Anda di halaman 1dari 154

1

ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA (K3) SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. SINAR
SOSRO TANJUNG MORAWA MEDAN

TESIS

Oleh
YUIS NURMALINDA
067019134/IM

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA (K3) SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. SINAR
SOSRO TANJUNG MORAWA MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains


dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh
YUIS NURMALINDA
067019134/IM

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

Judul Tesis

: ANALISIS
PENGARUH
KESELAMATAN
DAN
KESEHATAN KERJA (K3) SERTA LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN
PT. SINAR SOSRO TANJUNG
MORAWA MEDAN
Nama Mahasiswa : Yuis Nurmalinda
Nomor Pokok
: 067019134
Program Studi
: Ilmu Manajemen

Menyetujui,
Komisi Pembimbing

(Dr. Rismayani, SE, MS)


Ketua

Ketua Program Studi,

(Dr. Rismayani, SE, MS)

(Drs. Syahyunan, M.Si)


Anggota

Direktur,

(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)

Tanggal lulus : 17 Desember 2008


Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

Telah diuji pada:


Tanggal 17 Desember 2008

PANITIA PENGUJI TESIS


Ketua

: Dr. Rismayani, M.Si.

Anggota

: 1. Drs. Syahyunan, M.Si.


2. Prof. Dr. Syaad Afifuddin, M.Ec.
3. Drs. H. B. Tarmizi, SU.
4. Dra. Nisrul Irawati, MBA.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul :

ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA

(K3) SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS


KERJA KARYAWAN PT. SINAR SOSRO TANJUNG MORAWA MEDAN
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh
siapapun sebelumnya.
Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara
benar dan jelas.

Medan, 17 Desember 2008


Yang membuat pernyataan,

Yuis Nurmalinda

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

ABSTRAK
Produktivitas kerja karyawan merupakan faktor utama bagi suatu perusahaan
dalam mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Ada beberapa faktor yang
berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja karyawan, antara lain: keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja. Dengan memperhatikan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) serta lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa Medan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui
apakah penerapan keselamatan dan kesehatan kerja berhubungan dengan peranan
pimpinan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, Teori Tentang Lingkungan Kerja, dan Teori Tentang
Produktivitas Kerja Karyawan yang berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya
Manusia.
Pendekatan penelitian ini adalah survei. Jenis penelitian adalah deskriptif
kuantitatif. Sifat penelitian adalah eksplanatori, dimana seluruh variabel diukur
dengan skala likert. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling, dengan sampel 34 responden. Pengujian hipotesis pertama menggunakan
analisis regresi linier berganda, dengan uji serempak (uji F) dan uji parsial (uji t) pada
tingkat kepercayaan 95% (=0,05). Sedangkan hipotesis kedua menggunakan analisis
Korelasi Rank Spearman.
Hasil analisis menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan (K3) serta
lingkungan kerja secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar
0,000. Koefisien determinasi (R2) variabel independen terhadap variabel dependen
sebesar 0,916 yang berarti keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan
kerja berpengaruh sebesar 91,6% dan sisanya 8,4% dijelaskan oleh faktor lain yang
tidak diikutkan dalam penelitian ini. Hasil uji parsial keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) memiliki pengaruh positif (7,873) dan lebih dominan dibandingkan dengan
lingkungan kerja yang memiliki pengaruh positif (5,329) terhadap produktivitas kerja
karyawan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
serta lingkungan kerja berpengaruh highly significant terhadap produktivitas kerja
karyawan dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja(K3) berhubungan sedang
dengan peranan pimpinan.
Kata kunci : keselamatan kesehatan, lingkungan kerja, produktivitas

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

ABSTRACT
The employees productivity is a primary factor for a company in reaching its
goals. There are some factors that can influence the employee to increase their
productivity such as: healthy safety work (K3) and environmental work. By giving a
healthy safety work (K3) and environmental work, its expected that the employees
will improve their productivity in carrying out their duties.
The cases in this research are how healthy safety work (K3) and
environmental work influence the employees productivity at PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan and wich factor is the most dominant. Besides, the
objectives of this research is to prove whether the application of healthy safety work
related to the role of management.
The theories used in this research are the Healthy Safety Work Theory,
Environmental Work Theory, and Theory about the Employees Productivity that
related to Human Resource Management.
The approach of this research uses the survey method with quantitive
characteristic. This research constitutes explanatory and all of variable is measured by
likert scale. The method to getting sample uses purposive sampling method, with 34
respondent. The first hyphothesis test uses linier multiple regression analysis, with
F-test and t-test on significant level 95% (=0,05). The second hypothesis uses
Spermans Rank Correlation test.
The result of this research show that healthy safety (K3) and environmental
work simultaneously have a significant influence is equal to 0,000. The coefficient
determination (R2) independent variable to dependen variable is 0,916 that means
healthy safety (K3) and environmental work related 91,6% and the residue 8,4% is
explained by the other variables. The result of healty safety (K3) parsial test have a
positive correlation (7,873) more dominant compare to the environment work that
have positive correlation (5,329) to the employees productivity. The result of Rank
Spearman analysis show that the application of healthy safety (K3) have a medium
correlation with the rule of management in PT.Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
The condusion of this research are the healthy safety work (K3) and
environmental work related highly significant to the employees productivity and the
application of healthy safety (K3) have a medium correlation with the rule of
management.
Key words : healthy safety, environmental work, productivity.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah-Nya kepada penulis sehingga penulis selama masa proses
menuntut ilmu dan menyelesaikan tugas akhir penulisan tesis ini.
Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Magister Ilmu
Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian yang
dilakukan penulis adalah : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa Medan.
Selama menyelesaikan tesis ini maupun selama mengikuti proses
perkuliahan, penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tulus kepada :
1.

Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp. A (K)., selaku Rektor


Universitas Sumatera Utara.

2.

Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc., selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3.

Ibu Dr. Hj. Rismayani, MS., selaku Ketua Program Studi Ilmu Manajemen dan
juga selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

4.

Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Manajemen
dan juga selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

5.

Bapak Prof. Dr. Syaad Afifuddin, MEc, Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, dan
Bapak Drs. H.B. Tarmizi, SU selaku Komisi Pembanding yang telah banyak
memberikan masukan dan pengarahan demi kesempurnaan tesis ini.

6.

Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai di Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

7.

Bapak Fahrurrozi Parinduri, M.Si selaku Diputi, Bapak Indra Siregar selaku
Manajer Personalia dan Umum, dan Bapak Putu Karyana selaku Manajer
Produksi dan maint yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
serta seluruh karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan yang bersedia
memberikan informasi dalam menyelesaikan tesis ini.

8.

Seluruh sahabat Angkatan XI Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah


Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan seluruh pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang selalu memotivasi dan memberikan semangat
dalam penyelesaian tesis ini.

9.

Sahabat-sahabat penulis yang terbaik: Mustiqo, Serly, Tuti, Pika, Noni, Bang
Azi, Bang Syahri, Yudi dan Yayan yang selalu memberikan motivasi, semangat
dan meluangkan waktunya bagi penulis dalam penyelesaian tesis ini.

10. Khususnya kepada kedua Orang Tua penulis yang tercinta Drs. Parlindungan
Parinduri, dan Marlaini Lubis, SE, terima kasih atas kasih sayang, doa, motivasi,
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

10

dan dukungan yang diberikan baik secara moril maupun materil sehingga
penulis dapat melanjutkan dan menyelesaikan jenjang pendidikan Strata dua.
11. Juga teristimewa kepada Abang penulis yang tersayang Iskandar Zulkarnain, ST,
dan kedua adik penulis Eka Ratna Puri, AM.Keb, dan Julianti Aisyah atas segala
dukungan dan doanya.
Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada penulis baik
ketika masa kuliah maupun saat penulisan tesis. Penulis menyadari tesis ini belum
sempurna, namun demikian diharapkan nantinya dapat berguna bagi banyak pihak,
khususnya bagi penelitian di bidang sumber daya manusia.

Medan, 17 Desember 2008


Penulis,

Yuis Nurmalinda

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

11

RIWAYAT HIDUP
Yuis Nurmalinda Parinduri lahir di Medan tanggal 19 Oktober 1981, anak
kedua dari empat bersaudara dari Bapak Drs. Parlindungan Parinduri dan Ibunda
Marlaini Lubis, SE.
Pendidikan dimulai pada tahun 1986 di Taman Kanak-Kanak (TK) Swasta
Amir Hamzah Medan dan selesai pada tahun 1987. Tahun 1987 di Sekolah Dasar
(SD) Negeri 064981 Medan dan lulus tahun 1993. Kemudian melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Medan, lulus tahun 1996. Selanjutnya tahun
1996 meneruskan pendidikan ke Sekolah Menegah Umum (SMU) Negeri 18 Medan,
lulus tahun 1999. Tahun 1999 melanjutkan ke Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) jurusan Ekonomi Manajemen, lulus tahun
2003 dan tahun 2006 melanjutkan ke Strata-2 Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Bekerja sebagai Pegawai Administrasi pada SMP Negeri 37 Medan sejak
tahun 2007 sampai sekarang.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

12

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .........................................................................................................

ABSTRACT .......................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii


RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................

I.1 Latar Belakang ...................................................................................

I.2 Perumusan Masalah ...........................................................................

I.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................

I.4 Manfaat Penelitian .............................................................................

I.5 Kerangka Berpikir .............................................................................

I.6 Hipotesis ............................................................................................ 12


BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 13
II.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 13
II.2 Teori Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .................. 14

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

13

II.2.1 Pengertian dan Syarat-Syarat Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) ................................................................ 14
II.2.2 Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).................................................................................. 15
II.3 Teori Tentang Lingkungan Kerja ..................................................... 18
II.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja ................................................... 18
II.3.2 Jenis Lingkungan Kerja ............................................................ 20
II.3.3 Promosi Kesehatan di Tempat Kerja ........................................ 20
II.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja ............ 22
II.3.5 Pemantauan Lingkungan Kerja ................................................ 23
II.4 Teori Tentang Kecelakaan Kerja ..................................................... 24
II.4.1 Pengertian Kecelakaan Kerja dan Kerugian Akibat
Kecelakaan Kerja ...................................................................... 24
II.4.2 Pencegahan Kecelakaan Kerja................................................... 28
II.5 Teori Tentang Produktivitas Kerja.................................................... 28
II.5.1 Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas Kerja .................................................................... 28
II.5.2 Ukuran-Ukuran Produktivitas Kerja.......................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 33
III.1 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 33
III.2 Metode Penelitian ............................................................................. 33
III.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 34
III.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 35
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

14

III.5 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 36


III.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................... 36
III.6.1 Hasil Uji Validitas Instrumen .................................................. 37
III.6.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .............................................. 39
III.7 Hipotesis Pertama ............................................................................ 40
III.7.1 Identifikasi Variabel ............................................................... 40
III.7.2 Definisi Operasional Variabel ............................................... 40
III.7.3 Metode Analisis Data ............................................................ 42
III.7.3.1 Uji Regresi Linier Berganda .......................................... 42
III.7.3.2 Uji Serempak (Uji F) ..................................................... 42
III.7.3.3 Uji Parsial (Uji T) ......................................................... 43
III.7.4 Pengujian Asumsi Klasik ....................................................... 44
III.7.4.1 Uji Normalitas Data ....................................................... 44
III.7.4.2 Uji Multikolinieritas ..................................................... 45
III.7.4.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................. 46
III.8 Hipotesis Kedua .............................................................................. 46
III.8.1 Identifikasi Variabel .............................................................. 46
III.8.2 Definisi Operasional Variabel ............................................... 47
III.8.3 Metode Analisis Data ............................................................ 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 50
IV.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 50
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

15

IV.1.1 Gambaran Umum PT. Sinar Sosro .......................................... 50


IV.1.2 Visi dan Misi PT. Sinar Sosro.................................................. 54
IV.1.3 Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro ....................................... 54
IV.1.4 Jumlah Tenaga Kerja Dan Jam Kerja....................................... 63
IV.1.5 Unsur-Unsur Biaya Produksi PT. Sinar Sosro ........................ 65
IV.1.6 Uraian Proses Produksi ........................................................... 68
IV.1.7 Proses Pengisian Dalam Botol ................................................. 70
IV.1.8 Hasil Produksi ......................................................................... 71
IV.2 Karakteristik Responden .................................................................. 72
IV.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................ 72
IV.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ....................... 73
IV.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ................. 73
IV.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja ................. 74
IV.3 Analisis Deskripsi Variabel ............................................................. 75
IV.3.1 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) ....................................................... 75
IV.3.2 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Lingkungan
Kerja ...................................................................................... 84
IV.3.3 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Produktivitas
Kerja ...................................................................................... 89
IV.3.4 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja .......................................... 94
IV.3.5 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Peranan
Pimpinan ................................................................................ 97
IV.4 Pembahasan ......................................................................................101
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

16

IV.4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik .........................................................101


IV.4.1.1 Hasil Uji Normalitas Data ..............................................101
IV.4.1.2 Hasil Uji Multikolinieritas ..............................................103
IV.4.1.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................104
IV.4.2 Hasil Uji Hipotesis Pertama .....................................................105
IV.4.2.1 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .................................105
IV.4.2.2 Hasil Uji Serempak (Uji F) .............................................106
IV.4.2.3 Hasil Uji Parsial (Uji T) .................................................107
IV.4.3 Hasil Uji Hipotesis Kedua........................................................111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................114
V.1

Kesimpulan......................................................................................114

V.2

Saran ...............................................................................................114

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................116

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

17

DAFTAR TABEL
Nomor

Judul

Halaman

I.1

Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan ....... 2

II.1

Tanggung Jawab Umum Terhadap Kesehatan dan Keselamatan


Kerja ..................................................................................................... 17

II.2

Keuntungan Promosi Kesehatan Bagi Perusahaan dan Bagi


Pekerja di Tempat Kerja ....................................................................... 21

II.3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ................................ 31

III.1

Penentuan Sampel Penelitian ................................................................ 35

III.2

Hasil Uji Validitas Instrumen ............................................................... 38

III.3

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ........................................................... 39

III.4

Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ................................ 41

III.5

Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ................................... 47

III.6

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ............. 49

IV.1

Perincian Tenaga Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa


Medan ................................................................................................... 63

IV.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................................... 72

IV.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ..................................... 73

IV.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............................... 74

IV.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja .............................. 74

IV.6

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ...........................................................103

IV.7

Hasil Uji Multikolinieritas ....................................................................103

IV.8

Hasil Uji Regresi Linier Berganda ........................................................105

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

18

IV.9

Hasil Uji Determinasi ...........................................................................105

IV.10

Hasil Uji Serempak (Uji F) ...................................................................106

IV.11

Hasil Uji Parsial (Uji T).........................................................................107

IV.12

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman .......................................................111

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

19

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Judul

Halaman

I.1

Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama .................................................. 11

I.2

Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua ..................................................... 12

II.1

Nilai Ambang Batas (Nilai Tertinggi Yang Masih Aman Bagi


Pekerja) ................................................................................................. 27

IV.1

Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro...................................................... 55

IV.2

Proses Persiapan Air ............................................................................. 68

IV.3

Proses Pencampuran TCP dan Sirup Gula ............................................ 69

IV.4

Proses Pengisian Teh Botol Sosro ........................................................ 70

IV.5

Grafik Normal Plot ............................................................................... 101

IV.6

Grafik Histogram .................................................................................. 102

IV.7

Grafik Hasil Uji Heterokedastisitas ...................................................... 104

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

20

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Judul

Halaman

Tabulasi Jawaban Responden untuk Uji Validitas dan Reliabilitas ........119

II

Hasil Uji Validitas ..................................................................................120

III

Hasil Uji Reliabilitas ...............................................................................125

IV

Karakteristik Responden...........................................................................127

Tabulasi Jawaban Responden...................................................................128

VI

Hasil Tanggapan Responden ..................................................................129

VII

Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan


Tahun 2005-2007......................................................................................134

VIII Perjanjian Kerja Sama PT. Sinar Sosro Cabang Deli Serdang-Medan
Dengan Federasi Serikat Pekerja..............................................................135
IX

Surat Permohonan Izin Penelitian ...........................................................139

Surat Pemberian Izin Penelitian ..............................................................140

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

21

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Di awal abad 21 ini, Indonesia menghadapi banyak tantangan yang tidak dapat
dihindari yaitu terjadinya arus globalisasi yang ditandai dengan adanya pasar bebas,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya yang tiada batasnya melanda seluruh
dunia pada saat ini, dimana seluruh masyarakat dapat merasakan dampaknya.
Perkembangan teknologi canggih ini menyebabkan terjadinya revolusi industri yang
berperan dalam mengubah kondisi dunia saat ini, juga berperan dalam peningkatan
kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja terkait dengan kemajuan pesat
teknologi yang mulai diterapkan untuk produksi secara besar-besaran dengan mesin.
Hal ini merupakan produk revolusi industri yang disatu pihak mencerminkan
kemajuan yang sangat gemilang, namun disisi lain memiliki dampak terhadap
permasalahan sosial yang ada.
Dari tahun 2002 hingga tahun 2005 terjadi 78.000 kecelakaan kerja di
Indonesia. Tingkat keselamatan kerja di Indonesia masih tergolong sangat rendah.
Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) RI,
dalam satu hari lima orang pekerja meninggal dunia saat melakukan pekerjaannya
(Pikiran Rakyat, 2007).
Budaya keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia masih rendah, bahkan
menurut survey ILO (International Labour Organitation), Indonesia masih berada
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

22

pada peringkat dua terendah dalam program keselamatan dan kesehatan kerja. Pada
hal berdasarkan hasil konvensi ILO No. 187/2006 tentang promotional frame work
for occupational safety and health, semua negara harus melaksanakan keselamatan
dan kesehatan kerja, terang Toris (Republika On Line, 2007).
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan adalah perusahaan yang memproduksi
minuman teh dalam kemasan. Perusahaan dalam proses produksinya menggunakan
beberapa mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan yang digunakan kemungkinan
besar dapat menyebabkan bahaya kecelakaan bagi pekerja apabila tidak digunakan
secara tepat yang dapat mempengaruhi produktivitas kerjanya.
Kecelakaan kerja berhubungan dengan hubungan kerja diperusahaan.
Hubungan kerja disini dimaksudkan adalah kecelakaan kerja yang terjadi dikarenakan
oleh pekerja atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Ada banyak faktor dalam
hubungannya dengan pekerjaan yang dapat mendatangkan bahaya kecelakaan bagi
pekerja selain mesin dan peralatan yang digunakan, antara lain adalah bahan dan cara
pengolahan, keadaan tempat kerja, dan lingkungan serta cara melakukan pekerjaan
tersebut.
Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan
Tahun

Jumlah Kecelakaan Kerja

Keterangan

2005

Luka pada mata, kaki, dan kepala

2006

19

Luka pada kaki, jari tangan, dahi, pergelangan tangan,


hidung, telapak tangan, bibir, wajah, mata, dan
punggung.

2007

Jari tangan, kaki, dan tangan

Jumlah
35
Sumber : PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Tahun 2005-2007
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

23

Informasi seputar kecelakaan kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan
dapat dilihat pada Tabel I.1. Pada tahun 2006 terjadi peningkatan jumlah kecelakaan
kerja dibandingkan tahun sebelumnya. Namun pada tahun 2007 terjadi penurunan
jumlah kecelakaan kerja dimana jumlah kecelakaan kerja mengalami penurunan lebih
dari 100%. Kecelakaan kerja yang terjadi sebagian besar pada saat proses produksi.
Perusahaan telah menetapkan angka kecelakaan yang terjadi pada setiap bagian
dipabrik yaitu satu kecelakaan kerja yang terjadi. Perusahaan juga mengharapkan
sekali tidak terjadinya kecelakaan kerja di bagian manapun di dalam pabrik, karena
kecelakaan kerja yang terjadi dapat menyebabkan waktu kerja hilang sehingga
produktivitas kerja menurun.
Lingkungan kerja yang berupa penerangan, kebisingan dan getaran, radiasi,
suhu udara ditempat kerja dan lain sebagainya juga sangat mempengaruhi karyawan
dalam melaksanakan pekerjaannya dan berdampak pada hasil kerja karyawan
tersebut.
Untuk meningkatkan produktivitas kerja, pekerjaan harus dilakukan dengan
cara dan lingkungan kerja yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan. Jika
persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka terjadi ketidaknyamanan kerja, gangguan
kesehatan, dan daya kerja, penyakit dan kecelakaan. Sehingga penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja tidak hanya sekedar bertujuan meraih tingkat keselamatan dan
kesehatan kerja yang tinggi atau hanya untuk mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja, maupun penyakit akibat kerja, tetapi lebih jauh lagi keselamatan
dan kesehatan kerja memiliki visi dan misi jauh kedepan yaitu mewujudkan tenaga
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

24

kerja yang sehat, selamat, produktif serta sejahtera dan juga menciptakan
perlindungan kepada pengusaha dan perusahaan.
Hal ini juga diperkuat dengan adanya undang-undang ketenagakerjaan di
Indonesia yang memberikan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, lingkungan
kerja, pemeliharaan moral kerja, dan perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia
dan moral agama upaya untuk mengurangi angka kecelakaan kerja di Indonesia.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 3 tentang keselamatan kerja, menetapkan
syarat-syarat yang harus dipenuhi perusahaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
di tempat kerja, yaitu : a) mencegah dan mengurangi kecelakaan; b) mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran; c) mencegah dan mengurangi bahaya
peledakan; d) memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; e) memberi pertolongan pada
kecelakaan; f) memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; g) mencegah
dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran; h) mencegah
dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis,
keracunan, infeksi dan penularan; i) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j) menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik; k) menyelenggarakan
penyegaran udara yang cukup; l) memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m) memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya; n) mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang; o) mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

25

p) mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan


penyimpanan barang; q) mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r) menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Pendidikan dan Pelatihan di bidang keselamatan dan kesehatan sangat penting
dilaksanakan agar karyawan mengenal dan mengetahui kondisi tempatnya bekerja
sehingga dapat meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja diperusahaan. Dimana
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan harus membuat perencanaan anggaran
khusus untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja karena biaya pendidikan dan pelatihan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja sangat mahal.
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat menekan serendah mungkin resiko kecelakaan dan
penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan
efisiensi. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan tidak terlepas dari peranan pimpinan. Hal ini sesuai dengan
perjanjian kerja bersama PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Cabang Deli
Serdang-Medan Dengan Federasi Serikat Pekerja Bab VIII tentang keselamatan dan
kesehatan kerja dalam pasal 38 mengenai keselamatan kerja yang berisi pengusaha
dan pekerja menyadari akan pentingnya masalah keselamatan dan kesehatan kerja,
karena kedua belah pihak akan berusaha sekuat mungkin untuk mencegah dan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

26

menghindari kemungkinan-kemungkinan timbulnya kecelakaan kerja dan sakit akibat


hubungan kerja yang menimpa pekerja.
Untuk menghindari tidak diterapkannya undang-undang keselamatan dan
kesehatan kerja, PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan membuat aturan dalam
bekerja dan pemberian sanksi yang dikenakan pada setiap pelanggaran dari kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja. Aturan dan sanksi-sanki tersebut tercantum dalam
perjanjian kerja bersama PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Cabang Deli
Serdang Medan dengan Federasi Serikat Pekerja yang terdapat pada Bab III dan
Bab IV (Lampiran VIII).

I.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan sebagai
berikut :
1. Sejauhmana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan
kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan?
2. Bagaimana hubungan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan
peranan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan?

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

27

I.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) serta lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT.Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dengan peranan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan

I.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan dalam menerapkan dan melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja
serta memperhatikan lingkungan kerja yang lebih baik lagi untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawannya.
2. Sebagai tambahan khasanah penelitian bagi Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Sebagai tambahan pengetahuan dan memperluas wawasan bagi penulis dalam
bidang ilmu manajemen, khususnya yang berhubungan dengan bidang
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja dan pengaruhnya
terhadap produktivitas kerja karyawan.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

28

4. Sebagai referensi dan rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam penelitianpenelitian lebih lanjut, khususnya tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
serta lingkungan kerja dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.

