Anda di halaman 1dari 19

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

BAB II
PERKEMBANGAN MIKROSKOP SEBAGAI PENEMU
SEJARAH MIKROBIOLOGI

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan


scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat
oleh mata.

Gambar 1: Mikroskop Compound dibuat oleh John Cuff pada 1750

Pada perkembangannya mikroskop mampu


mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat
kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting
29

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan


sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini
disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang
disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di
amati dengan mikroskop.
Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan
mikroskop adalah Antonie Van Leeuwenhock (16321723) Tahun 1675 Antonie membuat mikroskop dengan
kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih
banyak lensa sehingga dia bisa mengamati
mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang
menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut
dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda
bergerak tadi dengan animalcule
1. Jenis-jenis Mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama
diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan
alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda
yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi
menjadi dua yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan
dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya
30

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati


bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler
untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler
merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler
dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan
kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang
umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop
dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan
konfokal).

2. Struktur Mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop,
yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa
objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan
mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus
dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

3. Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah
menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih
besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor,
diantaranya titik fokus kedua lensa (objektif f1 dan okuler f2,
panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa
okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata
normal(sn).
31

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

4. Sifat Bayangan
Lensa objektif maupun lensa okuler keduanya
merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai
sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda
mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya,
bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan
sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada
mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar.
Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya
meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat
adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
Mikroskop
merupakan
alat
bantu
yang
memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran
sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan
manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Ada dua
jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang
diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya)
dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan
berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan
menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

5. Perkembangan Mikroskop
5.2 Mikroskop Optis
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama
diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan
32

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda
yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

Gambar 2 Antony van Leeuwenhoek

Pada 1674, Leeuwenhok dengan menggunakan


mikroskop sederhana, dia dapat melihat mikroorganisme.
Mikroorganime terlihat dari setetes air danau yang diamati
dengan menggunakan suatu lensa gelas. Benda-benda itu
disebut animalcules terlihat dalam berbagai bentuk, ukuran
dan warna. Leeuwenhoek mengamati organisme yang
dikorek
dari
sela-sela
giginya.
Kemudian
hasil
pengamatannya digambarkan dalam bentuk sketsa sel
bakteri dengan bentuk seperti bola, batang, dan spiral sama
seperti bentuk bakteri yang dikenal pada saat ini.

33

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

Gambar 3 Hasil Sketsa Bentuk Bakteri

Gambar 4 Mikroskop Leeuwenhoek

Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar


mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop Leeuwenhoek,
sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar
34

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

(karena hanya terbuat dari 1 lensa saja), bukan mikroskop


seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri dari 2 lensa).
Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop
buatannya adalah perangkat yang sangat sederhana, hanya
menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil di
piring kuningan yang membentuk tubuh instrumen.
Spesimen dipasang pada titik fokus yang menempel di depan
lensa, dan posisi dan fokus bisa disesuaikan dengan memutar
dua sekrup. Seluruh instrumen panjangnya hanya 3-4 inci dan
harus diangkat mendekat dengan mata dan memerlukan
pencahayaan yang baik serta kesabaran yang besar dalam
penggunaanya.
Meskipun pada jamannya telah ditemukan mikroskop 2 lensa
yang hampir mirip dengan mikropskop saat ini, namun pada
saat itu pembuatannya masih rumit dibandingkan mikroskop
ala Leewenhoek. Dan dengan ketrampilan Leewenhoek
dalam membuat lensa, dia berhasil membuat mikroskop yang
mampu memperbesar objek sampai lebih dari 200 kali
sehingga gambar yang dihasilkan lebih jelas dan lebih terang.
Meskipun ia sendiri tidak bisa menggambar dengan baik, ia
mempekerjakan ilustrator untuk menggambar objek yang ia
amati dan gambar itu digunakan untuk melengkapi uraian
tertulis dari objek yang ia amati.

