Anda di halaman 1dari 5

Kulit mempunyai keragaman yang luas dalam hal struktur dan fungsi di

berbagai situs tubuh. Secara konstan, kulit berhubungan dengan bakteri dari udara
ataupun dari benda-benda. Pada umumnya kulit mengeluarkan substansi bakterisida
sehingga bakteri mampu bertahan hidup lama (Irianto,2007). Kulit merupakan organ
yang esensial dan sensitive terhadap berbagai macam penyakit yang dapat merusak
kulit tetapi tidak pernah sampai mematikan (Butarbutar,2012).
Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh bersifat
komensal atau yang dikenal sebagai flora normal. Flora normal adalah
mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa menimbulkan penyakit pada
inang yang ditempati.Organisme tersebut tidak berbahaya bahkan dapat bermanfaat.
Flora normal yang menempati kulit terdiri dari dua jenis yaitu flora tetap (resident
flora) dan flora normal (transient flora). Flora sementara akan melakukan kolonisasi,
berbiak dan menimbulkan penyakit apabila flora tetap

berubah karena flora

semantara biasanya hanya sedikit jika flora tetap masih utuh (Brooks,2005). Flora
normal yang terdapat pada kulit tangan antara lain Staphylococcus epidermidis,
micrococcus, Streptococcus alpha dan nonhemolyticus, difteroid aerob dan anaerob
(Suharto,2005)
Normalnya bakteri hidup pada habitatnya masing-masing, misalnya
Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus merupakan bakteri flora normal pada
mukosa hidung dan perineum. Perpidahan S.aureus dari habitatnya asalnya ketangan,
dapat terjadi karena tangan sering berkontak langsung dengan daerah tersebut .
Tangan adalah bagian tubuh yang digunakan sehari-hari untuk melakukan aktivitas

dan merupakan bagian tubuh yang paling sering kontak dengan dunia luar sehingga
hal ini sangat memudahkan terjadinya kontak dengan mikroorganisme dan
mentransfernya ke objek lain (Pratami,
Secara umum defenisi cleaning service adalah memberikan pelayanan
kebersihan, kerapihan dan hygenisasi dari sebuah gedung/atau bangunan baik indoor
maupun outdoor untuk mempertahankan semua benda yang termasuk dalam lingkup
kerja cleaning service tersebut dan terciptanya suasana yang nyaman dalam aktifitas
sehari-hari.
Petugas kebersihanatau cleaning service berhubungan dengan pengelolaan
sampah. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh negatif
bagi kesehatan. Pengaruh negative tersebut bisa secara langsung maupun tidak
langsung. Pengaruh langsung disebabkan karena adanya kontak langsung antara
manusia dengan sampah tersebut, sedangkan pengaruh tidak langsung umumnya
disebabkan oleh adanya vektor yang membawa kuman penyakit yang berkembang
biak didalam sampah kepada manusia (Adnani,2009). Penyakit bawaan sampah
sangat luas, dapat berupa penyakit menular, tidak menular, dapat juga berupa akibat
kebakaran, keracunan, dan lain-lain. Penyebabnya dapat berupa bakteri, jamur, cacing
dan zat kimia (Butarbutar,2012). Oleh karena itu upaya pencegahan dari kedua
pengaruh negatif tersebut perlu dilakukan dengan menghindarinya atau menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD). APD adalah seperangkat alat yang digunakan seseorang
untuk melindungi sebagian/ seluruh tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja. Penggunaan APD menjadi bagian yang penting untuk

menghindarkan petugas yang menangani sampah dari penyakit akibat sampah. Hal
tersebut disebabkan karena pada saat bekerja, petugas pengakut sampah memegang
atau mengalami kontak langsung dengan bermacam-macam sampah yang telah
menumpuk menjadi satu. (Mulasari, 2012).
Kampus, berasal dari bahasa Latin; campus yang berarti lapangan luas,
tegal. Dalam pengertian modern, kampus berarti, sebuah kompleks atau daerah
tertutup yang merupakan kumpulan gedung-gedung universitas atau perguruan
tinggi.Kampus merupakan tempat belajar- mengajar berlangsungnya misi dan fungsi
perguruan tinggi (Akhsan, 2015). Petugas kebersihan kampus tidak menggunakan
APD lengkap akan mempermudah berbagai macam penyakit masuk ke dalam tubuh
melalui tangan, kaki, tubuh, dan kepala (Mulasari, 2012).
Petugas kebersihan di Universitas Abdurrab lebih besar kemungkinan
terkontaminasi bakteri maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
Isolasi dan Identifikasi Staphylococcus Aureus pada Swab tangan Penanggung
Jawab dan Asisten di Laboratorium AAK Fajar Pekanbaru

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang, dapat diambil rumusan masalah apakah

terdapat bakteri Stapylocuccus aureus pada tangan petugas kebersihan di Universitas


Abdurrab Pekanbaru.

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum
Mengetahui adanya bakteri

Staphylococcus aureus pada tangan petugas

kebersihan di Universitas Abdurrab Pekanbaru.


1.3.2

Tujuan Khusus
Mengidentifikasi adanya bakteri Staphylococcus aureus pada tangan

petugas kebersihan di Universitas Abdurrab Pekanbaru.


1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1

Bagi Peneliti Selanjutnya


Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti selanjutnya dalam suatu

penelitian dibidang bakteriologi tentang Isolasi dan Identifikasi Staphylococcus


aureus pada Tangan Petugas Kebersihan di Universitas Abdurrab Pekanbaru.
1.4.2

Bagi Institut Pendidikan


Menambah referensi perpustakaan Akademi Analis Kesehatan Fajar

Pekanbaru khususnya dibidang Bakteriologi


sumber informasi yang dibutuhkan.

sehingga dapat menambah sumber-

1.4.3

Bagi Petugas Kebersihan


Memberikan Informasi dan sebagai bahan masukan bagi Petugas Kebersihan

di Universitas Abdurrab Pekanbaru untuk mulai menggunakan alat pelindung diri


selama bekerja dan memperhatikan kebersihan pada tangan serta pola hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai