar ONR7a dengan menggunakan metode sebar ( spread).
Medium yang telah diinokulasikan kemudian disublimasi dengan cara
memanaskan senyawa phenanthrene pada suhu optimum yaitu 100C
selama 10 menit. Kondisi demikian menyebabkan senyawa tersebut
menguap, lalu tertangkap pada medium yang diberi pendingin berupa

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

batu es Pemberian batu es di atas medium yang telah diinokulasi untuk


mencegah mencairnya medium agar karena terkena uap panas senyawa
phenanthrene. Medium yang telah disublimasi kemudian diinkubasi
selama 7 hari pada temperatur 30c. Bakteri yang dapat mendegradasi
senyawa phenanthrene ditandai dengan terbentuknya zonabening di
sekeliling koloni (Rini Rifiani,2010).
Kultur Piyrosporum ovale

dengan menggunakan metode agar

miring, dimana pengkulturan dilakukan pada LAF ( Laminar Air Flow) dan
semua

alat

yang

digunakan

telah

disterilkan

dahulu

dengan

menggunakan autoklaf. Satu ose kamir berumur 2 hari digoreskan pada


medium agar SDA di dekat api bunsen, setelah itu ditutup dengan
kapas steril dan diinkubasi selama 48 jam di dalam inkubator dengan
suhu 37o C untuk kemudian digunakan pada uji antifungi (Nimas
Maharanti dkk, 2012).
Isolasi dan karakterisasi BAL dari cincalok hasil formulasi skala
laboratorium

di

peroleh

sebanyak

40

isolat,

dimana

isolat

menunjukkan aktivitas antimikroba terbaik. Isolat Lactobacillus sp.


RED merupakan salah satu dari ketiga isolat BAL tersebut, namun
belum dikarakterisasi kemampuan dari

Israwati
O1A114018

aktivitas bakteriosin, oleh

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penentuan


waktu inkubasi optimum terhadap aktivitas antimikroba bakteriosin
dari Lactobacillus sp (Hanimatul Khoiriyah dkk, 2014).
B. Uraian Bahan

1. Agar (Ditjen POM Edisi III, 1979)


Nama resmi

: AGAR

Pemerian

: Tidak berbau atau bau lemah, berasa


musilago pada lidah.

Kelarutan

: Tidak larut dalam air dingin, dan larut dalam


air mendidih.

Kegunaan

: Sebagai bahan pemadat medium.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

2. Pepton (Ditjen POM Edisi III, 1979)


Pemerian

: Serbuk ; kuning kemerahan sampai coklat ;


bau khas

Kelarutan

tidak busuk

: Larut dalam air ; memberikan larutan coklat


kekuningan yang bereaksi agak asam ;

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

praktis tidak larut dalam etanol ( 95% ) P


dan dalam
Kegunaan

Sumber

eter P.
protein

untuk

pertumbuhan

mikroorganisme.
Penyimpanan

: Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak


tembus

cahaya.

3. Ekstrak Beef (Ditjen POM Edisi III, 1979)


Nama resmi

: BEEF EXTRACT

Pemerian

: Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging


sapi

konsentrat

diperoleh

dengan

mengekstraksi daging sapi segar tanpa


lemak, dengn cara merebus dalam air dan
menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam
hampa

udara

sampai

terbentuk

residu

kental berbentuk pasta. Massa berbentuk


pasta, berwarna coklat kekuningan sampai
coklat tua, bau dan rasa seperti daging,
sedikit asam.
Kelarutan

Israwati
O1A114018

: Larut dalam air dingin.

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

Kegunaan

Sumber

10

protein

untuk

pertumbuhan

mikroorganisme.
Penyimpanan

: Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak


tembus cahaya.

4. Aquadest (Ditjen POM Edisi III, 1979)


Nama resmi

: AQUA DESTILLATA

Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,


tidak berasa.

Kegunaan

: Sebagai sumber nutrien mikroba dan


pelarut medium.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

5. Dekstrosa (Ditjen POM Edisi III, 1979)


Nama resmi

: DEXTROSUM

Sinonim

: Glukosa, Dekstrosa

RM / BM

: C6H12O6/180,16

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

Pemerian

11

: Hablur tidak berwarna, serbuk halus atau


butiran
putih, tidak berbau, rasa manis.

Kelarutan

: Mudah larut dalam air, sangat mudah larut


dalam
air mendidih, agak sukar larut dalam etanol
(95%).

