Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Nabiilah Hanafiah

Nim : 4153220012
Kelas

: Biologi Nondik B 2015

EKOSISTEM PERAIRAN
Ekosistem merupakan satu kesatuan alam atau lingkungan yang di dalamnya terdapat
komponen- komponen biotik dan abiotik. Oleh karena itu komponen merupakan bagian dari
ekosistem. Dalam satu ekosistem terdapat dua jenis komponen, yaitu :
1. Komponen biotik, yaitu komponen yang terdiri dari makhlukmakhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri sebagai makhluk hidup
(bisa bergerak, makan dan minum, berkembang biak, dan peka
terhadap rangsangan). Contoh komponen biotik di ekosistem air
antara lain adalah ikan, fitoplankton, zooplanktoon, tumbuhan
yang hidup di air, binatang amfibi dan binatang-binatang air
yang lainnya.
2. Komponen abiotik, merupakan komponen yang terdiri dari bendabenda yang tidak hidup namun keberadaannya mempunyai
pengaruh terhadap kelangsungan hidup makhluk-makhluk hidup
yang ada dilingkungan tersebut. komponen abiotik yang ada di
ekosistem air antara lain cahaya matahari, batu, udara atau
oksigen, dan suhu.
Ekosistem perairan atau akuatik adalah ekosistem yang perangkat abiotiknya sebagian
besar dari air, dan makhluk hidup. Ekosistem perairan terbagi atas beberapa kelompok yaitu:
o Plankton, terdiri atas fitoplankton dan zooplankton. Organisme ini bisa bergerak dan
berpindah tempat secara pasif dikarenakan pengaruh arus air, seperti protozoa dan
ganggang uniseluler
o Nekton, organisme yang berenang, misalnya ikan dan katak.
o Neuston, Organisme yang berada di permukaan air sedang mengapung misalnya
teratai, eceng gondok, serangga air, dan ganggang.
o Bentos, organisme yang terletak di dasar perairan misalnya kepiting, udang, cacing
dan ganggang.
o Perifiton, organisme yang menumpang hidup pada organisme lain seperti ganggang
dan siput.

Ekosistem perairan terbagi atas dua macam, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem
air laut.
1. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri abiotik antara lain sebagai berikut :
Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
Memiliki kadar garam (salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendah dari pada

cairan yang ada dalam sel makhluk hidup


Penetrasi atau masuknya cahaya matahari kurang

Jenis-jenis ekosistem air tawar berdasarkan dari keadaan airnya, ekosistem air tawar
dibedakan menjadi dua macam antara lain sebagai berikut.
a. Ekosistem air tawar lentik (tenang) seperti rawa danau dan kolam, ciri airnya tidak
berarus. Rawa didominasi oleh vegetasi (tumbuhan) berkayu. Rawa gambut
didominasi oleh lumut Sphagnum. Ekosistem danau dan kolam terdiri dari tiga
wilayah horizontal , yaitu litoral, limnetik, dan profundal.
b. Ekosistem air tawar lotik (mengalir) seperti air terjun dan sungai, ciri airnya berarus.
Organisme yang hidup pada ekosistem ini dapat menyesuaikan diri dengan arus air,
contohnya ikan belida, serangga air, dan diatom yang menempel pada batu.
1. Ekosistem Air laut
Ekosistem air laut memiliki karakteristik atau ciri-ciri abiotik sebagai berikut:
Tingkat kadar garam yang tinggi.
Tidak berpengaruh pada iklim dan cuaca.
Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut lainnya.
Terdapat perbedaan suhu yang ada dipermukaan dengan dikedalaman laut.
Arus lautnya dapat dipengaruhi oleh arah angin, perbedaan massa jenis air,
suhu tekanan air, gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi.
Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, maka ekosistem air laut
terbagi beberapa wilayah atau zona, yaitu : Zona fotik, zona twilight, zona afotik, zona
litoral, zona neritik, zona batial, zona abisal.
Berikut ini macam-macam ekosistem air laut:

Ekosistem laut dalam

Ekosistem laut dalam terdapat di laut dalam atau palung laut yang gelap karena tidak
dapat ditembus oleh cahaya matahari. Ekosistem ini tidak ditemukan produsen.
Organisme yang dominan adalah predator dan ikan yang memiliki kandungan fosfor

pada penutup kulitnya sehingga dapat bercahaya di tempat gelap.


