Nama
Tanda tangan
NIM
: 11-2009-146
Ade
Yusuf
...................
.....................
Pembimbing : Dr. Budi Suanto, Sp.B
...................
.....................
IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia
Status
Pekerjaan
Alamat
: Tn. B
Jenis kelamin : Laki Laki
: 36 tahun
Suku bangsa : Jawa
: Menikah
Agama
: Kristen
: Pegawai
Pendidikan
: (-)
: Jl. Bandar Agung Sribawono lamtim, Lampung Timur
I. ANAMNESIS
Dari : Autoanamnesis
09.00 WIB
Tanggal: 20/01/2011
Jam
Keluhan utama:
Nyeri saat BAB disertai darah yang menetes sejak 1 tahun SMRS
Riwayat keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang lain menderita penyakit yang
sama seperti pasien.
II. PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan umum
Kesadaran
: Baik
: Kompos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah
: 130/90
Nadi
: 100 x/min
Pernafasan : 24 x/min
Suhu
: 36,7 0C
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorok
Gigi-mulut
Leher
membesar
Paru
Inspeksi
iga (-)
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
midklavikula sinistra
Perkusi
dekstra
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
: Cembung, Benjolan (-), Sikatriks (-)
Palpasi
: Supel, nyeri tekan (-), defans muskuler (-), hati
& limpa tidak
teraba membesar,
Perkusi
: Timpani, shifting dullness (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Tungkai
STATUS LOKALIS
Regio Anorektal
Inspeksi
: Adanya benjolan di anus pada jam 3, 7 & 11 yang menonjol,
Hiperemis
Palpasi
: Nyeri (+)
Nilai Normal
15,7 g/dL
46 %
5,20 x 106/ul
406 x 103/ul
6,5 x 103/ul
9%
56 %
29 %
6%
87 f
30 pg
34 %
10 f
Normal
Banyak
97
21
21
15
7
1.0
10-15
35- 45 %
4-5 - 5 x 106
140 - 400 x 103
4,0 - 10,00 x 103
1-3
50-70
25-40
2-8
85-95
28-32
28-32
6-12
80-200
< 38
9 38
V. RINGKASAN
Seorang laki laki usia 36 tahun datang ke RS Imanuel dengan
keluhan nyeri dan keluar darah yang menetes dari dubur saat BAB. Nyeri
sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu namun tidak berobat. 2 Minggu
SMRS nyeri semakin dirasakan dan terdapat benjolan pada dubur yang
membuat semakin nyeri. BAB juga sering disertai darah yang menetes
saat BAB. Riwayat makan makanan rendah serat dan sukar BAB.
Inspeksi
Palpasi
: Nyeri (+)
: DBN
IX. PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa:
Policresulen salep setelah rendam dengan PK 2 x 1
NSAID
: Tinoridine 3 x 1
Antibiotik
: Ciprofoxacin 2 x 1
Analgetik
: Tramadol 3 x 1
2. Tindakan:
- Hemoroidektomy
Laporan Operasi (Hemoroidectomy)
1. Pasien tidur terlentang di meja op dengan posisi litotomi dengan
regional anestesi
2. A dan Antisepsis
3. Dilakukan anuscopy : didapatkan hemoroid interna jam 3, 7, 11
4. Dilakukan hemoroidektomi sesuai prosedur lalu dijahit vromic 2.0
dan 3.0
5. Perdarahan dirawat
6. Dipasang kain & perban pada anus
7. Op selesai
X. ANJURAN
1.
2.
3.
4.
Bed rest
Diit makanan lunak
Perawatan luka operasi dan kontrol luka operasi
Diit makanan tinggi serat sehhari hari.
XI. PROGNOSIS
1. Ad vitam
2. Ad functionam
3. Ad sanationam
: bonam
: bonam
: bonam
HEMOROID
I . PENDAHULUAN
Haemorrhoid berasal dari kata Yunani haima yang berarti darah dan kata
rheo yang berarti mengalir. Haemorrhoid dalam bahasa awam lebih dikenal sebagai
wasir, piles atau juga ambeien.
submukosa yang terdiri dari vena arteriol, dan serat otot halus yang berlokasi pada
anal canal. Tiga hubungan hemoroidalis ditemukan di lateral kiri , anterior kanan, dan
posterior kanan. Haemoroid berperan sebagai bagian dari fungsi CONTINENCE
MECHANISM,yang tujuannya membuat anal canal menutup sempurna ketika
sedang istirahat. Hemoroid merupakan bagian dari anatomi rectal yang normal maka
pengobatan hanya diberikan jika menjadi simptomatik. Mengejan yang berlebih,
meningkatnya tekanan abdominal, dan feses yang keras dapat meningkatkan
pelebaran vena dari plexus haemorhoidalis sehingga dapat menyebabkan prolapse
jaringan haemorhoid, perdarahan, thrombosis, dan keluhan-keluhan lain seperti sering
keluar lendir di celana dalam, terasa panas.