Kegunaan

: Sebagai sumber nutrient yang spesifik


untuk
mikroba jamur.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

6. Alkohol ( farmakope indonesia IV, hal: 63 )


Nama resmi

: Aethanolum

Nama lain

: Etanol / Alkohol

Rumus molekul

: C2H6O

BM

: 46,07

Pemerian

: Cairan mudah menguap, jernih, tidak

berwana, bau khas dan menyebabkan rasa

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

12

bau khas dan menyebabkan rasa terbakar


pada lidah. Mudah menguap meskipun pada
suhu rendah dan mendidih pada suhu 78C
dan mudah terbakar.
Kelarutan

: Bercampur dengan air dan praktis bercampur


dengan semua pelarut organik.

Berat Jenis

: 0,812 0,816 g/ml.

Stabilitas

: Mudah menguap walaupun pada suhu rendah.

OTT

: Bahan pengoksidasi Bila dicampur dengan


alkali, warna akan menjadi gelap.

Konsentrasi
Kegunaan

: 60-90 %.
:Anti mikroba, desinfektan, pelarut,dan
penetrasi

Penyimpanan

: Wadah tertutup rapat jauh dari api.

BAB III

METODE KERJA

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

13

A. Alat Dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan isolasi dan inokulasi
mikroorganisme adalah:
a. Autoklaf
b. Batang pengaduk
c. Bunsen
d. Cawan petri
e. Corong
f. Erlenmeyer
g. Gelas kimia
h. Gelas ukur
i. Hot plate
j. LAF
k. Incubator
l. Ose
m. Pipet tetes
n. Pipet volume
o. Rak tabung
p. Sendok tanduk
q. Tabung reaksi
r. Timbangan analitik
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan isolasi dan inokulasi
mikroorganisme adalah:
a. Alkohol
b. Aquades
c. Air hujan
d. Kapas
e. kasa
f. Kol
g. Lumpur
h. Roti
i. Saus tomat ABC
j. Wortel

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

14

B. Cara Kerja
1. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA)
Cara kerja dari pembuatan media NA sintetik ini adalah :

Disiapkan alat dan bahan.


Ditimbang komponen media dengan menggunakan timbangan
analitik sebanyak 1,4 gram

Diukur aquadest sebesar 100 ml dengan menggunakan


gelas ukur.

Dilarutkan bahan dalam aquadest menggunakan gelas

kimia.
Dipanaskan dan diaduk secara konstan larutan bahan di atas

electro mantel / hot plate & stirrer .


Didinginkan larutan dan dimasukkan larutan ke dalam labu

Erlenmeyer.
Ditutup bagian mulut Erlenmeyer menggunakan kapas, kain kasa,

dan plastic wrap.


Disterilkan media dalam autoklaf pada suhu 121 0 C selama 15
menit.

Diamati warna dan konsistensi media.

Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Non Sintetik


Cara kerja dari pembuatan media NA non sintetik ini adalah :

Israwati
O1A114018

Disiapkan alat dan bahan.

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

15

Ditimbang komponen medium dengan menggunakan timbangan


analitik sesuai komposisi berikut : beef extract 0,3 gram dan

agar 1,5 gram.


Diukur aquades

menggunakan gelas ukur.


Dibagi akuades menjadi dua bagian, yakni 30 ml dan 70 ml.

yang

akan

digunakan

sebesar

100

ml

Aquades 30 ml digunakan untuk melarutkan beef extract dan

aquadest 70 ml digunakan untuk melarutkan agar.


Dilarutkan beef extract pada gelas kimia dan diletakkan di atas
electromantel. Dibiarkan hingga mendidih dan terjadi perubahan

warna.
Dilarutkan agar pada gelas kimia dan diletakkan di atas

electromantel. Diaduk secara konstan hingga mendidih.


Disaring larutan beef extract menggunakan kertas saring untuk

diambil kaldunya.
Dimasukkan larutan beef extract kedalam larutan agar dan

diaduk sampai homogen.


Dimasukkan media ke dalam labu Erlenmeyer dan ditutup bagian

mulutnya menggunakan kapas, kain kasa, dan plastic wrap.


Disterilkan media pada autoklaf pada suhu 121 0C selama 15
menit.

Diamati warna dan konsistensi media.

2. Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA) Sintetik


Cara kerja dari pembuatan media PDA sintetik ini adalah :

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

16

Disiapkan alat dan bahan.


Ditimbang komponen media dengan menggunakan timbangan
analitik sebanyak 1,95 gram.

Diukur aquadest sebesar 50 ml dengan menggunakan gelas


ukur.

Dilarutkan bahan dalam aquadest menggunakan gelas

kimia.
Dipanaskan dan diaduk secara konstan larutan bahan di atas

electro mantel / hot plate & stirrer .


Didinginkan larutan dan dimasukkan larutan ke dalam labu

Erlenmeyer.
Ditutup bagian mulut Erlenmeyer menggunakan kapas, kain kasa,

dan plastic wrap.


Disterilkan media dalam autoklaf pada suhu 121 0 C selama 15

menit.

Diamati warna dan konsistensi media.


# Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (NA) Non Sintetik
Cara kerja dari pembuatan media PDA non sintetik ini adalah :

Disiapkan alat dan bahan.


Dikupas kentang, dipotong kecil-kecil (dadu) dan dicuci hingga

bersih.
Ditimbang komponen medium dengan menggunakan timbangan
analitik sesuai komposisi berikut : potato/kentang 0,3 gram dan
agar 1,5 gram.

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

Diukur

aquades

yang

17

akan

digunakan

sebesar

100

ml

menggunakan gelas ukur.


Dibagi akuades menjadi dua bagian, yakni 10 ml dan 90 ml.
Aquades _ml digunakan untuk memanaskan kentang dan aquadest

90 ml digunakan untuk melarutkan agar.


Dipanaskan kentang pada gelas kimia dan diletakkan di atas

electromantel. Dibiarkan hingga lunak.


Diambil ekstrak kentang dengan menyaring dan memerasnya

menggunakan kertas saring dan disimpan dalam gelas kimia baru.


Dilarutkan agar pada gelas kimia dan diletakkan di atas

electromantel. Diaduk secara konstan hingga mendidih.


Dimasukkan larutan ekstrak kentang kedalam larutan agar dan
diaduk sampai homogen.
Dimasukkan media ke dalam labu Erlenmeyer dan ditutup bagian
mulutnya menggunakan kapas, kain kasa, dan plastic wrap.

Disterilkan media pada autoklaf pada suhu 121 0C selama


15 menit.

Diamati warna dan konsistensi media.

3. Penyiapan bahan Praktikum


a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Alat-alat yang akan digunakan terlebih dahulu diterilkan ( untuk
alat-alat gelas tanpa skak disterilakn di oven pada suhu 180 o C
selama dua jam)

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

18

c. Di timbang roti yang berjamur sebanyak 1 gr dan dimasukan ke


dalam 9 ml air yang telah disterilakan di autoklaf pada suhu 121 o
C selama 15 menit
d. Di homogenkan
e. Dipipet hasil pengenceran pertama sebanyak 1 ml dan dimasukan
kedalam tabung pengenceran kedua sebanyak 9 ml yang dianggap
sebagai pengenceran 10-2.
f. Dilakukan hal yang sama hingga pengenceran 10-6
4. Dilakukan hal yang sama ntuk sampel cair
5. Isolasi pada media pertumbuhan
a. Metode tuang
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yang telah
disterilkan
2. Dipipet 1 ml pada pengenceran 10-6 karena diharapkan koloni
yang tumbuh dapat dihitng dan jumblahnya sedikit dibanding
pengenceran 10-1 .
3. Cawan petri yang telah berisi 1 ml sampel, ditambahkan media

Potata Dextrosa Agar (PDA) 9 ml.


4. Dihomogenkan dengan cara memutar cawan petri pada meja
berbentk angka delapan.
5. Dibiarkan memadat
6. Diinkubasi pada inkubator dengan suhu 25o C
7. Diamati
b. Metode sebar
1. Disiapakan alat dan bahan

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

19

2. Dimasukan 20 ml medium Potato Dextrosa Agar (PDA)


kedalam cawan petri steril secara aseptis
3. Dibiarkan memadat
4. Dimaskan 1 ml sampel pengenceran 10 -6 keatas permukaan
medium PDA
5. Disebarkan secara merata
6. Diinkubasi pada inkubator dengan suhu 25oC
7. Diamati

BAB IV

1.

