Disusun Oleh :
KELOMPOK II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
(061430400317)
(061430401247)
(061430401253)
(061430400323)
(061430400327)
(061430400330)
(061430401265)
KELAS : 3KB
Dosen Instruktur : Dr. Ir. Abu Hasan, M.Si
TUJUAN
III.DASAR TEORI
Pengadukan (agitation) adalah pemberian gerakan tertentu sehingga menimbulkan reduksi
gerakan pada bahan, biasanya terjadi pada suatu tempat seperti bejana. Gerakan hasil reduksi
tersebut mempunyai pola sirkulasi. Akibat yang ditimbulkan dari operasi pengadukan adalah
terjadinya pencampuran (mixing) dari satu atau lebih komponen yang teraduk. Ada beberapa
tujuan yang ingin diperoleh dari komponen yang dicampurkan, yaitu membuat suspensi,
blending, dispersi dan mendorong terjadinya transfer panas dari bahan ke dinding tangki.
Pada industri kimia seperti proses katalitik dari hidrogenasi, pengadukan mempunyai
beberapa tujuan sekaligus. Pada bejana hidrogenasi gas hidrogen disebarkan melewati fasa cair
dimana partikel padat dari katalis tersuspensi. Pengadukan juga dimaksudkan untuk
menyebarkan panas dari reaksi yang dipindahkan melalui cooling coil dan jaket. Contoh lain
pemakaian operasi pengadukan dalam industi adalah pencampuran pulp dalam air untuk
memperoleh larutan pulp. Larutan pulp yang sudah cukup homogen disebarkan ke mesin
pembuat kertas menjadi lembaran kertas setelah proses filtrasi vakum dan dikeringkan.
Proses pengolahan zat sangat tergantung pada pengadukan dan pencampuran. Kedua
istilah tersebut sering dianggap sama, meskipun kenyataannya satu sama lain berbeda.
Pencampuran (mixing) merupakan peristiwa perubahan bahan-bahan secara acak bahan yang
satu menyebar kebahan yang lain dan sebaliknya. Pengadukan (agitasi) menunjukkan gerakan
yang terinduksi dengan cara tertentu pada suatu bahan didalam bejana. Gerakan tersebut
biasanya mempunyai pola sirkulasi tertentu. Pengadukan sendiri dilakukan untuk berbagai
tujuan, antara lain :
Membuat campuran homogen
Melarutkan partikel-pertikel padat dalam cairan
Mempertahankan reaksi yang terjadi karena perpindahan momentum dari pengadukan
Bagian-Bagian Alat Pencampur antara lain :
a.
menghindari vortex dan digunakan untuk mempoloakan aliran menjadi turbulen. Jumlah baffle
biasanya 3, 4 atau 6 buah dengan ukuran 1/12 diameter tangki.
c.
Meningkatkan laju perpindahan massa menembus film pembatas cairan dan gelembung udara.
Macam-macam Pengaduk :
Berbagai macam pengaduk mempunyai kegunaan berbeda, juga aliran dan pola yang ditimbulkannya,
misalnya :
Turbin
Pengaduk turbin mempunyai jangkauan viskositas dari viskositas rendah sampai sedang (1 sampai dengan
5 x 105 Centi Poise). Bentuk pengaduk turbin biasanya berdaun banyak, putaran dengan kecepatan tinggi,
bentuk daun lurus, melengkung dan tidak bersudut. Pola aliran yang ditimbulkan berbentuk radial.
Jangkar :
Bentuk ini menimbulkan pola aliran tangensial dengan jumlah putaran rendah, daerah operasi dekat
dengan dinding tangki, efektif untuk larutan dengan viskositas tinggi (10 3-105) Centi Poise.
Waktu Pencampuran
Pencampuran zat cair yang mampu bercampur (miscible) dalam tangki berlangsung sangat cepat
dalam turbulen. Impeller dapat menghasilkan kecepatan tinggi dan fluida bercampur dengan baik
disekitar impeller karena adanya aliran turbulen yang kuat. Bila aliran berjalan lambat mengalir kearah
dinding, maka terjadi pergolakan besar yang berubah menjadi kecil, akan terjadi sirkulasi kearah pusat
impeller sehingga terjadi pencampuran. Perhitungan atas dasar cara tersebut menunjukkan pencampuran
hamper 99% yang dapat dicapai bila tangki mengalami sirkulasi 5 kali. Waktu pencampuran dapat
diperkirakan dari korelasi aliran total yang dihasilkan dari beberapa jenis impeller. Untuk turbin berdaun
enam standar, waktu pencampuran adalah :
q = 0,92 n Da3 (Dt/da)
Tt = 5 v / = 5(n2H/4) (1/0,92 n Da2 Dt)
nTt = (Da/Dt)2 (Dt/H) = konstan = 4,3
Digunakan untuk tangki dan impeller tertentu, atau untuk berbagai system yang secara geometri serupa.