I.5 Kerangka Berpikir


Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam suatu
perusahaan, tanpa mereka betapa sulitnya perusahaan dalam mencapai tujuan,
merekalah yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Dengan memiliki
karyawan yang terampil berarti perusahaan telah mempunyai aset yang sangat mahal
yang sulit dinilai dengan uang, karena merekalah kunci utama kesuksesan perusahaan
dimasa sekarang dan mendatang. Karena hal inilah perusahaan perlu mengadakan
perencanaan dan penanganan yang baik terhadap karyawan, baik yang sudah ada
maupun untuk masa yang akan datang.
Dibandingkan dengan faktor produksi lainnya, faktor tenaga kerja adalah yang
paling unik dan spesifik sekali karena manusia memiliki perilaku dan perasaan,
memiliki akal budi dan mempunyai tujuan-tujuan pribadi. Bila manajemen
perusahaan mampu mengelola dengan baik, mendayagunakan secara optimal,
karyawan akan termotivasi dan akan mencapai produktivitas yang tinggi sehingga
pada akhirnya akan mencapai tujuan yang diharapkan manajemen perusahaan.
Sumarsono (2003) menyatakan bahwa, Produktivitas merupakan perbandingan
antara hasil yang dapat dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan
persatuan waktu. Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan sasaran yang
strategi karena peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada
kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

29

Produktivitas kerja dapat tercapai bila karyawan termotivasi, sehingga


karyawan akan memanfaatkan waktu kerja dan sumber daya yang ada dengan sebaik
mungkin.
Sedarmayanti (2004) menyatakan bahwa,Produktivitas tenaga kerja
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: a) pendidikan; b) keterampilan;
c) disiplin; d) sikap dan etika kerja; e) motivasi; f) gizi dan kesehatan; g) tingkat
penghasilan; h) jaminan sosial; i) lingkungan dan iklim kerja; j) teknologi sasaran
produksi; k) manajemen; l) kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi dan lainlain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada tiap
perusahaan pada dasarnya berbeda-beda, karena faktor tersebut berasal dari dalam
diri karyawan dan dari luar karyawan seperti keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
serta lingkungan kerja. Upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
menuntut peran manajemen yang lebih besar melalui pendekatan yang memberikan
perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang efektif dan lingkungan
kerja yang baik yang diharapkan ada di dalam suatu perusahaan.
Faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bisa mendorong dan menyalurkan
perilaku/sikap dan tindak-tanduk dengan kemauan keras seorang karyawan untuk
berbuat dan bekerja lebih baik lagi untuk mencapai tujuan organisasi, akan tetapi
karyawan akan bekerja semaksimal mungkin bila perusahaan memperhatikan
keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya di waktu melaksanakan pekerjaan.
Health, which refers to a general state of physical, mental, and emotional
well-being. Safety refers to protecting the physical well-being of people, (Mathis dan
Jackson, 2003)
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

30

Intinya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bermaksud melindungi atau


menjaga pekerja dari kejadian atau keadaan perburuhan yang merugikan keselamatan
dan kesehatan pekerja dalam hal melakukan pekerjaan, karena karyawan yang
melaksanakan pekerjaannya dengan baik otomatis akan meningkatkan produktivitas
kerjanya.
Faktor kesehatan dan keselamatan kerja sangat mempengaruhi terbentuknya
SDM yang terampil, profesional dan berkualitas dari tenaga kerja itu sendiri. K3
tampil sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaankecelakaan akibat kerja, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan, dan gizi tenaga
kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia,
pemberantasan kelelahan kerja dan penglipat ganda kegairahan serta kenikmatan
kerja, (BUMN Online, 2006).
Hukum dan legalitas yang berlaku di Indonesia juga memberikan perlindungan
menyeluruh kepada seluruh tenaga kerja di Indonesia, yang terdapat dalam UndangUndang No. 1 Tahun 1970 yang kemudian diperbaharui dalam Pasal 86 ayat (1)
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 disebutkan bahwa setiap pekerja/buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral kesusilaan, dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama
(Husni, 2005)
Pemberlakuan undang-undang ini diharapkan dapat membantu mengurangi
tingkat kecelakaan ditempat kerja dan membuat perusahaan wajib memperhatikan
keselamatan pekerjanya sehingga tidak terjadi atau paling tidak mengurangi resiko
kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan kerugian bagi karyawan.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

31

Disamping faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang dapat


mempengaruhi produktivitas kerja dalam mencapai tujuan organisasi, faktor lain yang
perlu diperhatikan adalah lingkungan kerja yang aman dan sehat juga mempengaruhi
produktivitas kerja.
Slemania (2008) menyatakan bahwa,Tinggi rendahnya produktivitas tenaga
kerja dipengaruhi oleh semangat dan faktor kenyamanan kerja yang mana hal itu juga
dipengaruhi oleh faktor lingkungan kerja. Ketidaknyamanan saat bekerja merupakan
kondisi yang sangat tidak baik bagi tenaga kerja dalam beraktivitas, karena pekerja
akan melakukan aktivitasnya yang kurang optimal dan akan menyebabkan
lingkungan kerja yang tidak bersemangat dan membosankan, sebaliknya apabila
kenyamanan kerja tercipta saat pekerja melakukan aktivitasnya maka pekerja akan
melakukan aktivitasnya dengan optimal, dikarenakan kondisi lingkungan pekerjaan
yang sangat baik dan mendukung.
Lingkungan kerja yang cukup memuaskan para karyawan perusahaan akan
mendorong para karyawan tersebut untuk bekerja dengan sebaik-baiknya, sehingga
pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan tersebut akan dapat berjalan
dengan baik pula, sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan.
Kerangka berpikir hipotesis pertama dapat dilihat pada Gambar I.1 berikut:
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Produktivitas Kerja
Karyawan
Lingkungan Kerja
Gambar I.1 Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja tidak akan berhasil tanpa adanya
peranan dari pimpinan.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

32

Nasution (2005) menyatakan bahwa, keselamatan kerja harus dimulai dari


atas, menunjukkan betapa pentingnya peranan pimpinan perusahaan bagi
keberhasilan program keselamatan dan kesehatan kerja. Ketua atau pengawas
kelompok tenaga kerja, ahli keselamatan dan kesehatan kerja tidak akan pernah
berhasil menjalankan program keselamatan dan kesehatan kerja, kalau pimpinan tidak
ambil bagian dalam program keselamatan dan kesehatan kerja. Tugas pimpinan
adalah meningkatkan dan mempertahankan standar yang tinggi untuk keselamatan
dan kesehatan kerja guna mendukung lingkungan kerja dan pengelolaan kerja dalam
perusahaan.
Kerangka berpikir hipotesis kedua dapat dilihat pada Gambar I.2 berikut:
Penerapan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
(K3)

Peranan Pimpinan

Gambar I.2 Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua


I.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja berpengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
2. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berhubungan dengan peranan
pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

33

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1

Penelitian Terdahulu
Khaerurahman (2003), meneliti dengan judul Pengaruh Program Keselamatan

dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Sinar Sosro
Cabang Gresik. Hasil perhitungan adalah sebesar 0,967 yang berarti bahwa
hubungan antara program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan cukup baik sehingga apabila program keselamatan dan kesehatan
kerja baik maka produktivitas kerja karyawan juga akan baik. Produktivitas kerja
karyawan (Y) adalah sebesar 121,67 pada kategori skor 103-133 yang berarti bahwa
produktivitas kerja karyawan yang ada pada PT. Sinar Sosro Cabang Gresik adalah
tinggi.
Iskandar (2008) meneliti dengan judul Pengaruh Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Unit UTPK Belawan. Hasil uji F menunjukkan
bahwa Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Kerja
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan sebesar
24,044. Hasil uji T menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 4,259 dan
lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja sebesar 2,487.
Kosefisien determinasi (R Square) hasil regresi adalah 0,381 menunjukkan bahwa

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

34

variabel bebas (keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan kerja) dapat
menjelaskan 38,1% terhadap variabel terikat (produktivitas kerja).

II.2 Teori Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


II.2.1 Pengertian dan Syarat-Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perhatian dan perlindungan
yang diberikan perusahaan kepada seluruh karyawannya. Bambang (2006)
menyatakan keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja, dan lingkungannya, serta cara-cara
karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Kemudian Husni (2005) menyatakan
bahwa kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga
kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun
sosialnya sehingga memungkinkan karyawan dapat bekerja secara optimal.
Bagi tenaga kerja keselamatan diri di dalam bekerja adalah hal yang sangat
penting. Mereka berupaya semaksimal mungkin agar terhindar dari kecelakaan dalam
melaksanakan pekerjaannya, sehingga dapat dikatakan keselamatan dan kecelakaan
kerja mempunyai hubungan.
Husni (2005) menyatakan bahwa,keselamatan kerja bertalian dengan
kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan
istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara umum dapat diartikan suatu
kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses
yang telah diatur dalam suatu aktivitas.
Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap karyawan ini
bertujuan agar tidak terjadi kecelakaan ditempat kerja atau paling tidak mengurangi
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

35

tingkat kecelakaan di tempat kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan
semestinya.
Bambang (2006) menyatakan bahwa,kesehatan dan keselamatan kerja
merupakan suatu upaya untuk menekan atau mengurangi risiko kecelakaan dan
penyakit akibat kerja yang pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan antara
keselamatan dan kesehatan.
Selanjutnya Yusra (2008) mendefenisikan kesehatan dan keselamatan kerja atau
K3, adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha
sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dan
tindakan antisipatif bila terjadi hal yang demikian.
Perhatian yang diberikan perusahaan atas kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan dapat menurunkan terjadinya kecelakaan akibat kerja dimana tidak terjadi
kehilangan jam kerja sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik.
II.2.2 Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tujuan utama dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sedapat mungkin
memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap karyawan dan
untuk melindungi sumber daya manusianya.
Husni (2005) menyatakan bahwa,tujuan kesehatan kerja adalah:
a) meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggitingginya baik fisik, mental, maupun sosial; b) mencegah dan melindungi tenaga
kerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja;
c) menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga kerja;
d) meningkatkan produktivitas.
Dengan demikian maksud dan tujuan tersebut adalah bagaimana melakukan
suatu upaya dan tindakan pencegahan untuk memberantas penyakit dan kecelakaan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

36

akibat kerja, bagaimana upaya pemeliharaan serta peningkatan kesehatan gizi, serta
bagaimana mempertinggi efisiensi dan produktivitas kerja karyawan sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Menurut Hasibuan (2000),Keselamatan dan kesehatan kerja harus ditanamkan
pada diri masing-masing individu karyawan, dengan penyuluhan dan pembinaan yang
baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun
untuk perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, karyawan banyak yang
menderita, absensi meningkat, produksi menurun, dan biaya pengobatan semakin
besar. Ini semua akan menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan
bersangkutan, karena mungkin karyawan terpaksa berhenti bekerja sebab cacat dan
perusahaan kehilangan karyawannya.
Apabila perusahaan dapat melaksanakan program keselamatan dan kesehatan
kerja dengan baik, maka perusahaan akan mendapat manfaat-manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas kerja sehingga menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang.
2. Meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen dalam
bekerja.
3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.
4. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung lebih rendah karena
menurunnya pengajuan klaim.
5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya
partisipasi dan rasa memiliki,
6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan,
dan
7. Meningkatkan keuntungannya secara substansial (Rivai, 2004)
Tujuan dan manfaat dari keselamatan dan kesehatan kerja ini tidak dapat
terwujud dan dirasakan manfaatnya, jika hanya bertopang pada peran tenaga kerja
saja tetapi juga perlu peran dari pimpinan.
Ivancevich (2001) menyatakan bahwa,top management must support safety
and health with an adequate budget. Managers must give it their personal support by
talking about safety and health with everyone in the firm. Acting on reports about
safety is another way top managers can be involved in these efforts. Without this
support, the effort to ensure safety and health is hampered. Some organizations have
responded to the environmental problems that can increase accidents, deaths, and
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

37

disabilities by placing the responsibility for employees health and safety with the
chief executive officer of the organization.
Menurut Mathis dan Jackson (2003) tanggung jawab umum perusahaan yang
terdiri dari unit sumber daya manusia dan manajer dapat dilihat pada Tabel II.1.
Tabel II.1 Tanggung Jawab Umum Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja
HR Unit
Managers
- Coordinates health and safety - Monitor health and safety of employees
programs
daily
- Develops safety reporting system - Coach employees to be safety
- Provides accident investigation
conscious
expertise
- Investigate accidents
- Provides technical expertise on - Observe health and safety behavior of
accident prevention
employees
- Develops
restricted-access - Monitor workplace for security
procedures
and
employee
problems
identification systems
- Communicate with employees to
- Trains managers to recognize
identify potentially difficult employees
and handle difficult employee - Follow security procedures and
situations
recommend changes as needed
Sumber : Mathis dan Jackson, 2003

Menurut Siagian (2002) ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
keselamatan dan kesehatan kerja, yaitu :
1. Apa pun bentuknya berbagai ketentuan formal itu harus ditaati oleh semua
organisasi.
2. Mutlak perlunya pengecekan oleh instansi pemerintah yang secara fungsional
bertanggung jawab untuk itu antara lain dengan inspeksi untuk menjamin
ditaatinya berbagai ketentuan lain dengan inspeksi untuk menjamin ditaatinya
berbagai ketentuan formal oleh semua organisasi.
3. Pengenaan sanksi yang keras kepada organisasi yang melalaikan kewajibannya
menciptakan dan memelihara keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Memberikan kesempatan yang seluas mungkin kepada para karyawan untuk
berperan serta dalam menjamin keselamatan dalam semua proses penciptaan dan
pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja dalam organisasi.
5. Melibatkan serikat pekerja dalam semua proses penciptaan dan pemeliharaan
kesehatan dan keselamatan kerja.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

38

Sistem imbalan yang efektif termasuk perlindungan karyawan ditempatnya


berkarya, kiranya jelas terlihat bukan imbalan dalam bentuk uang saja hal yang sangat
penting, tetapi perlindungan terhadap karyawan juga tidak kalah pentingnya.

II.3 Teori Tentang Lingkungan Kerja


II.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja
Pada peningkatan produktivitas kerja karyawan perlu diperhatikan lingkungan
kerja yang mendukung dan memadai sehingga pekerja merasa nyaman dan dapat
bekerja secara sungguh-sungguh. Kesuksesan organisasi sangat tergantung pada
lingkungan kerja di dalam organisasi karena para anggota yang melakukan kegiatan
operasional merasa betah dan menyukai lingkungan tempat bekerja. Lingkungan
kerja merupakan salah satu faktor pendukung keselamatan dan kesehatan karyawan
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Nitisemito dalam Intanghina (2000) menyatakan,Lingkungan kerja adalah
segala sesuatu yang berada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja mencakup
aspek yang luas, tidak hanya meliputi aspek tempat pegawai atau karyawan
melaksanakan pekerjaanya tetapi juga aspek sarana dan prasarana yang mendukung
karyawan tersebut melaksanakan pekerjaannya seperti peralatan dan pekerjaan yang
mendukung. Lingkungan kerja di dalam organisasi mutlak untuk diperhatikan dan

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

39

sangat menentukan dalam segala kegiatan perusahaan baik itu perusahaan pemerintah
maupun perusahaan swasta.
Ichsan (2006) menyatakan lingkungan kerja yang manusiawi dan lestari akan
menjadi pendorong bagi kegairahan dan efisiensi kerja. Sedangkan lingkungan kerja
yang melebihi toleransi kemampuan manusia tidak saja menurunkan produktivitas
kerjanya, tetapi juga menjadi sebab terjadinya penyakit atau kecelakaan kerja.
Selanjutnya Carlaw, eds (2003) menyatakan bahwa,the physical environment
of your contact center impacts two major factors of your employeeswork life: their
motivation and their productivity. An environment that is clean, comfortable, well lit,
and not overly noisy will go a long way toward making people want to work. And we
all know that when this happens, quality and productivity improve.
Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman
merupakan hal yang diinginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja
dan lingkungan organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi
sosial, mental dan fisik dalam kehidupan pekerja. Lingkungan tempat kerja yang
sehat dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja, seperti
peningkatan moral pekerja, penurunan absensi dan peningkatan produktivitas.
Sebaliknya tempat kerja yang kurang sehat atau tidak sehat (sering terpapar zat yang
bahaya mempengaruhi kesehatan) dapat meningkatkan angka kesakitan dan
kecelakaan, rendahnya kualitas kesehatan pekerja, meningkatnya biaya kesehatan dan
banyak lagi dampak negatif lainnya (www.promosikesehatan.com, 2007).
Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan
dimana karyawan tidak akan mungkin dapat melakukan pekerjaan sebagaimana yang
diharapkan tanpa ditunjang lingkungan kerja yang mendukung dan kenyamanan
karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari sangat tergantung pada
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

40

lingkungan tempat mereka bekerja. Jika ada hal-hal yang mengganggu pada
lingkungan tempat karyawan tersebut bekerja secara langsung akan berdampak buruk
pada konsentrasi bekerja para karyawan yang akhirnya berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan tersebut.
II.3.2 Jenis Lingkungan Kerja
Sedarmayanti dalam Intanghina (2001) menyatakan bahwa secara garis besar,
jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 (dua) yakni : (a) lingkungan kerja fisik, dan
(b) lingkungan kerja non fisik.
a. Lingkungan kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di
sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua
kategori, yakni : 1). Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan
(Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya); dan 2). Lingkungan perantara
atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi
kondisi manusia, misalnya:temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan,
kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.
Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap karyawan, maka
langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik dan
tingkah lakunya kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik
yang sesuai.
b. Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan
dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama
rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan non fisik ini juga
merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.
II.3.3 Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan upaya untuk mendapatkan
lingkungan kerja yang aman. Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan
karyawan untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatan dirinya serta
lingkungan tempat karyawan bekerja.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

41

ILO/WHO menyatakan bahwa,Occupational health should aim at: the


promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social wellbeing of workers in all occupations; the prevention amongst workers of departures
from health caused by their working conditions; the protection of workers in their
employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and
maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his
physiological and psychological capabilities; and, to summarize,the adaptation of
work to man and of each man to his job, (www.wikipedia.com, 2008)
Promosi Kesehatan di tempat kerja akan menghasilkan keuntungan baik bagi
perusahaan dan bagi pekerja, hal ini dapat dilihat pada Tabel II.2.
Tabel II.2 Keuntungan Promosi Kesehatan Bagi Perusahaan dan Bagi Pekerja di
Tempat Kerja
Bagi Perusahaan
Bagi Pekerja
Meningkatnya lingkungan tempat kerja Lingkungan tempat kerja menjadi
yang sehat dan aman serta nyaman.
lebih sehat
Meningkatnya percaya diri
Citra perusahaan positif
Meningkatkan moral Staf
Menurunkan angka absensi
Meningkatkan produktivitas

Menurunnya stress
Meningkatnya semangat kerja
Meningkatnya kemampuan

Menurunkan biaya kesehatan atau biaya Meningkatnya kesehatan


asuransi
Pencegahan terhadap penyakit
Lebih sehatnya keluarga dan
masyarakat
Sumber : www.promosikesehatan.com, 2007

Para pekerja di semua tingkatan dalam perusahaan hendaknya terlibat secara


aktif mengidentifikasi masalah kesehatan yang dibutuhkan untuk pencegahannya dan
meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil
keputusan di tempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung bagi para pekerja
untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam merubah
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

42

gaya hidup dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap


penyakit serta terciptanya lingkungan kerja yang aman dari kecelakaan kerja
(www.promosikesehatan.com, 2007).
II.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga
dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi
lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila
manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.
Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang
lama. Lebih jauh lagi, Keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga
dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem
kerja yang efisien. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi
lingkungan kerja.
Sumamur (1996) menyatakan bahwa suatu pekerjaan biasanya dilakukan
dalam suatu lingkungan atau situasi yang mempengaruhi karyawan, yaitu:
1. Faktor Fisik, yang meliputi : penerangan, suhu udara, kelembapan, cepat rambat
udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi dan tekanan udara.
2. Faktor Kimia, yaitu : gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan, dan benda padat.
3. Faktor Biologi, faktor biologi ini terdiri dari golongan tumbuhan dan hewan.
4. Faktor Fisiologis, yaitu : konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja.
5. Faktor Mental-psikologis, yaitu : suasana kerja, hubungan antara pekerja atau
dengan pengusaha, pemilihan kerja dan lain-lain.
Faktor-faktor tersebut dalam jumlah yang kurang cukup atau berlebih dapat
mengganggu daya kerja seorang tenaga kerja, yaitu :
1. Penerangan yang kurang cukup intensitasnya adalah sebab kelelahan mata.
2. Kegaduhan mengganggu daya mengingat, konsentrasi pikiran, dan berakibat
kelelahan psikologis.
3. Gas-gas dan uap diserap tubuh lewat pernafasan dan mempengaruhi berfungsinya
berbagai jaringan tubuh dengan akibat penurunan daya kerja.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

43

4. Debu-debu yang dihirup ke paru-paru mengurangi penggunaan optimal alat


pernafasan untuk mengambil zat asam dari udara.
5. Parasit-parasit yang masuk tubuh akibat higene di tempat kerja yang buruk
menurunkan derajat kesehatan dan juga daya kerjanya.
6. Sifat badan yang salah mengurangi hasil kerja, menyebabkan timbulnya kelelahan
atau kurangnya fungsi maksimal alat-alat tertentu.
7. Hubungan kerja tidak sesuai adalah sebab bekerja secara lamban atau setengahsetengah.
Sebaliknya, apabila faktor-faktor tersebut dicari manfaatnya, dapat diciptakan
suasana kerja yang lebih serasi, misalnya :
1. Penggunaan musik di tempat kerja,
2. Penerangan yang diatur intensitas dan penyebarannya,
3. Dekorasi warna ditempat kerja,
4. Bahan-bahan yang beracun dalam keadaan dikendalikan biayanya,
5. Penggunaan suhu yang nikmat untuk kerja,
6. Perencanaan manusia dan mesin yang sebaik-baiknya,
7. dan lain sebagainya.
II.3.5 Pemantauan Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dapat mendorong kegairahan karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman merupakan syarat
penting sehingga karyawan dapat mengerjakan pekerjaanya dengan kondisi yang
prima, untuk menjamin kearah ini diperlukan pemantauan terhadap lingkungan
tempat kerja.
Menurut Ichsan (2006) pemantauan lingkungan kerja terhadap semua unit
perusahaan bertujuan untuk :
1. Memastikan apakah lingkungan kerja (tempat kerja) tersebut telah memenuhi
persyaratan K3,
2. Sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dn pengendalian terhadap bahaya
yang ditimbulkan oleh faktor-faktor yang ada di setiap tempat kerja,
3. Sebagian data pembantu untuk mengkorelasikan hubungan sebab akibat
terjadinya suatu penyakit akibat kerja maupun kecelakaan,
4. Bahan dokumen untuk mengembangkan program-program K3 selanjutnya.
Selanjutnya untuk mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan bahaya di
lingkungan kerja ditempuh tiga langkah utama, yakni :
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

44

1. Pengenalan lingkungan kerja


Pengenalan lingkungan kerja ini biasanya dilakukan dengan cara melihat dan
mengenal, dan ini merupakan langkah dasar yang pertama kali dilakukan dalam
upaya mewaspadai faktor bahaya.
2. Evaluasi lingkungan kerja
Merupakan tahap penilaian karakteristik dan besarnya potensi-potensi bahaya
yang mungkin timbul, sehingga bisa untuk menentukan prioritas dalam mengatasi
permasalahan.
3. Pengendalian lingkungan kerja.
Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mengurangi atau
menghilangkan keadaan berbahaya di lingkungan kerja. Kedua tahapan
sebelumnya, pengenalan dan evaluasi, tidak dapat menjamin sebuah lingkungan
kerja yang sehat. Jadi hanya dapat dicapai dengan teknologi pengendalian yang
memadai untuk pencegahan yang dapat merugikan karyawan (Anies, 2005)

II.4 Teori Tentang Kecelakaan Kerja


II.4.1 Pengertian Kecelakaan Kerja dan Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja
Menurut Bambang (2006) kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak
terduga dan yang tidak diharapkan terjadi yang dapat menimpa karyawan. Tidak
terduga karena dilatar belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebihlebih lagi dalam bentuk perencanaan. Tidak diharapkan oleh karena peristiwa
kecelakaan disertai kerugian materil maupun penderitaan yang paling ringan sampai
kepada yang paling berat yang tidak diinginkan.
Hariandja (2002) menyatakan pada prinsipnya faktor penyebab kecelakaan
kerja, berkisar pada :
a. Faktor Manusia
Pekerja tentu saja memiliki keterbatasan-keterbatasan misalnya merasa lelah,
lalai, atau melakukan kesalahan-kesalahan yang bisa disebabkan oleh berbagai
persoalan pribadi atau keterampilan yang kurang dalam melaksanakan
pekerjaannya. Untuk mengatasi hal ini, maka perusahaaan harus melakukan
pelatihan-pelatihan dalam melakukan pekerjaan secara baik, membuat pedoman
pelaksanaan kerja secara tertulis, meningkatkan disiplin, melakukan pengawasan
oleh atasan langsung, dan mungkin dapat memberikan reward bagi mereka yang
mengikuti prosedur dengan benar.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

