Anda di halaman 1dari 4

Nama : Moh.

Husnul Murodi
NIM : 150910302039
Jurusan : Sosiologi

KUATNYA NILAI DOLAR AMERIKA


Dolar Amerika adalah mata uang negara Amerika Serikat yang mempunyai banyak
peminatnya, seperti pengusaha, politikus, artis, dll. Bahkan sekarang dolar AS sering
dipergunakan untuk transaksi antar negara dan sebagai kurs cadangan devisa
negara lain.
Dolar AS juga menempati urutan nilai mata uang yang tertinggi setelah euro dan
poundsterling. Nilai uang Dollar saat ini jika dibandingkan dengan nilai uang rupiah
itu 1:13300. Nilai sebesar itu merupakan hasil yang luar biasa untuk para pebisnis
dan investor. Kekuatan dolar adalah produk sampingan dari pertumbuhan yang
relatif baik di AS. pertanyaannya kenapa bisa nilai dolar AS selalu tinggi ?.
Ada beberapa faktor negara Amerika Serikat bisa menjadikan nilai dolar AS semakin
tinggi, yaitu :
1.
2.
3.
4.

Meningkatnya perekonomian
Banyaknya investor
Perkembangan sektor industrinya
Sumber Daya Manusia yang berkualitas

A. Meningkatnya Perekonomian
Amerika dijuluki negara super power. Amerika Serikat adalah salah satu negara
terkaya di dunia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sebagai tolak
ukur keadaan perekonomian dunia, jelas Amerika memiliki pengaruh yang sangat
kuat atas situasi negara-negara lain. Amerika yang berpenduduk 4,5% populasi
dunia dapat menghasilkan satu per lima dari produk domestik bruto (PDB) global.
Ekonomi Amerika hampir dua kali lipat dari China jika dihitung dalam bentuk dolar.
Amerika bisa menjadikan perekonomiannya untuk membesarkan pasar dari lokalnya
hingga Internasional. Ekonomi AS yang relatif kuat telah mengalahkan ekonomi
paling internasional di tahun-tahun ini seperti negara maju yang merupakan mitra
dagang terbesar di Eropa dan Jepang. Sebuah ekonomi yang relatif baik (bahkan
jika tidak besar) telah membantu meningkatkan pasar keuangan AS dan membuat
AS memiliki tujuan yang lebih menarik bagi modal asing. Neraca perdagangan AS
juga telah meningkat secara dramatis, sebagian besar berkat booming dalam
produksi energi AS dan penurunan mengakibatkan harga minyak yang telah
mengurangi impor AS dan peningkatan ekspor. Dengan lebih menjaga dolar di

dalam negeri, kesenjangan perdagangan yang lebih kecil adalah bullish untuk dolar.
Dari sinilah kurs dolar dapat meningkat karena banyaknya para pembeli atau
pemasok barang yang bertransaksi menggunakan dolar.
B. Banyaknya Investor
Dari meningkatnya ekonomi Amerika sudah tentu banyak juga para Investor dari
dalam hingga luar negeri baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Ada
penanam modal yang memberikan dananya untuk digunakan sebagai modal awal
suatu perusahaan, ada juga yang membeli saham suatu perusahaan, ada
pembentuk perusahaan perorangan yang untuk mengola kontrak investasi, dll.
Manajemen yang profesional juga diperlukan dalam berinvestasi, hal ini dibuat
kesempatan oleh Amerika untuk mengendalikan pasar modal.
C. Perkembangan Industri
Pada masa ini, sektor industri memegang peranan yang sangat penting dalam
terbentuknya suatu negara. Maju dan berkembangnya sebuah perindustrian juga
disebabkan adanya sumber daya alam yang melimpah. SDA yang melimpah dikelola
sangat baik dengan pembangunan pabrik-pabrik sebagai penunjangnya. Hal ini juga
yang menarik para investor untuk mendirikan industri di Amerika. Perkembangan
IPTEK juga tidak kalah pentingnya dalam perindustrian di Amerika. Dalam
sejarahnya setelah ditemukannaya mesin uap oleh James Watt, Amerika tidak hentihentinya mengembangkan alat-alat canggih untuk perindustriannya hingga
sekarang. Produk-produk yang dikeluarkannya sangat baik kualitasnya sehingga
Impor dan ekspor terus menerus dan menjadikannya sebuah negara maju yang
diakui oleh dunia mengenai IPTEK perindustriannya.
D. Sumber Daya Manusia yang Berkualitas
Dari kaitannya dengan tinggi dan kuatnya nilai dolar Amerika tidak lepas dengan
adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Mulai dari baiknya perekonomian,
perkembangan industrinya, perkembangan ilmu pengetahuannya, hingga
pemanfaatan sumber daya alamnya sangat diperhatikan oleh orang Amerika.
Pendidikan di Amerika sangatlah terarah, sehingga potensi SDM-nya sangat baik
dan mumpuni. Pemikiran tentang kapitalis dan semacamnya dapat ditemui disana.
Naiknya kurs dolar AS
Kondisi ekonomi di Amerika Serikat selama resesi yang dimulai pada tahun 2007
memaksa pemerintah AS untuk memainkan peran yang belum pernah terjadi
sebelumnya dalam perekonomian. Sejak pertumbuhan ekonomi sedang surut akibat
dari deleveraging besar aset keuangan yang terjadi, pemerintah harus mengambil
kendali dengan meningkatkan belanja negara untuk menjaga perekonomiannya.
Tujuan dari pengeluaran mereka adalah untuk menciptakan lapangan kerja sehingga
konsumen bisa mendapatkan uang dan meningkatkan konsumsi sehingga
mendorong pertumbuhan yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

