Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA
KROMATOGRAFI PIGMEN MATA DROSOPHILA

Disusun oleh
Nama
NIM
Kelas

: Fadhil Ardhiansyah
: 1201070024
: III A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2013

I. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui adanya pigmen mata pada Drosophila
melanogaster.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui variasi pigmen mata pada Drosophila
melanogaster dengan kromatografi kertas.
II. Tinjauan Pustaka
Ditinjau dari segi pengertian teknik kromatografi adalah teknik yang paling sederhana
dan paling tua. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka teknik ini mengalami
banyak kemajuan antara lain kromatografi tekanan tinggi atau HPLC yang mempunyai daya
pisah besar, kromatografi fasa gas, kromatografi kolom, kromatografi kolom, kromatografi dua
dimensi dan yang paling sederhana adalah kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis.
Kromatografi kertas dan kromatografi lapis tapis merupakan kromatografi yang serupa
dalam hal fase diamnya berupa lapisan tipis dan fase geraknya mengalir karena kerja kapiler.
Perbedaanya adalah dalam sifat dan fungsi fase diam. Namun dalam praktikum kali ini
digunakan kromatografi kertas pada Drosophila melanogaster. Pada kromatografi kertas ini,
pigmen itu akan dipisahkan oleh campuran dari cairan yang menyerap kertas saring secara
lambat, sehingga kertas itu menjadi media perantara untuk memisahkan pigmen-pigemen
tersebut. Tekniknya bisa dilakukan dengan 2 cara yakni pemisahan kebawah dan pemisahan
keatas. Dengan tekhnik tersebut dapat memperoleh sebnyak 7 berkas tergantung pada pelarut
yang digunakan. Sebagian pigmen yang berupa bercak itu akan tampak terlihat dengan mata
telanjang, namun dengan bantuan sinar ultra violet semua bercak tersebut akan bisa dilihat.
Tujuh berkas tersebut berurutan dari awal keakhir migrasi adalah sebagai berikut :

Drosoptherin
Isoxanthopterin
Himmelblau

: Suatu kelompok dari tiga bercak berwarna kuning.


: Suatu bercak unggu tepat sesudah bercak drosophterin.
: Kelompok bercak biru langit yang terdiri dari dua bercak ( HB1
dan HB2).

Sepiapteridine

: Suatu bercak berwarna kuning dan bermigrasi paling jauh,


bercak ini paling nyata pada mutan sepia.

Drosophila melanogaster sendiri mempunyai dua tipe mata, yaitu mata tunggal dan mata
majemuk. Mata tunggal biasa disebut ocelli, berjumlah tiga buah dan bentuk segitiga pada
bagian atas kepala. Mata majemuk adalah mata yang mempunyai spesialisasi yang tinggi
sebagai penerima cahaya. Masing-masing mata tersusun antara 680-700 unit seperti silinder
yang disebut omatidia. Cahaya yang datang diterima oleh lensa mata dan diteruskan sepanjang
rhabdome. Cahaya ini membawa perubahan kimia yang akan menstimulasi retina. Cahaya yang
diterima oleh ommatidium akan membentuk bayangan yang bersifat mozaik. Fungsi pigmen
mata pada ommatidium adalah untuk mencegah masuknya gelombang cahaya yang membentuk
sudut sehingga mengganggu pembentukan bayangan mozaik yang bersih.

