Anda di halaman 1dari 1

Ya Allah, Marah Itu

Apakah ada orang yang tidak pernah marah, atau tidak bisa marah?
Jawabannya TIDAK ADA.
Kalau kamu pernah kenal dengan orang yang tidak membentak sedikitpun saat ada
pada kondisi yang kamu aja rasanya pingin pergi ke laut dan teriak sekencangkencangnya disana, atau kalau kamu pernah ketemu orang yang disakiti berkalikali, dan kamu sebagai saksi rasanya tidak tahan lagi, bahkan ingin mengepalkan
tinju tapi temanmu itu seolah tidak bereaksi, menyeret niat tinjumu pergi dari sana.
Atau sewaktu kamu kenal dengan orang yang kamu udah ngerasa dosa banget dan
ragu-ragu mengaku karena takut dia nggak bisa maafin kamu, tapi saat kamu
bilang maaf, temanmu itu dengan entah bagaimana caranya langsung maafin
kamu, dan bilang, Aku udah maafin, dan lupain. Semoga Allah memaafkan kita
semua..
Apakah mereka ngga punya emosi yang disebut marah? Apa mereka ngga pernah
ngerasa kesal, ingin teriak, ingin ninju, ingin merobek-robek kertas atau menendang
sesuatu? Apakah mereka ngga punya perasaan-perasaan itu?
Tentu saja mereka punya. Tapi mereka merdeka, bisa mengelola emosi-emosi itu,
tak jarang juga mengubahnya menjadi emosi positif, bahkan sebuah karya.
Saya pernah ngefans sama Taylor Swift. Lagu beliau yang saya dengar pertama kali
adalah love story, ada dalam deretan lagu yang direkomendasikan teman SMA
waktu kami tukeran lagu. Teman saya itu salah satu penggemarnya. Beliau cerita,
Mbak Taylor ini bisa bikin sampai 5 lagu baru waktu dia patah hati, tepatnya waktu
dia putus sama pacarnya. Kalau dilihat-lihat, biasanya orang yang pacaran terus
putus dan sakit hati, itu sebelum putus pasti ada konfliknya dulu. Kenapa sih ada
konflik? Karena kita semua punya ini: marah.

Anda mungkin juga menyukai