Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN LISTRIK TERAPAN


MOTOR AC 1 FASA

Disusun oleh :
KELOMPOK II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Muhammad Ahsin Fathoni (4.21.14.1.12)


Muhammad Ridwan Hafidh (4.21.14.1.13)
Muhakhammad Rofik Ubaedillah (4.21.14.1.14)
Reza LUky Maulana (4.21.14.1.15)
Risky Agung Nughroho (4.21.14.1.16)
Sandi Aviliyan (4.21.14.1.17)
Syehhiful Fadlin (4.21.14.1.18)
Tri Puji Hidayat (4.21.14.1.19)
Yudha Willisanto (4.21.14.1.20)
Dosen Pembimbing :
Djodi Antono, B.Tech.,M.Eng.

SARJANA TERAPAN TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN


TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2016
DAFTAR ISI
Daftar Isi ..........................................................................................................i
Bab I Pendahuluan
1.1 LatarBelakang.......................................................................................1

1.2 Tujuan ..................................................................................................1


Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Prinsip Kerja Motor AC Satu Fasa........................................................3
2.2 Prinsip kerja Motor AC Tiga Fasa........................................................9
Bab III Metodologi Praktikum
3.1 Alat dan Bahan ......................................................................................14
3.2 Prosedur Praktikum................................................................................15
Bab IV Hasil
4.1 Hasil.......................................................................................................16
4.2 Pembahasan.17
Bab V Penutup
Kesimpulan dan saran...........................................................................19
Daftar Pustaka...................................................................................................20

BAB I
PENDAHULUAN
1

Latar Belakang
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis

yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor


listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70%
beban listrik total di industri. Energi mekanik ini digunakan
untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya
industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.
Pada praktikum kali ini, percobaan yang dilakukan adalah
mengukur tegangan, arus dan putaran dari motor listrik. Dari
percobaan ini praktikan diharapkan dapat lebih memahami
tentang

karakteristik

motor

listrik

satu

fasa

serta

mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.


2

Tujuan Praktikum

Adapun yang menjadi tujuan dari percobaan ini, antara lain :


1
2
3

Mahasiswa dapat mendeskripsikan motor listrik satu fasa.


Mahasiswa dapat mengetahui spesifikasi motor listrik satu fasa.
Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan motor listrik satu fasa.

dapat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC
(Alternating Current, Arus Bolak-balik) terdiri dari 2 jenis, yaitu:
a. Motor listrik AC / arus bolak-balik 1 fasa
b. Motor listrik AC / arus bolak-balik 3 fasa
2.1 Prinsip Kerja Motor AC Satu Fasa
Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa,
dimana pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang
menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi
torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua
belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu
(belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu
fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar


sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari
tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama. Grafik arus belitan
bantu (Ibantu) dan arus belitan utama (Iutama) berbeda fasa sebesar , hal ini
disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut.
Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan
vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan
utama juga berbeda fasa sebesar dengan medan magnet bantu.

Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa


Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks
magnet tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus
utama Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser
sebesar 45 dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus
sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar
pada belitan statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk
batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai
bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.

Gambar 4. Rotor sangkar


Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan
tegangan induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor
akan menghasilkan torsi putar pada rotor.
a. Motor Kapasitor
Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah
tangga seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air
conditioning. Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan
tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini
banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.

Gambar 5. Motor kapasitor


Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan
belitan bantu dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan
terminal U1, dan kawat netral N terhubung dengan terminal U2. Kondensator
kerja berfungsi agar perbedaan sudut phasa belitan utama dengan belitan bantu
mendekati 90.
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat
gambar6):
-

Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator


kerja CB disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel

dengan terminal.
Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke
terminal Z1 dan U1 dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.

Gambar 6. Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran.


Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah
kondensator dan satu buah saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan
dengan jala-jala L1 dan Netral N. Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri dengan
kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri dengan kontak
normally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar 7.
Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jalajala L1 dan Netral. Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya
membentuk loop tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran
mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akan membuka dan kontak
normally close memutuskan kondensator bantu CA.

