PENDAHULUAN
oleh
karena
peningkatan
resistensi
vaskuler
pulmonal
yang
2.1 Definisi
Hipertensi pulmonal terbagi atas hipertensi pulmonal primer dan hipertensi
pulmonal sekunder. Hipertensi Pulmonal Primer(HPP) adalah suatu penyakit yang
ditandai dengan peningkatan tekanan darah pada pembuluh arteri paru-paru jauh
di atas normal yaitu lebih dari 25 mmHg saat istirahat atau lebih dari 30 mmHg
saat melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan sesak, pusing dan bahkan
sampai pingsan. Nilai tekanan arteri pulmonalis pada orang normal adalah sekitar
14 mmHg pada saat beristirahat. Diagnosis HPP dibuat bila suatu hipertensi
pulmonal tidak ditemukan faktor-faktor
penyakit katup jantung kiri, penyakit miokard, penyakit jantung kongenital dan
beberapa penyakit paru lainnya seperti penyakit jaringan ikat atau tromboemboli
kronik. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi pulmonal dapat menjadi suatu
penyakit berat yang ditandai dengan penurunan toleransi dalam melakukan
aktivitas dan bahkan dapat menyebabkan gagal jantung kanan. Istilah HPP
menjadi kurang populer karena dapat
Sirkulasi pulmonal atau disebut juga sistem peredaran darah kecil adalah
sirkulasi darah antara jantung dan paru-paru. ( Jantung - Paru paru Jantung lagi)
Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah.
Tipe
Keterangan
Etiologi
Tipe 1.a
Tipe 1.b
Penyakit
hipertensi
pulmonal
Tipe 2
Tipe 3
sistolik,
disfungsi
upnea
desease,
gangguan
hipoventilasi alveolar
Tipe 4
Tipe 5
Hipertensi
den
multifaktorial
gan Gangguan
mieloproliferatif
dan
2.6 FaktorResiko
Dari klasifikasi yang telah digambarkan pada etiologi
jelas bahwa
berbagai faktor resiko dapat berkembang menjadi hipertensi pulmonal berat dan
oleh karenanya dapat dianjurkan skrining dari bagian populasi terpilih untuk
terjadinya hipertensi pulmonal atau penyakit vaskular pulmonal. Pada simposium
WHO, level resiko disertai dengan masing-masing kondisi yang dinilai pada
beberapa pembagian, antara lain:
1. Obat-obatan
Anoreksigen
Hubungan antara anoreksigen dan hipertensi pulmonal awalnya
aminorex
fumarate.
Studi
hipertensi
(IPPHS)
Aminorex
fumarate
(2-amino-5-phenyl-2-Oxazoline,
derivat
Methamphetamine
dan
cocain
dilaporkan
meningkatkan
insiden
Hipoksia
Hipoksia
menginduksi
vasodilatasi
vena-vena
sistemik
tetapi
hipoksia
berbeda
dengan
sirkulasi
sistemik
untuk
penggunaan
obat-obat
intravena,
infeksi
paru
berulang,
10
2.7 Patogenesis
Arteri pulmonalis normal merupakan suatu struktur complaint dengan
sedikit serat otot, yang memungkinkan fungsi pulmonary vaskuler bed sebagai
sirkuit yang low pressure dan high flow. Kelainan vaskuler hipertensi pulmonal
mengenai arteri pulmonalis kecil dengan diameter 4-10 mm dan arteriol, berupa
hiperplasia otot polos vaskuler, hiperplasia intima, dan trombosis in situ. Progresif
dan penipisan arteri pulmonalis, yang secara gradual meningkatkan tahanan
pulmonal yang pada akhirnya menyebabkan strain dan gagal ventrikel kanan
11
12
Gangguan difusi O2
Ansietas
Intoleransi aktifitas
13
14
15
16
sel. NO berkontribusi dalam menjaga fungsi dan struktur vaskuler dalam keadaan
normal.
d. Serotonin
Serotonin (5-hydroxytryptamine=5-HT) adalah vasokonstriktor yang
meningkatkan hiperplasia dan hipertrofi otot polos. Peningkatan serotonin plasma
telah dilaporkan pada pasien IPAH, yang menyebabkan vasokonstriksi.
Mekanisme
seretonergik
yang
berimplikasi
pada
IPAH.
Konsumsi
17
18
stretching arteri pulmonalis atau iskemia ventrikel kanan. Gejala dan tanda dari
hipertensi pulmonal di kelompokan pada tabel berikut
Symptoms
Signs
Kelelahan
Sinkop
Hemoptisis
Fenomena Raynaud
Hepatomegali
Edema perifer
Selain itu hemoptisis akibat pecahnya pembuluh darah paru juga bisa
terjadi, yang akan berpotensi menyebabkan batuk darah. Kelainan terdeteksi pada
pemeriksaan fisik cenderung lokal pada sistem kardiovaskular. Pemeriksaan yang
seksama sering mendeteksi tanda-tanda hipertensi pulmonal dan hipertrofi
ventrikel kanan. Temuan pada pemeriksaan paru-paru yang tidak spesifik tetapi
dapat menunjukkan penyebab yang mendasari hipertensi pulmonal. Sebagai
contoh, mengi dapat didiagnosis PPOK, dan basilar crackles mungkin
menunjukkan adanya penyakit paru-paru interstisial.