45

b. Faktor Peralatan Kerja


Peralatan kerja atau pelindung bisa rusak atau tidak memadai. Untuk
mengatasinya perusahaan harus memperhatikan kelayakan setiap peralatan yang
dipakai dan melatih para karyawan untuk memahami karakteristik setiap peralatan
dan mekanisme kerja peralatan tersebut.
c. Faktor Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja bisa menjadi tempat yang tidak aman, sumpek dan terlalu
penuh, penerangan dan ventilasinya tidak memadai. Selain itu, iklim psikologis
diantara pekerja juga bisa kurang baik, misalnya tidak ada interaksi yang saling
membantu diantara para pekerja. Untuk ini perusahaan harus membangun tim
kerja yang baik melalui berbagai macam program. Kecelakaan juga bisa terjadi
akibat kondisi jalan yang tidak baik, tanda peringatan yang tidak lengkap dan
jelas, serta sikap yang hanya mementingkan diri sendiri.
Dijabarkan lebih rinci oleh Desler (Panggabean, 2004) yang mengemukakan
bahwa,ada tiga penyebab utama kecelakaan, yaitu secara kebetulan (chance
occurance), kondisi yang tidak aman (unsafe condition), dan sikap yang tidak
diinginkan (unsafe acts on the part of employee).
a. Secara kebetulan (chance occurance)
Kecelakaan dapat terjadi secara kebetulan, misalnya seorang pekerja terkena
pecahan kaca pada saat melintas di suatu tempat dimana ada kaca jendela yang
jatuh.
b. Kondisi tidak aman (unsafe condition)
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi yang tidak aman adalah : alat
pengaman yang tidak sempurna; alat dan peralatan yang sudah tidak layak atau
rusak; terjadi kemacatan (congestion); prosedur yangbberbahaya di dalam, di atas
atau disekitar peralatan dan mesin; tempat penyimpanan yang tidak aman;
kurangnya pencahayaan dan ventilasi yang kurang ataupun berlebihan; bising,
radiasi, tempat penyimpanan yang tidak aman; kondisi suhu yang membahayakan
terpapar gas dll; alat penjaga/pengaman gedung kurang dari estndar; ada api
ditempat yang berbahaya; sistem peringatan yang berlebihan (In adequate
warning system). Disamping itu, kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu
sendiri, skedul kerja, dan iklim psychological ditempat kerja.
c. Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts on the part of employee), yaitu:
menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai kewenangan (bekerja bukan pada
kewenangannya); gagal dalam menciptakan keadaan yang baik sehingga menjadi
tidak aman atau memanas; menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
kecepatan geraknya; memakai alat pelindung diri (APD) atau safety hanya
berpura-pura; menggunakan peralatan yang tidak layak; pengrusakan alat
pengaman peralatan yang digunakan untuk melindungi manusia; bekerja
berlebihan/melebihi jam kerja ditempat kerja; mengangkat/mengangkut beban
yang berlebihan; menggunakan tenaga yang berlebihan/tenaganya hanya untuk
main-main; peminun/pemabuk/mengkonsumsi NARKOBA.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

46

Garis besar kecelakaan yang terjadi pada karyawan dapat dilihat dari: kapasitas
kerja dan beban kerja yang merupakan komponen utama dalam kesehatan dan
keselamatan kerja, dimana hubungan interaktif dan serasi antara komponen tersebut
akan menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal dan dapat mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja.
Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja, gizi kerja serta
kemampuan fisik yang prima diperlukan agar seorang pekerja dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik. Kondisi atau tingkat kesehatan pekerja sebagai modal
awal seseorang untuk melakukan pekerjaan harus pula mendapat perhatian.
Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Dimana pola kerja yang
berubah-ubah dapat menyebabkan kelelahan yang meningkat, akibat terjadinya
perubahan pada bioritmik (irama tubuh). Faktor lain yang turut memperberat beban
kerja antara lain tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relatif
rendah, yang berdampak pekerja terpaksa melakukan kerja tambahan secara
berlebihan. Beban psikis ini dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan stress.
Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat
mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
Menurut Husni (2005) akibat dari kecelakaan kerja atau industri ini dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Kerugian yang bersifat ekonomis, antara lain:
a. Kerusakan/kehancuran mesin, peralatan, bahan, dan bangunan.
b. Biaya pengobatan dan perawatan korban akibat dari kecelakaan.
c. Tunjangan kecelakaan.
d. Hilangnya waktu kerja
e. Menurunnya jumlah maupun mutu produksi.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

47

2. Kerugian yang bersifat non ekonomis :


Pada umumnya berupa penderitaan manusia yaitu tenaga kerja yang
bersangkutan, baik itu merupakan kematian, luka/cedera berat, maupun luka
ringan.
Menurut Adnan (2008) Keadaan aman yang masih wajar di dalam perusahaan
terdapat pada gambar berikut ini :

Batas
Toleransi

Stimulus
Lingkungan
Kerja

Homeostatis

Teknologi

Tidak
Ditoleransi

Pencemaran
Lingkungan
Kerja

Adaptasi
Stress
Efek
Lanjut

Penyakit akibat
kerja dan
Kecelakaan
kerja

Sumber : Adnan (2008)

Gambar II.1 Nilai Ambang Batas (Nilai Tertinggi yang Masih Aman Bagi Pekerja)
Batas toleransi ialah pada homeostatis dan yang tidak dapat ditoleransi adalah
teknologi yang tidak sesuai dengan sumber daya manusia dan stress. Stress
diakibatkan kurangnya karyawan beradaptasi dengan lingkungan kerja serta efek
lanjut diakibatkan lingkungan kerja dan mengarah pada penyakit akibat kerja dan
kecelakaan kerja.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

48

II.4.2 Pencegahan Kecelakaan Kerja


Kecelakaan menelan biaya yang sangat banyak. Dari segi biaya saja dapatlah
dipahami, bahwa kecelakaan harus dicegah. Manajemen sumber daya manusia,
khususnya fungsi perawatan, perlu memperhatikan tindakan preventif agar
kecelakaan kerja tidak terjadi.
Menurut Sastradipoera (2002) ada beberapa tindakan preventif yang dianjurkan,
yaitu:
1. Perhatian ditujukan kepada setiap faktor keselamatan pada saat perencanaan
pembangunan sistem keamanan.
2. Penelitian dan penganalisisan terhadap peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan
kecelakaan dan kerusakan dan pengambilan prakarsa untuk mengurangi dan
menghilangkannya.
3. Pembentukan rancangan perlengkapan dan pertimbangan keselamatan kerja dan
penyediaan pakaian pengaman yang memenuhi standar.
4. Pembentukan dan pengembangan organisasi kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Penyelenggaraan pendidikan dan latihan keselamatan kerja dan metode untuk
menghindari kecelakaan yang teratur dan bersinambung.
6. Pendokumentasian dan perawatan warkat-warkat dan statistik dan sekaligus
penentuan bagian-bagian yang berbahaya.
7. Pendokumentasian dan penganalisisan peristiwa-peristiwa kecelakaan kerja di
organisasi-organisasi lain melalui jurnal-jurnal yang relevan dan hasil-hasil riset
ilmiah mengenai hal yang sama.
8. Pengawasan yang teratur dengan cara memonitor setiap gerakan karyawan
(khususnya yang dianggap berbahaya) dan mengoreksinya jika dianggap perlu.

II.5 Teori Tentang Produktivitas Kerja


II.5.1 Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Produktivitas berasal dari kata product yang berarti hasil. Hasil dari kegitan
atau proses memproduksi sesuatu (the act of producing), dan Productive adalah kata
sifat yang diberikan kepada sesuatu yang mempunyai kekuatan dan kemampuan
untuk memproduksi sesuatu.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

49

Sedarmayanti (2004) menyatakan bahwa, produktivitas berarti kekuatan atau


kemampuan menghasilkan sesuatu, karena di dalam organisasi kerja yang akan
dihasilkan adalah perwujudan tujuannya, maka produktivitas berhubungan dengan
sesuatu yang bersifat material dan non material, baik yang dapat dinilai dengan uang
maupun yang tidak dapat dinilai dengan uang.
Produktivitas merupakan gambaran tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
organisasi kerja, diantaranya dapat diperhitungkan baik secara meterial dan non
material yang dapat dinilai dengan uang. Disamping itu terdapat juga yang tidak
dapat diukur karena hasilnya bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan
uang.
Produktivitas bukan ukuran produksi ataupun yang diproduksi, tetapi
produktivitas merupakan ukuran seberapa baik karyawan menggunakan sumber daya
dalam mencapai hasil yang diinginkan. Hasil yang diperoleh berhubungan dengan
efektivitas dalam mencapai prestasi, sedangkan sumber daya yang dipergunakan
berhubungan dengan efisiensi dalam mendapatkan hasil dengan menggunakan
sumber daya minimal.
Umar (2005) menyatakan bahwa,produktivitas mengandung arti sebagai
perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya
yang dipergunakan (input) memiliki dua dimensi, Dimana dimensi pertama, adalah
efektivitas yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu
pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Yang kedua,
yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi
penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Untuk menentukan produktivitas, orang harus memperhatikan dua hal yaitu
apakah hasil yang diinginkan telah dicapai (menyangkut hasil guna atau efektivitas),
serta sumber apa yang digunakan untuk mencapai hasil-hasil tersebut (menyangkut

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

50

daya guna dan efisiensi). Hasil guna dihubungkan dengan hasil sedangkan daya guna
dihubungkan dengan pemanfaatan sumber-sumber.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas itu beraneka
ragam yang dapat dibedakan atas strata atau tingkatan, dimana produktivitas yang
paling bawah adalah produktivitas individu (tenaga kerja). Akan tetapi strata ini
memegang peranan paling penting untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Perusahaan harus menetapkan peningkatan produktivitas disetiap fungsi sebagai
satu kesatuan dari masing-masing bidang yang ada dalam perusahaan. Oleh karena
itu, sering dikatakan bahwa produktivitas sangat diperlukan karena manfaat
produktivitas dapat dirasakan oleh semua pihak baik pihak perusahaan maupun
karyawan.
Menurut Simanjuntak dalam Ndraha (2007),produktivitas kerja dipengaruhi
oleh faktor : 1) kualitas dan kemampuan fisik karyawan; 2) sarana pendukung;
3) supra sarana.
Kemampuan dan kualitas sumber daya manusia ini terangkum di dalam konsep
human resource capability. Konsep capability mengandung capacity dan ability,
capacity menyangkut competence, status dan peran. Orang yang berada dalam
kondisi disable adalah orang yang kehilangan atau kekurangan kemampuan yang
memerlukan sarana pendukung. Jadi dalam konsep ability terkandung kemampuan
fisik dan sarana penunjang yang terdapat pada Tabel II.3.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

51

Tabel II.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Pembagian
1. Kualitas dan kemampuan fisik karyawan
- Pendidikan Pelatihan
- Etos kerja
- Motivasi kerja
- Sikap mental
- Kondisi fisik
2. Sarana pendukung
- Lingkungan kerja
- Keselamatan kerja
- Kesehatan kerja
- Sarana Produksi
- Teknologi
- Upah/Gaji
- Jamsostek
- Sekuriti
3. Supra sarana
- Kebijaksanaan Pemerintah
- Hubungan Industrial
- Manajemen
Sumber : Simanjuntak dalam Ndraha (2007)

Siagian (2002) menyatakan masalah produktivitas kerja dapat dilihat sebagai


masalah keperilakuan, tetapi juga dapat mengandung aspek-aspek teknis. Untuk
mengatasi hal inilah perlu adanya pemahaman yang tepat tentang faktor-faktor
penentu keberhasilan meningkatkan produktivitas kerja. Faktor-faktor tersebut
adalah:
a. Perbaikan terus-menerus
Dalam hal ini diharapkan tidak adanya titik jenuh dalam upaya meningkatkan
produktivitas kerja, salah satu implikasinya ialah bahwa seluruh komponen
perusahaan harus melakukan perbaikan secara terus-menerus.
b. Peningkatan Mutu Hasil Pekerjaan
Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus ialah
peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan komponen perusahaan.
Jika secara tradisional ditekankan pentingnya orientasi hasil untuk dianut oleh
manajemen, dewasa ini lebih ditekankan lagi orientasi hasil kerja dengan mutu
yang semakin tinggi
c. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategik di dalam organisasi.
Tidak ada pilihan lagi bagi manajemen kecuali menerima hal ini. Memberdayakan
manusia dengan berbagai kiat seperti: mengangkat harkat dan martabat manusia,
manusia mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan tidak ada manusia lain
termasuk manajemen yang dibenarkan untuk melanggar hak-hak tersebut. Suatu
kiat yang terbukti ampuh dalam pemberdayaan sumber daya manusia dalam
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

52

organisasi ialah penerapan gaya manajemen yang berpartisipatif melalui proses


demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi, dan pemerkayaan mutu kekaryaan.
II.5.2 Ukuran-Ukuran Produktivitas Kerja
Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berhubungan
dengan tenaga kerja itu sendiri, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan
dan lingkungan perusahan.
Produktivitas adalah lebih dari sekedar ilmu, teknologi dan teknik-teknik
manajemen. Produktivitas mengandung pola filosofi dan sikap mental yang
didasarkan pada motivasi yang kuat untuk secara terus-menerus berusaha mencapai
mutu kehidupan yang lebih baik.
Menurut Schuler dan Jackson (1996), beberapa ukuran dari produktivitas antara
lain: kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu penyelesaian tugas, kehadiran,
dan kerjasama dengan yang lain.
Relevan dengan ukuran-ukuran di atas, Mangkunegara (2000) mengemukakan
beberapa faktor ukuran produktivitas kerja, antara lain :
a. Kualitas kerja, yaitu : ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan.
b. Kuantitas kerja, yaitu : output, dan penyelesaian kerja dengan ekstra.
c. Keandalan, yaitu : mengikuti instruksi, inisiatif, kehati-hatian, dan kerajinan.
d. Sikap, yaitu : sikap terhadap perusahaan dan pimpinan, sikap terhadap karyawan
lain, sikap terhadap pekerjaan, sikap kerja sama.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

53

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan yang
beralamat di jalan Raya Tanjung Morawa Kilometer 14,5. Penelitian ini dimulai dari
bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Desember 2008.

III.2 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan survei yang dilakukan pada karyawan
yang bekerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Survei adalah penelitian
yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik
(Singarimbun dan Effendy, 1995).
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui
pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Penelitian deskriptif kuantitatif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesisnya
atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian (Kuncoro,
2003).
Adapun sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanatory, yaitu penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukkan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain (Sugiono, 2005).
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

54

III.3 Populasi dan Sampel


Populasi penelitian ini adalah karyawan pabrik PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan yang berjumlah 137 orang. Menurut Arikunto (2006), apabila
subjeknya kurang dari 100, sampel lebih baik diambil semuanya. Selanjutnya jika
subjeknya lebih besar dari 100, maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 2025% atau lebih. Karena subjek dari penelitian ini lebih besar dari 100 maka sampel
dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 25% dari jumlah populasi. Dengan
demikian sampel dalam penelitian ini adalah 25% x 137 orang = 34.3 orang, maka
dibulatkan menjadi 34 orang. Selanjutnya jumlah sampel dalam penelitian ini akan
ditentukan dengan metode purposive sampling.
Menurut Sugiono (2005),metode purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Pada penelitian ini yang dijadikan sampel
adalah karyawan pada PT. Sinar Sosro yang dikhususkan pada karyawan pabrik yang
berhubungan langsung dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Untuk menentukan karyawan yang dijadikan responden penelitian dilakukan
dengan cara sampel random sederhana yang diproporsionalkan, yakni dimana seluruh
elemen memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Kuncoro,
2003).
Untuk memproporsionalkan sampel digunakan rumus sebagai berikut :
ni =

Ni
n (Umar, 2005)
N

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

55

Dimana :
ni = Jumlah sampel ke-i
Ni = Jumlah populasi ke-i
N = Jumlah total populasi
n = Jumlah sampel total yang diinginkan
Sesuai dengan rumus di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut, seperti terlihat pada Tabel III.1.
Tabel III.1 Penentuan Sampel Penelitian
No.
Bagian
Populasi
1 Formasi A
21
2 Formasi B
21
3 Formasi C
21
4 Formasi D
20
5 Formasi E
20
6 Pem-Mek
7
7 Spearpart Bahan/Pem. Umum
9
8 Kitchen & Water
18
Jumlah
137

Sampel
5
5
5
5
5
2
3
4
34

Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)

III.4 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara (interview), yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak
yang berhak dan berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan
sehubungan dengan penelitian di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
2. Daftar Pertanyaan (Questionaire), yaitu Pertanyaan-pertanyaan yang disusun oleh
peneliti dengan menyediakan lima pilihan jawaban. Selanjutnya, daftar

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

56

pertanyaan diberikan kepada karyawan bagian operasional/pabrik PT. Sinar Sosro


Tanjung Morawa Medan yang menjadi responden penelitian, untuk memilih salah
satu jawaban kemudian memberikan penjelasan singkat mengapa memilih
jawaban tersebut.
3.

Studi Dokumentasi yaitu dengan melakukan pengumpulan dan mempelajari


dokumen-dokumen pendukung yang diperoleh secara langsung dari PT.Sinar
Sosro Tanjung Morawa Medan, seperti sejarah singkat berdirinya perusahaan,
struktur organisasi perusahaan, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.

III.5 Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer diperoleh langsung melalui wawancara (interview) dan melalui
penyebaran

daftar

pertanyaan

(questionaire)

kepada

karyawan

bagian

operasional/pabrik PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.


2. Data Sekunder diperoleh dari PT.Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan berupa
dokumen-dokumen untuk dipelajari dan kemudian dijadikan bahan pendukung
dalam masalah yang diteliti.

III.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen


Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian
sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut.
Pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasarannya bilamana data yang

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

57

dipakai tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur.
Oleh karena itu, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen.
Pengujian validitas dan reliabilitas untuk instrumen dalam penelitian ini
dilakukan pada 30 (tiga puluh) responden yang tidak termasuk ke dalam sampel
penelitian. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), jumlah responden yang
digunakan untuk pengujian validitas dan reliabilitas instrumen minimal 30 orang,
maka distribusi skor (nilai) lebih mendekati kurva normal. Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan dengan bantuan program Software Statistical Package For
Social Sciences (SPSS) versi 14.0.
III.6.1 Hasil Uji Validitas Instrumen
Untuk mendapatkan data yang lebih akurat terlebih dahulu dilakukan uji
validitas internal, yaitu menguji validitas setiap butir pertanyaan (content validity).
Pengujian validitas dalam penelitian ini dengan mengambil 30 responden yang tidak
termasuk dalam sampel penelitian.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya atau valid tidaknya
suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.
Dalam bidang ilmu sosial, alat ukur tersebut dapat berupa angket (kuesioner) maupun
seperangkat alat tes.
Menurut Sugiono (2005), bahwa jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih
besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

58

Hasil dari uji validitas instrument dapat dilihat pada Tabel III.2.
Tabel III.2 Hasil Uji Validitas
No.

Variabel

Faktor Keselamatan dan


Kesehatan Kerja/K3

Faktor Lingkungan Kerja

Faktor Produktivitas
Kerja

Faktor Penerapan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

Faktor Peranan Pimpinan

Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Pertanyaan 8
Pertanyaan 9
Pertanyaan 10
Pertanyaan 11
Pertanyaan 12
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Pertanyaan 8
Pertanyaan 9
Pertanyaan 10
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Pertanyaan 8
Pertanyaan 9
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6

Corrected Item
Total Correlation
0,722
0,737
0,446
0,841
0,781
0,781
0,675
0,814
0,707
0,839
0,602
0,572
0,638
0,686
0,819
0,805
0,456
0,474
0,397
0,785
0,656
0,710
0,735
0,763
0,629
0,832
0,877
0,777
0,746
0,843
0,653
0,706
0,661
0,774
0,667
0,778
0,611
0,668
0,425
0,528
0,383

Sig. (1-tailed)

Keterangan

0,000
0,000
0,007
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,006
0,004
0,015
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,010
0,001
0,018

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 ( Data Diolah)

Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen dengan software pengolahan


data Statistical Package For Social Sciences (SPSS) versi 14.0 nilai validitas yang
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

59

terdapat pada kolom corrected item total correlation dari variabel keselamatan dan
kesehatan kerja/K3, lingkungan kerja, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
dan peranan pemimpin lebih besar dari 0.30, dengan kata lain seluruh pertanyaannya
dikatakan valid.
III.6.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban
tentang tanggapan responden. Hasil uji Realibilitas dapat dilihat dari nilai cronbach
alfa realibilitas yang baik adalah yang makin mendekati 1.
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja
dan uji statistik yang digunakan yang dipakai adalah Cronbach Alfa, dimana suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alfa > 0,60 (Ghozali,
2005).
Hasil pengujian reliabilitas variabel dapat dilihat pada Tabel III.3.
Tabel III.3 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach's Alpha
Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3
0.930
Lingkungan Kerja
0.852
Produktivitas Kerja Karyawan
0.920
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3
0.634
Peranan Pimpinan
0.603
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 ( Data Diolah)

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

60

Setelah dilakukan pengujian, diketahui hasil pengujian reliabilitas variabel


keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan kerja, produktivitas kerja karyawan,
penerapan K3 dan lingkungan kerja, dan peranan pimpinan dari perangkat lunak
Statistical Package For Social Sciences (SPSS) versi 14.0 nilai reliabilitas yang
terdapat pada tabel Reliability Statistics yang dilihat pada Cronbachs Alpha > 0.6
variabel-variabel tersebut dinyatakan reliabel.

III.7 Hipotesis Pertama


III.7.1 Identifikasi Variabel
Berdasarkan perumusan masalah, kerangka berfikir dan hipotesis yang diajukan
maka variabel-variabel dalam penelitian ini untuk hiptesis pertama diidentifikasikan
sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent variable) dengan simbol X, yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan, terdiri dari :
X1

= keselamatan dan kesehatan kerja/K3, dan

X2

= lingkungan kerja

2. Variabel terikat (dependent variable) dengan simbol Y, yaitu produktivitas kerja


karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
III.7.2 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian yang diukur untuk menguji
hipotesis pertama, yaitu :
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

61

1. Variabel keselamatan dan kesehatan kerja/K3 (X1)


Perlindungan terhadap kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi serta
kesejahteraan fisik karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
2. Variabel Lingkungan kerja (X2)
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada
saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak
langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat bekerja. yang
berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat
mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.
3. Variabel Produktivitas Kerja Karyawan (Y)
Kekuatan dan kemampuan masing-masing karyawan dalam menghasilkan sesuatu
dengan memanfaatkan waktu seefektif mungkin.
Tabel III.4 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
No.
1.

Variabel
Keselamatan
dan Kesehatan
kerja/K3 (X1)

Definisi
Perlindungan terhadap kondisi
fisik, mental dan stabilitas
emosi serta ke sejahteraan fisik
karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya

Skala
Skala Likert

6.

Indikator
Pengetahuan Tentang Keselamatan
dan kesehatan kerja
Sasaran Keselamatan dan kesehatan
kerja
Beban kerja
Kapasitas kerja
Jaminan Keselamatan dan kesehatan
kerja
Ketersediaan alat pelindung

1.
2.
3.
4.
5.

2.

Lingkungan
Kerja

Lingkungan kerja merupakan


segala sesuatu yang ada di
sekitar karyawan pada saat
bekerja, baik yang berbentuk
fisik ataupun non fisik,
langsung atau tidak langsung,
yang dapat mempengaruhi
dirinya dan pekerjaanya saat
bekerja.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Penerangan
Ruang gerak
Pengaturan tempat kerja
Perlengkapan kerja
Suhu udara
Kebisingan dan getaran
Radiasi
Sikap
Hubungan sesama karyawan
Kondisi mesin

Skala Likert

3.

Produktivitas
Kerja

Kekuatan dan kemampuan


masing-masing
karyawan
dalam menghasilkan sesuatu
dengan memanfaatkan waktu
seefektif mungkin.

1.
2.
3.
4.

Kuantitas output
Kualitas output
Jangka waktu output
Kehadiran ditempat kerja

Skala Likert

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

62

III.7.3 Metode Analisis Data


III.7.3.1 Uji Regresi Linier Berganda
Analisis data pada hipotesis pertama untuk mengetahui pengaruh keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, maka maka
peneliti menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis) dengan
persamaan sebagai berikut:
= B0 + B1X1 + B2X2+ e
Dimana :

= Produktivitas kerja karyawan

X1 = Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)


X2 = Lingkungan kerja
B0 = Intercept Y
B1 = Koefisien variabel X1
B2 = Koefisien variabel X2
e

= Variabel yang tidak diteliti


Pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat

kepercayaan (confidence interval) 95% atau =5%.


III.7.3.2 Uji Serempak (Uji F)
Uji serempak atau uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen (keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja) yang

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

63

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap


variabel dependen (produktivitas).
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak, adalah :
Ho : B1, B2 = 0, artinya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja
tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan.
Ha : B1, B2 0, artinya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta lingkungan kerja
berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan
statistik F (uji F), dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% dengan =
0,05. Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika F hitung >
F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
III.7.3.3 Uji Parsial (Uji T)
Uji Parsial atau uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh variabel independen (keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan
kerja) secara parsial (individual) mempengaruhi veriabel dependen (produktivitas).
secara parsial kriteria pengujian hipotesisnya adalah :
Ho : B1 = 0, artinya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

64

Ha : B1 0, artinya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh terhadap


produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Ho : B2 = 0, artinya lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Ha : B2 0, artinya lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan
statistik t (uji t). Apabila hasil uji t dengan tingkat kepercayaan (confidence interval)
95 % dengan = 0,05 dimana Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,
sedangkan jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pengujian-pengujian
di atas dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social
Sciences (SPSS) dengan versi 14.0.
III.7.4 Pengujian Asumsi Klasik
III.7.4.1 Uji Normalitas Data
Menurut Ghozali (2005) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

65

a. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
b. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara
visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Uji statistik yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
III.7.4.2 Uji Multikolinieritas
Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(variabel independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Kriteria pengambilan keputusan :
Tolerance Value < 0,1 atau VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas.
Tolerance Value > 0,1 atau VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

66

III.7.4.3 Uji Heteroskedastisitas


Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas betujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendateksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,
antara lain dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen
dengan residualnya. Dasar analisisnya : 1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, dan 2) jika tidak
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

III.8. Hipotesis Kedua


III.8.1 Identifikasi Variabel
Berdasarkan perumusan masalah, kerangka berfikir yang diajukan maka
variabel-variabel dalam penelitian ini untuk hiptesis kedua diidentifikasikan sebagai
berikut :
1. Variabel bebas (independent variable) dengan simbol X, yaitu penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja/K3.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

67

2. Variabel terikat (dependent variable) dengan simbol Y, yaitu peranan pimpinan


PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
III.8.2 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yang diukur untuk menguji
hipotesis kedua, yaitu :
1. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja/K3 (X).
Upaya-upaya yang dilakukan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan dalam membuat kebijakan dan mengkomunikasikan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3).
2. Peranan Pimpinan (Y)
Kompetensi pimpinan dalam membuat kebijakan dan mengkomunikasikan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sehingga mampu memotivasi karyawan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan.
Tabel III.5 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
No.
1.

2.

Variabel
Penerapan
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja/K3
Terhadap
Karyawan (X)
Peranan
Pimpinan (Y)

Definisi
Upaya-upaya yang dilakukan
pimpinan pada PT. Sinar
Sosro
Tanjung
Morawa
Medan
dalam
membuat
kebijakan
dan
mengkomunikasikan
keselamatan dan kesehatan
kerja (K3).
Kompetensi pimpinan dalam
membuat
kebijakan
dan
mengkomunikasikan
keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) sehingga mampu
memotivasi karyawan untuk
mencapai
tujuan
yang
diharapkan perusahaan.

Indikator
1. Komunikasi
2. Sosialisasi

1. Kebijakan
2. Perlindungan
terhadap karyawan
3. Penghargaan
terhadap karyawan
4. Pengakuan prestasi
kerja karyawan

Pengukuran
Skala
Likert

Skala
Likert

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

68

III.8.3 Metode Analisis Data


Hipotesis kedua bertujuan untuk melihat hubungan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja/K3 (variabel X) dengan peranan pimpinan (variabel Y) pada
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan sehingga dipergunakan Uji Spearmans
Rank Correlation Test.
Rumus Spearmans Rank Correlation Test adalah sebagai berikut Sulaiman
(2005):

rs = 1

6 d2
n n 2 1

Dimana :
rs

= koefisien korelasi Spearman

= beda urutan dalam satu pasangan data

= banyaknya pasangan data


Kriteria pengujian hipotesis analisis korelasi Rank Spearman, adalah :

Ho : rs = 0 (artinya tidak ada hubungan antara penerapan keselamatan dan kesehatan


kerja/K3 dengan peranan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan).
Ha : rs 0 (artinya ada hubungan antara penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja/K3 dengan peranan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan).
Nilai koefisien korelasi Spearman (rs) perlu diuji untuk mengetahui tingkat
signifikansinya dengan cara membandingkan nilai statistik kritis Spearman (to)
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

69

dengan nilai tabel kritis Spearman (s). Rumus nilai statistik kritis Spearman (to)
adalah sebagai berikut Sulaiman (2005):

to =

rs n - 2
1 rs

Dimana :
to

= nilai statistik kritis Spearman

rs

= koefisien korelasi Spearman

= jumlah sampel penelitian


Menurut Sulaiman (2005), Kriteria pengambilan keputusan pada analisis

korelasi Rank Spearman dengan dua arah (two-tailed), yaitu :


Ho diterima jika nilai statistik kritis Spearman lebih kecil daripada dengan nilai
tabel kritis Spearman (to < s).
Ho ditolak (Ha diterima) jika nilai statistik kritis Spearman lebih besar daripada
dengan nilai kritis Spearman (to > s).
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan maka dapat
digunakan pedoman seperti yang tertera pada Tabel III.6.
Tabel III.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
Sangat rendah
0,20 - 0,399
Rendah
0,40 - 0,599
Sedang
0,60 - 0,799
Kuat
0,80 - 1,00
Sangat kuat
Sumber : Sugiono (2005)

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

70

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1

Hasil Penelitian

IV.1.1 Gambaran Umum PT. Sinar Sosro


Merek Sosro yang sudah dikenal masyarakat sebenarnya merupakan singkatan
dari nama keluarga Sosrodjojo. Pendiri awal bisnis ini adalah Bapak Sosrodjojo dan
disebut sebagai Generasi I. Beliau mengawali usaha teh wangi pada tahun 1940 di
kota Slawi, Jawa Tengah. Teh wangi yang diperkenalkan pertama kali itu diberi
merek Cap Botol. Produk teh wangi ini dikemas dengan kertas dan ada gambar botol
yang sederhana.
Pada tahun 1965, tanpa sengaja keluarga Sosrodjojo membaca artikel ilmiah
mengenai manfaat teh. Dari artikel tersebut terungkap bahwa ternyata teh mempunyai
banyak khasiat terutama dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit dan
terdapat khasiat kosmetik juga. Dari pemahaman tersebut terpikir oleh keluarga
Sosrodjojo, apabila bangsa Indonesia dapat membudayakan kebiasaan minum teh
sejak dini, tentunya ketahanan tubuh terhadap penyakit akan semakin tangguh.
Apalagi perkebunan teh di Indonesia sangat luas. Hanya saja waktu itu, orang
cenderung lebih menyukai minuman import dengan salah satu alasan bahwa teh harus
diseduh terlebih dahulu sehingga tidak praktis dan kesegarannya hanya mampu
bertahan 2-3 jam saja.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

71

Alasan tersebut membuat keluarga Sosrodjojo bertekad membuat minuman teh


asli siap minum yang segar setiap saat. Tekad tersebut kemudian diwujudkan dengan
dibangunnya pabrik teh botol I di dunia dengan nama PT. Sinar Sosro di Jakarta.
Merek yang dipakai adalah Teh Botol Sosro (TBS). Nama TBS ini menggeser
ketenaran Teh Cap Botol yang waktu itu sangat terkenal.
Cara memperkenalkan teh wangi cap botol di Jakarta, tahun 1965, adalah
dengan menggunakan teknik promosi yang dinamakan dengan strategi promosi
Cicip Rasa, dimana secara rutin dikoordinir oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo
mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alat
propaganda seperti memutar lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkan
penonton. Setelah berhasil, penonton tersebut dibagikan contoh teh wangi merek Cap
Botol secara cuma-cuma. Teknik ini sekarang dikenal dengan teknik sampling.
Setelah itu, staf yang ada mendemonstrasikan cara menyeduh teh wangi merek Cap
Botol yang kemudian dibagikan agar dapat dicicipi langsung oleh penonton. Cara ini
membuat penonton yakin bahwa ramuan teh wangi merek Cap Botol adalah teh yang
memiliki kualitas yang baik.
Proses ini ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga
menimbulkan kendala. Penonton tidak sabar dan banyak yang meninggalkan area
demo sebelum sempat mencicipi seduhan teh tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut,
teh wangi merek Cap Botol diseduh terlebih dahulu dikantor kemudian dimasukkan
ke dalam panci dan dibawa dengan kenderaan menuju keramaian. Teknik kedua ini

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

72

menghadapi kendala juga karena air teh yang dibawa di dalam panci banyak tumpah
selama perjalanan karena kondisi jalan di Jakarta yang belum sebaik sekarang.
Akhirnya ditempuh cara lain yaitu air teh yang telah diseduh di kantor
kemudian ditaruh di dalam botol-botol bekas limun atau kecap yang dibersihkan, dan
dibawa ke tempat-tempat keramaian untuk kegiatan cicip rasa. Setelah bertahuntahun melakukan teknik promosi cicip rasa akhirnya tahun 1969 muncul gagasan
menjual air teh siap minum dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol. Desain
botol pertama kali muncul tahun 1970, desain II tahun 1972, dan pada tahun 1974
seiring dengan didirikannya pabrik di Ujung Menteng Bekasi, maka desain botol
tidak berubah dan bertahan sampai sekarang.
Generasi II Sosro dimulai dengan inovasi teh siap minum dengan
pendistribusian secara nasional dan mempunyai kantor di daerah Cakung, suatu
daerah perbatasan antara Jakarta Timur dan Bekasi. Pada saat Sosro memasuki
Generasi III (1990), dimulai pengembangan usaha minuman ke berbagai variasi cita
rasa, target, segmen, benefit dan kemasan. Cakupan distribusi produk telah
menambah kawasan internasional dan tetap menempati kantor usaha di wilayah
Cakung. Salah satu dari beberapa pabrik Teh Botol Sosro yang berada di bawah
Sosro Group adalah PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Perusahaan ini
merupakan perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang bergerak di
bidang minuman ringan yang tidak menggunakan bahan pengawet dan zat pewarna.
Perusahaan ini diresmikan pengoprasiannya pada tanggal 28 Juli 1984 dengan nama

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

73

PT. Toba Sosro Kencono oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada waktu itu adalah
Bapak Kaharuddin Nasution.
Pada tanggal 2 Januari 1995, perusahaan ini berganti nama dari PT. Toba Sosro
Kencono menjadi PT. Reksobudi Adijaya. Hal ini terjadi karena adanya pergantian
mesin produksi, dimana mesin milik PT. Sinar Sosro Kencono dibawa ke Unggaran
(Jawa Tengah) sedangkan mesin penggantinya dibawa dari Jakarta, sehingga
PT. Sinar Sosro Kencono berpindah alamat ke Unggaran. Perpindahan mesin ini
didasarkan pada kapasitas produksi dan permintaan konsumen.
PT. Reksobudi Adijaya hanya 5 tahun beroperasi, karena pada tanggal 1 Januari
2000 terjadi penggabungan (merger) dari seluruh pabrik/perusahaan yang berada di
bawah Sosro Group. Penggabungan ini bertujuan untuk memperkuat aset dan bisnis
dibidang minuman ringan dalam rangka menghadapi era globalisasi perdagangan
pasar bebas, sehingga PT. Reksobudi adijaya berganti nama menjadi PT. Sinar Sosro
dengan status cabang di setiap unit pabrikan, sedangkan kantor pusat tetap berada di
Cakung Jakarta Timur.
Pabrik Teh Botol Sosro yang berada di bawah Sosro Group, yaitu :
1. PT. Sinar Sosro Cakung (kantor pusat), Cakung Jakarta Timur
2. PT. Sinar Sosro Cabang Tambun, Bekasi Jawa Barat
3. PT. Sinar Sosro Cabang Gresik, Surabaya Jawa Timur
4. PT. Sinar Sosro Cabang Pandeglang, Banten
5. PT. Sinar Sosro Cabang Unggaran, Semarang Jawa Tengah
6. PT. Sinar Sosro Cabang Gianyar, Gianyar Bali
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

74

7. PT. Sinar Sosro Cabang Deli Serdang, Tanjung Morawa Sumatera Utara
8. PT. Sinar Sosro Cabang Cibitung, Jawa Barat
9. PT. Sinar Sosro Palembang
Sehubungan dengan semakin besarnya permintaan pasar terhadap hasil
produksi maka tanggal 7 Juni 2000, diresmikan pemakaian mesin produksi yang baru
(lini II) di PT. Sinar Sosro Cabang Deli Serdang dengan kapasitas mesin produksi
yang lebih besar yaitu 22.500 botol/jam. Mesin ini menggantikan mesin lama yang
mempunyai kapasitas produksi yang mempunyai kapasitas produksi 18.000
botol/jam.
IV.1.2 Visi dan Misi PT. Sinar Sosro
Visi PT. Sinar Sosro adalah menjadi perusahaan minuman yang dapat
melepaskan rasa dahaga konsumen kapan saja, dimana saja serta memberikan nilai
tambah kepada semua pihak terkait.
Misi PT. Sinar Sosro adalah membangun merek sosro sebagai merek teh yang
alami, berkualitas dan unggul. Melahirkan merek dan produk baru, baik yang berbasis
teh, dan menjadikannya pemimpin pasar dalam kategorinya masing-masing,
membangun dan memimpin jaringan distribusi.
IV.1.3 Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro
PT. Sinar Sosro Deli Serdang yang beralamat di jalan Tanjung Morawa Medan
kilometer 14,5 menggunakan struktur organisasi yang cukup sederhana yaitu struktur
organisasi yang berbentuk garis dapat dilihat pada Gambar IV.1.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

75

STRUKTUR ORGANISASI PT. SINAR SOSRO


General Manager
Sekretaris

Mgr. QC

Mgr. Prod & Pem

Mgr. Personalia &


Umum

Mgr. Fin & Acc

Spv. Personalia
& Umum

Spv. QC
Adm. Prod

Spv. Log &


S. Part

Spv. Prod.
Bottling Line
2

Spv. Prod.
Bottling Line
3

Spv. Prod
OWP

Spv. Prod.
AMDK

Spv.
PB/PI

Spv.
Pembelian

Spv. Acc

Payroll

Adm. QC
Ka. Gd. PI

Analis Kimia

Inc. Material

Kasir

Field Inspector

Adm.
Acc

Analis Mikro

Petugas Kompos

Petugas Gd. BS

Ka. Gd.
Logistik

Operator

Adm. Log/
S. Part
Petugas Gd.
Log./S. Part

Ass. Spv. W.
Shop & Utility

Selektor

Mekanik
Bengkel

Cleaner

Op. Work Shop

Ka. Gd.
PB

Koord.
Umum

Operator

Adm. Pers.
& Umum

Adm. Gd.
PB/PI

Satpam

Selektor

Off. Boy &


Off. Girl

Adm.
Pembelian

Petugas Kompos

Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)

Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

76

Dalam organisasi yang berbentuk garis ini, wewenang dan tanggung jawab
masing-masing departemen atau divisi langsung kepada direktur.
Direktur Operasi PT. Sinar Sosro Deli Serdang mengawali semua divisi yang
ada di perusahaan. Adapun tugas, wewenang dan tanggungjawab dari divisi-divisi
yang ada di perusahaan adalah:
1. General Manager, merupakan pimpinan tertinggi perusahaan yang mempunyai
tugas sebagai berikut :
a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan
b. Bertanggung jawab ke dalam dan kantor pusat
c. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan
d. Menyebarkan dan menerapkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya
e. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar
f. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang dideligasikan kepada tiap
manager dan menjalin hubungan kerja yang baik
g. Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan
1. Sekretaris, mempunyai tugas dan wewenang antara lain :
a. Menyelenggarakan surat menyurat berhubungan dengan perusahaan
b. Mengatur hubungan dengan pihak luar dan tamu
c. Menyusun dokumentasi
d. Bertanggungjawab kepada general manager
2. Manager Quality Control, mempunyai tugas dan wewenang antara lain :

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

77

a. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk untuk memastikan


bahwa produk-produk yang dihasilkan secara konsisten memenuhi standard
mutu yang berlaku.
b. Memberikan saran kepada bagian produksi atau General Manager mengenai
mutu produk
3. Manager Produksi dan Maintenance, bertugas mengawasi semua kegiatan yang
berlangsung di pabrik baik kegiatan produksi, pengendalian mutu maupun
gudang. Adapun perincian tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi agar tidak terjadi kekurangan
dan kelebihan persediaan
b. Mengadakan pengendalian produksi agar produksi sesuai dengan spesifikasi
dan standar mutu yang ditentukan
c. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan
jumlah produksi
d. Mengawasi

dan

mengevaluasi

kegiatan

produksi

untuk

mengetahui

kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan


e. Mengupayakan terlaksananya keselamatan dan kesehatan kerja
f. Mengatur jadwal pemeliharaan mesin
g. Bertanggung jawab terhadap perawatan dan perbaikan mesin dan peralatan
pendukung
4. Manager Work Shop dan Utility, mempunyai tugas dan wewenang antara lain:
a. Mengkoordinir dan mengawasi perbaikan-perbaikan peralatan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

78

b. Mengatur jadwal pemeliharaan peralatan


c. Bertanggung jawab terhadap perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi
dan peralatan pendukung
5. Manager Accounting dan Financial, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang keluar
masuknya uang
b. Mengendalikan budget pendapatan dan belanja perusahaan sesuai dengan
hasil yang diharapkan
c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya produksi
dan biaya administrasi.
6. Manager Personalia dan Umum, bertanggung jawab kepada General Manager
atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum yang
berhubungan ke luar dan ke dalam perusahaan. Adapun perincian tugasnya adalah
sebagai berikut :
a. Membantu General Manager dalam hal kegiatan administrasi
b. Mengawasi penggunaan dana, barang dan peralatan pada masing-masing
departemen
c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian
e. Mengerjakan administrasi kepegawaian
7. Supervisor Quality Control, memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengawasi pengendalian mutu produk di lapangan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

79

b. Memberikan laporan yang dibutuhkan manager QC mengenai mutu produk


c. Bertanggung jawab penuh terhadap masalah yang muncul atas mutu produk
yang dihasilkan
8. Supervisor Logistik, memiliki tugas dan wewenang antara lain :
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persedian bahan baku
b. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan baku
c. Mengontrol persediaan bahan
d. Memesan bahan bila telah habis
9. Supervisor Produksi, bertanggung jawab mengawasi dan mengendalikan produksi
pada shiftnya. Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi
b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data
produksi, jumlah produksi, pemakaian bahan dan lain-lain
c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas
produk yang dihasilkan
d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya
10. Supervisor Accounting dan Financial, memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengendalikan keluar masuknya uang kas
b. Menyiapkan laporan keuangan secara berkala kepada manager accounting
mengenai keluar masuknya uang
11. Supervisor Pembelian, memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

80

b. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian


c. Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain
12. Supervisor Gudang, mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku
b. Membuat laporan permintaan, persediaan , dan pengeluaran bahan
c. Mengontrol persediaan bahan
d. Memesan bahan bila telah habis
13. Supervisor Personalia dan Umum, memiliki tugas dan wewenang antara lain :
a. Mengatur segala kegiatan administrasi kantor
b. Membuat laporan administrasi ke manager personalia dan umum
c. Membantu manager personalia dalam mengerjakan administrasi kepegawaian
14. Tugas Staff Accounting dan Staff Finance dan Adm ACC adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan administrasi mengenai keluar masuknya uang
b. Membuat laporan keuangan kepada Supervisor Accounting dan Financial
15. Tugas Asisten Supervisor Work Shop & Utility
a. Mengawasi keadaan mesin-mesin dan keadaan produksi serta fasilitas
perusahaan
b. Mengkoordinir penjadwalan pemeliharaan mesin dan peralatan
16. Tugas Administrasi Pembelian adalah sebagai berikut :
a. Membuat laporan persediaan barang produksi dan pembelian
b. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan pembelian barang-barang
produksi.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

81

c. Memeriksa laporan operator setiap hari


17. Tugas Administrasi Umum adalah sebagai berikut :
a. Membuat surat antara divisi ke divisi lain
b. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan tentang produksi
18. Tugas dari Kepala Gudang adalah sebagai berikut :
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku
b. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan-bahan.
c. Mengontrol persediaan bahan
d. Memesan bahan bila telah habis
19. Analisis Kimia, berfungsi untuk :
a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum di proses maupun setelah
di proses
b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran
mutu
20. Analisis Mikro bertugas untuk :
a. Melaksanakan analisis mikro dari produk untuk mengetahui mutu produk
b. Melakukan sanitasi terhadap peralatan-peralatan dalam laboratorium
21. Tugas Operator adalah sebagai berikut :
a. Membantu mengendalikan mesin di pabrik dalam proses produksi
b. Memberikan laporan dan masukan pada supervisor atas masalah yang terjadi
dalam proses produksi di pabrik

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

82

22. Tugas Kasir adalah sebagai berikut :


a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan kegiatan
produksi maupun tidak
b. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan
yang berhubungan dengan keuangan
23. Tugas Selektor adalah sebagai berikut :
a. Melihat dan mengawasi bila ada proses produksi yang macet atau rusak di
pabrik
b. Mengawasi jalannya proses produksi secara langsung dan melaksanakan
perbaikan langsung jika dibutuhkan
24. Tugas Mekanik adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi dan
peralatan pendukung lainnya
b. Bertanggung jawab langsung kepada manager Preventive Engineering
Maintenance.
25. Tugas Cleaner, Off. Boy, Off. Girl, dan Supir
a. Merawat, memelihara kebersihan dan keindahan di dalam perusahaan.
b. Mengantar karyawan dan surat-surat yang hendak dikirim
26. Tugas Keamanan adalah sebagai berikut :
a. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi
maupun tidak
b. Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

83

IV.1.4 Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja


a. Jumlah Tenaga Kerja
Tabel IV.1 Perincian Tenaga Kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan
No.

Jabatan

1
2
3

Vice General Manager


Accounting & Finance Manager
Asst. Accounting & Finance
Manager
4
Asst. Accounting Supervisor
5
Administrasi Accounting
6
Kasir
7
Manager Personalia
8
Supervisor Personalia
9
Sekretaris
10
Pay Roll
11
Administrasi Personalia
12
Receptionist
13
Satpam
14
Supir
15
Office Boy
16
Manager QC
17
Asst. Supervisor QC
18
Administrasi QC
19
Analis QC
20
Inspector
21
Incoming Material
22
Petugas BS
23
Operator WWTP
24
Petugas Vermi Kompas
25
Supervisor Purchasting
26
Administrasi Purchasting
27
Asst. Utilities & Workshops
Supervisor
28
Mekanik
29
Tukang Las
30
Tukang Bangunan
31
Petugas CW
32
Kenek Tukang
33
Supervisor PB/PI
Jumlah A
Jumlah A+B

Jumlah
SDM
1
1
1
1
4
1
1
1
1
2
2
1
14
2
6
1
1
1
4
5
1
2
3
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
68

No.

Jabatan

34
35
36

Kepala Gudang PI
Kepala Gudang PB
Administrasi Gudang PB

37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60

Administrasi Gudang PI
Pengawas Muat PI
Petugas Sortir Botol PI
Operator Forklift PI
Operator Forklift PB
Selektor PB
Asst. Supervisor Produksi TBS
Supervisor Trainee
Administrasi Produksi
Supervisor Logistik & Sp. Part
Administrasi Logistik
Administrasi Spare Part
Petugas spare Part
Petugas Logistik
Operator Utility/PS
Operator Mesin TBS
Asst. Operator
Selektor TBS
Cleaner TBS
PEM Elektrik
Supervisor AMDK
Operator AMDK
Selektor AMDK
Supervisor TWA&Freso

61
Operator TWA
62
Selektor TWA
63
Cleaner TWA
64
Operator Freso
65
Selektor Freso
66
Cleaner Freso
Jumlah B
270

Jumlah
SDM
1
1
2
1
2
2
3
3
10
3
1
2
1
1
1
3
3
3
35
21
52
3
3
1
2
10
1
3
2
3
6
2
15
202

Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)

Tenaga kerja di PT. Sinar Sosro direkrut dari tenaga kerja dalam negeri, dan
sebagian besar bertempat tinggal di sekitar pabrik. Jumlah tenaga kerja PT. Sinar

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

84

Sosro Tanjung Morawa Medan sampai bulan Agustus 2007 sebanyak 270 orang
dapat dilihat pada Tabel IV.1.
b. Jam Kerja
Agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai maka
diperlukan pengaturan jam kerja yang baik. Sesuai dengan ketentuan DEPNAKER
bahwa jam kerja seorang karyawan adalah 40 jam/minggu selebihnya sebagai lembur.
Maka dari itu, jam kerja PT. Sinar Sosro dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Day Time
Waktu day time ini berlaku di PT. Sinar Sosro untuk karyawan yang bekerja di
kantor (administrasi), dengan waktu kerja sebagai berikut:
Waktu kerja:
Senin Kamis = 08.00 12.00 WIB ; 13.00 16.00 WIB
Jumat

= 08.00 12.00 WIB ; 13.30 16.00 WIB

2. Shift
Waktu shift ini berlaku untuk karyawan pabrik. Waktu kerja shift dibagi atas 3,
yaitu:
Shift I jam 00.00 08.00
Shift II jam 08.00 16.00
Shift III jam 16.00 24.00
Untuk setiap shift diberlakukan jam istirahat selama 1 jam. Dengan hari kerja
selama 25 hari dan pergantian shift dilakukan setiap 1 minggu sekali. Namun jika
terjadi hal-hal diluar jam kerja yang mengharuskan seorang karyawan untuk bekerja,
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

85

maka waktu penambahan ini dihitung sebagai lembur dan akan mendapat upah kerja
lembur.
Kapasitas produksi yang digunakan merupakan kapasitas optimal tanpa
menambah shift kerja (lembur). Perhitungan waktu kerja per minggu adalah sebagai
berikut:
Jam kerja efektif satu hari = 23 jam dan 1 jam daily maintenance
Jumlah Produksi

= 1 minggu = 7 hari kerja x 23 jam/hari


= 161 jam/minggu

IV.1.5 Unsur-Unsur Biaya Produksi PT. Sinar Sosro


Proses produksi adalah segala kegiatan yang dilakukan dari awal produksi yang
menghasilkan produk yang dapat dipakai dalam hal ini proses produksi yang terjadi
pada PT. Sinar Sosro berarti kegiatan dari awal pengolahan air (pemurnian) kemudian
pembuatan sirup gula serta penyeduhan teh sampai pembuatan teh cair manis (TCM)
lalu dilanjutkan dengan pembotolan dan siap dipasarkan.
1. Bahan Baku
Untuk proses produksi Teh Botol Sosro (TBS) di PT. Sinar Sosro digunakan
bahan baku sebagai berikut :
a. Air sebagai bahan utama diperoleh dengan mengeksplorasi dan men-treatment
sendiri dari sumur yang kedalamannya kira-kira 200 m dan dibuat memenuhi
standar perusahaan sehingga layak untuk digunakan. Air ini digunakan untuk
proses produksi di PT. Sinar Sosro sebagai bahan baku pembuatan TBS dan juga

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

86

bahan pendukung proses seperti sanitasi tangki, boiler, mesin washer (pencuci
botol) dan sanitasi filter.
b. Gula berfungsi sebagai pemanis, standar gula yang digunakan untuk pembuatan
TBS mempunyai tingkat kemanisan sekitar > 90 brix (0 brix merupakan persentase
sukrosa yang terkandung pada gula). Produk gula ini dipasok dari Inggris, Afrika
Selatan atau Korea.
c. Teh yang digunakan untuk pembuatan TBS adalah Teh Wangi Melati (Jasmine
Tea), teh wangi dibuat dari daun teh dan dicampur dengan bunga melati. Teh ini
merupakan racikan dari teh hijau (Amelia Sinensis) yang dicampur dengan bunga
melati sehingga menimbulkan aroma atau wangi yang khas. Teh wangi
sepenuhnya didatangkan dari Slawi, Tegal dan Jawa Tengah oleh satu unit usaha
group Sosro yaitu PT. Gunung Slamat, kualitas tehnya selalu terjamin dengan
pengawasan yang ketat serta tempat penyimpanan yang khusus dengan gudang
kedap air dan udara.
2. Bahan Pembantu
a. Larutan Soduim Hyphclorite (NaOCL), berfungsi untuk mengurangi
microorganisme yang ada dalam air
b. Causti Soda (NaOH), berfungsi untuk sanitasi peralatan, penghilang bau, rasa,
lemak dan kotoran lain pada botol saat pencucian botol di washer machine
c. Garam (NaCl), berfungsi sebagai alat penetral dalam proses pemurnian air
(regenasi softener) dan juga untuk mengaktifkan atau menetralkan kesadahan
air yang diperlukan untuk bahan baku TBS
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

87

d. Resin, berfungsi untuk menurunkan kesadahan air


e. Kaporit, untuk pemberih di dalam pemurnian air dalam bak reservoar
3. Bahan Kemasan
a. Krat, berfungsi sebagai media penampungan botol yang memudahkan
penyimpanan dan handling sewaktu diangkat/dipindahkan sekaligus sebagai
media pelindung produk
b. Botol, sebagai penampung produk atau penyimpanan teh air manis. Botol juga
berfungsi sebagai pengenal produk
c. Crown Cork, berfungsi sebagai penutup botol yang mampu melindungi teh air
manis dari pengaruh udara luar atau oksidasi dan masuknya mikroorganisme
d. Ink Solution, berfungsi sebagai bahan untuk mencetak kode produksi untuk
setiap botol
4. Mesin-mesin Produksi
a. Power Station, berfungsi sebagai penghasil tenaga listrik yang sangat
diperlukan untuk menggerakkan unti-unit lainnya
b. Boiler, berfungsi sebagai penghasil uap
c. Decrater, berfungsi untuk mengangkat botol kosong dari krat
d. Bottle Washer, berfungsi untuk mencuci kembali botol-botol yang telah
kembali dari pasar agar dapat digunakan kembali untuk diisi ulang dengan teh
cair manis
e. Light Inspection, berfungsi untuk menyortir botol-botol.
f. Optiscan, untuk menyeleksi benda-benda asing yang terdapat dalam botol
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

88

g. Filler, berfungsi untuk mengisi teh cair manis ke dalam botol


h. Video Jet, berfungsi untuk mencetak tanggal kode kadaluarsa dan produksi
i. Crate Washer, berfungsi untuk membilas dan mencuci krat yang kotor
j. Crater, memasukkan botol yang telah berisi dan tertutup ke dalam krat.
IV.1.6 Uraian Proses Produksi
1. Proses Persiapan Air
Air Tanah

Bak Reservoir

Sand Filter

Carbon Filter

Buffer Tank II

Buffer Tank I

Softener Tank

Buffer Tank III


Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)

Gambar IV.2 Proses Persiapan Air


Air dipompa dari sumur bor yang kedalamannya 125-200m ke bak
penampungan (Reservoir Tank), air diclorinasi untuk mematikan bakteri yang ada, di
saring untuk menghilangkan warna, bau, rasa, menyaring lumpur, dan tingkat
kesadahan.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

89

2. Penyeduhan Teh
Teh wangi melati (Jasmine Tea) diseduh dalam Tanki Ekstraksi dengan air
mendidih yang sudah melalui proses filterasi dan pemanasan. Teh Cair Pahit (TCP)
hasil seduhan dilewatkan ke filter Filtrox dan ditampung di Mixing Tank.
3. Pelarutan Gula (Tahap III)
Gula pasir putih dilarutkan sampai menjadi sirup gula, kemudian disaring untuk
menghilangkan kotoran sirup gula tersebut dipompa ke dalam Buffer Tank.
4. Pencampuran TCP dan Sirup Gula
Pelarutan Gula

Penyeduhan Teh Wangi

Niagara Filter

Penyaringan Kasar

Cosmos Filter

Niagara Filter

Tanki Buffer Larutan


Gula

Filtrox Filter
Tanki Pencampuran (Mix Tank)
Pasteurisasi
Proses billing (Pembotolan)

Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)

Gambar IV.3 Proses Pencampuran TCP dan Sirup gula


Sirup gula dipompa ketanki pencampuran hingga kadar gula mencapai standar
yang telah ditentukan. TCP dialirkan ketanki pencampuran secara bersamaan.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

90

Kemudian dilanjutkan ke proses pasteurisasi (pemanasan) dimana TCM dipanaskan


dengan Heat Excanger (pemanasan tidak langsung)pada temperatur diatas 900C.\
IV.1.7 Proses Pengisian Dalam Botol
Depalletizing

Pallet

Decrating

Crate Washing

Bottle Washing
Empity Bottle Inspection
Light Inspection (Pos 2)
TCM

Filling

Crown Cork

Crowning
Printing
Light Inspection (Pos 3)
Crating
Palletizing
Inkubasi

Sumber : PT. Sinar Sosro (2008)

Gambar IV.4 Proses Pengisian Teh Botol Sosro


TCM dipompa ke pengisian botol. Di stasiun ini TCM dengan temperatur 900C
diisi ke dalam botol yang telah dibersihkan dengan Bottle Washer.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

91

IV.1.8 Hasil Produksi


Sosro saat ini sudah memiliki beberapa jenis produk dan kemasan dari Teh
Seduh, Teh Celup, Teh Siap Minum sampai Teh Siap Minum Bercita Rasa Buah.
Karena mendapat dukungan dari sistem distribusi yang canggih maka produk-produk
Sosro berhasil menjangkau konsumen di seluruh pelosok Indonesia. Menghadapi era
globalisasi, Sosro sudah siap berekspansi ke pasar Internasional karena produkproduknya telah memenuhi kualitas Internasional seperti negara-negara ASEAN,
Australia dan wilayah Timur Tengah sebagai tujuan ekspor produk Sosro.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar mendapatkan produk terbaik
dengan mututetap terjaga, maka Sosro melakukan langkah sertifikasi produk. Saat
ini,setiap produk Sosro dijamin HALAL oleh Departemen Agama RI dan dengan
standar higienis yang dijamin oleh Departemen Kesehatan. Adapun kualitas
pengolahan dan produknya terjaga melalui sertifikasi ISO 9001: 2000. Kualitas
produk Sosro tetap akan terjaga apabila dihasilkan dari lingkungan yang baik.
Tanggung jawab Sosro terhadap lingkungan dilakukan melalui Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) yang selalu dilakukan pada saat membangun pabrik
baru atau menambah kapasitas yang ada. Sistem Waste Water Treatment yang
canggih juga dibangun, sehingga air yang dibuang aman untuk lingkungan.
Pada PT. Sinar Sosro KPB Deli Serdang menghasilkan beberapa jenis produk
yang dikeluarkan oleh peruahaan tersebut antara lain :
1. Teh Botol Sosro (TBS)
2. Fruit Tea Botol
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

92

3. Fruit Tea Genggam (Tetra Pak)


4. Freso
5. Air Mineral Prim-A

IV.2 Karakteristik Responden


IV.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan dapat dilihat pada Tabel IV.2.
Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun)

Jumlah Orang

(%)

20 - 25

26

26 - 30

13

38

31 - 35

24

36 - 40

12

34

100

Jumlah
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Tabel IV.2 menunjukkan sebagian besar responden berusia 26-30 tahun


sebanyak 13 responden (38%). Selanjutnya 20-25 tahun sebanyak 9 responden (26%),
31-35 tahun sebanyak 8 responden (24%) dan 36-40 sebanyak 4 responden (12%).
Mayoritas responden berusia 26-30 tahun, hal ini berarti karyawan PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan termasuk kelompok usia produktif dan dewasa.
Produktivitas karyawan juga sangat dipengaruhi oleh tingkatan usia karena pada
tingkat usia produktif dan dewasa itulah karyawan bekerja secara optimal karena
kondisi fisik yang mendukung sehingga berdampak positif terhadap pekerjaan dan
hasil kerjanya.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

93

IV.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan


Karakteristik responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada Tabel IV.3.
Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
No.

Jabatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Assistant Operator Kitchen


Assistant Operator Produksi
Cleaner
Kepala Regu Kitchen
Operator Forklift
Operator Kitchen
Operator Produksi
Operator Water treatment
Petugas Selektor Produksi
Total
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Jumlah (Orang)

(%)

1
6
1
1
1
2
7
1
14
34

2.9
17.6
2.9
2.9
2.9
5.9
20.6
2.9
41.2
100

Tabel IV.3 menunjukkan sebagian besar responden menduduki jabatan petugas


selektor produksi sebanyak 14 responden (41.2%). Sebanyak 7 responden (20.6%)
sebagai operator produksi, sebanyak 6 responden (17.6%) sebagai assistant operator
produksi, sebanyak 2 responden (5.9%) sebagai operator kitchen, dan selebihnya
masing-masing 1 responden (2.9%) sebagai assisten operator kitchen, cleaner, kepala
regu kitchen, operator forklift, dan operator water treatmen. Masing-masing
responden yang menduduki berbagai jabatan memiliki pendidikan dan keahliannya
masing-masing.
IV.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan dapat dilihat pada Tabel IV.4.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

94

Tabel IV.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


Pendidikan Terakhir

Jumlah (Orang)

(%)

SMP

SMK

12

STM

19

56

SMU

24

Diploma-I

Diploma-III
Jumlah
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

34

100

Tabel IV.4 menunjukkan sebagian besar responden berasal dari STM Sebanyak
19 responden (56%), selanjutnya SMU sebanyak 8 responden (24%), SMK sebanyak
4 responden (12%), dan 1 responden (3%) berasal dari SMP, Diploma-1 dan
Diploma-III. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan memiliki karakteristik pendidikan yang memiliki keterampilan teknis
yang akan membuat karyawan lebih dapat berfikir dan bekerja secara efisien dan
efektif.
IV.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja pada PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan dapat dilihat pada Tabel IV.5.
Tabel IV.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja (Tahun)

Jumlah (Orang)

(%)

1-5

13

38

6 - 10

14

41

11 - 15

15

16 - 20

34

100

Jumlah
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

95

Tabel IV.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden masa kerjanya 6-10
tahun sebanyak 14 responden (41%), 1-5 tahun sebanyak 13 responden (38%), 11-15
tahun sebanyak 5 responden (15%), dan 16-20 tahun sebanyak 2 responden (6%). Hal
ini menunjukkan bahwa masa kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan lebih banyak diatas 6 tahun, sehingga dengan tingkat masa kerja yang cukup
lama maka produktivitas kerjanya menjadi tinggi karena sudah berpengalaman dan
memahami berbagai persoalan yang terjadi dilingkungan kerjanya.

IV.3 Analisis Deskripsi Variabel


Pada penelitian ini, hipotesis pertama variabel terikat (dependent variabel) yang
diamati hanya satu variabel saja yaitu produktivitas kerja karyawan (Y), dan dua
variabel bebas (independent variabel) yang terdiri dari : keselamatan dan kesehatan
kerja (X1) serta lingkungan kerja (X2), dan selanjutnya pada hipotesis kedua variabel
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja (X) dan variabel
peranan pimpinan (Y).
IV.3.1 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Berikut ini dideskripsikan sebanyak 12 item tentang jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan berkaitan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Penjelasan responden atas pemahaman terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja, menunjukkan sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab

memahami

keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden memahami keselamatan dan


Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

96

kesehatan kerja karena responden mendapat pengetahuan tentang keselamatan dan


kesehatan kerja tidak hanya dari perusahaan tetapi dari berbagai media. Selebihnya,
sebesar 16 responden (47.1%) kurang memahami keselamatan dan kesehatan kerja,
dan sebanyak 3 responden (8.8%) tidak memahami sama sekali keselamatan dan
kesehatan kerja. Hasil tersebut menjelaskan bahwa responden kurang memahami
keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden kurang memahami
keselamatan dan kesehatan kerja karena masih terdapatnya karyawan yang tidak
mengetahui tentang K3.
Penjelasan responden atas pelaksanaan

keselamatan dan

kesehatan kerja,

menunjukkan sebanyak 14 responden (41.2%) menjawab pelaksanaan keselamatan


dan kesehatan kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan efektif. Penjelasan
responden atas

pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Sinar Sosro

Tanjung Morawa Medan efektif karena karena karyawan selalu diberi himbauan dan
perlengkapan keselamatan kerja berdasarkan bidangnya masing-masing. Selebihnya,
sebesar 13 responden (38.2%) menjawab pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan kurang efektif, dan sebesar
7 responden (20.6%) menjawab pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan tidak efektif sama sekali. Hasil tersebut
menjelaskan bahwa responden menjawab pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan kurang efektif. Penjelasan
responden menjawab pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Sinar

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

97

Sosro Tanjung Morawa Medan kurang efektif karena karyawan merasa kurang puas
atas pelaksanaan Keselamatan dan kesehatan kerja selama ini.
Penjelasan responden atas jumlah kecelakaan kerja, menunjukkan bahwa
sebanyak 17 responden (50.0%) menjawab jumlah kecelakaan kerja sangat banyak
sekali, sebanyak 15 responden (44.1) menjawab banyak sekali, dan 1 responden
(2.9%) menjawab jumlah kecelakaan kerja banyak. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa

jumlah kecelakaan kerja sangat banyak sekali. Penjelasan responden

menjawab jumlah kecelakaan kerja sangat banyak sekali karena kecelakaan kerja
yang sering terjadi pada bagian perebusan botol. Selebihnya sebanyak 1 responden
(2.9%) menjawab sangat sedikit. Penjelasan responden menjawab sangat sedikit
karena jarang terjadi kecelakaan kerja pada bagian lain.
Penjelasan responden atas kesesuaian antara kemampuan dan keterampilan
dengan beban kerja yang diberikan, menunjukkan bahwa sebanyak 20 responden
(58.8%) menjawab kemampuan dan keterampilan dengan beban kerja yang diberikan
sesuai, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab kemampuan dan keterampilan
dengan beban kerja yang diberikan sangat sesuai. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan dan keterampilan dengan beban kerja yang diberikan sesuai. Penjelasan
responden menjawab kemampuan dan keterampilan dengan beban kerja yang
diberikan sesuai karena kemampuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan di
sejajarkan dengan pekerjaan yang diberikan. Selebihnya sebanyak 11 responden
(32.4%) menjawab kemampuan dan keterampilan dengan beban kerja yang diberikan
kurang sesuai, dan 2 responden (5.9%) menjawab kemampuan dan keterampilan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

98

dengan beban kerja yang diberikan tidak sesuai sama sekali. Penjelasan responden
menjawab kemampuan dan keterampilan dengan beban kerja yang diberikan kurang
sesuai karena responden merasa pekerjaannya berat.
Penjelasan responden tentang kepedulian PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan atas kondisi kesehatan dan pemenuhan gizi karyawannya, menunjukkan
bahwa sebanyak 14 responden (41.2%) menjawab PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan peduli atas kondisi kesehatan dan pemenuhan gizi karyawannya, dan
sebanyak 3 responden (8.8%) menjawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan
sangat peduli atas kondisi kesehatan dan pemenuhan gizi karyawannya. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan peduli atas kondisi
kesehatan dan pemenuhan gizi karyawannya. Penjelasan

responden menjawab

PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan peduli atas kondisi kesehatan dan
pemenuhan gizi karyawannya karena selalu diberikannya extra podding bagi
karyawan setiap bulannya. Selebihnya, sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan kurang peduli atas kondisi kesehatan dan
pemenuhan gizi karyawannya, dan sebanyak 6 responden (17.6) menjawab PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa Medan tidak peduli peduli sama sekali atas kondisi kesehatan
dan pemenuhan gizi karyawannya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa Medan kurang peduli atas kondisi kesehatan dan pemenuhan
gizi karyawannya karena ada responden yang bekerja sampai 3 shift.
Penjelasan responden atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, menunjukkan bahwa sebanyak
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

99

19 responden (55.9%) menjawab puas atas prosedur pelayanan kesehatan yang


diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, dan sebanyak 5 responden
(14.7%) menjawab sangat puas atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
responden puas atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan. Penjelasan

responden puas atas prosedur pelayanan

kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan karena adanya
jamsostek dan perusahaan siap membantu bila ada masalah pada prosedur pelayanan
yang diberikan klinik/rumah sakit yang ditunjuk. Selebihnya sebanyak 9 responden
(26.5%) menjawab kurang puas atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, dan 1 responden (2.9%) menjawab tidak
puas sama sekali atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden kurang puas
atas prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan. Penjelasan responden kurang puas atas prosedur pelayanan kesehatan yang
diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan karena responden harus
melengkapi banyak surat-surat yang merupakan persyaratan yang harus dipenuhi.
Penjelasan responden atas pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan, menunjukkan sebanyak 16 responden (47.1%) menjawab
puas atas pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan, dan sebanyak 9 responden (26.5%) menjawab sangat puas atas pelayanan
kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Hasil tersebut
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

100

menunjukkan bahwa responden puas atas pelayanan kesehatan yang diberikan


PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Penjelasan responden puas atas pelayanan
kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan karena PT. Sinar
Sosro Tanjung Morawa Medan selalu membantu bila karyawan membutuhkan
pertolongan. Selebihnya, sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab kurang puas atas
pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, dan
sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab tidak puas sama sekali atas pelayanan
kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden kurang puas atas pelayanan kesehatan yang diberikan
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Penjelasan responden kurang puas atas
pelayanan kesehatan yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan karena
terkadang dokternya tidak berada ditempat.
Penjelasan responden atas tindakan pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat
kerja, menunjukkan sebanyak 17 responden (50.0%) menjawab puas atas tindakan
pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja, dan sebanyak 3 responden (8.8%)
menjawab sangat puas atas tindakan pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat
kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden puas atas tindakan pencegahan
penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Penjelasan responden puas atas tindakan
pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja karena adanya tanda-tanda
peringatan bahaya dan diberikannya check up rutin bagi karyawan sebagai tindakan
pencegahan penyakit. Selebihnya, sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab kurang
puas atas tindakan pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja, dan sebanyak
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

101

3 responden (8.8%) menjawab tidak puas sama sekali atas tindakan pencegahan
penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden
kurang puas atas tindakan pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja karena
masih ada terjadi kecelakaan kerja.
Penjelasan responden atas tindakan perawatan dan penyembuhan yang
diberikan kepada karyawan, menunjukkan sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab
puas atas tindakan perawatan dan penyembuhan yang diberikan kepada karyawan,
dan sebanyak 7 responden (20.6%) menjawab sangat puas atas tindakan perawatan
dan penyembuhan yang diberikan kepada karyawan. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa responden puas atas tindakan perawatan dan penyembuhan yang diberikan
kepada karyawan. Penjelasan responden puas atas tindakan perawatan dan
penyembuhan yang diberikan kepada karyawan karena kepedulian perusahaan sampai
pada karyawan diberikan tunjungan berupa dana untuk berobat di luar jamsostek.
Selebihnya, sebanyak 10 responden (29.4%) menjawab kurang puas atas tindakan
perawatan dan penyembuhan yang diberikan kepada karyawan, dan sebanyak
2 responden (5.9%) menjawab tidak puas sama sekali atas tindakan perawatan dan
penyembuhan yang diberikan kepada karyawan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
responden kurang puas atas tindakan perawatan dan penyembuhan yang diberikan
kepada karyawan. Penjelasan responden kurang puas atas tindakan perawatan dan
penyembuhan yang diberikan kepada karyawan, karena waktu perawatan dan
penyembuhan yang diberikan sangat terbatas.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

102

Penjelasan responden atas peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang


tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, menunjukkan bahwa sebanyak
17 responden (50.0%) menjawab peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang
tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan lengkap, sebanyak 3 responden
(8.8%) menjawab peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan sangat lengkap, dan sebanyak 1 responden
(2.9%) menjawab peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan sangat lengkap sekali. Hasil

tersebut

menunjukkan bahwa peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di


PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan lengkap. Penjelasan responden atas
peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan lengkap karena karena adanya kotak obat P3K pada setiap pimpinan
tingkat supervisor yang bertanggung jawab dan peralatan K3 diberikan kepada
masing-masing karyawan. Selebihnya, sebanyak 7 responden (20.6%) menjawab
peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan kurang lengkap, dan sebanyak 6 responden (17.6%) menjawab
peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan tidak lengkap sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan kurang lengkap. Penjelasan atas peralatan keselamatan dan kesehatan
kerja yang tersedia di PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan kurang lengkap

