perkembangan tengkorak, rahang gigi ataupun kombinasi gigi dan rahang yang akan
mempengaruhi bentuk wajah.
Perpindahan pasif maxilla merupakan mekanisme yang penting selama periode gigi susu,
namun menjadi kurang penting pada pertumbuhan syncondrosis dari basis cranii secara
lambat yang ditandai dengan kelengkapan pertumbuhan saraf sekitar umur 7 tahun.
Struktur nasal terjadi pada perpindahan pasif yang sama sebagaimana maksila. Hidung
tumbuh lebih cepat dari wajah, selama pertumbuhan remaja. Pertumbuhan hidung di dapat
dari peningkatan ukuran kartilago nasal septum. Sebagai tambahan, proliferasi lateral
kartilago mengubah bentuk hidung, dan berkontribusi terhadap peningkatan ukuran luarnya.
Pertumbuhan hidung secara garis besar bervariasi, bergantung dari masing-masing orang.
Tumbuh Kembang Rahang Maksila dan Mandibula
Maksila
Fronto-nasal sutura
Fronto-maxillary sutura
Zygomatico-temporal sutura
Zygomatico-maxillary sutura
Pteiygo-palatine sutura
Sutura-sutura ini semuanya oblique (miring) dan lebih kurang pararel antara satu dengan
yang lainnya. Ini mengizinkan reposisi maksila kebawah dan kedepan seperti pertumbuhan
yang terjadi pada sutura-sutura ini.
1. Surface Remodeling
Remodeling oleh aposisi dan resorpsi tulang terjadi untuk :
8. Anterior nasal spine meningkat akibat deposisi tulang. Terjadi resorpsi dari
permukaan periosteal dari korteks labial. Mekanisme kompensasinya :
Terjadi aposisi tulang pada permukaan endosteal korteks labial dan periosteal dari korteks
labial.
1. Saat erupsi gigi, aposisi tulang terjadi pada garis tepi alveolar. Hal ini meningkatkan
tinggi maksila dan kedalaman palatum.
2. Seluruh dinding sinus, kecuali dinding mesial mengalami resorpsi. Hal ini
mengakibatkan peningkatan ukuran antrum maksila.
Mandibula
Sama dengan maxilary tuberosity, yang membentuk suatu bagian besar pertumbuhan untuk
lengkung tulang mandibula. Lingual tuberosity membentuk perbatasan antara ramus dan
badan ramus.
Lingual tuberosity bergerak ke posterior dan aposisi pada pemukaan posterior wajah, dapat
dikatakan bahwa lingual tuberosity terlihat menonjol dalam arah lingual.
1. Tulang Alveolar
Terbentuknya tulang alveolar merupakan respon terhadap adanya benih gigi, dalam kasus
tidak adanya gigi, tulang alveolar gagal untuk berkembang.
1. Dagu
Sangat berkembang pada laki-laki, dagu biasanya berkembang seiring bertambahnya umur,
pertumbuhan dagu menjadi sangat signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor seksual dan
genetik.
1. Kondilus
Awalnya dipercayai bahwa pertumbuhan kondilus terjadi permukaan kartilago kondilus oleh
aposisi tulang. Jadi pertumbuhaan kondilus ke arah dasar kranial. Saat kondilus mendesak
dasar kranial, bagian mandibula akan mengalami perpindahan ke arah depan dan ke bawah.
Sekarang dipercayai bahwa pertumbuhan jaringan lunak yang meliputi otot dan jaringan ikat,
membawa mandibula jauh ke depan dari basis kranii. Pertumbuhan tulang mengikuti secara
sekunder pada kondilus untuk memelihara kontak yang konstan dengan basis kranii.
Pertumbuhan kondil rata-rata meningkat pada masa pubertas antara 121/2
14 tahun dan terhenti kira-kira pada umur 20 tahun.
1. Tulang Koronoid
Pertumbuhan tulang koronoid mengikuti prinsip V. Bagian longitudinal
Tulang koronoid dari aspek posterior dapat dilihat bahwa terjadi aposisi pada permukaan
lingual dari tulang koronoid bagian kanan dan kiri. Mengikuti prinsip V, penampakan dari
oklusal, aposisi pada bagian lingual tulang koronoid menghasilkan suatu pergerakkan
pertumbuhan posterior dalam pola V.
Referensi :
1. Balhajhi S.I. Orthodontics the Art ang Science, Publishing house, New delhi 3rd ed,
2006.
2. Proffit W.R., Field H.W. et al. Contemporary Orthodontics. St. Louis, CV Mosby 3th
ed, 2000.