2.10 Diagnosa
19
2. Eletrokardiografi
Gambaran tipikal EKG pada pasien hipertensi pulmonal sering
menunjukan pembesaran atrium dan ventrikel kanan, strain ventrikel kanan, dan
20
pergeseran aksis ke kanan, yang juga memiliki nilai prognostik. Kelainan EKG
saja bukanlah indikator yang sensitif untuk penyakit vaskuler paru. Penggunaan
perubahan EKG sebagai marker progresi penyakit dan atau respon terapi belum
ada dilaporkan.
21
.
4. Tes Fungsi Paru
Pengukuran kapasitas vital paksa (FVC) saat istrahat, volume ekspirasi
paksa 1 detik (FEV1), ventilasi volunter maksimum (MVV), kapasitas difusi
karbon monoksida, volume alveolar efektif, dan kapasitas paru total adalah
komponen penting dalam pemeriksaan Hipertensi Pulmonal, yang dapat
mengidentifikasi secara signifikan obstruksi saluran atau defek mekanik sebagai
faktor kontribusi hipertensi pulmonal. Tes fungsi paru juga secara kuantitatif
menilai gangguan mekanik sehubungan dengan penurunan volume paru pada
Hipertensi Pulmonal.
5. CT Scan
CT scan dilakukan hanyalah untuk membedakan apakah primer atau
sekunder. Tanpa zat kontras, untuk menilai parenkim paru seperti bronkiektasi,
emfisema, atau penyakit interstisial. Dengan zat kontras untuk deteksi dan atau
melihat penyakit tromboemboli paru
6. Kateterisasi Jantung
22
Pulmonary vasoreactivity
23
yang
diduga
hipertensi
pulmonal
harus
dilakukan
24
25
26
konsentrasi endothelin plasma berkorelasi dengan PAP and PVR, berkorelasi juga
dengan kapasitas latihan.
a. Bosentan
Efek
samping
dari
bosentan
adalah
peningkatan
kadar
alanine
27
merupakan
famili
enzim
yang
menghidrolisa
cyclic
intraseluler
dengan
menghasilkan
produk
inaktif
5-adenosine
a. Dipyridamole
Studi
terdahulu
mendemonstrasikan
bahwa
dipyridamole
dapat
dipyridamole.
Hasil
ini
menyokong
bahwa
inhibisi
28
29
30
2.12 Prognosis
Kemungkinan kelangsungan hidup setelah diagnosis hipertensi pulmonal
primer adalah lebih kurang 3tahun, tapi angka ini sangat bervariasi. Sebagai hasil
dari pengobatan baru, pasien tanpa bukti hemodinamik disfungsi ventrikel kanan
dapat bertahan hidup selama lebih dari 10 tahun.
Prognosis untuk pasien dengan hipertensi pulmonal sekunder tergantung
pada penyakit yang mendasari, serta fungsi ventrikel kanan. Sebagai contoh,
pasien dengan PPOK dan obstruksi aliran udara moderat memiliki tiga tahun
angka kematian 50 persen setelah onset kegagalan ventrikuler kanan. Survival
adalah juga dipengaruhi pada pasien dengan penyakit paru-paru interstisial dan
hipertensi pulmonal.
BAB. III
KESIMPULAN
31
potensial. Ini dapat didefinisikan sebagai suatu tekanan sistolik arteri paruparu yang lebih besar dari 30 mm Hg atau tekanan arteri paru-paru berarti
lebih besar dari 20 mm Hg.
Signs
Kelelahan
Sinkop
Menekankan
komponen
katup
pulmonal (P 2)
Nyeri dada Anginal
Hemoptisis
murmurinsufisiensitrikuspid
Fenomena Raynaud
Hepatomegali
32
Peripheral edema
DAFTAR PUSTAKA
33
Arsyad, Z. 2014. Hipertensi Pulmonal Primer, Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid 2 Edisi 3. jakarta: FKUI.
www.nlm.nih.gov/medlineplus/pulmonaryhypertension.html
Chad, D. dan Pritts. 2010. Anesthesia for patients with pulmonary hypertension.
Stanford University, Stanford, California, USA. 2010, 23:411416
Diah, M., Ghanie A,. 2014. Hipertensi Pulmonal Primer Dalam Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 3. Jakarta: FKUI.
Georg, Mirko, dan Ardechir. 2002. HIV-associated Pulmonary Hypertension
Guidelines. 2009. Guidelines for the diagnosis and treatment of pulmonary
hypertension. European Heart Journal 30, 24932537.
Jean, P et al. 2004. Pulmonary Arterial Hypertension Related to HIV Infection:
Improved Hemodynamics and Survival Associated with Antiretroviral
Therapy. by the Infectious Diseases Society of America. All rights reserved.
1058 4838/2004/3808-0023
Lubis, A. 2010. 2010. Manifestasi kasrdiovaskular penderita HIV. Medan
Marius, Michael, dan Christian. 2004. Portopulmonary hypertension and
Hepatopulmonary syndrome. THE LANCET Vol 363 May 1, 2004
Nauser, D. & Steven, W. 2001. Diagnosis and Treathment of Pulmonary
Hypertension. Amerika: Amerika Family Physician.
Nasrul, A. 2008. Hipertensi Pulmonal Primer. Padang: RS dr. M Djamil Padang
Rosenkranz. 2007. Pulmonary hypertension current diagnosis and treatment. Clin
Res Cardiol 96:527541 (2007) DOI 10.1007/s00392-007-0526-8.
34
35