2.

Digitalisasi
Digitalisasi merupakan proses pengkonversian bentuk media yang masih bersifat analog ke
dalam bentuk digital.
Teknologi digital telah mengubah peta dunia musik termasuk di Indonesia. Adanya
digitalisasi kini membawa perubahan yang besar bagi indsutri musik, salah satunya pada
digitalisasi rekaman. Selain itu, adanya digitalisasi pada dunia musik dianggap sebagai pisau
bermata dua yang selain memberikan dampak positif bagi musik juga memberikan dampak
kurang menguntungkan. Perkembangan teknologi membawa industri musik menjadi berubah.
Saat ini, sebagian masyarakat menganggap bahwa musik yang di promosikan atau di
distribusikan melalui digital rentajn menjadi korban pembajakan, namun masyarakat tidak
bisa mengingkari bahwa digital adalah platform penting untuk musik saat ini.
Hadirnya teknologi digital memberikan banyak ruang untuk orang orang mengunduh gratis
namun sering di kambing hitamkan sebagai pemicu pembajakan. Selain itu, dengan lahirnya
digital pada dunia musik memberikan akses yang jauh lebih luas pada referensi musik.
Pada era 1990-an ke bawah, akses referensi musik sangatlah terbatas. Manusia hanya
mendapatkan musik dari sumber utama seperti televisi, radio, dan toko musik. Sedangkan
pada era 2000-an manusia dapat mengakses musik apapun yang mengakibatkan para musisi
memiliki referensi yang luas.
Selain digitalisasi musik yang dirasa saat ini adalah mempermudah perekaman musik.
Dengan adanya digitalisasi, perekaman menjadi lebih sederhana dan murah sehingga
siapapun dapat membuat rekaman atau demo karya mereka. Seiring berkembangnya
digitalisasi pada musik, cara mendistribusikan hasil rekaman kini tidak harus dikemas dalam
bentuk fisik namun dapat melalui toko musik online yang dapat di akses oleh siapapun.