Anda di halaman 1dari 1

Laminaria digunakan untuk membuka leher rahim guna evakuasi kehamilan misalnya pada BO

atau janin mati. Laminaria bekerja secara hidroskopik yaitu menyerap air dari leher rahim, lalu
mengembang secara perlahan2 membuka leher rahim. Laminaria juga merangsang
pembentukan dan pelepasan prostaglandin yang menyebabkan perubahan lokal di leher rahim
berupa pematangan leher rahim(lunak dan melebar) sehingga lebih mudah didilatasi dengan alat
(dilatator) agar evakuasi isi rahim lebih mudah.

Jika tindakan evakuasi di paksa (hanya dengan dilatasi saja) maka risiko cidera pada leher rahim
besar berupa robekan leher rahim, kerusakan pada otot-otot leher rahim , inkompetensi leher
rahim (terjadi keguguran dini karena leher rahim tidak mampu menahan kehamilan), rahim
perforasi (tembus/berlubang), cedera usus, perdarahan, atau kematian ibu. Tingkat komplikasi
berkurang sebesar 20 sampai 40% dengan menggunakan Laminaria. Laminaria dimasukkan ke
dalam leher rahim, bisa 1 saja atau bahkan sampai 6 batang pada kehamilan awal trimester 2.

Laminaria dibiarkan selama 3-24 jam. Semakin besar usia kehamilan, maka semakin sedikit waktu
yang diperlukan untuk proses pematangan leher rahim. Pasien bisa tetap bekerja di kantor tiga
sampai empat jam sebelum dilakukan prosedur evakuasi isi rahim. Atau boleh pulang baru
datang pada keesokan harinya untuk dilakukan evakuasi isi rahim.

Komplikasi pemasangan laminaria yang dapat terjadi berupa sulit melepaskan, masuk kedalam
rahim, impactment (terjebak di dalam) di leher rahim, putus dari ujung ke ujung. Komplikasi2 ini
jarang terjadi jika Laminaria dipasang secara benar dan hati-hati ditempatkan langsung di dalam
leher rahim. Komplikasi lain termasuk kram pada saat pemasangan. Ada beberapa kasus yang
dilaporkan terjadi reaksi alergi terhadap laminaria (anafilaksis) dan infeksi.

Anda mungkin juga menyukai