(Untuk review resesi selama periode waktu ini, lihat The 2007-08 Krisis Keuangan
Dalam Ulasan.)

pemerintah mengambil posisi ini dengan mengorbankan defisit meningkat dan utang
nasional. Ini dibiayai peningkatan ini dengan dasarnya mencetak uang dan dengan
menjual obligasi pemerintah untuk pemerintah asing dan investor - yang
mengakibatkan peningkatan pasokan dolar. Oleh karena dolar terdepresiasi sebagai
hasilnya. kekhawatiran lain bagi negara-negara yang cepat mengeluarkan utang
adalah bahwa beban bunga akan meningkat dan, karena itu, uang pajak yang lebih
akan dialokasikan hanya untuk menutupi tingkat suku bunga.

Salah satu peran dari pemerintah adalah untuk menciptakan kondisi yang diperlukan
untuk memungkinkan pasar untuk tumbuh sehingga ekonomi semakin dekat dengan
kesempatan kerja, tetapi dengan inflasi yang terkendali. Jadi ketika ekonomi
mengempiskan pemerintah akan mencoba untuk melakukan semua yang bisa untuk
kembali mengembangkan perekonomian itu dengan cara yang terkendali.
Contoh Kasus
Dalam contoh kasus ini akan mengaitkan sebab tingginya dolar As terhadap Rupiah
karena hubungan antar kedua negara yang terjalin akibat adanya interaksi ekonomi
seperti ekspor dan impor.
Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi
maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan
terhadap produk relatif mengalami penurunan.Rasio uang dalam daya beli (paritas
daya beli) berfungsi sebagai titik nilai tukar yang mencerminkan hukum nilai. Itulah
mengapa tingkat inflasi berdampak pada nilai tukar. Peningkatan inflasi di suatu
negara mengarah pada penurunan mata uang nasional, dan sebaliknya. Penyusutan
inflasi uang di dalam negeri akan mengurangi daya beli dan kecenderungan untuk
menjatuhkan nilai tukar mata uang mereka terhadap mata uang negara-negara di
mana tingkat inflasi yang lebih rendah. Sehingga pengamat perbankan dan
keuangan pemerintah harus membereskan manajemen logistik ekspor dan impor
sebagai antisipasi jangka pendek, jika memang pemerintah ingin melakukan
swasembada pangan dan energi alternatif harus dilakukan dengan pemberian
insentif. Dia menambahkan pemerintah juga harus menetapkan target dalam waktu
enam bulan dapat dilakukan panen raya dan penggunaan energi alternatif. Selain
itu, harus ada konsensus antara BI, Presiden dan DPR untuk melakukan operasi
pasar yang berbeda. Dia menambahkan, pemerintah dan BI harus memeriksa apa
yang menyebabkan rupiah melemah.

Selain itu, menurut Yanuar selaku pengamat perbankan dan keuangan, jika jangka
pendek sudah dapat diatasi pemerintah juga harus menyiapkan alternatif jangka
menengah dengan cara memberikan insentif pajak yang tepat untuk penyerapan
lapangan kerja, untuk energi alternatif dan ketahanan pangan.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meminta agar para eksportir untuk
melepas valuta asing untuk mencegah tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS. Nilai rupiah pada penutupan pasar Senin sore menembus angka Rp14.049
per dolar AS, terendah sejak Juli 1998.
Seperti diberitakan media, Agus mengatakan pelepasan valuta asing diharapkan
dapat menyeimbangkan pengeluaran dan permintaan seimbang dan mencegah
rupiah tertekan lebih dalam. BI juga membatasi pembelian valuta asing menjadi
25.000 dollar AS dari 100.000 dollar AS untuk transaksi tanpa underlying atau
keperluan tertentu.
Menanggapi, permintaan Bank Indonesia terhadap pengusaha untuk melepas dollar,
Yanuar mengatakan terlalu normatif apalagi persoalan ekonomi ini sudah dapat
diperkirakan dari dampak uang banyaknya dollar yang beredar karena Indonesia
merupakan negara importir. Termasuk untuk kebutuhan pangan, seperti beras dan
gula.

Anda mungkin juga menyukai