II. ANATOMI
Pleksus
hemoroidalis
terdiri
vena
haemorrhoidalis
superior,
vena
haemorrhoidalis medius, dan vena haemorrhoidalis inferior, ketiga vena tersebut tidak
memiliki klep dan saling berhubungan satu sama lain. Di antara pleksus tersebut
terdapat jaringan ikat longgar. Pleksus hemoroidalis ini memiliki hubungan dengan
arteri, yang disebut sebagai arteri-vena shunt. Berdasarkan perbedaan anatomis
tersebut, haemorrhoid dibedakan menjadi dua, yaitu haemorrhoid interna dan
haemorrhoid eksterna.
IV. PATOLOGI
Haemorrhoid interna terjadi pada pembuluh darah yang letaknya di bawah
mukosa, yaitu pada lapisan submukosa , maka komponen dari haemorrhoid dapat
terdiri dari mukosa dan pembuluh darah vena yang melebar. Sedangkan pada
haemorrhoid eksterna, yang merupakan pelebaran pembuluh darah yang terdapat tepat
di bawah jarngan epitel dari anus maka komponennya terdiri dari kulit dan pembuluh
darah vena di bawahnya.
Haemorrhoid
Dulu paling sering terjadi haemorrhoid pada arah jam 3, jam 7 dan jam 11,
tetapi sekarang lebih banyak ditemukan kasus-kasus haemorrhoid yang lesinya
sirkuler, ada di sekeliling anus. Juga diketahui bahwa lebih sering terjadi haemorrhoid
campuran antara haemorrhoid intern dan haemorrhoid ekstern bersamaan pada satu
kasus, daripada kasus dengan hanya haemorrhoid intern atau ekstern saja.
V. TANDA DAN GEJALA
Perdarahan biasanya merupakan tanda pertama haemorhoid intern akibat
trauma oleh faeses yang keras, biasanya darah mengalir setelah feses keluar. Darah
dapat hanya berupa garis pada feses atau tissue toilet pembersih sampai perdarahan
yang terlihat menetes dan mewarnai air toilet. Darah yang mengalir terlihat berwarna
merah segar, hal ini disebabkan karena adanya arteri-vena shunt tadi. Kadang
perdarahan berulang yang terjadi pada haemorrhoid yang cukup berat, dapat
menyebabkan terjadinya anemia (anemia defisiensi besi).
Haemorrhoid yang membesar lama-lama akan menonjol keluar dan menjadi
prolapus. Pada tahap awal prolaps ini terjadi hanya setelah proses defekasi dan disusul
reduksi spontan setelah defekasi. Pada tahap yang lebih lanjut prolaps ini perlu
didorong masuk kembali ke dalam anus setelah defekasi. Kemudian pada tahapan
akhir prolaps menjadi menetap dan tidak dapat dimasukkan kembali ke dalam.
10
Gejala discharge mucous dan faeces yang terdapat pada pakaian dalam
merupakan gejala yang dapat ditemukan pada kasus dengan prolaps yang sudah
menetap. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya iritasi pada anus yang menimbulkan
keluhan berupa rasa gatal dan panas pada daerah anus.
Keluhan nyeri yang hebat jarang sekali timbul pada kasus hemorrhoid intern
dan hanya timbul pada kasus-kasus hemorrhoid ekstern yang mengalami trombosis.
Jika trombosis pecah tetapi tidak bisa keluar dari kulit, maka akan menekan
sekitarnya sehingga menjadi nyeri.
VI. JENIS-JENIS HAEMORHOID.
Haemorhoid tebagi atas :
1. Haemorhoid eksterna.
Haemorhoid eksterna berlokasi di distal dari linea dentata dan diliputi
dengan anoderm. Karena anoderm dipersarafi oleh banyak persyarafan maka
trombosis dari hemoroid eksterna dapat menyebabkan rasa sakit yang amat sangat.
Dengan alasan inilah maka jangan ligasi haemoroid eksterna tanpa anestesi yang
adekuat. Skin tag perianal yaitu kumpulan kulit yang fibrotik sering ditemukan
sebagai sisa dari trombosis haemoroid eksterna terlihat tonjolan kecil. Terasa nyeri
jika dipegang dan warnanya kebiruan.
menyebabkan gatal dan susah bersih jika BAB jika besar ukurannya. Terapi pada
hemorhoid eksterna dan skintag hanya dianjurkan jika ada keluhan simptomatik.
Hemorhoid Interna
Lokasi dari hemorhoid interna ialah di proksimal dari linea dentata dan diliputi
oleh mukosa anorectal yang insensate. Hemorhoid interna sering mengalami
prolapse atau perdarahan akan tetapi jarang mengakibatkan nyeri kecuali ada
trombosis hebat, nekrosis prolaps hebat inkarserasi atau strangulasi.
11
grade 1
grade II
Bisa terjadi bleeding namun bisa juga tidak terjadi, semakin besar
haemorrhoid, makin jarang berdarah
Pada pemeriksaan anuscopy dapat terlihat massa yang lebih besar dari
grade I.
