Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: Terapi Bermain Pada Anak Di Ruang OTJE RS Rajawali

Topik

: Terapi Bermain Anak Tahap Perkembangan (0-5 tahun)

Sasaran

: Orangtua klien yang di ruang rawat anak OTJE

Pemberi materi

Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal

: Sabtu/17 Desember 2016

Waktu

Tempat

: Ruang Rawat Anak OTJE RS Rajawali

A. Tujuan Institusional (TU)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta penyuluhan
keluarga dapat memahami tentang Terapi Bermain Pada Anak dengan Tahap
Perkembangan (0-5 tahun).
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan terapi bermain selama 30 menit, anak diharapkan
bisa mengekspresikan perasaaannya dan menurunkan kecemasannya, merasa
tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat
sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat dirumah sakit, serta dapat
Meningkatkan pengetahuan dan Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak.
C. Karakteristik Peserta Penyuluhan
Keluarga pasien atau orangtua anak yang dirawat di ruang rawat anak OTJE
D. Analisa Tugas
1. Know
1. Pengertian Terapi Bermain Pada Anak
2. Kategori Bermain
3. Klasifikasi Bermain
4. Fungsi Bermain
5. Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain
6. Karakteristik Bermain Sesuai Tahap Perkembangan

7. Bentuk- bentuk permainan


2. Do :
Keluarga klien memberikan tanggapan/pertanyaan pada saat penyuluhan
berlangsung.
3. Show :
Keluarga klien Mendengarkan dengan penuh perhatian saat penyuluhan
berlangsung.
E. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta penyuluhan diharapkan dapat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menyebutkan Pengertian Terapi Bermain Pada Anak


Menyebutkan Kategori Bermain
Menyebutkan Klasifikasi Bermain
Menyebutkan Fungsi Bermain
Menyebutkan Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain
Menyebutkan Karakteristik Bermain Sesuai Tahap Perkembangan
Menyebutkan Bentuk- bentuk permainan

F. Pokok Bahasan
Terapi Bermain Pada Anak
G. Sub Pokok Bahasan
Terapi Bermain Anak Tahap Perkembangan (0-5 tahun)
H. Materi Penyuluhan (Dilampirkan)
I. Alokasi Waktu
1. Apersepsi
: 5 menit
2. Kegiatan pembuka
: 5 menit
3. Penjelasan/uraian materi
: 10 menit
4. Evaluasi dan penutup
: 10 menit
J. Strategi Instruksional
1. Menjelaskan materi pengajaran
2. Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman peserta
penyuluhan
3. Memberikan kesempatan bertanya pada peserta penyuluhan
4. Mengadakan evaluasi
K. Media Penyuluhan
Leaflet
Alat Bermain

L. Sumber
1. Adriana, Dian, Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak, Jakarta:
Salemba Medika, 2013
2. Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, Jakarta: Rineka
Cipta, 2004
3. Mursy, Muhammad Said, Seni Mendidik Anak, Jakarta: Arroyan, 2001
4. Wong DL. 2008. Buku ajar keperawatan pediatrik. 1st Vol. Jakarta: EGC.
M. Metode Pengajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
N. Variasi Pengajaran
1. Suara, intonasi dan volume digunakan untuk memperjelas suatu pernyataan
atau pertanyaan
2. Kontak mata
3. Menggunakan waktu hening sejenak
4. Menggunakan variasi media pengajaran seperti leaflet dan flipchart
O. Evaluasi
1. Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan 1 hari sebelum kegiatan, materi
penyuluhan

telah

dipersiapkan

hari

sebelum

kegiatan,

dan

pemberitahuan kepada perawat ruang rawat inap anak OTJE untuk kontrak
waktu dilakukan 1 hari sebelum kegiatan.
2. Proses
a. Pesertanya terdiri dari keluarga pasien
b. Tempat : Ruang rawat anak OTJE RS Rajawali Bandung

