Pokok Bahasan
Topik
Sasaran
Pemberi materi
Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
F. Pokok Bahasan
Terapi Bermain Pada Anak
G. Sub Pokok Bahasan
Terapi Bermain Anak Tahap Perkembangan (0-5 tahun)
H. Materi Penyuluhan (Dilampirkan)
I. Alokasi Waktu
1. Apersepsi
: 5 menit
2. Kegiatan pembuka
: 5 menit
3. Penjelasan/uraian materi
: 10 menit
4. Evaluasi dan penutup
: 10 menit
J. Strategi Instruksional
1. Menjelaskan materi pengajaran
2. Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman peserta
penyuluhan
3. Memberikan kesempatan bertanya pada peserta penyuluhan
4. Mengadakan evaluasi
K. Media Penyuluhan
Leaflet
Alat Bermain
L. Sumber
1. Adriana, Dian, Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak, Jakarta:
Salemba Medika, 2013
2. Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, Jakarta: Rineka
Cipta, 2004
3. Mursy, Muhammad Said, Seni Mendidik Anak, Jakarta: Arroyan, 2001
4. Wong DL. 2008. Buku ajar keperawatan pediatrik. 1st Vol. Jakarta: EGC.
M. Metode Pengajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
N. Variasi Pengajaran
1. Suara, intonasi dan volume digunakan untuk memperjelas suatu pernyataan
atau pertanyaan
2. Kontak mata
3. Menggunakan waktu hening sejenak
4. Menggunakan variasi media pengajaran seperti leaflet dan flipchart
O. Evaluasi
1. Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan 1 hari sebelum kegiatan, materi
penyuluhan
telah
dipersiapkan
hari
sebelum
kegiatan,
dan
pemberitahuan kepada perawat ruang rawat inap anak OTJE untuk kontrak
waktu dilakukan 1 hari sebelum kegiatan.
2. Proses
a. Pesertanya terdiri dari keluarga pasien
b. Tempat : Ruang rawat anak OTJE RS Rajawali Bandung
PROSES BELAJAR
Tahap
Pra
Pembukaan
Uraian Materi
Penutup
Menjawab salam
Menyetujui tujuan
penyuluhan
Menyimak
Menyimak
Menyimak dan bertanya
Menyimak
Menyimak
Metode
Tanya jawab
Ceramah
Tanya jawab
Media
Ceramah
Ceramah
Tanya jawab
Ceramah
Leaflet
Flipchart
Media permainan
MATERI PENYULUHAN
A. Terapi Bermain
1. Pengertian Bermain
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik
dalam dirinya yang tidak disadari (Wong DL. 2008). Bermain adalah
suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk
memperoleh kesenangan (Adriana, Dian. 2013). Bermain adalah
kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock). Jadi kesimpulannya bermain
adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan
hasil akhir.
2. Kategori Bermain
a. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.
Contoh : bermain sepak bola.
b. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan
aktivitas (hanya melihat).
Contoh : memberikan support.
3. Klasifikasi Bermain
a. Menurut Isi
1) Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan
oleh lingkungan dalam bentuk permainan, misalnya orang tua
berbicara memanjakan anak tertawa senang, dengan bermain
anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
2) Sense of pleasure play
anak
untuk
memperoleh
ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulangulang misalnya mengendarai sepeda.
4) Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi
ayah atau ibu
b. Menurut Karakteristik Sosial
1) Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada
beberapa orang lain yang bermain disekitarnya. Biasa dilakukan
oleh anak balita Todler.
2) Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masingmasing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan
yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung,
biasanya dilakukan oleh anak pre-school
Contoh : bermain balok
3) Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas
yang sama tetapi belum terorganisasi dengan baik, belum ada
pembagian tugas, anak bermain sesukanya.
4) Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang
terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu. Biasanya
dilakukan oleh anak usia sekolah.
4. Fungsi Bermain
Anak dapat melangsungkan perkembangannya:
b.
c.
Jenis kelamin
d.
e.
f.
2) auditori
Panggil nama Mama Papa, dapat menyebutkan bagian tubuh.
Beri tahu yang anda lakukan, ajarkan tepuk tangan dan beri
perintah sederhana.
3) taktil
Meraba bahan bermacam-macam tekstur, ukuran, main air
mengalir, Berenang
4) kinetik
Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.
e. 9-12 bulan:
1) visual
Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat,
bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
2) auditori
Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan, kenalkan dengan suara
binatang
3) taktil
Beri makanan yang dapat dipegang, Kenalkan dingin, panas dan
hangat.
7. Bentuk- bentuk permainan
a. Usia 0 12 bulan (0-1 tahun)
Tujuannya adalah :
1) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya
mengisap, menggenggam.
2) Melatih kerjasama mata dan tangan.
3) Melatih kerjasama mata dan telinga.
4) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
5) Melatih mengenal sumber asal suara.
6) Melatih kepekaan perabaan.
7) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau
dipegang.