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

103

karena responden merasa perlu adanya penambahan peralatan keselamatan dan


kesehatan kerja.
Penjelasan responden atas pemahaman menggunakan alat keselamatan kerja,
menunjukkan sebanyak 19 responden (55.9%) menjawab memahami menggunakan
alat keselamatan kerja. Penjelasan responden memahami menggunakan alat
keselamatan kerja karena perusahaan memberikan pengarahan tentang penggunaan
alat keselamatan kerja. Selebihnya, 10 responden (29.4%) menjawab kurang
memahami menggunakan alat keselamatan kerja, dan 5 responden (14.7%) menjawab
tidak memahami sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden kurang
memahami menggunakan alat keselamatan kerja karena belum mendapat pengarahan
tentang penggunaan alat keselamatan kerja.
Penjelasan responden atas tingkat keamanan yang dirasakan saat bekerja
dengan menggunakan alat pelindung yang disediakan, menunjukkan bahwa sebanyak
16 responden (47.1%) menjawab merasa aman saat bekerja dengan menggunakan alat
pelindung yang disediakan, dan sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab merasa
sangat aman saat bekerja dengan menggunakan alat pelindung yang disediakan. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa responden merasa aman saat bekerja dengan
menggunakan alat pelindung yang disediakan. Penjelasan responden menjawab
merasa aman saat bekerja dengan menggunakan alat pelindung yang disediakan
karena karena alat pelindung yang disediakan cukup melindungi saat melakukan
pekerjaan. Selebihnya, sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab merasa kurang
aman saat bekerja dengan menggunakan alat pelindung yang disediakan, dan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

104

sebanyak 3 responden (8.8%) menjawab tidak aman sama sekali. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden merasa kurang aman saat bekerja dengan
menggunakan alat pelindung yang disediakan karena alat pelindung diri yang
disediakan dirasakan kurang nyaman dipakai.
IV.3.2 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Lingkungan kerja
Berikut ini dideskripsikan sebanyak 10 item tentang jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan berkaitan tentang lingkungan kerja.
Penjelasan responden atas kondisi penerangan, menunjukkan sebanyak
14 responden (41.2%) menjawab kondisi penerangan baik. Penjelasan responden
menjawab kondisi penerangan baik karena setiap bagian diberikan penerangan.
Selanjutnya, sebanyak 14 responden (41.2%) menjawab kondisi penerangan kurang
baik, dan sebanyak 9 responden (26.5%) menjawab kondisi penerangan tidak baik
sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi penerangan kurang baik.
Penjelasan responden menjawab kondisi penerangan kurang baik karena lampu yang
tersedia kurang terang.
Penjelasan responden atas ruang gerak, menunjukkan sebanyak 12 responden
(35.3%) menjawab ruang gerak yang tersedia sesuai, dan sebanyak 4 responden
(11.8%) menjawab ruang gerak yang tersedia sangat sesuai. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa ruang gerak yang tersedia sesuai. Penjelasan responden
menjawab ruang gerak yang tersedia sesuai karena cukup untuk melakukan aktivitas
kerja. Selanjutnya, sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab ruang gerak yang
tersedia kurang sesuai, dan sebanyak 3 responden (8.8%) menjawab ruang gerak yang
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

105

tersedia tidak sesuai sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ruang gerak
yang tersedia kurang sesuai. Penjelasan responden atas ruang gerak yang tersedia
kurang sesuai karena sempitnya ruang gerak pada saat melakukan pekerjaan dimana
responden merasa kurang leluasa.
Penjelasan responden atas tata letak peralatan dan mesin, menunjukkan bahwa
sebanyak 16 responden (47.1%) menjawab tata letak peralatan dan mesin sesuai, dan
sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab sangat sesuai. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa tata letak peralatan dan mesin sesuai. Penjelasan responden atas jawaban tata
letak peralatan dan mesin sesuai karena mesin diletakkan pada tempat yang tepat dan
peralatan kerja diletakkan sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya, sebanyak
12 responden (35.3%) menjawab tata letak peralatan dan mesin kurang sesuai, dan
sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab tata letak peralatan dan mesin tidak sesuai
sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tata letak peralatan dan mesin kurang
sesuai. Penjelasan responden atas jawaban tata letak peralatan dan mesin kurang
sesuai karena perlu lebih ditata dengan baik lagi.
Penjelasan responden atas persediaan perlengkapan kerja, menunjukkan bahwa
sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab persediaan perlengkapan kerja lengkap,
dan sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab persediaan perlengkapan kerja sangat
lengkap. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persediaan perlengkapan kerja lengkap.
Penjelasan responden atas jawaban persediaan perlengkapan kerja lengkap pada
setiap bagian diletakkan perlengkapan kerja yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
Selanjutnya, sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab persediaan perlengkapan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

106

kerja kurang lengkap, dan sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab persediaan


perlengkapan kerja tidak sesuai sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
persediaan perlengkapan kerja kurang lengkap. Penjelasan responden atas jawaban
persediaan perlengkapan kerja kurang lengkap karena ada perlengkapan kerja yang
rusak dan perlu diganti.
Penjelasan responden atas kondisi suhu udara, sebanyak masing-masing
15 responden (44.1%) menjawab kondisi suhu udara sangat baik, dan kondisi suhu
udara baik, sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab kondisi suhu udara sangat baik
sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi suhu udara sangat baik. Penjelasan
responden atas jawaban kondisi suhu udara sangat baik karena sirkulasi udara yang
ada memadai. Selebihnya, sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab kondisi suhu
udara kurang baik, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab kondisi suhu udara
tidak baik sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi suhu udara kurang
baik. Penjelasan responden atas kondisi suhu udara yang kurang baik, karena suhu
udara di pabrik sangat panas sekali.
Penjelasan responden atas kebisingan dan getaran terhadap hasil kerja,
sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab

kebisingan dan getaran berpengaruh

terhadap hasil kerja, dan 4 responden (11.8%) menjawab kebisingan dan getaran
sangat berpengaruh terhadap hasil kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kebisingan dan getaran berpengaruh terhadap hasil kerja. Penjelasan responden atas
jawaban kebisingan dan getaran berpengaruh terhadap hasil kerja karena mengurangi
daya dengar dan konsentrasi sehingga dapat mempengaruhi hasil kerja. Selebihnya,
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

107

sebanyak 11 responden (32.4%) responden menjawab kebisingan dan getaran kurang


berpengaruh terhadap hasil kerja, dan sebanyak 4 responden menjawab kebisingan
dan getaran tidak berpengaruh sama sekali terhadap hasil kerja. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa kebisingan dan getaran kurang berpengaruh terhadap hasil kerja.
Penjelasan responden atas jawaban kebisingan dan getaran kurang berpengaruh
terhadap hasil kerja karena diberikan alat pelindung untuk telinga.
Penjelasan responden atas pengaruh radiasi terhadap hasil kerja, menunjukkan
bahwa sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab radiasi berpengaruh terhadap hasil
kerja, sebanyak 10 responden (29.4%) menjawab radiasi sangat berpengaruh terhadap
hasil kerja, dan sebanyak 5 responden (14.7%) menjawab radiasi sangat berpengaruh
sekali terhadap hasil kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa radiasi berpengaruh
terhadap hasil kerja. Penjelasan responden atas jawaban radiasi berpengaruh terhadap
hasil kerja karena dapat menyebabkan hasil kerja rusak. Selebihnya, sebanyak
4 responden (11.8%) menjawab radiasi kurang berpengaruh terhadap hasil kerja
karena radiasi yang ada masih dapat ditolerir.
Penjelasan responden atas kepedulian dalam menghindari kecelakaan kerja,
sebanyak 10 responden (29.4%) menjawab peduli dalam menghindari kecelakaan
kerja, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab sangat peduli dalam menghindari
kecelakaan kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden peduli dalam
menghindari kecelakaan kerja. Penjelasan responden atas jawaban responden peduli
dalam menghindari kecelakaan kerja karena karyawan menggunakan alat pelindung
diri yang disediakan dalam melakukan pekerjaan. Selebihnya, sebanyak 18 responden
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

108

(52.9%) menjawab kurang peduli dalam

menghindari kecelakaan kerja, dan

sebanyak 5 responden (14.7%) menjawab tidak peduli sama sekali dalam


menghindari kecelakaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden kurang peduli
dalam menghindari kecelakaan kerja. Penjelasan responden atas jawaban kurang
peduli dalam menghindari kecelakaan kerja karena masih terdapatnya karyawan yang
tidak menggunakan alat pelindung diri saat melakukan pekerjaan.
Penjelasan responden atas pelaksanaan komunikasi antar karyawan, sebanyak
16 responden (47.1%) menjawab komunikasi antar karyawan terlaksana, dan
sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab komunikasi antar karyawan sangat
terlaksana. Hasil tersebut menunjukkan bahwa komunikasi antar karyawan
terlaksana. Penjelasan responden atas jawaban komunikasi antar karyawan terlaksana
karena sering diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mempererat hubungan antar
karyawan. Selebihnya, sebanyak 9 responden (26.5%) menjawab komunikasi antar
karyawan kurang terlaksana, dan 8 responden (23.5%) menjawab komunikasi antar
karyawan tidak terlaksana sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
komunikasi antar karyawan kurang terlaksana karena dalam di dalam bekerja
karyawan jarang berkomunikasi.
Penjelasan responden atas kondisi mesin, sebanyak 18 responden (52.9%)
menjawab kondisi mesin baik, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab kondisi
mesin sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi mesin baik. Penjelasan
responden atas jawaban kondisi mesin baik karena mesin selalu dirawat dan bila
rusak diperbaiki. Selebihnya sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab kondisi
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

109

mesin kurang baik, dan sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab kondisi mesin tidak
baik sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi mesin kurang baik
karena sesekali mesin mengalami kerusakan.
IV.3.3 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Produktivitas Kerja
Berikut ini dideskripsikan sebanyak 9 item tentang jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan berkaitan tentang variabel produktivitas kerja.
Penjelasan responden atas hasil kerja, menunjukkan sebanyak 18 responden
(52.9%) menjawab puas atas hasil kerja yang diperoleh selama ini, dan sebanyak
2 responden (5.9%) menjawab sangat puas atas hasil kerja yang diperoleh selama ini.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden puas atas hasil kerja yang diperoleh
selama ini. Penjelasan responden puas atas hasil kerja yang diperoleh selama ini
karena responden sudah berusaha semaksimal mungkin dalam melaksanakan
pekerjaannya. Selebihnya, sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab kurang puas atas
hasil kerja yang diperoleh selama ini, dan sebanyak 6 responden (17.6%) menjawab
tidak puas sama sekali atas hasil kerja yang diperoleh selama ini. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden kurang puas atas hasil kerja yang diperoleh selama
ini. Penjelasan responden kurang puas atas hasil kerja yang diperoleh selama ini
karena responden selalu ingin lebih baik lagi dalam melaksanakan pekerjaannya.
Penjelasan responden atas ketepatan dalam menghasilkan jumlah out dengan
target PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, sebanyak 15 responden (44.1%)
menjawab sering mencapai target yang ditetapkan, dan sebanyak 1 responden (2.9%)
menjawab sangat sering mencapai target yang ditetapkan. Hasil tersebut
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

110

menunjukkan bahwa responden sering mencapai target yang ditetapkan. Penjelasan


responden atas jawaban sering mencapai target yang ditetapkan karena responden
selalu berusaha untuk mencapai target yang ditetapkan. Selebihnya, sebanyak
10 responden (29.4%) menjawab sangat jarang sekali mencapai target yang
ditetapkan, dan sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab jarang mencapai target
yang ditetapkan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden sangat jarang sekali
mencapai target yang ditetapkan. Penjelasan responden atas jawaban sangat jarang
sekali mencapai target yang ditetapkan karena biasanya pada shift malam responden
jarang mencapai target yang ditetapkan.
Penjelasan responden atas ketepatan menghasilkan jumlah output dengan waktu
yang ditetapkan perusahaan, menunjukkan sebanyak 11 responden (32.4%)
menjawab sering menghasilkan jumlah output dengan waktu yang ditetapkan
perusahaan, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab sangat sering menghasilkan
jumlah output dengan waktu yang ditetapkan perusahaan. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden sering menghasilkan jumlah output dengan waktu
yang ditetapkan perusahaan. Penjelasan responden atas jawaban sering menghasilkan
jumlah output dengan waktu yang ditetapkan perusahaan karena output yang
dihasilkan memuaskan. Sebaliknya, sebanyak 16 responden (47.1%) menjawab
jarang menghasilkan jumlah output dengan waktu yang ditetapkan perusahaan, dan
sebanyak 6 responden (17.6%) menjawab sangat jarang sekali menghasilkan jumlah
output dengan waktu yang ditetapkan perusahaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
responden jarang menghasilkan jumlah output dengan waktu yang ditetapkan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

111

perusahaan. Penjelasan responden atas jawaban jarang menghasilkan jumlah output


dengan waktu yang ditetapkan perusahaan responden menyatakan walaupun jarang
menghasilkan jumlah output dengan waktu yang ditetapkan perusahaan tapi
perusahaan puas atas jumlah output yang dihasilkan.
Penjelasan responden atas ketelitian dalam melakukan pekerjaan, menunjukkan
bahwa sebanyak 12 responden (35.3%) menjawab responden teliti di dalam
melakukan pekerjaan . Penjelasan responden teliti di dalam melakukan pekerjaan
karena karyawan selalu berusaha sebaik mungkin dalam mengawasi dan memeriksa
produk . Selebihnya, sebanyak 12 responden (35.3%) menjawab responden kurang
teliti di dalam melakukan pekerjaan, dan sebanyak 10 responden (29.4%) menjawab
tidak teliti sama sekali di dalam melakukan pekerjaan.. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa responden kurang teliti di dalam melakukan pekerjaan karena masih ada
responden yang lalai dalam melaksanakan pekerjaannya.
Penjelasan responden atas kemampuan untuk tidak melakukan banyak
kesalahan dalam hasil kerjanya, menunjukkan sebanyak 15 responden (44.1%)
menjawab responden mampu untuk tidak melakukan banyak kesalahan dalam hasil
kerjanya. Penjelasan responden atas jawaban mampu untuk tidak melakukan banyak
kesalahan dalam hasil kerjanya karena responden selalu berusaha untuk
meminimalkan kesalahan dalam melakukan pekerjaan . Selebihnya, sebanyak
11 responden (32.4%) menjawab kurang mampu untuk tidak melakukan banyak
kesalahan dalam hasil kerja, dan sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab tidak
mampu sama sekali untuk tidak melakukan banyak kesalahan dalam hasil kerja. Hasil
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

112

tersebut menunjukkan bahwa responden kurang mampu untuk tidak melakukan


banyak kesalahan dalam hasil kerja. Penjelasan responden atas jawaban untuk tidak
melakukan banyak kesalahan dalam hasil kerja karena masih terdapat beberapa
kesalahan dalam hasil kerja.
Penjelasan responden atas pemanfaatan waktu dalam menghasilkan output,
sebanyak

12

responden

(35.3%)

menjawab

memanfaatkan

waktu

dalam

menghasilkan output. Penjelasan responden atas jawaban memanfaatkan waktu dalam


menghasilkan output karena karyawan hanya memiliki waktu satu jam untuk istirahat
dan makan. Selebihnya, sebanyak 14 responden (41.2%) menjawab kurang
memanfaatkan waktu dalam menghasilkan output, dan sebanyak 8 responden (23.5%)
menjawab tidak memanfaatkan waktu sama sekali dalam menghasilkan output. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa responden kurang memanfaatkan waktu dalam
menghasilkan output. Penjelasan responden atas jawaban kurang memanfaatkan
waktu dalam menghasilkan output karena masih ada yang mengulur waktu di dalam
melakukan pekerjaan.
Penjelasan responden atas kesediaan untuk menyelesaikan pekerjaan diluar jam
kerja normal, sebanyak 9 responden (26.5%) menjawab bersedia menyelesaikan
pekerjaan diluar jam kerja normal. Penjelasan responden bersedia menyelesaikan
pekerjaan diluar jam kerja normal karena pekerjaan diluar jam kerja normal dihitung
lembur. Selebihnya, sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab kurang bersedia
menyelesaikan pekerjaan diluar jam kerja normal, dan sebanyak 10 responden
(29.4%) menjawab tidak bersedia sama sekali menyelesaikan pekerjaan diluar jam
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

113

kerja normal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden kurang bersedia


menyelesaikan pekerjaan diluar jam kerja normal. Penjelasan responden atas jawaban
kurang bersedia menye lesaikan pekerjaan diluar jam kerja normal karena konfirmasi
lembur tiba-tiba.
Penjelasan responden atas kesediaan untuk masuk dan keluar kerja tepat waktu,
menunjukkan sebanyak 7 responden (20.6%) menjawab bersedia untuk masuk dan
keluar kerja tepat waktu. Penjelasan responden atas jawaban bersedia untuk masuk
dan keluar kerja tepat waktu karena perusahaan tegas menetapkan disiplin waktu.
Selebihnya, sebanyak 16 responden (47.1%) menjawab kurang bersedia untuk masuk
dan keluar kerja tepat waktu, dan sebanyak 11 responden (32,4%) menjawab tidak
bersedia sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden kurang bersedia
untuk masuk dan keluar kerja tepat waktu.
Penjelasan responden untuk tidak absen bekerja, menunjukkan sebanyak
10 responden (29.4%) menjawab bersedia untuk tidak absen bekerja, dan sebanyak
1 responden (2.9%) menjawab sangat bersedia sekali. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa responden bersedia untuk tidak absen bekerja. Penjelasan responden atas
jawaban bersedia untuk tidak absen bekerja karena itu merupaka kewajiban dalam
melaksanakan pekerjaan. Selebihnya, sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab
kurang bersedia untuk tidak absen bekerja, dan sebanyak 8 responden (23.5%)
menjawab tidak bersedia sama sekali untuk tidak absen bekerja. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden kurang bersedia untuk tidak absen bekerja karena
terkadang ada hal-hal yang penting yang menyebabkan tidak dapat hadir.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

114

IV.3.4 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Penerapan Keselamatan


dan Kesehatan Kerja
Berikut ini dideskripsikan sebanyak 4 item tentang jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan berkaitan tentang variabel penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Penjelasan responden atas pelaksanaan komunikasi antara pimpinan dengan
karyawan, sebanyak 19 responden (55.9%) menjawab komunikasi antara pimpinan
dengan karyawan terlaksana, dan sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab
komunikasi antara pimpinan dengan karyawan sangat

terlaksana. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa komunikasi antara pimpinan dengan karyawan terlaksana.


Penjelasan responden atas jawaban komunikasi antara pimpinan dengan karyawan
terlaksana karena pimpinan sering memberikan pengarahan. Selebihnya, sebanyak
9 responden (26.5%) menjawab komunikasi antara pimpinan dengan karyawan
kurang terlaksana, dan sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab komunikasi antara
pimpinan dengan karyawan tidak terlaksana sama sekali. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa komunikasi antara pimpinan dengan karyawan kurang terlaksana. Penjelasan
responden atas jawaban komunikasi antara pimpinan dengan karyawan kurang
terlaksana karena pimpinan jarang memberikan pengarahan.
Penjelasan

responden

atas

kemampuan

pimpinan

mengkomunikasikan

peraturan-peraturan yang berlaku, sebanyak 20 responden (58.8%) menjawab


pimpinan mampu mengomunikasikan peraturan-peraturan yang berlaku. Penjelasan
responden atas jawaban pimpinan mampu mengomunikasikan peraturan-peraturan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

115

yang berlaku karena peraturan-peraturan yang berlaku diinformasikan kepada seluruh


karyawan. Selebihnya 14 responden (41.2%)

menjawab kurang mampu

mengkomunikasikan peraturan-peraturan yang berlaku. Penjelasan responden atas


jawaban kurang mampu mengkomunikasikan peraturan-peraturan yang berlaku
karena karyawan mencari tau sendiri informasi tentang peraturan-peraturan yang
berlaku.
Penjelasan responden atas kemampuan pimpinan mengkomunikasikan visi dan
misi keselamatan dan kesehatan kerja, menunjukkan bahwa sebanyak 12 responden
(35.3%) menjawab pimpinan mampu mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan
dan kesehatan kerja, sebanyak 4 responden (11.8%) menjawab pimpinan sangat
mampu mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja, dan
sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab pimpinan sangat mampu sekali
mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan mampu mengkomunikasikan visi
dan misi keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden atas jawaban
pimpinan mampu mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja
karena responden tahu mengenai visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja.
Selebihnya, sebanyak 14 responden (41.2%) menjawab pimpinan kurang mampu
mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja, dan sebanyak
2

responden

(5.9%)

menjawab

pimpinan

tidak

mampu

sama

sekali

mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil tersebut
menunjukkan

bahwa

responden

merasa

pimpinan

kurang

mampu

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

116

mengkomunikasikan visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan


responden atas jawaban pimpinan kurang mampu mengkomunikasikan visi dan misi
keselamatan dan kesehatan kerja karena masih ada karyawan yang tidak tahu tentang
visi dan misi keselamatan dan kesehatan kerja.
Penjelasan responden atas kemampuan pimpinan mengkomunikasikan tujuan
keselamatan dan kesehatan kerja, menunjukkan bahwa masing-masing sebanyak
16 responden (47.1%) menjawab pimpinan mampu mengkomunikasi kan tujuan
keselamatan dan kesehatan kerja, sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab pimpinan
sangat mampu mengkomunikasikan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, dan
sebanyak 1 responden (2.9%)

menjawab pimpinan sangat mampu sekali

mengkomunikasikan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil tersebut


menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan mampu mengkomunikasikan tujuan
keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden atas jawaban pimpinan
mampu mengkomunikasikan tujuan
responden mengetahui tujuan
sebanyak

15

responden

keselamatan dan kesehatan kerja karena

keselamatan dan kesehatan kerja. Selebihnya,

(44.1%)

menjawab

pimpinan

kurang

mampu

mengkomunikasikan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil tersebut


menunjukkan

bahwa

responden

merasa

pimpinan

kurang

mampu

mengkomunikasikan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden


atas jawaban pimpinan kurang mampu mengkomunikasikan tujuan keselamatan dan
kesehatan kerja karena masih ada karyawan yang tidak tahu tujuan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

117

IV.3.5 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Peranan Pimpinan


Berikut ini dideskripsikan sebanyak 6 item tentang jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan berkaitan tentang variabel peranan pimpinan.
Penjelasan responden atas kemampuan pimpinan menetapkan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap karyawan, sebanyak 16 responden (47.1%)
menjawab pimpinan mampu menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap karyawan, dan sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab pimpinan sangat
mampu menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap karyawan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan mampu menetapkan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap karyawan. Penjelasan responden
atas jawaban pimpinan mampu menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap karyawan karena karyawan mematuhi kebijakan kesehatan dan
keselamatan kerja tersebut. Selebihnya, sebanyak 10 responden (29.4%) menjawab
pimpinan kurang mampu menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap karyawan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan
kurang mampu menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
karyawan. Penjelasan responden atas jawaban pimpinan kurang mampu menetapkan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap karyawan karena masih terdapat
karyawan yang melalaikan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja tersebut.
Penjelasan responden terhadap kemampuan pimpinan meninjau kembali
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja, masing-masing sebanyak 14 responden
(41.2%) menjawab pimpinan mampu meninjau kembali kebijakan keselamatan dan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

118

kesehatan kerja serta sangat mampu meninjau kembali kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja, dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab pimpinan sangat
mampu sekali meninjau kembali kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil
tersebut menjelaskan bahwa responden merasa pimpinan mampu meninjau kembali
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja. Penjelasan responden atas jawaban
pimpinan mampu meninjau kembali kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
karena pimpinan akan melakukan perbaikan pada kebijakan yang ada jika tidak
berjalan efektif. Selebihnya, sebanyak 5 responden (14.7%) menjawab pimpinan
kurang mampu meninjau kembali kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.
Penjelasan responden atas jawaban pimpinan kurang mampu meninjau kembali
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja karena kebijakan yang ada perlu lebih
ditingkatkan lagi.
Penjelasan responden atas kemampuan pimpinan menerapkan kebijakan
menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sebanyak 16 responden (47.1%)
menjawab pimpinan mampu menerapkan kebijakan menciptakan lingkungan kerja
yang sehat dan aman, sebanyak 8 responden (23.5%) menjawab pimpinan sangat
mampu menerapkan kebijakan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman,
dan sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab pimpinan sangat mampu sekali
menerapkan kebijakan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa responden merasa pimpinan mampu menerapkan
kebijakan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Penjelasan responden
atas jawaban pimpinan mampu menerapkan kebijakan menciptakan lingkungan kerja
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

