Semoga Bermanfaat
Semoga Bermanfaat
KATA PENGANTAR
Dalam mengoperasikan seluruh instrument yang terdapat dalam suatu industri
pengolahan, baik pengolahan bahan pangan maupun nonpangan sangat dibutuhkan tenaga
khusus yang menguasai/mengendalikan jalannya suatu mesin pengolahan. Tenaga tersebut tidak
dituntut dapat melakukan seluruh perbaikan terhadap kerusakan yang dialami oleh sebuah mesin,
melainkan dapat memahami sebab-sebab kerusakan serta perbaikan secara mendasar sebelum
dialihkan kepada seorang teknisi yang benar-benar menguasai secara menyeluruh suatu mesin
tersebut.
Bagi mahasiswa lulusan jurusan teknologi hasil pertanian diharapkan dapat menguasai
pengetahuan mendasar akan instrument serta dapat mengontrol agar suatu mesin dapat
beroperasi secara maksimal hingga suatu waktu tertentu. Disamping itu, mahasiswa sendiri
diharapkan dapat memahami akan gejala-gejala terjadinya kerusakan mesin dan dapat melakukan
perbaikan mendasar akan kerusakan yang terjadi pada mesin pengolahan.
Agar seluruh tujuan tersebut dapat tercapai, maka mahasiswa wajib mempelajari mata
kuliah jurusan teknologi hasil pertanian yang khusus mempelajari mengenai elektronika dasar,
berbagai jenis sensor yang terdapat pada suatu mesin, serta prinsip-prinsip sistem kendali mesin
yakni pada mata kuliah Instrument dan Kontrol.
Pada makalah ini, pembahasan terfokus pada sistem sensor pada alat pengukur pH. Alat
pengukur pH sangat banyak diaplikasikan baik pada bahan pangan seperti tingkat keasaman
suatu bahan pangan hingga bahan nonpangan seperti perhitungan akan tingkat keasaman suatu
tanah. Pada makalah ini, sensor pH akan lebih terfokus pada pengukuran pH pada bahan pangan.
Dalam makalah ini sistem sensor pH yang akan dibahas berupa prinsip kerja alat
pengukur sensor, tipe-tipe alat yang tersebar diseluruh dunia serta metode kerja yang digunakan
alat saat bekerja.
I.
II.
III.
a.
b.
c.
IV.
a.
b.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................... .... 1
Daftar Isi ....................................................................................................... 2
Pendahuluan ........................................................................... .... 3
Tinjauan Pustaka ..................................................................... .... 6
Isi ............................................................................................ .... 8
Prinsip kerja alat ............................................................... .... 8
Tipe-tipe alat ..................................................................... .... 8
Metode kerja alat .............................................................. .... 16
Penutup ................................................................................... .... 19
Kesimpulan ....................................................................... .... 19
Saran ................................................................................. .... 19
Daftar Pustaka .......................................................................................... .... 20
Lampiran Job Description ......................................................................... .... 21
PENDAHULUAN
pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau
kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari
p lambang matematika dari negatif logaritma, dan H lambang kimia untuk unsur Hidrogen.
Definisi yang formal tentang pH adalah negatif logaritma dari aktivitas ion Hidrogen.
pH metermerupakan suatu instrumen elektronik yang digunakan untuk pengukuran pH
(kadar keasaman) suatu larutan ( meskipun bisa juga digunakan untuk pengukuran pH unsur
semi-solid).Kadar keasaman suatu larutan diaktakan netral apabila bernilai 7. Sealain pH meter,
alat lain yang digunakan untuk mengukur kadar pH antara lain fenolptali dan pH strip.
Sensor pH berfungsisebagaipenentu derajat keasaman atau kebasaan dari suatu bahan.
Pengukuran dan pengendalian nilai pH adalah sangat penting untuk berbagai studi dalam bidang
kimia dan biologi di laboratorium dan berbagai bidang industri. Metode pengukuran pH dapat
dilakukan secara konvensional yaitu dengan menggunakan kertas lakmus dan elektroda gelas,
namun hal ini memiliki tingkat akurasi hasil pengukuran yang rendah, mudah pecah dan tidak
kompatibel dengan alat ukur/sensor lain. Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini
dimungkinkan untuk membuat sebuah sistem alat ukur yang dapat mendeteksi berbagai
parameter secara simultan, akurat, dan berukuran kecil.
