Anda di halaman 1dari 6

Standar Kompresi Video

Pengolahan Citra Video dan Lab

Disusun Oleh :
Hamidan Z. Wijasena
2913 100 047
Hana Anindyaguna2914 100 019

TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016

Kompresi Video
Kompresi video adalah bentuk kompresi data yang berhubungan dengan data video digital.
Kompresi video diperlukan agar penulisan data video dalam file menjadi lebih efisien. Video
pada dasarnya merupakan array tiga dimensi. Dua dimensi digunakan untuk menggambarkan
ruang pergerakan gambar, dan satu dimensi menggambarkan waktu. Sebuah frame adalah
kumpulan pixel pada suatu waktu. Pada dasarnya, frame sama dengan gambar. Data video
mengandung redundancy (pengulangan). Kesamaan tersebut dapat dikodekan dengan mencatat
perbedaan dalam sebuah frame atau antara frame. Dalam hal mendigitalkan dan menyimpan klip
video full-motion selama 10 menit ke dalam komputer, kita harus mentransfer data dalam jumlah
banyak dalam waktu yang singkat. Untuk mereproduksi satu frame dari komponen video digital
24 bit, diperlukan data komputer hampir 1 MB; video tidak terkompresi dengan layer pernuh
selama 30 detik akan memenuhi memori. Video dengan ukuran full motion memerlukan
komputer yang dapat mengirimkan data kurang lebih 30 MB per detik. Kemacetan teknologi
yang besar dapat diatasi menggunakan skema kompresi video digital atau codec (coder atau
decoder). Codec adalah algoritma yang digunakan untuk mengompresi (kode) sebuah video
untuk dikirimkan, kemudian didekode secara langsung untuk pemutaran yang cepat. Codec yang
berbeda dioptimasi untuk metode pengiriman yang berbeda (misalnya, dari hard drive, dari CDROM, atau melalui Web).
Tujuan dari kompresi video adalah :
1. Minimisasi bit rate dalam penyajian digital sinyal video
2. Memelihara tingkat kualitas sinyal yang dikehendaki
3. Meminimalkan kompleksitas codec (coder dan decoder-penyandi dan pengurai)
4. Kandungan delay atau penundaan
Standar Kompresi Video
A. M-JPEG
Disebut juga Motion JPEG merupakan kompresi video pertama yang
dipekenalkan untuk network camera. M-JPEG adalah urutan video digital yang terdiri
dari serangkaian gambar JPEG. Ketika 15 frame gambar atau lebih ditampilkan per detik,
penonton merasakan pergerakan pada video seperti gerakan yang nyata. Kompresi video ini
tidak dilengkapi dengan suara. Kelebihannya yaitu setiap gambar dalam urutan
video dapat memiliki kualitas terjamin sama yang ditentukan oleh tingkat kompresi yang dipilih
untuk jaringan kamera video atau encoder. Dan kekurangannya yaitu dalam beberapa situasi,
seperti dalam cahaya rendah atau saat terdapat banyak pergerakan, ukuran file gambar dapat
menjadi cukup besar dan menggunakan lebih banyak bandwidth dan ruang penyimpanan.
Algoritma JPEG dibuat untuk menghasilkan kompresi gambar film secara efisien. Dalam
penggunaan kompresi gambar film, JPEG juga sudah disesuaikan untuk penggunaan dengan

gerakan video yang berurutan. Penyesuaian ini menggunakan algoritma JPEG untuk
mengkompres setiap frame sendiri-sendiri pada urutan gerakan video.
Setiap bagian warna dari gambar film diperlakukan sebagai gambar yang terpisah oleh JPEG.
Meskipun JPEG memungkinkan beberapa pembagian warna, gambar biasanya dibedakan dalam
warna merah, hijau , biru. Atau Luminance (Y), dengan perbedaan warna biru dan merah (U=BY, V=R-Y). Pembagian dalam bagian warna YUV memungkinkan algorima ini untuk
memanfaatkan kelemahan sensitifitas mata manusia. JPEG membagi setiap komponen warna
gambar dalam 8x8 blok pixel. DCT 8x8 diterapkan pada setiap blok. Untuk kuantisasi, JPEG
menggunakan matrix. JPEG memungkinkan perbedaan matrix kuantisasi ditentukan untuk setiap
bagian warna. Penggunaan matrix kuantisasi memungkinkan setiap frekuensi untuk dikuantisasi
pada setiap tahapan yang berbeda. Secara umum, frekuensi yang lebih rendah pada komponen
dikuantisasi menjadi tahapan yang kecil dan frekuensi tingginya menjadi tahapan yang besar. Hal
ini menguntungkan karena mata manusia tidak terlalu sensitif pada frekuensi yang tinggi, tapi
lebih sensitif pada frekuensi yang lebih rendah. Modifikasi pada matrix kuantisasi adalah cara
yang utama untuk mengontrol kualitas dan rasio kompresi pada JPEG. Meskipun ukuran tahapan
kuantisasi untuk setiap frekuensi dapat dimodifikasi, sebagian besar teknik adalah untuk
memperhitungkan elemen matrix bersama-sama. Tahapan terakhir dari kompresi adalah zig-zag
scanning dan pengkodean entropi. Meskipun JPEG memungkinkan 2 jenis entropy coder,
penerapan JPEG lebih mirip menggunakan pilihan pengkodean Huffman. Standar JPEG
memungkinkan untuk menggunakan table kode Huffman yang didefinisikan sendiri. Untuk
melakukan dekompres pada gambar JPEG, setiap proses ditunjukkan dalam urutan yang terbalik.
B. H 261
H.261 dirancang untuk pengiriman video melalui jaringan Integrated Services Digital Network
(ISDN). Merupakan standar video coding yang dibuatoleh CCITT (Consultative Commitee for
International Telephone and Telegraph) padatahun 1988-1990. Pada aplikasi ini, keterbatasan gerakan
video menjadi bagian terpenting. Kecepatan bit rate antara p x 64 Kbps. Dimana p adalah frame rate
(antara 1 sampai 30). Susunan frame H.261 berurutan dimana setiap 3 buah frame (I) dibatasi dengan 1
buah inter-frame (P). Struktur dan format video dapat digambarkan,