119

yang sehat dan nyaman karena lingkungan perusahaan bersih dan nyaman.
Selebihnya, sebanyak 9 responden (26.5%) menjawab pimpinan kurang mampu
menerapkan kebijakan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman karena
masih terdapat sampah di lingkungan tempat kerja.
Penjelasan responden atas kemampuan pimpinan memberikan sanksi kepada
karyawan yang melanggar peraturan, sebanyak 15 responden (44.1%) menjawab
pimpinan mampu memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan,
dan sebanyak 2 responden (5.9%) menjawab pimpinan sangat mampu memberikan
sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa responden merasa pimpinan mampu memberikan sanksi kepada karyawan
yang melanggar peraturan. Penjelasan responden atas jawaban pimpinan mampu
memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan karena pimpinan
konsekwen atas peraturan yang telah ditetapkan. Selebihnya, sebanyak 1 responden
(2.9%) menjawab pimpinan tidak mampu sama sekali memberikan sanksi kepada
karyawan

yang melanggar peraturan. Penjelasan responden atas jawaban tidak

mampu sama sekali karena masih ada karyawan yang tidak terjangkau telah
melakukan pelanggaran dan kesalahan.
Penjelasan responden atas tingkat kepentingan memberikan penghargaan bagi
karyawan yang diberikan pimpinan kepada yang berprestasi, sebanyak 18 responden
(52.9%) menjawab tingkat kepentingan memberikan penghargaan bagi karyawan
yang diberikan pimpinan kepada yang berprestasi adalah penting, dan sebanyak
8 responden (23.5%) menjawab tingkat kepentingan memberikan penghargaan bagi
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

120

karyawan yang diberikan pimpinan kepada yang berprestasi sangat penting. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepentingan memberikan penghargaan bagi
karyawan yang diberikan pimpinan kepada yang berprestasi adalah penting.
Penjelasan responden atas jawaban tingkat kepentingan memberikan penghargaan
bagi karyawan yang diberikan pimpinan kepada yang berprestasi adalah penting
karena setiap karyawan yang berprestasi mendapat penghargaan dari pimpinan.
Selebihnya, sebanyak 1 responden (2.9%) menjawab tingkat kepentingan
memberikan penghargaan bagi karyawan yang diberikan pimpinan kepada yang
berprestasi adalah tidak penting sama sekali. Penjelasan responden atas jawaban tidak
penting sekali karena responden tidak pernah mendapat penghargaan.
Penjelasan responden atas tingkat pembinaan yang dilakukan kepada karyawan,
sebanyak 16 responden (47.1%) menjawab tingkat pembinaan yang dilakukan kepada
karyawan membina, dan sebanyak 6 responden (17.6%) menjawab tingkat pembinaan
yang dilakukan kepada karyawan sangat membina. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa responden merasa tingkat pembinaan yang dilakukan kepada karyawan
membina. Penjelasan responden atas jawaban tingkat pembinaan yang dilakukan
kepada karyawan membina karena pimpinan sering melakukan pembinaan terhadap
karyawan. Selebihnya, sebanyak 11 responden (32.4%) menjawab tingkat pembinaan
yang dilakukan kepada karyawan kurang membina, dan sebanyak 1 responden (2.9%)
menjawab tingkat pembinaan yang dilakukan kepada karyawan tidak membina sama
sekali. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat pembinaan yang dilakukan kepada
karyawan kurang membina. Penjelasan responden atas jawaban tingkat pembinaan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

121

yang dilakukan kepada karyawan kurang membina karena jarang dilakukannya


pembinaan kepada karyawan.
IV.4 Pembahasan
1V.4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda
dapat dilakukan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji
statistik regresi linier berganda dapat digunakan. Dalam penelitian ini, pengujian
asumsi klasik ini hanya dipergunakan untuk hipotesis pertama.
IV.4.1.1 Hasil Uji Normalitas Data
a.

Analisis Grafik
Hasil analisis grafik normal plot dapat dilihat pada Gambar IV.5.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja


1.0

Expected Cum Prob

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Observed Cum Prob

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)

Gambar IV.5 Grafik Normal Plot


Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

122

Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan analisis grafik histogram


dapat dilihat pada Gambar IV.6.

Histogram

Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja

Frequency

Mean = 8.66E-16
Std. Dev. = 0.969
N = 34

0
-2

-1

Regression Standardized Residual

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 ( Data Diolah)

Gambar IV.6 Grafik Histogram


Dari Gambar IV.5 dan Gambar IV.6 dapat dilihat bahwa data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Analisis Statistik
Hasil uji normalitas data diperoleh dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Test yang dapat dilihat pada Tabel IV.6.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

123

Tabel IV.6 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov


Standardized Residual
N
Normal Parameters(a,b)
Most Extreme Differences

34
.0000000
.96922337
.104
.104
-.062
.604
.859

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Dari Tabel IV.6 diketahui bahwa nilai kolmogorov-smirnov Z sebesar 0.604
dan nilai asymp.Sig. (2-tailed) 0.859 > (0.05), maka nilai residual terstandarisasi
dapat dikatakan menyebar secara normal.
IV.4.1.2 Hasil Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas terjadi apabila nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan
VIF > 10.
Tabel IV.7 Hasil Uji Multikolinieritas
Model
(Constant)
Faktor kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Faktor lingkungan kerja
a Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF

.450
.450

2.225
2.225

Dari Tabel IV.7 di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen
yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar
variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga
menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

124

VIF lebih besar dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas
antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.
IV.4.1.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat pada
Gambar IV.7.

Scatterplot

Regression Studentized Residual

Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja

-1

-2
-1

Regression Standardized Predicted Value

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Gambar IV.7 Hasil Uji Heterokedastisitas


Pada hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 14.0, jelas terlihat
bahwa pola penyebaran titik titik di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y tidak
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

125

IV.4. 2 Hasil Uji Hipotesis Pertama


IV.4.2.1 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil regresi dari data primer yang diolah menggunakan SPSS
14.0, diperoleh hasil regresi linier berganda pada Tabel IV.8.
Tabel IV.8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model
1

(Constant)
Faktor kesehatan dan
keselamatan kerja (K3)
Faktor lingkungan kerja

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
3.544
1.732

Standardized
Coefficients
Beta

Sig.

2.046

.049

.462

.059

.610

7.873

.000

.383

.072

.413

5.329

.000

Sehingga diperoleh persamaan regresinya adalah sebagai berikut :


= 3.544+ 0.462X1 + 0.383X2
Berdasarkan persamaan regresi diatas, diketahui bahwa koefisien regresi setiap
variabel bertanda positif yang berarti bahwa perubahan kenaikan yang terjadi pada
nilai Y searah dengan nilai X atau sebaliknya.
Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, maka dapat dilihat koefisien
determinasi pada Tabel IV.9.
Tabel IV.9 Hasil Uji Determinasi
Model Summaryb
Model

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

.957a

.916

.911

1.50794

a. Predictors: (Constant), faktor lingkungan kerja, faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
b. Dependent Variable: faktor produktivitas kerja
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

126

Berdasarkan Tabel IV.9, dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0.916. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas faktor keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dan faktor lingkungan kerja, menjelaskan 91.6% terhadap
variabel terikatnya (faktor produktivitas kerja). Sedangkan sisanya sebesar 8.4%
dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.
IV.4.2.2 Hasil Uji Serempak (Uji F)
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat
kepercayaan (confidence interval) 95 % atau = 5 %.
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak (bersama-sama) dapat dilihat pada
Tabel IV.10.
Tabel IV.10 Hasil Uji Serempak (Uji F)
Sum of
df
Mean Square
F
Sig.
Squares
1
Regression
772.128
2
386.064
169.782
.000(a)
Residual
70.490
31
2.274
Total
842.618
33
a Predictors: (Constant), Faktor lingkungan kerja, Faktor keselamatan dan kesehatan kerja /K3
b Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Model

Berdasarkan Tabel IV.10 diperoleh nilai Fhitung (169.782) lebih besar


dibandingkan dengan nilai nilai Ftabel (3.31) dengan signifikansi (0.000a) lebih kecil
dari alpa 5% (0.05). Hal ini mengidentifikasikan bahwa hasil penelitian Ho ditolak
dan sebaliknya Ha diterima. Dengan demikian secara serempak keselamatan dan
kesehatan kerja/K3 serta lingkungan kerja berpengaruh highly significant terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

127

Perolehan adanya pengaruh dari keselamatan dan kesehatan kerja terhadap


produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa, hal ini menunjukkan
bahwa perlindungan terhadap kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi serta
kesejahteraan fisik karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya serta lingkungan
kerja yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja baik yang berbentuk fisik
ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung yang mempengaruhi karyawan dan
pekerjanya akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh Sedarmayanti
(2004) menyatakan bahwa Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain: a) pendidikan; b) keterampilan; c) disiplin; d) sikap dan etika
kerja; e) motivasi; f) gizi dan kesehatan; g) tingkat penghasilan; h) jaminan sosial;
i) lingkungan dan iklim kerja; j) teknologi sasaran produksi; k) manajemen;
l) kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi dan lain-lain.
IV.4.2.3 Hasil Uji Parsial (Uji T)
Uji pengaruh variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen)
secara parsial dengan kriteria pengujiannya dapat dilihat pada Tabel IV.11.
Tabel IV.11 Hasil Uji Parsial (Uji T)
Model

Unstandardized Coefficients

B
(Constant)
3.544
Faktor keselamatan dan
.462
kesehatan kerja (K3)
Faktor lingkungan kerja
.383
a Dependent Variable: Faktor produktivitas kerja
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
1

Std. Error
1.732

Standardized
Coefficients
Beta

Sig.

2.046

.049

.059

.610

7.873

.000

.072

.413

5.329

.000

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

128

Berdasarkan Tabel IV.11, nilai thitung untuk variabel bebas keselamatan dan
kesehatan kerja/K3 (X1) sebesar 7.873 dengan sinifikansi 0.000 dan tingkat
kepercayaan 95% ( = 0.05) dan nilai thitung untuk variabel bebas lingkungan kerja
(X2) sebesar 5.329 dengan sinifikansi 0.000 dan tingkat kepercayaan 95% ( = 0.05)
maka nilai ttabel (0.05:31) = 1.70.
Maka hasil pengaruh parsial keselamatan dan kesehatan kerja/K3

(X1)

terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) diperoleh dengan nilai thitung > ttabel yaitu
7.873 > 1.70. Dengan demikian Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja/K3 berpengaruh high
significant terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan.
Perolehan atas pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja/K3 terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan menunjukkan
bahwa keselamatan dan kesehatan kerja/K3 mempengaruhi hasil kerja karyawan
dalam melaksanakan pekerjaannya. Pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan
kerja, sasaran keselamatan dan kesehatan kerja, beban kerja yang diberikan, kapasitas
kerja, dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja, serta ketersediaan alat pelindung
diri yang diberikan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan mampu mendorong dan
menyalurkan perilaku/sikap dan tindak-tanduk dengan kemauan keras seorang
karyawan untuk berbuat dan bekerja lebih baik lagi dan semaksimal mungkin
sehingga meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

129

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa Faktor
kesehatan dan keselamatan kerja sangat mempengaruhi terbentuknya SDM yang
terampil, profesional dan berkualitas dari tenaga kerja itu sendiri. K3 tampil sebagai
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat
kerja, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan, dan gizi tenaga kerja, perawatan dan
mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia, pemberantasan
kelelahan kerja dan penglipat ganda kegairahan serta kenikmatan kerja (BUMN
Online, 2006).
Kemudian pengaruh parsial variabel lingkungan kerja (X2)

terhadap

produktivitas kerja karyawan (Y) diperoleh dengan nilai thitung > ttabel yaitu 5.329 >
1.70. Dengan demikian Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa lingkungan kerja

berpengaruh high significant terhadap

produktivitas kerja karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.


Perolehan atas pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan menunjukkan bahwa lingkungan
kerja juga mempengaruhi hasil kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Penerangan, ruang gerak, pengaturan tempat kerja, perlengkapan kerja, suhu udara,
kebisingan dan getaran, radiasi, sikap, hubungan sesama karyawan dan kondisi mesin
yang aman dan nyaman memberikan semangat dalam bekerja, sehingga pelaksanaan
proses produksi di perusahaan akan berjalan dengan baik sehingga meningkkatkan
produktivitas kerja karyawan.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

130

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Slemania (2008)
menyatakan bahwa Tinggi rendahnya produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh
semangat dan faktor kenyamanan kerja yang mana hal itu juga dipengaruhi oleh
faktor lingkungan kerja. Ketidaknyamanan saat bekerja merupakan kondisi yang
sangat tidak baik bagi tenaga kerja dalam beraktivitas, karena pekerja akan
melakukan aktivitasnya yang kurang optimal dan akan menyebabkan lingkungan
kerja yang tidak bersemangat dan membosankan, sebaliknya apabila kenyamanan
kerja tercipta saat pekerja melakukan aktivitasnya maka pekerja akan melakukan
aktivitasnya dengan optimal, dikarenakan kondisi lingkungan pekerjaan yang sangat
baik dan mendukung.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah faktor keselamatan dan kesehatan
kerja/K3 (X1) serta lingkungan kerja (X2) berpengaruh high significant terhadap
produktivitas kerja (Y) karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Penjelasan dari hasil penelitian ini bahwa keselamatan dan kesehatan kerja di
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan berjalan efektif dimana perusahaan selalu
memberikan informasi, pengetahuan dan penyuluhan mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja kepada karyawannya. Penciptaan lingkungan kerja yang aman dan
nyaman pun telah diusahakan oleh PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan (hal ini
berdasarkan jawaban responden pada kuisioner penelitian yang diberikan). Kemudian
didukung dengan adanya Perjanjian Kerja Bersama PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa
Medan Cab. Deli Serdang-Medan dengan Federasi Serikat Pekerja Bab VIII Pasal 39
(Lampiran VIII).
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

131

IV.4.3 Hasil Uji Hipotesis Kedua


Hipotesis kedua menyatakan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja/K3 (variabel X) mempunyai hubungan dengan peranan pimpinan (variabel Y)
pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan dengan menggunakan korelasi Rank
Spearman yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.12.
Tabel IV.12 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman
Spearman's
rho

Faktor penerapan K3 Correlation Coefficient


Sig. (2-tailed)
N
Faktor peranan
Correlation Coefficient
pimpinan
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Faktor
penerapan K3
1.000
.
34
.572**
.000
34

Faktor peranan
pimpinan
.572**
.000
34
1.000
.
34

Berdasarkan Tabel IV.12, diperoleh nilai koefisien korelasi Spearman


(rs) = 0,572 sehingga nilai statistik kritis Spearman (to) dapat dihitung, yaitu:

to =

to =

rs n - 2
1 rs

0,572 34 - 2
1 (0,572 )

3,236
0,820
t o = 3,946
to =

Nilai statistik kritis Spearman (to) diperoleh sebesar 3,946.


Nilai tabel kritis Spearman (s) dengan taraf signifikansi () sebesar 5%, maka
s = t0.05:31 = 1.70 (dari tabel distribusi t). Oleh karena to > s yaitu 3.946 > 1.70, maka
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

132

Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan


antara penerapan keselamatan dan kesehatan kerja/K3 (X) dengan peranan
pimpinan (Y).
Dari Tabel IV.12 diperoleh informasi nilai korelasi Spearman antara penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja/K3 (X) dengan peranan pimpinan (Y) sebesar 0.572.
Menurut Sugiono (2005) bahwa apabila nilai korelasi 0.40 sampai dengan 0.5999
maka menunjukkan adanya hubungan sedang (Tabel III.6). Korelasi Spearman yang
diperoleh sebesar 0.572 berarti terdapat hubungan korelasi sedang antara variabel X
(penerapan keselamatan dan kesehatan kerja/K3) dengan variabel Y (peranan
pimpinan) pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan.
Perolehan adanya pengaruh penerapan keselamatan dan kesehatan kerja/K3
dengan peranan pimpinan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan menunjukkan
bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja/K3 yang dilaksanakan dan
peranan pimpinan di dalam keselamatan dan kesehatan kerja ini sudah sangat baik.
Tetapi peranan pimpinan saja tidak cukup tanpa adanya peran serta karyawan dalam
mendukung pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja, karena kesadaran dan
kemauan keras karyawan untuk mewujudkannya merupakan kunci dalam
keberhasilan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Nasution (2005)
bahwa keselamatan kerja harus dimulai dari atas, menunjukkan betapa pentingnya
peranan pimpinan perusahaan bagi keberhasilan program keselamatan dan kesehatan
kerja. Ketua atau pengawas kelompok tenaga kerja, ahli keselamatan dan kesehatan
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

133

kerja tidak akan pernah berhasil menjalankan program keselamatan dan kesehatan
kerja, kalau pimpinan tidak ambil bagian dalam program keselamatan dan kesehatan
kerja. Tugas pimpinan adalah meningkatkan dan mempertahankan standar yang
tinggi untuk keselamatan dan kesehatan kerja guna mendukung lingkungan kerja dan
pengelolaan kerja dalam perusahaan.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

134

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
1. Secara serempak variabel keselamatan dan kesehatan kerja/K3 serta lingkungan
kerja berpengaruh highly significant terhadap produktivitas kerja karyawan pada
PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Secara parsial masing-masing variabel
yaitu keselamatan dan kesehatan kerja/K3 serta lingkungan kerja berpengaruh
high significant terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Sinar Sosro
Tanjung Morawa Medan.
2. Dengan Rank Spearmans Korelation Test diketahui bahwa penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja/K3 mempunyai hubungan sedang dengan
peranan pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan. Keberhasilan
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PT. Sinar Sosro Tanjung
Morawa Medan tidak terlepas dari peranan pimpinannya. Tetapi peranan
pimpinan juga tidak cukup dalam pencapaian keberhasilan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja tanpa didukung oleh peran serta karyawannya.

V.2 Saran
1. PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan perlu memberikan perhatian lebih
terhadap Keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

135

2. Pimpinan pada PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan perlu memprioritaskan
perhatiannya pada keselamatan dan kesehatan kerja dengan memberikan
informasi yang lebih banyak lagi tentang keselamatan dan kesehatan kerja,
penggunaan alat-alat keselamatan kerja, dan memberikan pelatihan mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja. Memberikan pemahaman dan menumbuhkan
kesadaran bagi karyawan untuk berperan serta dalam pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan kerja di dalam pelaksanaannya.

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

136

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku
Anies. 2005. Penyakit Akibat Kerja. Cetakan Pertama. PT. Elex Media Komputindo:
Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi. Rineka Cipta : Jakarta.
Carlaw, Malcolm., Peggy Carlaw, eds. 2003. Managing and Motivating Contact
Center Employees : Tools and Techniques for Inspiring outstanding
performance from your Frontline Staff. The Mc. Graw-Hill Companies, Inc:
New York.
Ghazali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro : Jakarta.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Pengadaan,
Pengembangan,
Pengkompensasian,
dan
Peningkatan
Produktivitas Pegawai. Grasindo : Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama.
Bumi Aksara : Jakarta.
Husni, Lalu. 2005. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Edisi Revisi. Cetakan
Kelima. RajaGrafindo Persada : Jakarta.
Ivancevich, John M. 2001. Human Resource Management. Eighth Edition. The Mc.
Graw-Hill Companies, Inc : New York.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Kumpulan Makalah Seminar
RS. Persahabatan Tahun 2000&2001. 2006. UI-Press : Jakarta.

K3

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi : Bagaimana
Meneliti & Menulis Tesis?. Erlangga : Jakarta
Malthis, Robert. L., dan Jhon H. Jackson. 2003. Human Resource Management.
Tenth Edition. Thomson : United States of America.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Rosda Karya : Bandung.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

137

Nasution, Mulia. 2005. Manajemen Personalia : Aplikasi


Cetakan Kedua. Djambatan : Jakarta.

Dalam Perusahaan.

Ndraha, Taliziduhu. 2007. Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia.


Rineka Cipta : Jakarta.
Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua.
Ghalia Indonesia : Jakarta.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Sastradipoera, Komaruddin. 2002. Menejemen Sumber Daya Manusia : Suatu
Pendekatan Fungsi Operatif. Edisi 1. Kappa-Sigma : Bandung.
Schuller, Randall., Jackson., and Susan E. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia
Menghadapi Abad ke-21. Jilid 2. Edisi keenam. Penterjemah : Erlangga:
Jakarta.
Sedarmayanti. 2004. Pengembangan Kepribadian Pegawai. Cetakan Pertama.
Mandar Maju : Bandung.
Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Cetakan Pertama.
Rineka Cipta : Jakarta.
Singarimbun dan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei, Cetakan Kedua. Jakarta:
PT. Pustaka LP3ES Indonesia.
Sugiono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV. Alfabeta:
Bandung.
Sumarsono, Sony. 2003. Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia dan
Ketenagakerjaan. Cetakan Pertama. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Sumamur. 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Cetakan Ketigabelas.
PT. Toko Gunung Agung : Jakarta.
Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Cetakan
Ketujuh. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Sulaiman, Wahid. 2005. Statistik Nonparametrik : Contoh Kasus Dan Pemecahannya
Dengan SPSS. Edisi Kedua. Andi : Yogyakarta
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

138

B. Bukan Buku
Adnan, Zulkifli. 2008. Ruang Lingkup Kesehatan Kerja dan Peran Dokter Kesehatan
Kerja. Learning & sharing 2 HR com.
Aris. 2007. Penegakan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3).
<http://arialat.multiply.com/journal/item/6> Diakses 29 Juni 2008
BUMN Online, 2006. UTPK Belawan Pilot Project Pembangunan & Implementasi
SMK3 Di Lingkungan Pelabuhan 1. <http://members.bumn.go.id/pelabuhan
I/news.html> Diakses 5 Juni 2008
Intanghina. 2008. Pengaruh Budaya Perusahaan dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. <http://Intanghina.wordpress.com/2008/04/28/pengaruhbudaya-perusahaan-danlingkungan-kerja-terhadapkinerjakaryawan/>
Iskandar, Rizal. 2008. Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Pelabuhan
Indonesia I (Persero) Unit UTPK Belawan. Tesis. Universitas Sumatera Utara.
Khaerurahman, Riza. 2003. Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. PT. Sinar Sosro Cabang Gresik.
Tesis. Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Occupational safety and health. 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/occupational
safetyandhealth> Diakses 5 April 2008.
Pikiran Rakyat On Line. 2007. Lima Orang Pekerja Meninggal Setiap Hari.
<http://www.ppk.lipi.go.id> Diakses 5 April 2008.
Promosi Kesehatan di tempat kerja. 2007 <www.promosikesehatan.com>. Diakses
29 Mei 2008.
Republika On Line. 2007. Disiplin Baru : Kesehatan dan Keselamatan kerja.
<http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=320289&kat_id=6&kat.idI=&
kat-cu>. Diakses 17 Maret 2008.
Slemania. 2008. Analisis Faktor-Faktor Lingkungan Kerja Terhadap Kenyamanan
Kerja Karyawan di PT. Mebel Mulya Abadi Sukoharjo.
Yusra, Dhoni. 2008. Pentingya Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam Perusahaan. <http://www.indonesia.ac.id/home/index>. Diakses 26
April 2008.
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

139

LAMPIRANI
TABULASIJAWABANRESPONDENUNTUKUJIVALIDITASDANRELIABILITAS

LAMPIRANII
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

140

HASILUJIVALIDITAS
Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3

Faktor Lingkungan Kerja


Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

141

Faktor Produktivitas Kerja


Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

142

Faktor Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3


Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

143

Correlations

Pelaksanaan
komunikasi
antar
pimpinan
dengan
karyawan
Spearman's rho

Pelaksanaan komunikasi
antar pimpinan dengan
karyawan
Kemampuan pimpinan
mengkomunikasikan
peraturan

Correlation Coefficient
Sig. (1-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (1-tailed)
N

Kemampuan pimpinan
mengkomunikasikan visi,
misi K3

Kemampuan pimpinan
mengkomunikasikan
Tujuan K3
Total

Correlation Coefficient
Sig. (1-tailed)
N

Correlation Coefficient
Sig. (1-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (1-tailed)
N

1.000
.
30
.498**

Kemampua
n pimpinan
mengkomu
nikasikan
peraturan
.498**
.003
30
1.000

Kemampua
n pimpinan
mengkomu
nikasikan
visi, misi,
K3

Kemampua
n pimpinan
mengkomu
nikasikan
Tujuan K3

Total
.195
.151
30
.369*

.228
.113
30
.188

.706**
.000
30
.661**
.000

.003

.022

.159

30

30

30

30

30

.195
.151

.369*
.022

.567**
.001

.774**
.000

30

30

30

30

30

.228
.113
30
.706**
.000
30

.188
.159
30
.661**
.000
30

.567**
.001
30
.774**
.000
30

1.000
.
30
.667**
.000
30

.667**
.000
30
1.000
.
30

1.000
.