HASIL PENGAMATAN
A. Gambar Hasil Pengamatan
Isolasi Mikroba
a. Metode sebar

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

20

kolon
i

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

21

koloni

kolon
i

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

22

kolon
i

koloni

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

23

koloni

koloni

b.

Israwati
O1A114018

Metode tuang

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

24

koloni

koloni

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

25

kolo
ni

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

26

kolon
i

koloni

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

27

koloni

kolon
i

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

28

1. Inokulasi mikroba
a. Teknik Gores

kolon
i

koloni

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

29

kolon
i

koloni

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

30

koloni

kolon
i

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

31

kolon
i

b. Teknik Tanam

koloni

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

32

kolon
i

koloni

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

33

koloni

kolon
i

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

34

koloni

A Hasil pengamatan
a Tabel Pengamatan Isolasi
No

Sampel

1.

Air hujan

2.

Air got

3.

Air
lumpur

4.

Air Aqua

5.

Kol

6.

Roti

Israwati
O1A114018

sebar
tuang
sebar
tuang
sebar
tuang

Atas
irregular
circular
circular
circular
irregular
circular

Bentuk
Elevasi
Margin
umbonate undulate
convex
entire
convex
undulate
convex
undulate
convex
undulate
umbonate entire

Ukuran
moderate
moderate
large
large
moderate
large

sebar
tuang
sebar
tuang
sebar

irregular
culcurad
irregular
irregular
circular

raised
raised
umbonate
umbonate
convex

large
moderate
moderate
moderate
moderate

Metode

entire
felament
undulate
lobate
entire

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

tuang

Saus
7.
8.

tomat
Wortel

circular

35

convex

entire

large

sebar
tuang

irregular
irregular

umbonate
umbonate

undulate
undulate

small
moderate

sebar
tuang

circular
irregular

convex
raised

lobate
entire

moderate
small

b.Tabel pengamatan inokulasi


No.

Sampel

1.

Air hujan

2.

Air lumpur

3.

Air Aqua

4.

Kol

5.

Saus tomat

Roti

.
7
.
8

Wortel

Air got

Israwati
O1A114018

Media
agar miring
agar tegak
agar miring
agar tegak
agar miring
Agar tegak
agar miring
agar tegak
agar miring
agar tegak

Teknik
gores
tanam
gores
tanam
gores
tanam
gores
tanam
gores
tanam

Bentuk
Rhizoid
Villose
Rhizoid
Filliform
Pulmose
Filliform
Echinulate
Beaded
Spreading
Filliform

agar miring

gores

echinulate

agar tegak

tanam

Echinulate

agar miring

gores

Filliform

agar tegak

tanam

Filliform

agar miring

gores

Beaded

agar tegak

tanam

Beaded

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

36

B Pembahasan
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah
semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea.
Virus

sering

juga

dimasukkan

walaupun

sebenarnya

tidak

sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.


Isolasi adalah cara untuk memisahkan mikroorganisme tertentu
dari lingkungan sehingga diperoleh biakan yang sifatnya murni.
Tujuan

isolasi

adalah

untuk

memperlihatkan

keanekaragaman

mikroorganisme dalam lingkungan di sekitar kita. Ada 3 metode


dalam isolasi, yaitu pada medium cair, sel tunggal dan dengan cara
pengenceran. Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila
mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada medium padat, tetapi
hanya dapat tumbuh pada kultur cair. Metode ini juga perlu
dilakukan

pengenceran

dengan

beberapa

serial

pengenceran.

Semakin tinggi pengenceran peluang untuk mendapatkan satu sel


semakin

besar.

Metode

isolasi

sel

tunggal

dilakukan

untuk

mengisolasi sel mikroorganisme berukuran besar yang tidak dapat

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

diisolasi

dengan

metode

37

agar

cawan/medium

cair.

Sel

mikroorganisme dilihat dengan menggunakan perbesaran sekitar 100


kali. Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan menggunakan pipet
kapiler yang sangat halus ataupun micromanipulator, yang dilakukan
secara aseptis. Isolasi dengan cara pengenceran Sampel yang telah
diambil kemudian disuspensikan dalam akuades steril. Tujuan dari
teknik ini pada prinsipnya adalah melarutkan atau melepaskan
mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah
penanganannya. Macam-macam preparsi bergantung kepada bentuk
sampel swab (ulas), rinse (bilas), maseration (pengancuran), serta
teknik pengenceran bertingkat. Tujuan dari pengenceran bertingkat
yaitu

memperkecil

atau

mengurangi

jumlah

mikroba

yang

tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya


tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba
dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan
pengenceran pertama dan

selanjutnya, sehingga pengenceran

berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisma dari pengenceran


sebelumnya.