Mempunyai 2 tipe frame yaitu: Intra-frame (I-frame) dan Interfame (P-frame) :


1. I-frame digunakan untuk mengakses banyak pixel.
2. P-frame digunakan sebagai pseudo-differences dari frame yang sebelumnya ke frame sesudahnya,
dimana antar frame terhubung satu sama lain.

Agar lebih efektif, H.261 menentukan banyak parameter system. Hanya pembagian warna YUV
dengan perbandingan 4:2:0 dapat digunakan secara standar. Sebagai tambahan, H.261 hanya
menggunakan 2 ukuran frame, CIF (352 x 288) dan QCIF (176 x 144). Seperti standar JPEG, setiap
bagian warna gambar dibagi dalam 8 x 8 blok pixel.
Disamping mengkodekan setiap blok secara terpisah, H.261 mengelompokkan 4 blok Y, 1 blok U,
dan 1 blok V bersama-sama dalam satu unit yang disebut macroblock. Macroblock adalah unit dasar
untuk kompresi.

Gambar Standar H-261

C. MPEG-1
MPEG adalah singkatan dari Moving Picture Expert Group yang digunakan sebagai standar
pengkodean citra bergerak. MPEG dikembangkan oleh sebuah group yang bernama Motion
Picture Expert Group. Algoritma kompresi MPEG dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
akan gambar dengan kualitas yang lebih baik dan untuk meningkatkan fleksibilitas system yang
diperlukan oleh system multimedia.
MPEG 1 adalah standard pertama untuk kompresi audio dan video. merupakan standard
encode VideoCD dengan resolusi maksimal hanya 352 x 288 pixel, bit-rate tidak dapat dirubah
dan kualitas gambar yang kurang baik.Ini juga termasuk format audio MP3.
D. MPEG-2

MPEG-2 adalah penentuan untuk sekelompok koding dan kompresi untuk audio dan video,
yang disetujui oleh MPEG dan diterbitkan sebagai standar internasional ISO/IEC 13818. MPEG-

2 biasanya digunakan untuk encode audio dan video untuk sinyal broadcast, termasuk satelit
broadcast langsung dan televisi kabel.
MPEG-2 dengan beberapa modifikasi juga format coding yang digunakan dalam film DVD
komersial. Menggunakan MPEG2 perlu membayar biaya lisensi kepada pemegang paten melalui
MPEG Licensing Association.
E. H 263
Standar H.263 di publikasikan oleh International Telecommunications Union (ITU) sekitar
tahun 1995/1996, Teknik kompresnya adalah sebagai berikut:
Video frame akan ditangkap di sumber / pengirim dan di enkode (dikompress) dengan video
enkoder. Aliran video yang terkompres kemudian dikirimkan melalui jaringan dan di ujungnya di
dekode (dekompresi) menggunakan video dekoder. Frame yang di dekode ini yang kemudian
akan di tampilkan ke monitor.

F. MPEG-4
Moving Picture Expert Group-4 adalah metode mendefinisikan kompresi audio dan visual
(AV) data digital. Saat metode itu diperkenalkan pada akhir 1998 dan yang ditetapkan sebagai
standar untuk sekelompok audio dan video. MPEG-4 mendukung aplikasi bandwidth rendah dan
aplikasi yang membutuhkan gambar berkualitas tinggi.
MPEG-4 adalah sebuah nama dari sebuah grup koding standar audio dan video dan teknologi
yang berhubungan yang disetujui oleh Moving Picture Experts Group (MPEG) ISO/IEC.
Kegunaan utama bagi standar MPEG-4 adalah internet (streaming media) dan CD, videophone,
dan
televisi
broadcast.
MPEG-4 menyerap banyak fungsi dari MPEG-1 dan MPEG-2 dan standar berhubungan lainnya,
menambahkan fungsi baru seperti dukungan VRML (extended) untuk perenderan 3D, file
komposit berorientasi objek (termasuk audio, video, dan VRML), dukungan spesifikasi-luar
Manajemen Hak Cipta Digital dan banyak interaktivitas lainnya.
Format MPEG-4 sangat tepat untuk memampatkan format video yang besar, seperti .avi atau
.vob karena konsep dasar dari kompresi MPEG-4 adalah mengompres file ketika menyimpan
video, lalu ketika video tersebut diputar, codec MPEG-4 akan mengembangkan lagi ukuran file
ini, jadi tingkat penurunan kualitas video maupun audio menjadi sangat minimal dengan ukuran
kompresi file yang maksimal.
G. M-JPEG 2000
H. MPEG-4 AVC / H 264

http://cakadinugroho.blogspot.co.id/2009/01/kompresi-video.html
http://2009048-wisnusuhoko.blogspot.co.id/2012/03/teknik-kompresi-videokonfrence.html
http://forumsatelitdanbisskeyindonesia.blogspot.co.id/2015/04/arti-mpeg-2-dan-mpeg4.html

Anda mungkin juga menyukai