12
grade III
Sama seperti stadium dua, namun prolaps tidak dapat masuk secara
spontan, harus didorong untuk dimasukkan (secara manual).
grade IV
Prolaps tidak dapat dimasukkan kembali secara manual, hal ini berisiko
untuk terjadi strangulasi.
Biasa terdapat pada arah jam 3, jam 7 dan jam 11, tetapi dapat juga
sirkuler
13
Berdarah
Menonjol
Reposisi
I
II
III
IV
+
+
+/+/-
+
+
Menetap
Spontan
Manual
Tidak dapat
14
15
makan makanan berserat (buah dan sayur) kecuali salak, jambu biji dan pisang
muda karena menggangu BAB sebab mengandung papaverin
banyak minum
Rubber band ligation jika ada keluhan perdarahan dan pemberian antibiotik
broad spektrum jika ada tanda infeksi
Operasi
Hemorhoid grade IV
-
Operatif
16
scleroterapi
Pada scleroterapi bagian anus yang menonjol disuntik dengan bahan sclerotic
sehingga menempel dengan dasar, kemudian akan muncul fibrosis, sehingga seakan
akan jaringan tersebut dijerat, mencekik pembuluh darah yang melebar. Keadaan ini
juga menguatkan anal cushion. Kerugian dari teknik ini adalah muncul banyaknya
daerah yang mengalami fibrosis.
Band ligation
17
Dengan terapi ligasi haemorrhoid yang bertangkai diikat dengan alat seperti karet.
Kerugian dari teknik ini adalah karena haemorrhoid itu jarang hanya haemorrhoid
interna saja, maka jika menyenggol haemorrhoid eksterna dapat terjadi perdarahan
dan nyeri.
Pada haemorrhoid stadium tiga dianjurkan untuk melakukan cryo terapi, didinginkan
dengan NO2 samapi dengan -150o C, sehingga organ mati. Terapi yang paling baik
adalah operasi, yang teknik dasarnya akan dijelaskan kemudian. Dapat juga dilakukan
scleroterapi dan ligasi.
Pada stadium empat lesi ditenangkan dulu sampai menjadi stadium III baru kemudian
dilakukan operasi. Lesi ditenangkan dengan cara direndam dalam cairan PK hangat,
diberikan antibiotic, analgetik dan phlebodinamik hanya untuk mempebaiki, tidak
menghilangkan haemorrhoid. Untuk obat-obatannya dipakai Rutinic acid, analgesic
dan antipiretik.
Langenbeck
Paling mudah terutama untuk haemorrhoid di arah jam 3, jam 7 dan
jam 11. pasien dinarkose, kemudian tonjolan ditarik, diklem
18
Melligan
White Head
Terutama untuk yang sirkuler. Bagian yang menonjol dipotong ,
mukosa dan kulit dijahit berbentuk lingkaran. Kekurangannya jika
dioperasi terlalu banyak, maka mukosa akan mengkerut ke
dalam,sehingga ada celah antara mukosa dengan kulit, yang nantinya
akan diisi oleh jaringan fibrosis yang pada akhirnya mengakibatkan
terjadinya striktura. Kerugian lain adalah keluhan nyeri yang muncul
setelah operasi dan banyaknya jumlah perdarahan yang terjadi
2. Open
Disebut juga submucous hemorrhoidectomy. Bagian yang menonjol kita incisi,
diambil pembuluh darahnya kemudian pangkalnya dijahit dan diikat. Mukosa
dibuang seperlunya. Operasi jenis ini sekarang lebih banyak dikerjakan,
karena rasa sakit yang ditimbulkan lebih ringan, perdarahan minimal, tidak
ada striktur.
X. KOMPLIKASI HEMORHOIDECTOMY
Hemorhoidectomy memberikan beberapa komplikasi post operatif yaitu:
-
retentio urin terjadi pada 10-50% pasien resiko retentio urin dapat
diminimalkan dengan membatasi cairan intravena pada intraoperative dan
perioperative serta pemberian analgesia yang adekuat
Perdarahan
Infeksi, tanda awalnya ialah nyeri hebat, demam dan retensi urin
19
2. Fissura ani
Pada orang yang sulit BAB, sangat sakit kalau BAB, otot sfingter kejang,
timbul ulkus kronis.
3. Rectal polip
Memiliki ciri menonjol dan berdarah. Biasa terjadi pada anak, merupakan
kelainan congenital. Ketika anak mengejan keluar massa seperti baso, jika
ditelusuri memiliki tangkai, jadi tidak bisa dimasukkan lagi. Memiliki tonolan
yang mudah berdarah
20
4. Rectal Ca
Rapuh,mudah berdarah, berbau karena banyak terjadi nekrosis. Dilakukan
biopsy untuk menentukannya. Orang dengan Ca recti tidak bias bersih kalau
BAB, feses masih ada yang tertinggal menyebabkan terjadinya tenesmus
5. Amoebiasis
Sakit perut waktu BAB. BAB sering konsistensi lunak dan waktu BAB keluar
darah, tanpa mengedan sudah keluar darah.
21