PROSES BELAJAR
Tahap
Pra
Pembukaan

Uraian Materi

Penutup

Kegiatan peserta Penyuluhan


Menyiapkan set perlengkapan
Mengucapkan salam
Menyampaikan tujuan
penyuluhan
Menjelaskan Pengertian Terapi
Bermain Pada Anak
Menjelaskan Kategori Bermain
Menyebutkan Klasifikasi Bermain
Menyebutkan Fungsi Bermain
Menyebutkan Faktor yang
mempengaruhi aktivitas bermain
Menjelaskan Karakteristik
Bermain Sesuai Tahap
Perkembangan
Menyebutkan Bentuk- bentuk
permainan
Menyimpulkan materi yang telah
di sampaikan
Memberikan kesempatan bertanya
Menjawab pertanyaan
Mengakhiri penyuluhan dengan
mengucapkan salam

Kegiatan peserta penyuluhan

Menjawab salam
Menyetujui tujuan
penyuluhan

Menyimak

Menyimak
Menyimak dan bertanya
Menyimak
Menyimak

Metode
Tanya jawab

Ceramah

Tanya jawab

Menyimak dan bertanya


Mendemonstrasikan
Menyimak dan mengajukan
pertanyaan

Media

Ceramah
Ceramah
Tanya jawab
Ceramah

Leaflet
Flipchart
Media permainan

MATERI PENYULUHAN
A. Terapi Bermain
1. Pengertian Bermain
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik
dalam dirinya yang tidak disadari (Wong DL. 2008). Bermain adalah
suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk
memperoleh kesenangan (Adriana, Dian. 2013). Bermain adalah
kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock). Jadi kesimpulannya bermain
adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan
hasil akhir.

2. Kategori Bermain
a. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.
Contoh : bermain sepak bola.
b. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan
aktivitas (hanya melihat).
Contoh : memberikan support.

3. Klasifikasi Bermain
a. Menurut Isi
1) Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan
oleh lingkungan dalam bentuk permainan, misalnya orang tua
berbicara memanjakan anak tertawa senang, dengan bermain
anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
2) Sense of pleasure play

Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada


disekitarnya, dengan bermain dapat merangsang perabaan alat,
misalnya bermain air atau pasir.
3) Skill play
Memberikan kesempatan bagi

anak

untuk

memperoleh

ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulangulang misalnya mengendarai sepeda.
4) Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi
ayah atau ibu
b. Menurut Karakteristik Sosial
1) Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada
beberapa orang lain yang bermain disekitarnya. Biasa dilakukan
oleh anak balita Todler.
2) Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masingmasing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan
yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung,
biasanya dilakukan oleh anak pre-school
Contoh : bermain balok
3) Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas
yang sama tetapi belum terorganisasi dengan baik, belum ada
pembagian tugas, anak bermain sesukanya.
4) Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang
terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu. Biasanya
dilakukan oleh anak usia sekolah.

4. Fungsi Bermain
Anak dapat melangsungkan perkembangannya:

a. Perkembangan Sensori Motor


Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,
misalnya meraih pensil.
b. Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan)
c. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun
balok.
d. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan
mempelajari belajar dalam kelompok.
e. Kesadaran diri (self awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah
laku terhadap orang lain.
f. Perkembangan Moral
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman
menyesuaikan dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
g. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan
yang tidak enak misalnya : marah, takut, benci.
h. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum
dapat mengatakan secara verbal, misalnya : melukis, menggambar,
bermain peran.

5. Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain


a.

Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan

b.

Status kesehatan, anak sakit perkembangan psikomotor kognitif


terganggu

c.

Jenis kelamin

d.

Lingkungan lokasi, Negara, kultur.

e.

Alat permainan senang dapat menggunakan

f.

Intelegensia dan status social ekonomi

6. Karakteristik Bermain Sesuai Tahap Perkembangan


a. Usia 1 Bulan:
1) Visual
melihat dengan jarak dekat, contohnya menggantungkan benda
yang terang dan menyolok
2) Auditori
Bicara dengan bayi, menyanyi, musik, radio, detik jam
3) Taktil
Memeluk, menggendong, memberi kesenangan
4) Kinetik
Mengayun, naik kereta dorong
b. 2-3 bulan:
1) Visual
Buat ruangan menjadi tenang, gambar, cermin ditembok
kemudian bawa bayi ke ruangan lain dan letakkan bayi agar dapat
memandang disekitar
2) Auditori
Bicara dengan bayi, beri mainan yang berbunyi, ikut sertakan
dalam pertemuan keluarga.
3) Taktil
Memandikan, mengganti popok, menyisir rambut dengan lembut,
gosok dengan lotion/bedak
4) Kinetik
Jalan dengan kereta, gerakan berenang, bermain air
c. 4-6 bulan:
1) Visual
Bermain cermin, menonton TV, beri mainan dengan warna terang
2) Auditori
Anak bicara, ulangi suara yang dibuat, panggil nama, berikan
mainan berbunyi.
3) Taktil
Beri mainan lembut/kasar, mandi cemplung/cebur
4) Kinetik
Bantu tengkurap, sokong waktu duduk
d. 6-9 Bulan:
1) Visual
Mainan berwarna, bermain depan cermin, ciluk .ba. Berikan
kertas untuk dirobek-robek.