Terdapat dua tipe pigmen mata pada Drosophila melanogaster, yaitu : pigmen mata
merah yang biasa disebut pterin dan pigmen coklat yang disebut ommochrome. Sedangkan pada
sel pigmen retina dapat ditemukan ommochrome dan pterin. Perbedaan dan jumlah distribusi
pigmen ini akan memberikan variasi mutan Drosophila melanogaster mempunyai pigmen mata
berwarna merah.
Penelitian tentang pigmen mata pada Drosophila melanogaster pertama kali dilakukan
oleh Beadle dan Ephrussi. Hasil penelitiannya sangat mirip dengan penemuan mutasi biokimia
yang dilakukan oleh Beadle dan Tatum.
III. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Botol kromatografi
2. Kertas Whatman No.1
3. Pensil
4. Penggaris
5. Gunting
6. Straples
7. Pinset
8. Jarum pentul
9. Lampu ultra violet
10. Cawan petri
11. Pisau kecil
b. Bahan
1. Bermacam-macam mutan dengan warna mata berbeda (yellow, white, sepia dan normal).
2. Larutan NBA (20 bagian n-butanol, 3 bagian asam asetat, 7 bagian akuades).
3. Vaselin.
IV. Cara Kerja.
1. Sebelum praktikum dimulai, mulai mengisi botol kramatografi dengan larutan NBA
setinggi sekitar 1 cm dari dasar botol.
2. Selanjutnya mengukur kertas whatman. Mengukur sebuah garis sepanjang kertas dengan
ukuran 2 cm dengan ujung bawah salah satu kertas.
3. Memeberikan tanda titik (.) untuk setiap mutan dengan jarak masing-masing 1 cm, dan
memberi simbol mutan +,se,w dan yw dengan menggunakan pensil.
4. Membius mutan masing-masing 30 ekor (+,se,w, dan yw).

5. Memasukan mutan kedalam alkohol 96% selama 1 menit.


6. Merebus mutan dalam aquades selama 1 menit.
7. Mengambil setiap mutan sebanyak 3 ekor kemudian memotong kepalanya.
8. Menggerus kepala Drosophila melanogaster ketitik pada kertas whatman. Setiap titik
diisi dengan 1 mutan, menggeruskan kepala Drosophila melanogaster berikutnya jika
gerusan kepala yang pertama kering. Demikian seterusnya sampai setiap titik diberi
setiap mutan dengan tiga kepala.
9. Mengulang kertas whatman dan mengusahakan bagian muka (yang ada titiknya) tidak
terkena tangan.
10. Ujung-ujung pada kertas whatman distraples supaya kertas bisa berdiri.
11. Memasukan kertas kedalam botol larutan MBA, mengusahakan jangan sampai terkena
dinding botol dan membiarkan sampai larutan naik.
12. Mengangkat kertas kromatografi dari botol kromatografi.
13.Mengeringkan kertas kromatografi dan kemudian melihat bercak dibawah cahaya ultra
violat dan memberi tanda bercak pada kertas tersebut dengan menggunakan pensil.
14.Memasukan hasil pengamatan tadi ke tabel pengamatan.
V. Hasil Pengamatan
- Tabel Pengamatan
1. Dengan Sinar UV
Mutan
Dros
++
+++
Se
w
yw
2. Dengan Mata Telanjang
Mutan
++
Se
w
yw

Dros
+++
-

Isox
-

Xan
-

Sep
+
+++
-

Isox
++
-

Xan
+++
-

Sep
+
+
-

VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kita melakukan pengamatan tentang kromatografi pigmen mata
Drosophila melanogaster. Pigmen yang terdapat pada mata Drosophila melanogaster ini
disebabkan oleh adanya pteridin. Pada Drosophila melanogaster yang normal, pteridin terdiri
dari dua kelompok, yaitu Drosophterin yang menyebabkan warna mata menjadi merah dan
Ommochrome yang menyebabkan warna mata menjadi coklat. Apabila terjadi mutasi pada gen
yang berperan dalam pembentukan pteridin, maka warna mata yang teramati bergantung pada
kombinasi jenis pteridin yang terbentuk. Bila kelompok drosopterin tidak ada maka warna mata
akan menjadi coklat, sedangkan bila kelompok Ommochrome tidak ada maka warna mata akan
menjadi merah terang. Sehingga mutasi menyebabkan terhambatnya ekspresi suatu gen yang
berperan dalam pewarnaan mata Drosophila melanogaster.
Pada praktikum yang telah dilakukan, fasa stasioner yang digunakan adalah kertas
whatman dengan campuran larutan NBA yang merupakan campuran dari bahan N-butanol, asam
asetat dan aquades dengan perbandingan 20 : 3 : 7, sehingga pigmen mata yang akan kita
pisahkan komponen pigmennya akan larut sesuai kelarutannya pada fasa bergerak.
Metode yang digunakan untuk dapat melihat ekspresi pigmen mata pada Drosophila
melanogaster adalah dengan kromatografi. Kromatografi yang dilakukan pada praktikum ini
adalah kromatografi kertas. Karena dengan menggunakan kromatografi kertas pada prosedurnya