Gambar 7. Pengawatan dengan Dua Kapasitor


Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah
untuk meningkatkan nilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran
motor mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya
kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka
torsi motor akan menurun drastis, lihat gambar 8.

Gambar 8. Karakteristik Torsi Motor kapasitor


b. MotorShaded Pole
Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa
daya kecil, dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor

penggerak kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua


ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya
sebagai pembelah phasa.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor
mator. Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah
stator ditopang dua buah bearing.

Gambar 9. motor shaded pole, Motor fasa terbelah.


Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu
bagian stator dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor
sangkar ditempatkan di tengah-tengah stator, lihat gambar 10

Gambar 10. Penampang motor shaded pole.


Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded
pole. Konstruksi yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan,
bebas perawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor
shaded pole banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.
c. Motor Universal
Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan
stator dan belitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor
tangan. Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang yang memendek
atau pegas sikat arang yang lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah
dioperasikan, daya yang kecil, torsinya yang cukup besar motor universal dipakai
untuk peralatan rumah tangga.

10

Gambar 11. komutator pada motor universal.


Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan
rotor memiliki dua belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang
yang menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya.
Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm.

Gambar 12. stator dan rotor motor universal


Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan
dihubungkan dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan
dilepaskan.
2.2 Prinsip kerja Motor AC Tiga Fasa
Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan,
disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P
11

pemakain, dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang
terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama
tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya mempunyai beda fase sebesar 120listrik,
sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan sebesar 60, dan dapat dihubungkan
secara bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, , D).

Gambar 13. sistem 3 fase.


Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor
tegangan tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan
jarum jam (arah positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturutturut untuk fase V1, V2 dan V3. sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang
mempunyai urutan fasa a b c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh
generator sinkron 3 fase.
a. Hubungan Bintang (Y, wye)
Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan
menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua
terminal dari tiga terminal a b c mempunyai besar magnitude dan beda fasa
yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va,
Vb dan Vc disebut tegangan fase atau Vf.

12

Gambar 14. Hubungan Bintang (Y, wye).


Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung
terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang
seimbang dengan magnitudenya (akar 3 dikali magnitude dari tegangan fase).
Vline = 1,73Vfase
Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai
yang sama,
ILine = Ifase
Ia = Ib = Ic
b. Hubungan Segitiga
Pada hubungan segitiga (delta, , D) ketiga fase saling dihubungkan
sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.

Gambar 15. Hubungan Segitiga (delta, , D).


Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung
antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar
magnitude yang sama, maka:

13

Vline = Vfase
Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua
arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga:
Iline = 1,73Ifase
c. Daya sistem 3 fase Pada Beban yang Seimbang
Jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau daya yang
diserap oleh beban 3 fase, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari tiap-tiap
fase. Pada sistem yang seimbang, daya total tersebut sama dengan tiga kali daya
fase, karena daya pada tiap-tiap fasenya sama.

Gambar 16. Hubungan Bintang dan Segitiga yang seimbang.


Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar , maka besarnya daya
perfasa adalah
Pfase = Vfase.Ifase.cos
sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap
fase, dan dapat dituliskan dengan,
PT = 3.Vf.If.cos
Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah
1,73Vfase maka tegangan perfasanya menjadi Vline/1,73, dengan nilai arus
saluran sama dengan arus fase, IL = If, maka daya total (PTotal) pada rangkaian
hubung bintang (Y) adalah:
PT = 3.VL/1,73.IL.cos = 1,73.VL.IL.cos

14

Dan pada hubung segitiga, dengan besaran tegangan line yang sama
dengan tegangan fasanya, VL = Vfasa, dan besaran arusnya Iline = 1,73Ifase,
sehingga arus perfasanya menjadi IL/1,73, maka daya total (Ptotal) pada
rangkaian segitiga adalah:
PT = 3.IL/1,73.VL.cos = 1,73.VL.IL.cos
Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa
besarnya daya pada kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya
pada tegangan kerja dan arus yang mengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi
beban yang seimbang.
d. Daya sistem 3 fase pada beban yang tidak seimbang
Sifat terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah jumlah phasor
dari ketiga tegangan adalah sama dengan nol, begitupula dengan jumlah phasor
dari arus pada ketiga fase juga sama dengan nol. Jika impedansi beban dari ketiga
fase tidak sama, maka jumlah phasor dan arus netralnya (In) tidak sama dengan
nol dan beban dikatakan tidak seimbang. Ketidakseimbangan beban ini dapat saja
terjadi karena hubung singkat atau hubung terbuka pada beban.
Dalam sistem 3 fase ada 2 jenis ketidakseimbangan, yaitu:
-

Ketidakseimbangan pada beban.


ketidakseimbangan pada sumber listrik (sumber daya).
Kombinasi dari kedua ketidakseimbangan sangatlah rumit untuk mencari

pemecahan permasalahannya, oleh karena itu kami hanya akan membahas


mengenai ketidakseimbangan beban dengan sumber listrik yang seimbang.

Gambar 17. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase.

15

Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan
teraliri arus listrik. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase dapat diketahui
dengan indikasi naiknya arus pada salahsatu fase dengan tidak wajar, arus pada
tiap fase mempunyai perbedaan yang cukup signifikan, hal ini dapat menyebabkan
kerusakan pada peralatan.

16

BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1. Alat dan Bahan
1. Motor listrik 1 fasa
2. Push button NO dan NC
3. Kontaktor
4. Voltmeter
5. Amperemeter
6. ELCB
7. Kabel
8. Rpm meter

17

3.2. Prosedur Percobaan


Prosedur yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1.
2.
3.
4.

Menyiapkan motor listrik satu fasa.


Menyiapkan peralatan yang akan digunakan.
Merangkai alat berdasarkan gambar rangkaiannya.
Proses penyalaan :
a) Menyalakan langsung kesudut tenaga (PLN) 220V
b) Menyalakan dengan mengatur sumber beban (PLN)

divariasikan 100, 120, 140, 160, 180, 200 V.


5. Mencatat hasil percobaan
6. Menganalisa hasil percobaan

18

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil
a. Menyalakan langsung kesudut tenaga (PLN) 220V
Nomor

tegangan (V)

220 V

Arus
(A)
4

Rpm
1490

b. Menyalakan dengan mengatur sumber beban (PLN) divariasikan

Nomor

tegangan (V)

rpm

Keterangan

220

Arus
(A)
4

1490

200

2.2

1490

180

1.6

1490

170

1.4

1490

160

1.2

1490

Putaran konstan, kecepatan


sama
Putaran konstan, kecepatan
sama
Putaran konstan, kecepatan
sama
Putaran konstan, kecepatan
sama
Putaran konstan, kecepatan
sama

19

4.2 Pembahasan
Motor listrik induksi satu phase hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu phase, memiliki sebuah rotor kandang tupai,
dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp (Parekh, 2003). Pada motor induksi satu phase,
ketika stator dicatu dengan tegangan AC satu phase maka pada stator tidak timbul
suatu medan magnet putar, tetapi menimbulkan 2 medan putar yang sama tetapi
memiliki arah yang berbeda. Hal ini tetap dapat menimbulkan arus induksi pada
rotor, akan tetapi dengan adanya 2 medan putar yang sama dengan arah yang
berlawanan, rotor tidak dapat berputar tetapi hanya bergetar.
Perbedaan utama antara berbagai jenis motor AC fasa tunggal adalah
bagaimana mereka pergi tentang memulai rotor dalam suatu arah tertentu seperti
bahwa bidang bolak akan menghasilkan gerakan berputar ke arah yang
diinginkan. Hal ini biasanya dilakukan oleh beberapa perangkat yang
memperkenalkan fase-bergeser medan magnet pada salah satu sisi rotor.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk
batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai
bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.
Berdasarkan percobaan motor listrik satu data sebagai berikut :
Arus
Tegangan
Kecepatan

: 4A
: 220V
: 1490 RPM

Spesifikasi ini mengartikan bahwa motor ini mempunyai:


-

Tegangan
Untuk tegangan 110V/220V, ini artinya motor tersebut dapat
dijalankan dengan tegangan mulai dari 110V s/d 220V.
Kecepatan

20

Untuk putaran atau kecepatan 1490 RPM ini artinya jika motor
dijalankan baik pada frekuensi rendah maupun tingginya maka motor akan
-

menghasilkan putaran sebesar 1490 RPM.


