PENDAHULUAN
1.2.RUMUSAN MASALAH
Bandara Internasional Kuala Namu merupakan pembangunan mega
proyek dari pemerintah Kota Medan dalam hal pemindahan dan pendistribusian
penumpukan aktivitas manusia. Pembangunan bandara ini memberikan pengaruh
terhadap perubahan dan fungsi lahan secara fisik. Terbangunnya bandara tersebut
maka semakin banyak lahan yang beralih fungsi. Lokasi penelitian ini berada di
Kecamatan Beringin yang termasuk kawasan yang beralih fungsi akibat
pembangunan Bandara Kuala Namu. Perlu dikaji mengenai perubahan
penggunaan lahan di sekitar Bandara Kuala Namu.
Ruang lingkup penelitian berfokus pada perubahan penggunaan
lahan. Rumusan masalah yang ada yaitu:
1. Bagaimana pola perubahan penggunaan lahan akibat pembangunan
Bandara Kuala Namu?
2. Bagaimana dampak spatial pembangunan di sekitar Bandara Kuala Namu?
hubungan sosial, terjadi kegiatan ekonomi dan memiliki kultur serta dan adanya
demografi yang berbeda-beda.
Pendekatan yang sering digunakan dalam studi ilmu geografi adalah
lebih mengutamakan pada metode analisisnya, sehingga terdapat tiga jenis
pendekatan yang dicetuskan yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi, dan
pendekatan kompleks wilayah, Bintarto (1975).
a. Pendekatan keruangan (spatial)
Pendekatan spatial adalah suatu metode yang mempelajari tentang
fenomena geosfer dengan menggunakan ruang sebagai media untuk
menganalisis keruangan yang akan dimunculkan.
b. Pendekatan lingkungan (ekologi)
Pendekatan ekologi lebih menekankan kepada pendekatan elaborasi
secara intensifantara keterkaitan elemenelemen lingkungan dengan
makhluk hidup lain atau aspek kehidupan yang ada, sehingga manusia
menjadi focus of analysis yang menekankan manusia sebagai makhluk
yang berbudaya dan terkait aspek kehidupanya seperti tingkah laku
dan kegiatan. Analisis ekologi memiliki beberapa tema yang
dikembangkan
yaitu
(1)
keterkaitan
antara
manusia
dengan
pusat
penyebaran,
berfungsi
untuk
menyebarkan
khusus yaitu bandara yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna
menunjang kegiaatan tertentu.
1.4.3. Infrastruktur
Menurut Grigg dkk (1988), infrastruktur merupakan sistem fisik yang
menyediakan mulai dari jenis transportasi, drainase, pengairan, bangunanbangunan dan berbagai falisitas publik lainnya yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.
Menurut World Bank (1994), menyatakan bahwa secara garis besar
infrastruktur dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis berdasarkan fungsinya, yaitu:
1. Pubic Utilities, merupakan sistem yang terdiri dari kelistrikan,
telekomunikasi, pipa penyaluran air bersih, santasi dan drainase,
tempat pembuangan sampah, dan pipa penyaluran gas.
2. Public Work, merupakan sistem yang terdri dari jaringan jalan, dam
atau kanal yang berfungsi sebagai irigasi dan drainase.
3. Other Transport Sector, terdiri dari rel kereta api, transportasi
publik, dermaga dan lapangan terbang.
Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama dalam fungsi-fungsi
sistem
sosial
maupun
ekonomi
dalam
kehidupan
masyarakat.
Sistem
(Grigg, 2000). Infrastruktur adalah aset fisik yang dirancang dalam sistem
sehingga memberikan pelayanan publik yang penting.
Grigg (2000) menggambarkan secara sederhana hubungan antara
infrastruktur dengan sistem sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam bentuk
diagram. Diagram yang digambarkan Grigg menunjukkan bahwa secara ideal
lingkungan alam merupakan pendukung dari sistem infrastruktur, dan sistem
ekonomi didukung oleh sistem infrastruktur. Sistem sosial sebagai objek dan
sasaran didukung oleh sistem ekonomi.