35

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

Gambar 5 Berbagai Bentuk Sketsa Mikroba

5.3 Mikroskop Cahaya


Sejarah penemuan
Seorang ilmuwan dari universitas Berlin yaitu Dr.
Ernst Ruska menggabungkan penemuan ini dan membangun
mikroskop transmisi elektron (TEM) yang pertama pada
tahun 1931. Untuk hasil karyanya ini maka dunia ilmu
pengetahuan menganugerahinya hadiah Penghargaan Nobel
dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali
diciptakannya adalah dengan menggunakan dua lensa medan
magnet, namun tiga tahun kemudian ia menyempurnakan
karyanya tersebut dengan menambahkan lensa ketiga dan
mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi
hingga 100 nanometer (nm) (dua kali lebih baik dari
mikroskop cahaya pada masa itu).

36

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

Gambar 6 Bagian-bagian dari mikroskop cahaya: 1. lensa okuler, 2.


lensa objektif, 3. lensa objektif yang lain, 4. pengatur fokus, 5.
pengatur fokus secara halus, 6. papan letak objek/sampel/preparat
yang dilihat, 7. sumber cahaya, 8. kondensor cahaya, 9. penjepit
sampel

Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama


Compound light microscope adalah sebuah mikroskop yang
menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya
matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop
konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya
masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan
suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah
kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar
kedalam kondensor.
37

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran


maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang
berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri
dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem
lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor.
Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua
ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop
bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda
(binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat
tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga
lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat
meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.
Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor
berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa
mikroskop yang lain.
Mikroskop cahaya ini memiliki kelemahan,
misalnya ketika digunakan dalam biologi sel modern.
Cluster padat ribuan sel menghamburkan cahaya
sehingga kuat bahwa sel-sel yang terletak di belakang
sebuah objek tidak dapat dilihat. Meskipun lebih dikenal
dari fiksi ilmiah, konsep diri merekonstruksi sinar laser
menawarkan solusi yang menjanjikan untuk masalah ini.
percobaan yang terbentuk laser khusus balok mampu
diri merekonstruksi bahkan di hadapan berbagai
hambatan, misalnya tingginya jumlah hamburan biologi
sel-cahaya, yang berulang kali menghancurkan laser
sinar profil. Self-rekonstruksi bekerja karena foton
tersebar (kuanta cahaya) di pusat balok terus digantikan
oleh foton baru dari samping. Foton dari semua pihak
38

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

bertemu di tengah balok hampir di fase dalam rangka


membangun profil balok baru, tidak terpengaruh oleh
cukup tertinggal dari hamburan tersebut. Para ilmuwan
itu menggunakan hologram komputer (alat yang
mengubah fasa cahaya) untuk memodifikasi sinar laser
konvensional ke yang disebut Bessel sehingga fase profil
balok yang memiliki bentuk kerucut. Meskipun Bessel
balok yang dikenal sebagai difraksi-bebas dalam ruang
bebas, telah benar-benar jelas apakah, dan apa gelar,
mereka bisa mendapatkan kembali bentuk balok
pertama mereka juga di media homogen, di mana
hamburan cahaya yang cukup.

Gambar 7 Pengembangan Mikroskop Cahaya. Gambar seberkas


Bessel di dalam ruang sampel. Selama pengukuran, sinar
penerangan scan daerah sampel diperiksa dengan sangat cepat.
Kanan: Gambar mikroskop keseluruhan. Sumber: http://www.unifreiburg.de/

39

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

Jenis lensa
Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa,
yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa
obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung
mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada
mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau
ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat
tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa
atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja
mikroskop yang merupakan tempat preparat.

Gambar 8 a. Pengatur Kasar, b. Lensa Okuler.

40

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

Gambar 9 a. Perbesaran kasar dan perbesaran halus, b.


lensa objektif.

Gambar 10 Lensa Objektif

41

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan


bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian
renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta
berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek
sehingga dapat memiliki nilai apertura yaitu suatu ukuran
daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya
pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur
renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan
bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan
bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri
penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek
dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah
ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan
menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu
menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua
benda yang terpisah.
Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua
ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler
terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah
mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa
dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop
terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat
di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata
pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
42

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25


kali.
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna
mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan
dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan
diperoleh daya pisah maksimal. Lensa kondensor, berfungsi
juga untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek
yang akan difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan
diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang
maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran
akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang
baik. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor
berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop
yang lain.

Preparasi sediaan
Persiapan preparat di dalam mikroskop cahaya
terbagi menjadi dua jenis, yaitu : Preparat Non-permanen,
yang dapat diperoleh dengan menambahkan air pada sel
hidup di atas kaca objek, kemudian diamati di bawah
mikroskop.
Preparat permanen, yang dapat diperoleh dengan
melakukan fiksasi yang bertujuan untuk membuat sel dapat
menyerap warna, membuat sel tidak bergerak, mematikan
sel, dan mengawetkannya.
Tahap selanjutnya, yaitu pembuatan sayatan, yang
bertujuan untuk memotong sayatan hingga setipis mungkin
agar mudah diamati di bawah mikroskop. preparat dilapisi
dengan monomer resin melalui proses pemanasan karena
pada umumnya jaringan memiliki tekstur yang lunak dan
43

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

mudah pecah setelah mengalami fiksasi, kemudian


dilanjutkan dengan pemotongan menggunakan mikrotom.
Umumnya mata pisau mikrotom terbuat dari berlian karena
berlian tersusun dari atom karbon yang padat. Oleh karena
itu, sayatan yang terbentuk lebih rapi. Setelah dilakukan
penyayatan, dilanjutkan dengan pewarnaan, yang bertujuan
untuk memperbesar kontras antara preparat yang akan
diamati dengan lingkungan sekitarnya. Setiap pewarna
mengikat molekul yang memiliki kespesifikan tertentu,
contohnya : Hematoksilin, yang mampu mengikat asam
amino basa (lisin dan arginin) pada berbagai protein, dan
eosin, yang mampu mengikat molekul asam (DNA dan rantai
samping pada aspartat dan glutamat).
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih
berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu
cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah
kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar
kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah
dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya
matahari.

5.4 Mikroskop Stereo


Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang
hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif
besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30
kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat
secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo
hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas
lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan
44

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa


mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga
dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari
atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran
lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif
menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7
hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30
kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat.
Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang
dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus obyek
terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur
perbesaran terletak diatas pengatur fokus.
5.5 Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai
100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya.
Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop
elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi
(TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur
permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek
diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan
untuk mengamati struktur detil internal sel.

45

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

Gambar 11 Mikroskop elektron scanning

Mengatur Besarnya Obyek


Perbesaran bayangan dari suatu obyek dapat
diketahui dari angka perbesaran lensa obyektif dan lensa
okuler. Ukuran suatu benda dapat diketahui dengan
membandingkan terhadap ukuran bidang pandang. Hal ini
dapat dikerjakan dengan beberapa langkah berikut: letakkan
penggaris plastik berskala mm diatas meja obyek dan
perkirakan diameter bidang pandang tersebut, dan catat
perbesaran lensa obyektifnya. Ubahlah lensa obyektif dengan
lensa obyektif perbesaran kuat dan tentukan diameter
bidang pandangnya dengan rumus berikut:

46

Perkembangan Mikroskop Sebagai Penemu Sejarah Mikrobiologi

ok = ol x pl/pk
Keterangan :
ok = diameter bidang pandang dengan obyektif perbesaran
kuat.
ol = diameter bidangpandang dengan obyektif perbesaran
lemah
pk = perbesaran lensa obyektif kuat, pl = perbesaran lensa
obyektif lemah

Mempersiapkan Preparat
Untuk membuat preparat non-permanen dilakukan
beberapa langkah, yaitu letakkan medium (berupa setetes
air) diatas gelas obyek, dan letakkan bahan yang akan
diamati didalam medium. Selanjutnya tutuplah dengan kaca
penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara
pada medium. Hal ini dapat diusahakan dengan beberapa
langkah berikut: pegang kaca penutup dengan posisi 45o
terhadap gelas obyek, sentuhkan tepi bawah kaca penutup
pada permukaan medium dan perlahan-lahan rebahkan
sehingga kaca penutup terletak di atas kaca obyek. Jika masih
ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut sampai tidak
ada gelembung udara. Amati preparat yang anda buat
dibawah mikroskop dengan terlebih dahulu menggunakan
perbesaran lemah (1010), kalau sudah diketahui obyek yang
akan diamati kemudian memakai perbesaran kuat (1020
atau 1040).

47

Anda mungkin juga menyukai