Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

Orientasi dan Penempatan Sumber Daya Manusia


A. Pengertian Orientasi
Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru
yang memberi mereka informasi mengenai perusahaan, jabatan, dan kelompok
kerja.
Orientasi terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Induksi : yaitu tahap awal dalam karyawan baru mempelajari apa yang akan
dilakukan, dimana meminta bantuan, apa peraturan, dan yang lainnya.
2. Sosialisasi : yaitu proses yang berjangka lebih panjang dimana karyawan baru
mempelajari norma-norma sistem nilai, dan pola perilaku yang diisyaratkan
oleh organisasi dan kelompok.
Tujuan orientasi diantaranya adalah:
1. Mempelajari prosedur pekerjaan
2. Memperkenalkan dengan rekan-rekan kerja mereka
3. Mengurangi perasaan stress dan kegelisahan yang dialami oleh karyawan baru
4. Memberi tahu peran mereka masing-masing
Menginformasikan mengenai organisasi dan kebijakannya
Format orientasi bersifat unik untuk setiap perusahaan. Namun beberapa kegunaan
dasar diuraikan sebagai berikut:
1. Situasi kerja. Karyawan baru perlu mengetahui bagaimana jabatannya
diselaraskan ke dalam struktur organisasi dan tujuan-tujuan perusahaan.
2. Kebijakan dan Aturan Perusahaan. Para karyawan harus memahami kebijakankebijakan dan aturan-aturan yang terkait dengan jabatannya masing-masing.
3. Kompensasi. Para karyawan memiliki minat khusus dalam memperoleh
informasi mengenai sistem imbalan.
4. Budaya Perusahaan. Budaya perusahaan mencerminkan panduan perilaku bagi
para karyawan yang meliputi segala sesuatu mulai dari cara berpakaian hingga
cara berbicara.
5. Keanggotaan Tim. Kemampuan dan kemauan seorang karyawan baru untuk
bekerja dan berkontribusi dalam tim perlu diperkuat.

6. Pengembangan Karyawan. Para karyawan perlu disadarkan akan pentingnya


kemampuan untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan yang terus7.

menerus berubah.
Sosialisasi. Untuk mengurangi kecemasan yang mungkin dialami para
karyawan baru, perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk
mengintegrasikan mereka ke dalam organisasi informal.

Keuntungan orientasi :
Perputaran tenaga kerja rendah
Meningkatkan produktivitas
Meningkatkan semangat kerja karyawan
Menurunkan perekrutan dan biaya-biaya pelatihan
Sebagai fasilitas untuk pembelajaran
Mengurangi kecemasan karyawan baru
Beberapa tahap orientasi yang penting dilakukan
1. Perkenalan
Memperkenalkan pegawai baru, mulai dari unit kerjanya sendiri sampai
unit kerja besarnya dan sampai unit-unit kerja terkait lainnya, akan
memberikan ketenangan dan kenyamanan si pegawai, karena dia merasa
diterima di lingkungannya dan hal tersebut akan mempermudah dia untuk
bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas, bahkan dapat membina kerja sama
dengan yang lain dalam rangka menjalankan tugasnya.
2. Penjelasan Tujuan Perusahaan
Dengan menjelaskan profil perusahaan secara lengkap seperti visi, misi,
nilai-nilai, budaya perusahaan dan struktur organisasi, akan membuat pegawai
baru lebih mengenal perusahaan tersebut, sehingga akan membangkitkan
motivasi dan kemampuan dia untuk mendukung tujuan perusahaan.
3. Sosialisasi Kebijakan
Perlu adanya sosialisasi tentang kebijakan perusahaan yang berlaku, mulai
dari kebijakan baik yang terkait dengan Sumber Daya Manusia seperti Reward,
Career, Training, Hubungan Kepegawaian, Penilaian Pegawai, sampai
Termination, juga yang terkait dengan unit kerja tempat dia bekerja, demikian
juga tentang kode etik dan peraturan perusahaan. Dengan demikian akan
memperjelas hal-hal yang perlu ditaati dan dijalankan dalam memperlancar
tugas kerjanya.
2

4. Jalur Komunikasi
Membuka jalur

komunikasi

akan

mempermudah

pegawai

baru

menyampaikan aspirasinya maupun pertanyaan-pertanyaannya. Untuk itu perlu


dibukanya ruang komunikasi bagi pegawai baru, baik melalui komunikasi rutin
melalui tatap muka seperti meeting rutin, friday session dll, juga dibukanya
jalur media komunikasi seperti email maupun telephone.
5. Proses Monitoring
Tentunya pada awal bekerja, si pegawai baru sudah disosialisasikan target
kerja yang harus dicapai. Perlu adanya monitor rutin akan hasil kerjanya,
sehingga akan membantu pegawai tersebut lebih lagi meningkatkan kinerjanya.
Jika ada kekurangan, maka dapat disampaikan hal-hal yang perlu dia lakukan
untuk mengatasi kekurangan tersebut. Demikian juga jika ternyata pegawai
tersebut berhasil mencapai target yang lebih, maka dapat ditingkatkan lagi
target kerjanya.
Dengan adanya orientasi pegawai baru tersebut diharapkan dapat
membantu pegawai dapat bekerja dengan baik, yang dapat meningkatkan
produktivitas kerjanya, yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian
tujuan perusahaan.

B. Penempatan Sumber Daya Manusia


Penempatan Sumber Daya Manusia adalah penugasan (assignment) atau
penugasan kembali (reassignment) seorang karyawan pada sebuah jabatan.
Sebagian besar keputusan penempatan diambil oleh manajer lini, dalam hal ini
atasan langsung karyawan yang bersangkutan
Peran departemen SDM adalah memberi saran kepada manajer lini mengenai
kebijakan perusahaan dan memberikan konseling kepada para karyawan.
Jenis-Jenis Penempatan
1. Promosi: Karyawan dipindahkan ke posisi lain yang lebih tinggi, baik dari segi
bayaran, tanggung jawab, dan/atau level organisasionalnya. Ada dua jenis
promosi:
3

Berdasarkan prestasi
o Berdasarkan senioritas
2. Transfer: Karyawan dipindahkan ke posisi lain yang setara, baik dari segi
bayaran, tanggung jawab, dan/atau level organisasionalnya.
3. Demosi: Karyawan dipindahkan ke posisi lain yang lebih rendah, baik dari
segi bayaran, tanggung jawab, dan/atau level organisasionalnya.

Tujuan Penempatan Sumber Daya Manusia


Setiap pekerjaan yang di laksanakan pada dasarnya mempunyai tujuan.
Tujuan berfungsi untuk mengarahkan perilaku, begitu juga dengan penempatan
karyawan, manajer sumber daya manusia, menempatkan seorang karyawan atau
calon karyawan dengan tujuan antara lain agar karyawan bersangkutan lebih
berdaya guna dalam melaksanakan pekerjaan yang di bebankan, serta untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan sebagai dasar kelancaran tugas.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penempatan Karyawan yaitu :


1. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan bisnis menyebabkan terjadinya pengisian posisi pekerjaan
baru, baik melalui promosi karyawan yang sudah ada atau yang baru sama
sekali. Adanya pengaruh ekspansi bisnis yang mampu mencipatakan posisi
pekerjaan baru.
2. Reorganisasi
Sebuah restrukturisasi dari perusahaan akan menghasilkan jenis yang
beragm dalam hal kegiatan kegiatan personal, misalnya jika terjadi merger
dan reorganisasi perusahaan. Pembelian /penjualan perusahaan merger dengan
perusahaan lain akan mempengaruhi aktivitas departemen SDM, seperti
rancangan pekerjaan, kompensasi, manfaat, hubungan pekerja, dan program
pensiun dini. Hal ini akan mempengaruhi keputusan penempatan karyawan.
3. Kecenderungan Ekonomi Umum
Satu konsekuensi dari pengaruh menurunnya pertumbuhan ekonomi
adalah secara signifikan akan menurunkan ketersediaan pekerjaan, baik bagi
mereka/karyawan yang permanen dan temporer serta sekaligus bagi pencari
kerja. Resesi ekonomi akan mengakibatkan terjadinya pengangguran besarbesaran. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi membaik maka departemen SDM
4

akan proaktif melakukan kegiatannya, seperti promosi, rekrutmen dan seleksi


karyawan baru
4. Atrisi
Atrisi merupakan pengurangan karyawan yang disebabkan terjadinya
terminasi, pengunduran diri, pengalihan keluar dari unit bisnis, dan
meninggal. Secara khusus program pensiun dini telah meningkat selama
terjadinya penurunan aktivitas usaha dan kelambanan aktivitas ekonomi,
sehingga karyawan berada pada posisi tertekan dan terjadi pemangkasan
kelebihan karyawan (rasionalisai).

C. Kaitan Penempatan dengan Orientasi adalah :


Meskipun dalam promosi, transfer, maupun demosi yang ditempatkan adalah para
karyawan yang telah bekerja di perusahaan (bukan karyawan baru), namun mereka
tetap perlu menjalani orientasi terkait dengan jabatannya yang baru.
Memang para karyawan tersebut bisa jadi sudah memahami dengan baik mengenai
aspek-aspek umum perusahaan, seperti strategi, kompensasi, peraturan, dan
sebagainya. Namun mereka sedikit banyak pasti mengalami kecemasan terkait
masalah interpersonal dan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan barunya.
D. Program Orientasi dan Penempatan Tenaga Kerja Perusahaan PT.Pertamina
(Persero)
Program Orientasi
o Kepada tenaga kerja yang diterima diberikan program orientasi umum tentang
Perusahaan dan orientasi khusus berkaitan dengan bidang kerjanya dan sebelum
diangkat menjadi pekerja harus mengikuti masa percobaan paling lama 3 (tiga)
bulan dan/atau mengikuti program bimbingan khusus.
o Pekerja Perusahaan adalah pekerja yang memiliki hubungan kerja untuk waktu
yang tidak tertentu yang diangkat setelah melalui masa percobaan paling lama 3
(tiga) bulan, atau telah menjalani masa pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
yang diperjanjikan.
o Perusahaan dan pekerja wajib membuat perjanjian kerja sebelum dimulainya
hubungan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5

Penempatan Tenaga Kerja


o Penempatan pekerja dilakukan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan
berdasarkan perjanjian kerja yang disepakati berdasarkan prinsip-prinsip the
right man at the right place dan equal pay for equal job.
o Penempatan pekerja untuk jabatan-jabatan tertentu dilakukan melalui
mekanisme fit & proper test atau assessment.
o Setiap pekerja harus bersedia ditempatkan di wilayah atau unit kerja
Perusahaan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
o Pekerja yang menolak penempatan dapat diberikan sanksi oleh Perusahaan
sesuai dengan peraturan di bidang ketenagakerjaan yang berlaku.

DAFTAR PUSTKA
Bohlander, George., and Snell, Scott. (2013). Managing Human Resource, 16th ed.
Mason, OH: South Western Cengage Learning.
6

Cook, Charlie.2010. Expanding The Tallent Pool: Recrutiment And Carrers .ppt.

Anda mungkin juga menyukai