Adapun aplikasi sensor dapatditemui dalam banyak peralatan konsumen,
otomotif,laboratorium, pengelolaaan lingkungan, konservasienergi, pabrikasi, industri,
kedokteran, pertambangan,pertanian, dan sebagainya. Aplikasi sistem sensor inimasih dan akan
terus berkembang sesuai dengankebutuhan. Namun, sensor yang ada saat ini dipasaranhampir
semuanya adalah produksi luar negeri (import).Oleh karena itu penguasaan teknologi sensor ini
sangatdiperlukan mengingat aplikasinya yang terusberkembang dan pemenuhan kebutuhan
sensor di dalamnegeri masih diimpor.
Pada umumnya jenissensor pH yang banyak digunakan terbuat dari bahan
gelas yang memiliki ukuran yang relatif besar, memilikitahanan dalam yang sangat besar dalam
orde Mega-Ohmdan mudah pecah bila terjatuh atau terbentur. Berbagaiusaha telah dilakukan
untuk miniaturisasi sensor pHdengan menggunakan teknologi monolitik dan teknologifilm tanpa
mengubah fungsinya agar dapat lebihmenghemat ruang dan biaya.
pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau basa
yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi [H+] lebih besar daripada [OH-],
maka material tersebut bersifat asam, yaitu nilai pH kurang dari 7. Jika konsentrasi [OH-] lebih
besar daripada [H+], maka material tersebut bersifat basa, yaitu dengan nilai pH lebih dari 7.
Pengukuran pH secara kasar dapat menggunakan kertas indicator pH dengan mengamati
perubahan warna pada level pH yang bervariasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyalsinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia,
energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Sebagai contoh adalah kamera sebagai sensor
penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran, kulit sebagai sensor peraba, LDR (light
dependent resistance) sebagai sensor cahaya, dan lainnya(Sharma, 1998).
Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah
sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk
yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya. Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik,
kimia, optik (radiasi) atau thermal (panas). Misalnya generator merupakan transduser yang
merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor adalah transduser yang merubah energi
listrik menjadi energi mekanik, dan sebagainya. Adapun alat ukur adalah sesuatu alat yang
berfungsi memberikan batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal yang berasal
dari perubahan suatu energi, seperti voltmeter dan ampermeter untuk sinyal listrik, tachometer
dan speedometer untuk kecepatan gerak mekanik, lux-meter untuk intensitas cahaya, dan
sebagainya. Dalam memilih peralatan sensor dan transduser yang tepat dan sesuai dengan sistem
yang akan disensor maka perlu diperhatikan persyaratan umum sensor yaitu linearitas, kepekaan,
dan tanggapan waktu(Modjahidin, 2006).
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
hidrogen (HKoefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga
nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif
terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan
internasional +) yang terlarut (Sururi, 1998)
Selama dua dekade terakhir, pengembangan serta aplikasi sensor kimia dan biosensor
tumbuh dengan pesat. Di antara semua sensor, sensor pH telah mendapatkan banyak perhatian,
karena pentingnya pengukuran pH di berbagai bidang penelitian dan aplikasi praktis. Sensor pH
berbasis serat optik kini menjadi alternatif selain elektroda didalam penggunaannya untuk
pengukuran pH dan menawarkan berbagai kelebihan seperti kekebalan dari gangguan listrik,
keakuratan yan lebih baik dan kemungkinan untuk aplikasi penginderaan jauh (Adil, 2006).
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia
yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah
diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini
dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang
ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia
dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit
elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur
arus tetapi hanya mengukur tegangan (Purba, 1995).
Sensor yang biasa digunakan untuk mengukur pH adalah elektroda yang sensitif terhadap
ion atau disebut juga elektroda gelas. Elektroda ini tersusun dari batang elektroda (terbuat dari
gelas yang terisolasi dengan baik) dan membran gelas (yang berdinding tipis dan sensitif
terhadap ion H+ ). Elemen sensor pengukur pH terdapat di tengah-tengah, dilingkupi oleh larutan
perak-perak klorida (Ag-AgCl). Bagian bawah dari elemen sensor ini berhubungan dengan
membran gelas dan berisi larutan perak- perak klorida. Kontak ionik dari larutan perak-perak
klorida terhadap sampel terjadi melalui penghubung keramik. Penghubung ini bertindak sebagai
suatu membran selektif yang hanya meloloskan arus-arus ionik tertentu, Secara alami, impedansi
keluaran elektroda gelas sangat besar (karena proses kimia yang terjadi pada permukaan
elektroda), besarnya antara 50-500 M sehingga pada alat pengukur diperlukan impedansi
masukan yang sangat besar (Coughlin, 1994).
ISI
Prinsip kerja alat pengukur pH
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia
yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah
diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini
dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang
ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia
dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit
elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur
arus tetapi hanya mengukur tegangan.
b. Tipe alat pengukur pH
Pengukuran nilai pHdapat dilakukan dengan menggunakansuatu instrument yaitu pH
meter. Alat pH meter terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:
1. Alat Ukur pH Tipe Stick KL-3385
a.
Alat Ukur pH Tipe Stick KL-3385 fitur layar mudah dibaca diterangi, kalibrasi satu
sentuhan, dan Suhu Otomatis Kompensasi (ATC). alat ukur ini mampu mengukur mulai
dari Rentang: 2,1 ~ 10,8, Dengan ketepatan akurasi 0.1, Sistem kalibrasi otomatis dan suhu
kompensasi yang juga otomatis.
Alat Ukur pH Tipe Stick KL-3385 mengunakan sumber listrik dari baterai ukuran 1.5v
yaitu 3 buah, dengan berat hanya 191gr.
Spesifikasi Teknis:
Rentang: 2,1 ~ 10,8
Resolusi: 0.1
Akurasi: 0.1
Suhu Kompensasi: Otomatis
Suhu Operasional: 0 50 (32 122 F).
Kalibrasi: Otomatis, 2 titik
Sumber Listrik: 3 1.5V Baterai AA
Dimensi: 415 x 23mm
Berat: 191g
2. Alat Ukur pH Air Dalam Aquarium KL-025W
Alat Ukur pH Air Dalam Aquarium KL-025W merupakan suatu untuk alat mengukur untuk pH dalam
air,bentuk yang mungil ini sangat praktis juga mudah untuk pengukuran dalam pH air dalam aquarium ataupun
kolam.bentuk yang tidak terlalu besar tidak terlalu kecil dengan bantuan adapter untuk pengaturan dalam air
aquarium ataupun kolam yang diukur.
Alat Ukur pH Air Dalam Aquarium KL-025W ini memudahkan pengukuran dalam pH air untuk kolam ataupun
kolam tentang pengukuran dalam ke akuratan, resolusinya ataupun rentang pengukuran di dalam suhu operasional
dan suhu kompensasinya,dengan layar yg lebar dan penunjukan dalam LCD dengan angka digitalnya yang
menunjukan pengukuran dalam aquarium ataupun kolam tersebut dengan terang juga jelas untuk kita baca.alat
tersebut benar benar tahan di air,dalam beroperasinya hanya dicelupkan air aquarium ataupun kolam yang akan
diukur.
Spesifikasi Alat Ukur pH Air Dalam Aquarium KL-025W:
Akurasi: 0.1PH
Resolusi: 0.1PH
Suhu Operasional: 0~50
Suhu OtomatisKompensasi: 0~50
Kalibrasi: 1atau 2poindenganautopenyanggapengakuan
Power Supply:DC6Vdengan adaptor
Dimensi: 105mmx26mmx17mm
Berat:95g
3.
Alat Pengukur Ph Tanah ini hampir sama sepertiinstruments ph tanah dengan tipe Soil PH
meter ETP 110, Alat Penguji Ph Meter ini sama persisnya bekerja sebagai alat paling akurat
karena mampu memberikan data pembacaan angka di belakang koma, sedangkan dengan kertas
lakmus atau indikator universal yang hanya bisa menentukan keasaman dan kebasan serta nilai
pH yang bulat saja. Alat ini dapat mengukur 4 hasil pengukuran sekaligus, mulai dari Cahaya
Matahari, Suhu Tanah yang akan di ukur, pH tanah, serta Kadar airnya, alat yang portabel dengan
4 hasil pengukuran sekaligus dalam 1 alat.
4. Alat Pengukur pH Meter Tipe PH40BNC
Alat Pengukur pH Meter Tipe PH40BNC ini dilengkapi dengan konektor BNC standar, yang dapat
menggunakan setiap elektroda pH dengan BNC konektor .
Fitur :
Resolusi: 0.10.01PH
Suhu Operasional: 0~50
Suhu OtomatisKompensasi: 0~50
Power Supply:41.5V(AG13)
Dimensi: 175mm42mm23mm
Berat:200g
Volume kecil dengan berat ringan , akan lebih mudah untuk mengambil .
Dimensi garis nya adalah 212mm 80mm 32mm .
Layar besar ( 128 64 dot matrix LCD ) , menampilkan semua fungsi dan parameter .
Uji di setiap sudut , bahkan terbalik .
Lebar rentang pengukuran . Hal ini dapat mengukur kekerasan dari semua bahan logam .
Layar langsung dari skala kekerasan HRB , HRC , HV , HB , HS , HL , dan tiga jenis
nilai kekuatan segera .
perangkat dampak Tujuh tersedia untuk aplikasi khusus .
Secara otomatis mengidentifikasi jenis perangkat dampak.
kapasitas memori yang besar dapat menyimpan 500 kelompok ( Sehubungan dengan rata
times32 ~ 1 )
informasi termasuk nilai diukur tunggal , berarti nilai , data uji , dampak arah , dampak
kali , material dan skala kekerasan dll
Batas atas dan bawah dapat diatur . Ini akan alarm secara otomatis saat nilai hasil
melebihi batas .
Informasi baterai menunjukkan kapasitas sisa baterai dan status pengisian .
8.
c.
Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran
serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja
mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler adalah sebuah komputer
didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik. Mikrokontroler itu sejenis
mikroprosesor yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya adalah
"pengendali kecil" dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan
komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi / diperkecil dan
akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.
Pada sistem mekanik dipasang sensor yaitu sensor derajat keasaman (PH), sensor derajat
keasaman (PH) akan menentukan nilai PH pada cairan yang tersedia, sedangkan limit switch
akan berfungsi sebagai penentu kapan sensor pH bergerak ke atas-bawah dan bergeser ke kirikanan. Data yang diperoleh dari sensor pH dikirimkan ke mikrokontroller untuk selanjutnya
diubah kedalam bentuk data digital yang kemudian dapat ditampilkan melalui LCD, kejadian
pengukuran kadar keasaman berlangsung secara otomatis dengan adanya bantuan sistem
mekanik.
Sensor pH mengeluarkan output berupa tegangan, semakin basa (nilai pH >7) maka sensor
mengeluarkan tegangan semakin kecil, sebaliknya jika semakin asam maka sensor pH
mengeluarkan tegangan yang semakin besar.
PENUTUP
a. Kesimpulan
1. pH metermerupakan suatu instrumen elektronik yang digunakan untuk pengukuran pH (kadar
keasaman) suatu larutan ( meskipun bisa juga digunakan untuk pengukuran pH unsur semisolid).
2. Seiring berkembangnya teknologi, alat pengukr pH yang dihasilkan lebih praktis dan dapat
digunakan pada berbagai medan.
3. Alat pengukur pH terbagi menjadi 8 tipe.
4. Alat Ukur pH Meter yang paling banyak digunakan yaitu jenis pen KL-08.
5. Sensor pH yang biasa digunakan untuk mengukur pH adalah elektroda yang sensitif terhadap ion
atau disebut juga elektroda gelas.
6. pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau basa yang
berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen.
b. Saran
Agar semua tujuan pembuatan makalah dapat tercapai, maka diharapkan kepada dosen
pembimbing mata kuliah instrumen dan kontrol agar lebih membatasi indikator pembahasan
tugas. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan yang terdapat dalam makalah sesuai dengan tujuan
pembelajaran mahasiswa teknologi hasil pertanian, yaitu dapat memahami serta mengetahui cara
kerja alat dan dapat mengatasi kerusakan dasar pada alat.
Disamping membahas teori, diharapkan pada dosen pengasuh mata kuliah instrumen dan
kontrol dapat mengaplikasikan langsung ilmu yang telah dibahas pada alat yang dibahas tiap-tiap
kelompok agar mahasiswa dapat lebih mahir dalam mengontrol proses jalannya suatu alat.
DAFTAR PUSTAKA
Adil, R. 2006. Klasifikasi Kinerja Tingkat Keasaman dan Berat Jenis pada
Ujicoba Susu Hewani Segar Berbasis PC. Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya
Coughlin, F. 1994.Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear.
Erlangga, Jakarta
Kholilah, R. 2008 . Study Awal Fiber Optik sebagai Sensor pH. ITS-press,
Surabaya.
Liliasari. 1995. Kimia 3. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Maddu, A. 2006. Sensor pH Serat Optik Berdasarkan Absorpsi Gelombang
Evanescent dengan Menggunakan Cladding Polimer Berdopping Dye Indikator. U-I press,
Jakarta
Modjahidin, K.2006, Pengembangan Probe Sensor Kelembaban Serat Optik Dengan Cladding Gelatin.
Makara, Teknologi, Vol. 10 : 45-50.
Purba, M. 1995. Ilmu Kimia. Erlangga, Jakarta
Sharma, S. 1998, A long-range fiber optic pH sensor prepared by dye doped solgel immobilization technique, Optics. Communications., 154, 282284.
Sururi, A. B. 1998. Analisa Performansi Sensor Ph Berbasis Fiber Optik
Berdasarkan Pengamatan Kondisi Sol-Gel Pada Optrode. ITS-Press, Surabaya.
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya
2014 (14)
April (14)
EMULSI
EKSPRESI
PENGECILAN UKURAN
PEMISAHAN MEKANIS
DESTILASI
MAKALAH SANITASI
Sensor pH
PRATIKUM SOSIS
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.