Social System
Economic System
Physical Infrastructure
Natural Enviroment
Gambar 1.1 Hubungan infrasktruktur dengan sistem sosial,ekonomi, dan
lingkungan (Grigg, 2000).
10
kemiringan,
runway,
ketinggian
altitude,
kemudahan
untuk
mengingat
kebutuhan
masyarakat
baik
untuk
melangsungkan
11
lahan
diartikan
sebagai
bentuk
pemanfaatan
ruang
yang
12
13
maupun lahan yang tidak terbangun. Lahan pada daerah pedesaan masih jarang
digunakan untuk lahan terbangun, kebanyakan lahan berfungsi sebagai lahan
perkebunan. Lahan terbangun terdiri dari lahan untuk perumahan, perkantoran,
pendidikan, kesehatan dan industri. Menurut Yeates (1980), komponen
penggunaan lahan suatu wilayah terdiri atas pemukiman, industri, komersial,
jalan, tanah publik dan tanah kosong.
14
No.
Judul Penelitian
Nama Penulis
Jenis
dan
Tujuan Penelitian
Metode
Hasil Penelitian
Tahun
Penelitian
Pene
litia
n
1.
Perubahan
Guna
Kawasan
Polonia
Lahan
Bandara
Masprida
Khairina
Tugas Akhir
2012
Mendeskripsikan
Induktif
Perkembangan
kualitatif
Perubahan pemanfaatan
ruang di
sekitarBandara
dari
tahun 1991-2011.
Menampilkan
perubahan
penggunaan lahan di
sekitar Bandara
Polonia
Polonia
dari tahun 1991
2011.
15
2.
Dampak
Spatial
Terminal
Dony Iskandar
Thesis
Menentukan dampak
Analisis
Menampilkan Pola
2000
spatial akibat
kualitatif
perkembangan Spatial
pembanguna terminal
Simpang Rimbo, Jambi
aktivitas
manusia
akibat
pembangunan
terminal
simpang
Simbo,
Jambi.
3.
Skripsi
2013
Menentukan perubahan
masyarakat serta
ekonomi masyarakat
Kawasan Sekitarnya
di sekitar Bandara
sekitar kawasan
Kualanamu
bandara.
16
deskriptif,
dengan
menggunakan
metode
ini,
maka
dapat
17
bandara
yang
menjadi
pengganti
Bandara Polonia yang ada di Kota Medan, letak Bandara Kuala Namu terletak di
Desa Kuala Namu, Kecamatan Beringin. Wilayah Kecamatan Beringin
merupakan kecamatan yang terletak di Pesisir Pantai Timur Provinsi Sumatera
Utara. Lahan yang dijadikan bandara baru yaitu Bandara Kuala Namu merupakan
lahan bekas perkebunan kelapa sawit yang diubah oleh pihak pemerintah dan juga
pihak Angkasa Pura untuk dijadikan bandara baru. Keberadaan bandara baru
tersebut secara otomatis lahan yang tersedia dibangun untuk dijadikan bandara
beserta infrastruktur lain yang mendukung bandara itu sendiri. Ketersediaan lahan
di sekitar bandara sekarang ini menjadi sangat terbatas atau semakin menipis,
jumlah luas lahan produktif pun mengalami hal yang sama. Lambat laun
ketersediaan lahan yang ada di sekitar bandara tersebut akan menipis disebabkan
oleh pertumbuhan manusia di sekitarnya. Masyarakat yang berada di sekitar
bandara merupakan masyarakat yang bekerja sebagai petani dan juga buruh
bangunan, hal ini menyebabkan sebagian masyarakat tersebut beralih menjadi
penjual usaha kelontong maupun buruh dari pembangunan bandara itu sendiri,
akan tetapi pembangunan bandara memiliki keuntungan tersendiri bagi
masyarakat sekitar.
Perubahan
penggunaan
lahan
yang
terjadi
di
sekitar
bandara
18
19
20
mengingat
kebutuhan
masyarakat
baik
untuk
melangsungkan
21