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

38

Inokulasi adalah proses memindahkan mikroorganisme dari medium


yang lama ke medium yang baru. Teknik inokulasi ada beberapa
metode

yang

digunakan

untuk

mengisolasi

biakan

murni

mikroorganisme yaitu : Metode gores, metode tebar, metode tuang,


dan metode tusuk. Metode gores ialah penggoresan yang sempurna
akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di
permukaan media agar nutrient(medium padat) dalam cawaan petri
dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan
akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh
menjadi koloni. Metode sebar ialah setetes inokolum diletakan
dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan petri dan dengan
menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu
disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat
menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran
bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan
muncul koloni-koloni yang terpisah-pisah. Metode tuang isolasi
menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan
pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga
pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung. Adapun

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

metode

tusuk

yaitu

dengan

39

dengan

cara

meneteskan

atau

menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum,


kemudian dimasukkan ke dalam media.
Medium yang digunakan untuk bakteri adalah NA untuk medium
padat dan untuk jamur adalah PDA untuk medium padat. Untuk
cawan Petri digunakan medium NA untuk bakteri dan medium PDA
untuk jamur. Isolasi mikroorganisme dari substrat padat dan
substrat cair menggunakan Nutrient Agar (NA) adalah media yang
digunakan

untuk

menumbuhkan

bakteri.

Adapun

untuk

menumbuhkan bakteri adalah 1 x 24 jam dan untuk jamur adalah 3


x 24 jam.
Potato Dextrosa Agar (PDA) merupakan medium organik yang
konsistensinya padat karena mengandung agar PDA biasanya
digunakan

untuk

membiakkan

jamur

karena

mengandung

karbohidrat yang diperlukan oleh jamur sebagai sumber nutrisi.


Pada medium ini kentang berfungsi sebagai sumber karbohidrat
sedangkan dekstrosa berfungsi sebagai sumber energi dan karbon.
Pada PDA, agar hanya berfungsi sebagai pamadat.

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

40

Pada inokulasi bakteri dilakukan dengan menggunakan


medium padat dengan metode agar tegak dan metode agar miring.
Selain itu juga menggunakan medium padat dalam cawan Petri
dengan menggunakan medium NA serta menggunakan medium cair
yaitu NB. Pada metode agar tegak, inokulasi menggunakan medium
NA yang telah dipadatkan dengan posisi tegak dalam tabung
reaksi. Pada metode agar miring inokulasi menggunakan medium
NA yang telah dipadatkan dalam tabung reaksi dengan posisi
miring. Pada inokulasi jamur dilakukan dengan menggunakan
medium padat dengan metode agar tegak dan metode agar miring.
Selain itu juga menggunakan medium padat dalam cawan Petri
dengan menggunakan medium PDA. Pada metode agar tegak,
inokulasi menggunakan medium PDA yang telah dipadatkan dengan
posisi tegak dalam tabung reaksi. Dalam setiap perlakuan metode
isolasi dan inokulasi dilakukan secara aseptis, dimaksudkan agar
kontaminasi oleh mikroba lain yang tidak dikehendaki dapat
dicegah semaksimal mungkin. Untuk memindahkan sel-sel mikroba
dari satu medium ke medium lainnya digunakan jarum ose yang

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

41

disterilkan melalui pemijaran dari pangkal sampai ke ujungnya


sampai berwarna merah sesaat sebelum dan setelah digunakan.
Lamanya inkubasi bakteri dan jamur berbeda. Ini dikarenakan
perbedaan waktu yang dibutuhkan bakteri dan jamur untuk
bereprodiksi

(melakukan

pembelahan)

berbeda.