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

LAMPIRANIII
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

144

HASILUJIRELIABILITAS

Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or
used in the analysis.

Case Processing Summary


N
Cases

Valid
Excludeda
Total

30
0
30

%
100.0
.0
100.0

a. Listwise deletion based on all


variables in the procedure.

Variabel Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.930

N of Items
12

Variabel Faktor Lingkungan Kerja


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.852

N of Items
10

Variabel Faktor Produktivitas Kerja


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.920

N of Items
9

Variabel Faktor Penerapan K3


Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

145

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.634

N of Items
4

Variabel Faktor Peranan Pimpinan


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.603

N of Items
6

LAMPIRANIV
KARAKTERISTIKRESPONDEN
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

146

RESPONDEN

Pendidikan
Jabatan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Assistant Operator Produksi


Petugas Selektor Produksi
Operator Produksi
Petugas Selektor Produksi
Operator Kitchen
Petugas Selektor Produksi
Petugas Selektor Produksi
Operator Produksi
Petugas Selektor Produksi
Petugas Selektor Produksi
Operator Produksi
Assistant Operator Produksi
Operator Produksi
Assistant Operator Produksi
Cleaner
Petugas Selektor Produksi
Petugas Selektor Produksi
Assistant Operator Produksi
Operator Produksi
Assistant Operator Produksi
Petugas Selektor Produksi
Operator Produksi
Operator Forklift
Petugas Selektor Produksi
Operator Produksi
Operator Kitchen
Petugas Selektor Produksi
Operator Water treatment
Assistant Operator Produksi
Kepala Regu Kitchen
Petugas Selektor Produksi
Petugas Selektor Produksi
Assistant Operator Kitchen
Petugas Selektor Produksi

Usia
(Thn)

24
24
30
27
29
34
27
31
28
26
38
25
38
39
23
24
29
32
32
30
27
31
39
25
26
24
30
29
34
31
23
23
32
30

Jenjang

Jurusan

Masa Kerja
(Thn)

SMK
SMK
STM
SMK
STM
STM
SMU
STM
STM
D1
SMU
SMU
STM
SMP
SMU
STM
STM
STM
STM
STM
STM
STM
STM
SMU
D3
SMK
STM
SMA
SMA
SMA
STM
STM
STM
STM

Teknik Industri
Otomotif
Otomotif
Otomotif
Otomotif
Tek. Peng. Logam
IPS
Listrik
Perabot Kayu
Pertanian
IPS
IPA
Listrik
IPS
Mesin Produksi
Otomotif
Tek. Peng. Logam
Otomotif
Bangunan
Elektronika
Mesin Produksi
Tek. Peng. Logam
IPA
Teknik Mesin
Teknik Mekanik
Listrik
IPS
IPS
IPS
Otomotif
Otomotif
Otomotif
Teknik Mekanik

4
3
12
4
8
9
3
12
4
3
18
4
9
17
3
7
8
6
11
8
8
11
7
4
3
6
5
9
9
10
4
4
11
8

LAMPIRANV
TABULASIJAWABANRESPONDEN

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

147

LAMPIRANVI
HASILTANGGAPANRESPONDEN
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

148

Pemahaman K3
Valid

Memahami
Kurang memahami
Tidak memahami sama sekali
Total

Valid

Valid

Valid

Valid

Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif sama sekali
Total

Sangat banyak sekali


Banyak sekali
Banyak
Sangat sedikit
Total

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

15
16
3
34

44.1
47.1
8.8
100.0

44.1
47.1
8.8
100.0

44.1
91.2
100.0

Keefektifan pelaksanaan K3
Frequency
Percent
14
41.2
13
38.2
7
20.6
34
100.0
Jlh. Kecelakaan kerja
Frequency
Percent
17
50.0
15
44.1
1
2.9
1
2.9
34
100.0

Valid Percent
41.2
38.2
20.6
100.0

Valid Percent
50.0
44.1
2.9
2.9
100.0

Cumulative Percent
41.2
79.4
100.0

Cumulative Percent
50.0
94.1
97.1
100.0

Sangat sesuai
sesuai
Kurang sesuai
Tidak sesuai sama sekali
Total

Beban Kerja
Frequency
Percent
1
2.9
20
58.8
11
32.4
2
5.9
34
100.0

Valid Percent
2.9
58.8
32.4
5.9
100.0

Cumulative Percent
2.9
61.8
94.1
100.0

Sangat peduli
peduli
Kurang peduli
Tidak peduli sama sekali
Total

Kapasitas Kerja
Frequency
Percent
3
8.8
14
41.2
11
32.4
6
17.6
34
100.0

Valid Percent
8.8
41.2
32.4
17.6
100.0

Cumulative Percent
8.8
50.0
82.4
100.0

Kepuasan atas prosedur pelayanan kesehatan

Valid

Valid

Valid

Sangat puas
puas
Kurang puas
Tidak puas sama sekali
Total

Sangat puas
puas
Kurang puas
Tidak puas sama sekali
Total

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

5
19
9
1
34

14.7
55.9
26.5
2.9
100.0

14.7
55.9
26.5
2.9
100.0

14.7
70.6
97.1
100.0

Valid Percent
26.5
47.1
23.5
2.9
100.0

Cumulative Percent
26.5
73.5
97.1
100.0

Kepuasan atas pelayanan kesehatan


Frequency
Percent
9
26.5
16
47.1
8
23.5
1
2.9
34
100.0

Kepuasan tindakan pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja


Frequency
Percent
Valid Percent
Sangat puas
3
8.8
8.8
puas
17
50.0
50.0
Kurang puas
11
32.4
32.4

Cumulative Percent
8.8
58.8
91.2

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

149

Tidak puas sama sekali


Total

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

3
34

8.8
100.0

8.8
100.0

Kepuasan tindakan perawatan dan penyembuhan


Frequency
Percent
Valid Percent
Sangat puas
7
20.6
20.6
puas
15
44.1
44.1
Kurang puas
10
29.4
29.4
Tidak puas sama sekali
2
5.9
5.9
Total
34
100.0
100.0

Sangat lengkap sekali


Sangat lengkap
lengkap
Kurang lengkap
Tidak lengkap sama sekali
Total

Kelengkapan peralatan K3
Frequency
Percent
1
2.9
3
8.8
17
50.0
7
20.6
6
17.6
34
100.0

Valid Percent
2.9
8.8
50.0
20.6
17.6
100.0

Pemahaman penggunaan alat keselamatan kerja


Frequency
Percent
Valid Percent
Memahami
19
55.9
55.9
Kurang memahami
10
29.4
29.4
Tidak memahami sama sekali
5
14.7
14.7
Total
34
100.0
100.0

100.0

Cumulative Percent
20.6
64.7
94.1
100.0

Cumulative Percent
2.9
11.8
61.8
82.4
100.0

Cumulative Percent
55.9
85.3
100.0

Keamanan yang dirasakan saat bekerja


Frequency
Percent
4
11.8
16
47.1
11
32.4
3
8.8
34
100.0

Valid Percent
11.8
47.1
32.4
8.8
100.0

Cumulative Percent
11.8
58.8
91.2
100.0

Baik
Kurang baik
Tidak baik sama sekali
Total

Kondisi penerangan
Frequency
Percent
11
32.4
14
41.2
9
26.5
34
100.0

Valid Percent
32.4
41.2
26.5
100.0

Cumulative Percent
32.4
73.5
100.0

Sangat sesuai
sesuai
Kurang sesuai
Tidak sesuai sama sekali
Total

Kesesuaian ruang gerak


Frequency
Percent
4
11.8
12
35.3
15
44.1
3
8.8
34
100.0

Valid Percent
11.8
35.3
44.1
8.8
100.0

Cumulative Percent
11.8
47.1
91.2
100.0

Sangat sesuai
sesuai
Kurang sesuai
Tidak sesuai sama sekali
Total

Kesesuaian tata letak peralatan


Frequency
Percent
2
5.9
16
47.1
12
35.3
4
11.8
34
100.0

Valid Percent
5.9
47.1
35.3
11.8
100.0

Cumulative Percent
5.9
52.9
88.2
100.0

Sangat lengkap
lengkap
Kurang lengkap
Tidak lengkap sama sekali
Total

persediaan perlengkapan kerja


Frequency
Percent
4
11.8
15
44.1
11
32.4
4
11.8
34
100.0

Valid Percent
11.8
44.1
32.4
11.8
100.0

Cumulative Percent
11.8
55.9
88.2
100.0

Kondisi suhu udara


Frequency
Percent
1
2.9
15
44.1

Valid Percent
2.9
44.1

Cumulative Percent
2.9
47.1

Sangat aman
aman
Kurang aman
Tidak aman sama sekali
Total

Sangat baik sekali


Sangat baik

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

150

Baik
Kurang baik
Tidak baik sama sekali
Total

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

15
2
1
34

44.1
5.9
2.9
100.0

Pengaruh kebisingan dan getaran


Frequency
Percent
Sangat berpengaruh
4
11.8
berpengaruh
15
44.1
Kurang berpengaruh
11
32.4
Tidak berpengaruh sama sekali
4
11.8
Total
34
100.0

Sangat berpengaruh sekali


Sangat berpengaruh
berpengaruh
Kurang berpengaruh
Total

Pengaruh radiasi
Frequency
Percent
5
14.7
10
29.4
15
44.1
4
11.8
34
100.0

44.1
5.9
2.9
100.0

91.2
97.1
100.0

Valid Percent
11.8
44.1
32.4
11.8
100.0

Cumulative Percent
11.8
55.9
88.2
100.0

Valid Percent
14.7
29.4
44.1
11.8
100.0

Cumulative Percent
14.7
44.1
88.2
100.0

Kepedulian dalam menghindari kecelakaan kerja


Frequency
Percent
Valid Percent
Sangat peduli
1
2.9
2.9
peduli
10
29.4
29.4
Kurang peduli
18
52.9
52.9
Tidak peduli sama sekali
5
14.7
14.7
Total
34
100.0
100.0
Pelaksanaan komunikasi antar karyawan
Frequency
Percent
Valid Percent
Sangat terlaksana
1
2.9
2.9
terlaksana
16
47.1
47.1
Kurang terlaksana
9
26.5
26.5
Tidak terlaksana sama sekali
8
23.5
23.5
Total
34
100.0
100.0

Cumulative Percent
2.9
32.4
85.3
100.0

Cumulative Percent
2.9
50.0
76.5
100.0

Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak baik sama sekali
Total

Kondisi mesin
Frequency
Percent
1
2.9
18
52.9
11
32.4
4
11.8
34
100.0

Valid Percent
2.9
52.9
32.4
11.8
100.0

Cumulative Percent
2.9
55.9
88.2
100.0

Sangat puas
Puas
Kurang puas
Tidak puas sama sekali
Total

Kepuasan atas hasil kerja


Frequency
Percent
2
5.9
18
52.9
8
23.5
6
17.6
34
100.0

Valid Percent
5.9
52.9
23.5
17.6
100.0

Cumulative Percent
5.9
58.8
82.4
100.0

Sangat sering
Sering
Jarang
Sangat jarang sekali
Total

Sangat sering
Sering

Ketepatan menghasilkan jumlah output


Frequency
Percent
Valid Percent
1
2.9
2.9
15
44.1
44.1
8
23.5
23.5
10
29.4
29.4
34
100.0
100.0

Ketepatan waktu menghasilkan produk


Frequency
Percent
Valid Percent
1
2.9
2.9
11
32.4
32.4

Cumulative Percent
2.9
47.1
70.6
100.0

Cumulative Percent
2.9
35.3

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

151

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Jarang
Sangat jarang sekali
Total

16
6
34

47.1
17.6
100.0

teliti
Kurang teliti
Tidak teliti sama sekali
Total

Ketelitian
Frequency
Percent
12
35.3
12
35.3
10
29.4
34
100.0

47.1
17.6
100.0

82.4
100.0

Valid Percent
35.3
35.3
29.4
100.0

Cumulative Percent
35.3
70.6
100.0

Kemampuan untuk tidak melakukan banyak kesalahan


Frequency
Percent
Valid Percent
mampu
15
44.1
44.1
Kurang mampu
11
32.4
32.4
Tidak mampu sama sekali
8
23.5
23.5
Total
34
100.0
100.0

memanfaatkan
Kurang memanfaatkan
Tidak memanfaatkan sama sekali
Total

Pemanfaatan waktu
Frequency
Percent
12
35.3
14
41.2
8
23.5
34
100.0

Penyelesaian pekerjaan di luar jam kerja


Frequency
Percent
Bersedia
9
26.5
Kurang bersedia
15
44.1
Tidak bersedia sama sekali
10
29.4
Total
34
100.0

Valid Percent
35.3
41.2
23.5
100.0

Valid Percent
26.5
44.1
29.4
100.0

Kesediaan masuk dan keluar kerja tepat waktu


Frequency
Percent
Valid Percent
bersedia
7
20.6
20.6
Kurang bersedia
16
47.1
47.1
Tidak bersedia sama sekali
11
32.4
32.4
Total
34
100.0
100.0

Sangat bersediasekali
Bersedia
Kurang bersedia
Tidak bersedia ama sekali
Total

Kesediaan untuk tidak absen


Frequency
Percent
1
2.9
10
29.4
15
44.1
8
23.5
34
100.0

Valid Percent
2.9
29.4
44.1
23.5
100.0

Pelaksanaan komunikasi antar pimpinan dengan karyawan


Frequency
Percent
Valid Percent
Sangat terlaksana
2
5.9
5.9
terlaksana
19
55.9
55.9
Kurang terlaksana
9
26.5
26.5
Tidak terlaksana sama sekali
4
11.8
11.8
Total
34
100.0
100.0

mampu
Kurang mampu
Total

Kemampuan pimpinan mengkomunikasikan peraturan


Frequency
Percent
Valid Percent
20
58.8
58.8
14
41.2
41.2
34
100.0
100.0

Kemampuan pimpinan mengkomunikasikan visi, misi k3


Frequency
Percent
Valid Percent
Sangat mampu sekali
2
5.9
5.9
Sangat mampu
4
11.8
11.8

Cumulative Percent
44.1
76.5
100.0

Cumulative Percent
35.3
76.5
100.0

Cumulative Percent
26.5
70.6
100.0

Cumulative Percent
20.6
67.6
100.0

Cumulative Percent
2.9
32.4
76.5
100.0

Cumulative Percent
5.9
61.8
88.2
100.0

Cumulative Percent
58.8
100.0

Cumulative Percent
5.9
17.6

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

152

mampu
Kurang mampu
Tidak mampu sama sekali
Total

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

12
14
2
34

35.3
41.2
5.9
100.0

35.3
41.2
5.9
100.0

Kemampuan pimpinan mengkomunikasikan tujuan k3


Frequency
Percent
Valid Percent
Sangat mampu sekali
1
2.9
2.9
Sangat mampu
2
5.9
5.9
mampu
16
47.1
47.1
Kurang mampu
15
44.1
44.1
Total
34
100.0
100.0

Sangat mampu
Mampu
Kurang mampu
Total

Sangat mampu sekali


Sangat mampu
Mampu
Kurang mampu
Total

52.9
94.1
100.0

Cumulative Percent
2.9
8.8
55.9
100.0

Kemampuan pimpinan menetapkan K3


Frequency
Percent
8
23.5
16
47.1
10
29.4
34
100.0

Valid Percent
23.5
47.1
29.4
100.0

Cumulative Percent
23.5
70.6
100.0

Kemampuan pimpinan meninjau K3


Frequency
Percent
1
2.9
14
41.2
14
41.2
5
14.7
34
100.0

Valid Percent
2.9
41.2
41.2
14.7
100.0

Cumulative Percent
2.9
44.1
85.3
100.0

Kemampuan pimpinan menetapkan kebijakan menciptakan ling. kerja yang sehat dan aman
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat mampu sekali
1
2.9
2.9
2.9
Sangat mampu
8
23.5
23.5
26.5
Mampu
16
47.1
47.1
73.5
Kurang mampu
9
26.5
26.5
100.0
Total
34
100.0
100.0
Kemampuan pimpinan memberi sanksi kepada karyawan
Frequency
Percent
Valid Percent
Sangat mampu
2
5.9
5.9
Mampu
15
44.1
44.1
Kurang mampu
16
47.1
47.1
Tidak mampu sama sekali
1
2.9
2.9
Total
34
100.0
100.0

Sangat penting
penting
Kurang penting
Tidak penting sama sekali
Total

Sangat membina
Membina
Kurang membina
Tidak membina sama sekali
Total

Cumulative Percent
5.9
50.0
97.1
100.0

Kepentingan memberi penghargaan


Frequency
Percent
8
23.5
18
52.9
7
20.6
1
2.9
34
100.0

Valid Percent
23.5
52.9
20.6
2.9
100.0

Cumulative Percent
23.5
76.5
97.1
100.0

Tingkat pembinaan
Frequency
Percent
6
17.6
16
47.1
11
32.4
1
2.9
34
100.0

Valid Percent
17.6
47.1
32.4
2.9
100.0

Cumulative Percent
17.6
64.7
97.1
100.0

LAMPIRANVII
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

153

DATAKECELAKAANKERJAPT.SINARSOSROTANJUNGMORAWAMEDAN
TAHUN20052007

Tabel Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Tahun 2005
BULAN
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

JABATAN
Op. Washer
Selektor
Selektor
Pet. GD. PI
MT
Cleaner
Spv. Produksi
1. Spv. Produksi
2. Selektor

BAGIAN
Prod. & PEM
Prod. & PEM
Prod. & PEM
PB/PI
Prod. & PEM
Prod. & PEM
Prod. & PEM
1. Prod. & PEM
2. PB/PI
Total

KECELAKAAN KERJA
TANGGAL
TEMPAT
03-01-05
Ruang Produksi
18-02-05
Ruang Produksi
11-04-05
Ruang Produksi
07-04-05
Gudang
19-07-05
Ruang Produksi
27-09-05
Lingkungan Pabrik
20-11-2005
Gudang
1. 20-12-2005
1. Gudang
2. 30-12-2005
2. Lingkungan Pabrik

JLH
1
1
1
1
1
1
1
2

KETERANGAN
Mata kemasukan pecahan botol kaca halus.
Kaki luka memar akibat terjepit palet.
Kepala memar akibat terbentur plat stainless steel support conveyer
Kaki memar dan retak akibat terjepit hand pallet
Kepala luka sobek, akibat terbentur plat stainless steel Support conveyer
Kaki luka akibat terlindas roda hand pallet
Kepala terbentur garpu forklift
1. Kepala terbentur garpu forklift
2. Kaki luka terinjak paku
9

Tabel Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Tahun 2006
BULAN
Januari
Februari

Maret
April
Mei
Juni

Juli
Agustus
September

Oktober
Nopember
Desember

JABATAN
1. Selektor
2. Operator
1. Selektor
2. Selektor
3. Ass. Operator
4. Selektor
Operator
Ast. Op. BW
1. Selektor
2. Elektrik PEM
3. ST
1. Cleaner
2. Operator
1. Selektor
2. Ast. Op
1. Operator
2. Operator
3. Selektor
4. Operator
Op. Kitchen
Operator

BAGIAN
1. Gudang
2. Prod. & PEM
1. Produksi
2. Gudang
3. Prod. & PEM
4. Prod. & PEM
Prod
Prod. & PEM
1. AMDK
2. Prod. & PEM
3. Prod. & PEM
1. Prod. & PEM
2. Prod. & PEM
1. Prod. & PEM
2. Prod. & PEM
1. Prod. & PEM
2. QC
3. QC
4. Prod. & PEM
Prod. & PEM
Prod. & PEM
Total

KECELAKAAN KERJA
TANGGAL
TEMPAT
1. Lingkungan Pabrik
1. 03-01-06
2. Lingkungan Pabrik
2. 12-01-06
1. Ruang Produksi
1. 13-02-06
2. Teras Gudang
2. 18-02-06
3. Lingkungan Pabrik
3. 21-02-06
4. Ruang Produksi
4. 27-02-06
15-03-06
Ruang Kerja
06-05-06
Ruang Produksi
1. 05-06-06
1. Ruang Produksi
2. 07-06-06
2. Ruang Produksi
3. 25-06-06
3. Lingkungan Pabrik
1. 20-07-06
1. Ruang Produksi
2. 24-07-06
2. Lingkungan Pabrik
1. 18-08-06
1. Ruang Produksi
2. 26-08-06
2. Ruang Produksi
1. 03-09-06
1. Ruang Produksi
2. 20-09-06
2. Ruang Produksi
3. 28-09-06
3. Ruang Produksi
4. 30-09-06
4. Ruang Produksi
14-10-06
Ruang Produksi
19-12-06
Ruang Kitchen

JLH
2

4
-

3
2
2

4
1
1

KETERANGAN
1. Kaki luka sobek terkena pecahan botol
2. Jari tangan luka akibat terjepit motor conveyor
1. Jari tangan luka sobek akibat terkena botol pecah
2. Kaki luka terinjak paku
3. Dahi luka sobek terkena pecahan botol
4. Jari tangan luka sobek akibat terkena botol pecah
Jari tangan sobek terkena serpihan dinding kaca
Pergelangan tangan luka sobek tertimpa ujung poket
1. Kaki memar terlindas hand pallet
2. Hidung Luka dalam akibat tertimpa krat TBS
3. Kaki luka sobek terkena pecahan botol
1. Jari tangan luka sobek terjepit mesin filling
2. Telapak tangan luka lecet karena terjatuh dari sepeda motor
1. Bibir luka sobek terkena pukul kunci pipa
2. Seluruh wajah luka bakar karena tersiraam air panas yang tumpah
1. Bola mata terkena serpihan mesin gerenda
2. Pergelangan tangan luka sobek terkena seng
3. Kaki memar terlindas roda ban forklift
4. Punggung badan cedera tertimpa trakker reducer yang jatuh
Wajah dan mata tersiram air panas
Tangan luka sobek akibat terjatuh dari tangga
19

Tabel Data Kecelakaan Kerja PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan Tahun 2007
BULAN
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

JABATAN

BAGIAN

Pet. Sortir
1. Ast. Operator
2. Pet. Sortir
1. Ast. Operator
2. Ast. Operator
Op. Decrater
1. Selektor
2. Operator
-

PB/PI
1. Produksi
2. PB/PI
1. P & M
2. P & M
P&M
1. P & M
2. P & M
Total

KECELAKAAN KERJA
TANGGAL
TEMPAT
02-02-07
Lingkungan Pabrik
1. 15-03-07
1. Ruang Produksi
2. 15-03-07
2. Lingkungan Pabrik
1. 03-06-07
1. Lingkungan Pabrik
1. 11-06-07
2. Lingkungan Pabrik
21-07-07
Lingkungan Pabrik
1. 16-08-07
1. Lingkungan Pabrik
2. 20-08-07
2. Lingkungan Pabrik
-

JLH
1
2
2

2
-

KETERANGAN
Jari dan kepala luka akibat tertimpa pintu besi truk
1. jari Luka dan memar akibat tertimpa besi
2. Jari luka sobek terkena pagar seng
1. Jari luka karena terjepit infeed pusher bottle washer
2. Jari luka karena terjepit infeed pusher bottle washer
Jari luka sobek terkena pecahan botol
1. Kaki terkena percikan air panas
2. Tangan terjepit Infeed Pusher.
7

LAMPIRANVIII
Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

154

PERJANJIANKERJASAMAPT.SINARSOSROCAB.DELISERDANGMEDAN
DENGANFEDERASISERIKATPEKERJA

Yuis Nurmalinda : Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan, 2008
USU Repository 2008

Anda mungkin juga menyukai