lebih sederhana, lebih cepat, harga relatif lebih murah, kecepatan pemisahan tinggi dengan poriporinya yang rapat, dan memiliki sensivitas yang tinggi.
Pada praktikum yang telah dilakukan, fasa stasioner yang digunakan adalah kertas
whatman dengan campuran larutan NBA yang merupakan campuran dari bahan N-butanol, asam
asetat dan aquades dengan perbandingan 20:3:7, sehingga pigmen mata yang akan kita pisahkan
komponen pigmennya akan larut sesuai kelarutan pada fasa bergerak.
Pada praktikum ini, teknik kromatografi yang dilakukan adalah untuk melihat komponen
pigmen warna mata pada lalat Drosophila melanogaster normal (++), sepia (se), white (w) dan
yellow (yw). Setelah mengalami pemisahan, diperoleh gradiasi warna pada kertas whatman. Dan
setelah dikeringkan beberapa lama warna yang semula terlihat jelas akan sedikit memudar
karena proses pengeringan. Pemisahan pada tiap komponen warna akan terlihat jelas setelah
dilihat dengan cahaya ultraviolet (UV).
Selanjutnya pengamatan dengan sinar uv memperoleh hasil, yaitu :

Pada mutan normal : (++) warna dros banyak dengan ditandai (+++) artinya banyak. Dan

warna Isox, Xan tidak ada tetapi pada Sep sedikit.


Pada mutan sepia : Warna Dros, Isox, dan Xan tidak ada. tetapi pada Sep sedikit.
Pada mutan w : Warna Dros, Isok, Xan, dan Sep tidak ada.
Pada mutan yellow : Warna Warna Dros, Isox, Xan dan Sep tidak ada.
Pengamatan dengan mata telanjang :

Pada mutan normal : Warna Dros banyak, Isox sedang, xan tidak ada dan sep tidak sedikit.
Pada mutan sepia : Warna Dros dan Isox tidak ada, tetapi pada Xan banyak dan Sep sedikit.
Pada mutan white : Warna Dros, Isox, Xan dan Sep tidak ada.
Pada mutan yelloow : Warna Dros, Isox, Xan dan Sep tidak ada.
Disini terjadi perbedaan hasil pengamatan dengan menggunakan sinar uv dan pengamatan
dengan mata telanjang. Dengan mata telanjang hanya sebagian yang akan tampak tetapi
dengan bantuan sinar uv semua bercak tersebut bisa terlihat.

VII. Kesimpulan
Pada Drosophila melanogaster sendiri terdapat 2 pigmen mata yaitu pigmen mata merah
(pterin) dan pigmen mata coklat (ommochrome).
Kromatografi merupakan teknik umum yang digunakan untuk berbagai macam jenis
pemisahan yang didasarkan pada sempel dan pada praktikum kali ini digunakan
kromatografi kertas dikarenakan dalam kromatografi kertas pada prosedurnya lebih
sederhana, lebih cepat, harga relativ lebih murah, kecepatan pemisahan tinggi dengan
pori-porinya yang rapat, dan memiliki senditivitas yang tinggi.

Teknik kromatografi dapat juga dapat memperoleh sebanyak 7 berkas tergantung pada
pelarut yang digunakan. Sebagian pigmen yang berupa bercak itu akan tampak terlihat
dengan mata telanjang, namun dengan bantuan ultra violet semua bercak tersebut bisa
dilihat. 7 berkas tersebut, yaitu : Dros (orang), Isox (violet-blue), Xan (grenn-blue) dan
Sep (yellow-gren).

Daftar Pustaka

Campbell, N.A.2002.Biologi Edisi Kelima Jilid 1.Jakarta:Erlangga.


Kiauw Nio, Tjan.1991.Genetika Dasar.Bandung:Institus Tekhnologi Bandung.
Satrohamidjojo, Hardjono.1985.Kromatografi.Yogyakarta:Universitas Gajah Mada.
Sisunandar, Ph.D.2013.Penuntun Praktikum Genetika.Purwokerto:UMP.

Anda mungkin juga menyukai