Bakteri

membutuhkan waktu untuk pembelahan selama 1 - 2 hari


sedangkan jamur membutuhkan waktu untuk pembelahan selama 3
- 5 hari. Inkubasi dilakukan dengan membalik cawan Petri. Hal ini
dimaksudkan agar uap air yang terjadi selama proses inkubasi,
tidak jatuh ke dalam medium.
Percobaan isolasi menggunakan cawan petri dengan roti
berjamur sebagai sampel serta Nutrient Agar sebagai medianya.
Adapun dalam melakukan isolasi menggunakan 2 metode yaitu
metode tuang dan metode sebar.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan adalah
metode yang biasa digunkan untuk memisahkan mikroba tertentu
Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

42

dari populasi campurannya untuk mendapatkan kultur murni


diantaranya : teknik gores, teknik sebar dan teknik tuang yaitu
dengan menuangkan sampel terlebih dahulu pada cawan petri
kemudian dilanjutkan dengan menuangkan media.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini adalah
sebaiknya

setelah

praktikum,

praktikum

diharuskan

memperhatikan kebersihan di dalam laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Fibriarti Leni Bernadeta, Tetty Marta Linda, Elsa Windi Nefira. 2010.
Isolasi Dan Seleksi Bakteri Pendegradasi Paraquat Dari
Tanah Pertanian Di Kampar Riau. Jurnal Teknobiologi.
Anas,Arsy,Aysyah, Rahman, Panca Dewi Manuhara Karti Erika B.Lacon.
2013. Pengaruh Inokulan Bakteri Azospirillum Sp Asal
Rumput Raja Terhadap Sifat Kimia Tanah. Jurnal

Agriplus.
Puspitasari,Fajar,Diah,. Maya Shovitri, dan Nengah Dwianita
Kuswytasari. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri
Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

43

Aerob Proteolitik dari Tangki Septik. Jurnal Sains Dan


Seni Its. Vol. (1), No. (1).
Agustiyani,Dwi.,Hartati

Imamuddin.,Erni

Nur

Faridah.,dan

Oedjijono.2004.Pengaruh pH dan Substrat Organik


Terhadap

Pertumbuhan

dan

Aktivitas

Bakteri

Pengoksidasi Amonia.Jurnal Biodiversitas.Vol(5)No(2).


Riffiani,Rini.2010.Isolasi

Bakteri

Batanta-Salawati

Pendegradasi

Raja

Ampat

Pheananthrene

Papua.Jurnal

Biologi

Indonesia.Vol(6)No(2).
Mahataranti,Nimas.,Ika

Yuni

Astuti.,dan

Asriningdhiani.2012.Formulasi

Shampo

Binar
Antiketombe

Ekstrak Etanol Seledri (Apium graveolens L) dan


Aktivitasnya

terhadap

Jamur

Pityrosporum

Ovale.Jurnal Pharmacy.Vol(9)No(2).
Khoiriyah,Hanimatul.,Puji,Ardiningsih.,dan,Afghani.,Jayuska.2014.Pene
ntuan Waktu Inkubasi Optimum terhadap Aktivitas
Bakterioson

Lactobacillus

Sp.RED.Jurnal

JKK.Vol(3)No(1).
LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA
a. Pembuatan Medium Nutrient Agar dan Potatoes Dextrosa

Agar
Medium
(Nutrient Agar, Potatoes Dextrosa Agar)

Timbang sesuai hasil perhitungan

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

44

Cukupkan dengan aquades hingga 100 ml


Aduk hingga homogen

Panaskan menggunakan hot plate sampai melarut sempurna


Sterilisasi menggunakan autoklaf
Diamati
1. KOMPOSISI MEDIA
a. Komposisi Media Potato Dextrose Agar (PDA) Non Sintetik
Kentang
0,3 gram
Agar
1,5 gram
Aquadest
ad 100 m
2. Perhitungan Bahan.
a. Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA) Non
Sintetik
Media potato dextrose agar non sintetik dibuat dengan
perbandingan kentang 3 gram dan agar 15 gram dalam 1000
ml aquades.Untuk aquades 100 ml :
a. Kentang
39 gram 1000 ml
=
x
100 ml
x=

Israwati
O1A114018

39 gram 100 ml 300 gram ml


=
=3,9 gram
1000 ml
1000 ml

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

45

b. Agar
15 gram 1000 ml
=
x
100 ml
x=

15 gram 100 ml 1500 gram ml


=
=1,5 gram
1000 ml
1000 ml

Jadi, untuk membuat media nutrient agar non sintetik


diperlukan 0,3 gram kentang dan 1,5 gram agar dalam 100
ml aquades.

Israwati
O1A114018

La Ode Muh. Fitrawan S.Farm, Apt

Anda mungkin juga menyukai