Ekosistem terumbu karang
Ekosistem terumbu karang terdapat di laut dangkal dengan air jernih. Dalam
ekosistem

ini

terdapat

organisme

seperti

hewan-hewan

terumbu

karang

(Coelenterata), Mollusca (kerang, siput), ikan, ganggang, dan hewan spons (Porifera).
Ekosistem terumbu karang di Indonesia yang cukup terkenal di antaranya Taman

Nasional Bawah Laut Bunaken.


Ekosistem estuari
Ekosistem estuari terdapat di daerah percampuran air laut dengan air sungai. Salinitas
air di estuari lebih rendah daripada ppm. Di daerah estuari dapat ditemukan tipe

ekosistem yang khas, yaitu padang lamun (seagrass) dan hutan mangrove.
Ekosistem pantai pasir
Ekosistem pantai pasir terdiri atas hamparan pasir yang selalu terkena deburan ombak
air laut. Di tempat ini angin bertiup kencang dan cahaya matahari bersinar kuat pada
siang hari. Vegetasi atau tumbuhan yang dominan adalah formasi pes-captae
danformasi bqarringtonia. Formasi pes-caprae terdiri atas tanaman berbatang lunak
dan berbiji (terna) seperti Ipomoe pes-caprae, Spinifex littoreus, dan Vigna marina.
Formasi barringtonia terdiri atas perdu dan pohon, seperti Terminalia catappa,
Hernandia, Barringtonia asiatica, Erythrina, dan Hibiscus tiliaceus. Hewan yang
hidup di pantai pasir seperti burung dan kepiting. Pantai pasir antara lain Bengkulu,

Bali, Lombok, Bantul (Yogyakarta), dan Papua.


Ekosistem pantai batu
Sesuai dengan namanya, ekosistem pantai batu memiliki banyak bongkahan batu
besar maupun batu kecil. Organisme dominan di ekosistem ini, yaitu, siput, burung,
ganggng cokelat, kepiting, ganggang merah, dan kerang. Ekosistem ini banyak di
pantai barat Sumatra, Nusa tenggara, pantai selatan Jawa, Bali, dan maluku.

Adapun alat yang digunakan untuk menangkap organisme perairan adalah sebagai
berikut:

Water sample, digunakan untuk pengambilan sample diperairan dengan cara alat
dimasukkan air. Setelah itu tutup tabung akan menutup otomatis hingga sample bisa
didapati.
3

Ponar grab, digunakan untuk mengambil substrat atau sendimen,


bentos, dan sersah yang berada didasar perairan yang sedikit
dalam. Prinsip kerja dari alat ini adalah dibenamkan dalam perairan
hingga menyentuh dasar. Angkat kembali setelah terisi dengan

substrat.
Jala Surber, alat untuk mengambil sampel (benthos) pada daerah
yang berarus air kuat dan dasar perairan berpasir halus (sedikit
berlumpur).

jala tersebut diletakkan dengan bagian mulut jala

melawan arus aliran air, dan daerah yang dibatasi oleh alat ini
dibersihkan (diaduk) sehingga benthos yang melekat pada dasar

perairan dapat hanyut dan tertangkap oleh jala.


Plankton net, merupakan alat untuk sampling dengan objek plankton. Plankton
net merupakan jaring dengan mesh size yang disesuaikan dengan plakton.
Penggunaan jaring plakton selain praktis juga sampel yang diperoleh cukup
banyak. Jaring plankton net biasa terbuat dari nilon, umumnya berbentuk kerucut
dengan berbagai ukuran, tetapi rata-rata panjang jaring adalah 4-5 kali diameter
mulutnya. Jaring berfungsi untuk menyaring air serta plakton yang berada
didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai