Tips Halogen
Tips Halogen
PERTANYAAN A
1. Dimana dan dalam bentuk kimia apa halogen terdapat dialam?
Flour terdapat secara meluas, misalnya sebagai fluorspar, CaF2,
kryolit, Na3AlF6, dan fluorapatit, 3 Ca3(PO4)2 Ca(F,Cl)2. Ia lebih melimpah
daripada klor.
Klor terdapat sebagai NaCl, KCl, MgCl 2 dan sebagainya dalam air laut,
danau bergaram dan sebagai deposit yang berasal dari penguapan
prasejarah danau bergaram.
Brom terdapat sebagai bromida, dalam jumlah yang jauh lebih kecil
bersama klorida. Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini
ditemukan di air laut, endapan garam dan air mineral. Bromin paling banyak
ditemukan di laut mati dengan kadar 4500 5000 ppm
Iod terdapat sebagai ioda dalam air laut dan sebagai iodat dalam
garam chili (guano) berbagai bentuk kehidupan laut mengkonsentrasikan iod.
Produksi I2 menyangkut baik mengoksidasi I- atau mereduksi iodat menjadi Idiikuti oleh oksidasi. MnO2 dalam larutan asam biasanya digunakan sebagai
pengoksidasi.
Astatine. Jumlah astatine dikerak bumi sangat sedikit, kurang dari 30
gram.
2. Bagaimanakah halogen bebas dibuat dari halida ioniknya ?
Jawaban:
halogen bebas dibuat dengan cara elektrolisis dari halida ioniknya, reaksi
yang akan terjadi adalah reaksi oksidasi halida tersebut (bermuatan -1)
menjadi halogen bebas (bermuatan 0).
F2(g) + e-
Klor, melalui elektrolisis air laut dengan menggunakan anoda air raksa
dimana natrium dilarutkan.
Katode : Na+ + e- Na
Anode : Cl
Cl2 (g) + e-
3. Mengapa
larutan
I2
dalam
alkohol
dan
keton
adalah
coklat,
5. Melalui
reaksi
apakah
akan
diperoleh
(berikan
reaksi
berimbangnya):
a. CrCl3 dari [Cr(H2O)6]Cl3
b. PBr3 dari P merah
c. FeCl2 dari Fe
d. FeCl3 dari Fe
e. CuI dari larutan CuSO4
a.
6 SOCl2
CrCl3 + 12 HCl
+ 6 SO2
6 Br2(l)
4 PBr3(l)
FeCl2
FeCl3
4 KI
2 CuI
I2
2 K2SO4
6 NH4Cl
(s)
3 GdCl3 +
3 H2O
6NH3
atau tidak larut dengan air sehingga sangat susah untuk unsur-unsur
dengan tingkat oksidasi tinggi dapat menghasilakn iodida, beda halnya
dengan Bromida dan klorida karena keduanya larut dengan air.
bawah
kondisi
[kuning]
ringan,
kromium
(V)
bereaksi
dengan
fluorida,
membentuk CRF5
2Cr (s) + 5F2 (g) 2CrF5 (s)
2Cr (s) + 3F2 (g) 2CrF3 (s)
[merah]
[hijau]
Fluorida
Klorida
: SbCl3
Unsurnya adalah Sb
9. Sebagai ligan, halida dapat berlaku sebagai gugus jembatan.
Daftarlah berbagai cara!
Ligan merupakan basa Lewis yang memiliki pasangan elektron bebas.
Ligan jembatan adalah ligan yang atom donornya mengikat dua atau lebih
atom pusat. Nama ligan yang membentuk jembatan antara dua atom pusat
diberi awalan - ditambahkan pada nama ligan bila membentuk jembatan.
suatu
kompleks
senyawa
antara,
[(NH 3)5Co-Cl-Cr(OH2)5]4+,
bahwa
[(H2O)5CrCl]2+
yang
mekanisme
transfer
Cr2+(aq)
bewarna
elektron
diubah
hijau.
Reaksi
koordinasi
menjadi
2+
ini
dalam
[Cr(H 2O)6]3+
didapatkan
dengan
melalui
mengikuti
pembentukan
tidak ?
Jawaban:
Karena Si memiliki jari-jari yang lebih besar jika dibandingkan dengan C,
sehingga
SiCl4 + 4H2O
Dalam hal sifat kovalen maksimum tercapai, seperti CCl 4, halidanya bisa
cukup
inert
terhadap
air.
Keperluan
akan
adanya
upaya
untuk
11.
reaksi berimbangya)?
a. ClO2
ClO2 dibuat dengan oksidasi klorit natrium. Reaksi keseluruhan dapat
ditulis;
Klorat + Asam + reduktor Dioksida Klor + By-produk
Reaksi natrium klorat dengan asam klorida dalam reaktor tunggal diyakini
untuk melanjutkan melalui jalur berikut:
HClO3 + HCl HClO2 + HOCl
HClO3 + HClO2 2ClO2 + Cl2 + 2H2O
HOCl + HCl Cl2 + H2O
Metode hipoklorit:
2NaClO2 + 2HCl + NaOCl 2ClO2 + 3NaCl + H2O
atau natrium klorit - metode asam klorida:
5NaClO2 + 4HCl NaCl + 2H2O + ClO2
Klorin dioksida sangat murni juga dapat diproduksi dengan elektrolisis
larutan klorit:
2NaClO2 + 2H2O 2ClO2 + 2NaOH + H2
Kemurnian tinggi klorin dioksida gas (7,7% di udara atau nitrogen) dapat
dihasilkan oleh Gas: metode padat, yang bereaksi encer gas klor dengan
klorit natrium padat.
2 NaClO2 + Cl2 2ClO2 + 2NaCl
b. I2O5
Pentoksida Yodium mudah mengoksidasi karbon monoksida menjadi
karbon dioksida pada suhu kamar:
5CO + I2O5 I2 + 5CO2
Reaksi ini dapat digunakan untuk menganalisis konsentrasi CO
dalam sampel gas. I2O5 bentuk garam iodyl, [IO 2+], dengan SO3, dan S2O6F2
tapi garam iodosyl, [IO +], dengan asam sulfat pekat.
c. NaClO
jenis asam okso halogen dan anionnya ? dalam hal iod terdapat satu
dengan stoikiometri unik. Apakah rumusnya ?
Jawaban:
Tabel rumus umum dan nama dari 4 jenis asam okso halogen beserta
anionnya :
Nama
Asam Hipohalida
Halit
Halat
Perhalat
Rumus Umum
HXO (Biloks, +1)
HXO2 (Biloks, +3)
HXO3 ( Biloks, +5)
HXO4 (Biloks, +7)
Anion
XOXO2XO3XO4-
Jelaskan!
Klorin (Cl2), bromine (Br2) dan iodine (I2) dapat bereaksi dengan basa dan
hasilnya tergantung pada temperatur saat reaksi berlangsung.
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu 15 0C (dingin) halogen ( X2 ) bereaksi
membentuk halida (X- ) dan hipohalit (XO-).
X2 + 2MOH MX + MXO + H2O
misalnya :
Cl2 + 2NaOH NaCl + NaClO + H2O
Cl2 + 2OH
antar halogen, satu yang netral dan satu yang anion. Dalam
senyawaan yang terdiri atas tiga atau lebih atom, aturan manakah
yang meramalkan mana yang akan merupakan atom pusat ?
Jawaban:
Kation Senyawaan antar halogen : ICl2+
Senyawa antarhalogen netral : BrF3
Anion Senyawaan antar halogen : ClF6I+ + F- IF
I+ = Harga keelektronegatifan 2,5
F- = Harga Kelektronegatifan 4
Aturan yang meramalkan atom pusat :
Unsur yang memiliki jari-jari yang lebih besar biasanya akan menjadi
atom pusat di antara unsur yang memiliki jari-jari yang lebih kecil dalam
suatu senyawa. Sehingga unsur dengan jari-jari kecil akan mengelilingi
unsur dengan jari-jari besar.
15.
Mengapa?
I2 termasuk zat padat yang sukar larut dalam air, di mana kelarutannya
sebesar 0,0013 mol/ L pada suhu 25 o C, tetapi sangat mudah larut dalam
larutan KI karena membentuk ion I3- sebagai berikut :
I2 + I- I3Oleh karena itu untuk melarutkan I2 digunakan KI sebagai pelarut. Larutan
I2 ini tidak stabil sehingga perlu dilakukan proses pembakuan berulang kali.
Ketidakstabilan larutan I2 disebabkan oleh (i) penguapan I2, (ii) reaksi I2
dengan karet, gabus, dan bahan organik lain yang mungkin masuk dalam
larutan lewat debu dan asap, (iii) oksidasi oleh udara pada pH rendah.
17.
CnF2n+X
(X=F,I,COOH,MgBr)
dibandingkan
dengan
sifat-sifat
CH3COOH
Br
Tetrafluorometha
Trifluoroiodometh
Trifluoroacetic
Bromotrifluorometh
ne
ane
acid (TFA)
ane
CF4
CF3I
CF3COOH
CBrF3
88.0043 g/mol
195.91 g/mol
114.02 g/mol
148.91 g mol1
Rumus
molek
ul
Strukt
ur
molek
ul
Molar
mass
Appea
rance
Colorless gas
colorless liquid
Colorless gas
2.5485 g/cm3,
Densit
y
Colorless
-78.5 C
1.489 g/cm3,
C)
2.3608 g/cm3,
20 C
C)
-32.5 C
Meltin
-183.6 C, 90 K
-110 C
g point
Boiling
167.78 C
-127.8 C, 145 K
-22.5 C
ity in
0.005%V at 20 C
Slightly
water
0.0038%V at 25
point
-15.4 C, 258 K
72.4 C, 346 K
-57.75 C
miscible
Solubil
C
Kimia - inert untuk asam
dan hidroksida
- bereaksi
eksplosif
dengan logam
alkali
- pembakaran CF4
menghasilkan
gas beracun
(karbonil
fluorida dan
karbon
monoksida) dan
dengan adanya
air juga akan
menghasilkan
HF
karboksilat
yang kuat
karena
mengalami
pengaruh
dekomposisi
kelompok
dengan
elektronegatif
berbahaya seperti
HF, HI dan
fluorida karbonil
(COF2)
trifluorometil
- TFA membentuk
azeotrop
dengan air (bp
105 C)
CH3COOH
CF3COOH
Ka
1,8 x 105
5,9 x 10-1
16.
Berikan
sedikitnya
dua
cara
pembuatan