2) auditori
Panggil nama Mama Papa, dapat menyebutkan bagian tubuh.
Beri tahu yang anda lakukan, ajarkan tepuk tangan dan beri
perintah sederhana.
3) taktil
Meraba bahan bermacam-macam tekstur, ukuran, main air
mengalir, Berenang
4) kinetik
Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.
e. 9-12 bulan:
1) visual
Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat,
bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
2) auditori
Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan, kenalkan dengan suara
binatang
3) taktil
Beri makanan yang dapat dipegang, Kenalkan dingin, panas dan
hangat.
7. Bentuk- bentuk permainan
a. Usia 0 12 bulan (0-1 tahun)
Tujuannya adalah :
1) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya
mengisap, menggenggam.
2) Melatih kerjasama mata dan tangan.
3) Melatih kerjasama mata dan telinga.
4) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
5) Melatih mengenal sumber asal suara.
6) Melatih kepekaan perabaan.
7) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau
dipegang.

2) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.


3) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
4) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
5) Alat permainan berupa selimut dan boneka.
b. Usia 13 24 bulan (1-2)
Tujuannya adalah :
1) Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
2) Memperkenalkan sumber suara.
3) Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
4) Melatih imajinasinya.
5) Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam
bentuk kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
1) Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
2) Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
3) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga (misal:
cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember,
waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku
bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
c. Usia 25 36 bulan (2-3 tahun)
Tujuannya adalah ;
1) Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
2) Mengembangkan keterampilan berbahasa.
3) Melatih motorik halus dan kasar.
4) Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung,
mengenal dan membedakan warna).
5) Melatih kerjasama mata dan tangan.
6) Melatih daya imajinansi.
7) Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Alat-alat untuk menggambar.

2) Lilin yang dapat dibentuk


3) Pasel (puzzel) sederhana.
4) Manik-manik ukuran besar.
5) Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang
berbeda.
6) Bola.
d. Usia 36 72 bulan (3-6 tahun)
Tujuannya adalah :
1) Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
2) Mengembangkan kemampuan berbahasa.
3) Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah,
mengurangi.
4) Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain
pura-pura (sandiwara).
5) Membedakan benda dengan permukaan.
6) Menumbuhkan sportivitas.
7) Mengembangkan kepercayaan diri.
8) Mengembangkan kreativitas.
9) Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat,
lari, dll).
10) Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik
halus dan kasar.
11) Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan
orang diluar rumahnya.
12) Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan,
misal : pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
13) Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah
anak-anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat,
gunting, air, dll.

2) Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain


diluar rumah.

B. Bermain Di Rumah Sakit


1. Tujuan
a. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
b. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang
tepat
c. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
2. Prinsip
a. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana

b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang


c. Kelompok umur sama
d. Melibatkan keluarga/orang tua.
3. Upaya perawatan dalam pelaksanaan bermain
a. Lakukan saat tindakan keperawatan
b. Sengaja mencari kesempatan khusus
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
a. Alat bermain
b. Tempat bermain
5. Pelaksanaan bermain di RS dipengaruhi oleh :
a. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan RS, kerjasama tim dan
keluarga
b. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TERAPI BERMAIN PADA ANAK TAHAP PERKEMBANGAN
(0-5 TAHUN) DI RUANG RAWAT ANAK OTJE RS
RAJAWALI BANDUNG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Anak
Di Rumah Sakit Rajawali Bandung
Disusun oleh Kelompok 2 :
Dewi Ningsih
Eishca Fanani
Enggi Marya Ulfa
Evi Febrianti A.
Haryono
Ismed Zulfan
Marni Apriani
Melya Andika Sari
Rian Candra
Wa Ode Novita Afrianti

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2016

Anda mungkin juga menyukai