Arus
Untuk Arus 4A, ini artinya jika pada tegangan diberikan sebesar
200V maka arus yang dihasilkan adalah 4A, dan seterusnya sesuai data.
Keuntungan dan Kerugian Motor Induksi :

Keuntungan :
a Bentuknya sederhana/simple dan kuat
b Biaya pembuatan murah
c Perawatannya tidak sulit
d Untuk start tidak memerlukan extra starting motor
Kerugian :
a Apabila beban dinaikkan maka speednya akan menurun
b Speed tidak bervariasi tanpa mengorbankan efisiensin

Pada praktikum kali ini ialah tentang pengukuran motor listrik 1 fasa motor
listrik ini Cara kerja motor listrik 1 fasa yaitu rotor dari motor listrik terletak
dalam medan magnetik yang berubah sehingga pada rotor terbentu tegangan
induksi,tegangan tersebutlah yang menimbulkan arus litrik pada rotor,Untuk
menghasilkan medan magnetik yang berbeda fase diperlukan 2 arus litrik bolak
balik yang berbeda fasa oleh sebab itu kumparan stator terdiri dari 2 bagian yang
masing masing disebut kumparan stator utama dan stator bantu.
Didalam motor listrik disebutkan yaitu arus utama dan arus bantu yang
dimaksud arus utama ialah Belitan utama menggunakan penampang kawat
tembaga lebih besar sehingga memiliki impedansi lebih kecil,Sedangkan arus
bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih
banyak,jadi impedansi dnya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.
Hubungan arus bantu dan arus utama yaitu dari masing-masing fluks yang ada
pada lilitan stator tersebut terjadilah suatu medan magnit putar sehingga motor
dapat berputar.

21

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a

Pada motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama

dan belitan fasa bantu.


Motor listrik 1 phase ini merupakan jenis motor yang paling umum
digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci

dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.


Pada motor induksi 1 phase, ketika stator dicatu dengan tegangan AC satu
phase maka pada stator tidak timbul suatu medan magnet putar, tetapi
menimbulkan 2 medan putar yang sama tetapi memiliki arah yang

berbeda.
Keuntungan motor listrik induksi :
Bentuknya sederhana/simple dan kuat
Biaya pembuatan murah
Perawatannya tidak sulit
Untuk start tidak memerlukan extra starting motor
Kerugian motor listrik induksi :
Apabila beban dinaikkan maka speednya akan menurun
Speed tidak bervariasi tanpa mengorbankan efisiensinya

5.2 Saran
a

Permasalahan sarana dan prasarana yang berkaitan langsung dengan


praktikum sebaiknya diperbaiki dan diperbaharui agar dalam proses
kegiatan

praktikum

selanjutnya

tidak

terjadi

hambatan

dalam

pelaksanaannya.
Dalam praktikum kali ini seharusnya peran serta asisten dalam
menjelaskan materi ini lebih banyak menerangkan mengenai motor listrik,
sebab minimnya pengetahuan praktikan akan materi ini dan pada
praktikum kali ini tidak ada simulasi percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/148511343/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanianmotor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa diakses pada tanggal 4 desember 2016 pukul 12:00

22

http://www.kompasiana.com/harisusanto/motor-ac-arus-bolakbalik_5500834f813311091bfa7 diakses pada tanggal 4 desember 2016 pukul


12:00
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/04/motor-listrik-ac-satu-fasa.html diakses
pada tanggal 4 desember 2016 pukul 12:00

23

Anda mungkin juga menyukai