Waktu pencampuran diperkirakan berbanding terbalik dengan kecepatan pengaduk. Digunakan untuk
turbin dengan (Da/Dt) = 1/3 dan (Dt/H) = 1, dan HT t = 36
Korelasi umum untuk menentukan waktu pencampuran diberikan oleh Norwood dan Metzer adalah :
ft = TT (nDa2)2/3 q3/6 Da1/2 = na (Da/Dt)2 (Da/Dt)1/2 (q/n2Da)1/6
H1/2 Dt3/2
Untuk propeller adalah :
ft = TT (nDa2)2/3 q1/6 = na (Da/Dt)3/2 (Da/Dt)1/2 (q/n2Da)1/6
H1/2 Dt
Untuk Da/Dt = 0,07 0,18
dengan
viskositas
rendah,
biasanya
berupa
tangki
pencampur
beserta
V. DATA PENGAMATAN
Tipe Pengaduk
: Impeller tipe jangkar
Diameter Pengaduk (Da)
: 20 cm = 0,2 m
Diameter Tangki
: 35 cm = 0,35 m
Run
Rpm
Rps
T penetralan (s)
H (m)
1.
2.
3.
4
70
80
90
100
1,167
1,333
1,5
1,667
54
36
23
18
0,27
0,27
0,275
0,275
T.penetral
an ( s )
70
80
90
54
36
23
(gr/ml)
0,9343
0,9126
0,8917
0,8783
T (oC)
36
35,5
32
31
100
18
40
Waktu Penetralan 30
Linear ()
20
10
0
65
70
75
80
85
90
95 100 105
Rpm
VII. PERHITUNGAN
6.1 Menghitung densitas
= 37,01 gram
= 60,92 gram
=ba
= 60,92 gram - 37,01 gram
= 23,91 gram
23,91 gram
Volume aquadest : Volume piknometer =
= 23,91 ml
1 gr /ml
= 59,81 gram
Berat cairan
larutan kanji
Run 1
= 59,35 gram
= 59,35 gram 37,01 gram
= 22,34 gram
22,34 gram
=
= 0,9343 gr/ml
23,91ml
Run 2
= 58,83 gram
= 58,83 gram 37,01 gram
= 21,82 gram
21,82 gram
=
= 0,9126 gr/ml
23,91 ml
Run 3
= 58,33 gram
= 58,33 gram 37,01 gram
= 21,32 gram
21,32 gram
= 23,91 ml
= 0,8917 gr/ml
Run 4
= 58,01 gram
= 58,01 gram 37,01 gram
= 21gram
21 gram
= 23,91 ml = 0,8783 gr/ml
Dt
( Da
)
(
Dt
H)
2
1/2
( n .9Da )
2
1/6
Run 1
Ft = ntT
Dt
( Da
)
(
Dt
H)
2
1,167
0,2 m
x 545
=
5
0,36 m
( n .9Da )
1/2
1/6
) (
2
0,35 m
0,27 m
1/2
((
9,81
1,167 2
.0,2m
5
1/6
((
9,81
1,333 2
.0,2 m
5
1/6
Dt
( Da
)
(
Dt
H)
2
1,333
0,2 m
x 365
=
5
0,35 m
1/2
) (
2
9
n . Da
2
0,35 m
0,27 m
1/6
1/2
Run 3
Ft = ntT
Da
Dt
Dt
H
( ) ( )
2
1,5
0,2 m
x 235
= 5
0,35 m
1/2
) (
2
9
n . Da
2
0,35 m
0,275 m
)
1/2
1/6
((
9,81
1,5 2
.0,2m
5
1/6
Dt
( Da
)
(
Dt
H)
2
1,667
0,2 m
x 185
=
5
0,35 m
1/2
) (
2
( n .9Da )
2
0,35 m
0,275 m
1/6
1/2
((
9,81
1,667 2
.0,2m
5
1/6
digunakan yaitu agitator jangkar karena sesuai dengan tipe campuran yang diinginkan. Agitator
jangkar diopeasikan dengan kecepatan rendah dan beroperasi dekat dengan dinding tangki.
Operasi dilakukan dengan kecepatan 70, 80, 90, dan 100 rpm. Dengan volume larutan
tepung kanji 2 liter,dan penambahan 30 ml NaOH serta 5ml indicator pp. setelah semua
dicampur perubahan warna yang terjadi adalah dari warna putih menjadi warna merah muda.
Namun pada saat penambahan 30 ml H2SO4 terjadi perubahan kembali dari warna merah muda
menjadi warna putih. Untuk waktu yang didapat dari masing-masing rpm berubah warna menjadi
putih (netral) adalah sebagai berikut ; 54 detik,36 detik, 23 detik, 18 detik. Penambahan H2SO4
dengan konsentrasi dan jumlah yang sama dengan NaOH membuat viskositas dan densitas
menurun karena adanya proses penetralan antara kedua zat tersebut.
IX. KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
Agitasi adalah pemberian gerakan tertentu sehingga menimbulkan reduksi gerakan pada
bahan-bahan yang biasanya terjadi pada suatu bejana.
Pencampuran atau mixing merupakan peristiwa penyebaran bahan-bahan secara acak, bahan
yang satu menyebar ke bahan yang lain dan sebaliknya.
Pengaduk yang digunakan pada percobaan kali ini adalah jangkar, yaitu yang menimbulkan
pola aliran tangensial dengan jumlah putaran rendah.
Penambahan H2SO4 dengan konsentrasi dan jumlah yang sama dengan NaOH membuat
viskositas dan densitas menurun karena adanya proses penetralan antara kedua zat tersebut.
Waktu perubahan warna saat ditambahkan larutan H 2SO4 yaitu 54 detik,36 detik,23 detik,
dan 18 detik untuk masing-masing kecepatan (rpm) ; 70 rpm, 80 rpm, 90 rpm, dan 100 rpm.
DAFTAR PUSTAKA
3.
Dinetralkan
dengan
H2SO4