Makalah Electrical Engine Motor DC Dan G PDF
Makalah Electrical Engine Motor DC Dan G PDF
Oleh :
M.Chasan Qodari MK 6/4
NIM 7106040108
tersebut
akan
Gambar 1
Prinsip Kerja Motor DC
Jika ibu jari, jari tengah dan jari telunjuk disusun seperti gambar i, garis gaya magnet
sesuai dengan arah jari telunjuk, arus yang mengalir pada penghantar searah dengan
jari tengah maka, gaya ya ng terbentuk pada kawat penghantar akan searah dengan arah ibu
jari.
Jika digunakan kaidah telapak tangan kiri, maka didalam menentukan arah gaya dapat
dikerjakan sebagai berikut :
Telapak tangan kiri direntangkan sedemikian rupa sehingga ibu jari dengan keempat
jari yang lain saling tegak lurus. Jika garis gaya magnet menembus tegak lurus telapak
tangan, arah arus sesuai dengan arah keempat jari tangan, maka ibu jari akan menunjukkan
arah gaya yang terbentuk pada kawat penghantar.
Hubungan antara garis ga ya magnet, arah arus dan gaya yang terbentuk pada kawat
penghantar dapat dilukiskan seperti gambar 2.
Gambar 2.
Arah arus dan gaya
Untuk dua buah penghantar yang berarus seperti gambar 3 berada dalam medan magnet
maka pada masing-masing kawat akan timbul suatu gaya.
U
X
x
F
Gambar 3.
Gaya dalam medan magnet
F = B.I.l . sin ?
Karena kawat penghantar tersebut bergerak didalam medan magnet maka sesuai dengan
percobaan Faraday, pada kawat penghantar tersebut akan terbentuk GGL Induksi.
GGL induksi ini mempunyai arah melawan tegangan yang menyebabkan, sehingga
GGL induksi ini sering disebut GGL lawan.
Untuk menentukan GGL lawan Ea mempunyai persamaan dengan GGL induksi pada
generator arus searah yaitu :
a.
b.
Jenis lilitan
i. Lilitan Jangkar
2. Lilitan penguat magnet
a. Lilitan Shunt
b. Lilitan Seri
c. Lilitan terpisah
VEMET
VDE
Amerika
B - b
A - B
Ai - A2
F - f
S - s
E - e
C - D
E - F
I - K
Fi - F2
Si - S2
Fi - F2
Gambar 5.
Konstruksi sebuah komutator dari motor arus searah
Keterangan :
a. Segmen komutator
b. Pemasangan komutator
c. Susunan komutator
i. Komutator bar
2. Riser
3. Isolator
4. Poros
5. Ring pengunci
6. Baut
Isolator yang digunakan yang terletak antara komutator yang satu dengan
komutator yang lain harus dipilih sesuai dengan kemampuan isolator tersebut
terhadap suhu yang terjadi dalam mesin.
Jadi disamping sebagai isolator terhadap listrik, juga harus mampu terhadap
suhu tertentu.
Berdasarkan jenis isolator yang digunakan terhadap kemampuan panas ini maka
pada mesin listrik dikenal :
a. Klas A : jika temperatur tinggi diijinkan 70C (katun, sutera, kertas)
b. Klas B : jika temperatur tinggi diijinkan ii0C (serat asbes, serat gelas)
c. Klas H : jika temperatur tinggi diijinkan i85C (mika, gelas, porselin, keramik).
d. Jangkar (angker)
Umumnya jangkar yang digunakan dalam motor arus searah adalah
berbentuk selinder dan diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan
kumparan-kumparan tempat terbentuknya GGL lawan.
Seperti halnya pada inti kutub magnet, maka jangkar dibuat dari bahan
berlapis-lapis tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus liar
(Edy current). Bahan yang digunakan jangkar ini sejenis campuran baja silikon.
Adapun
gambar 5.
konstruksinya
a. Jangkar beralur
f.
Ke komutator
Juluran
Gambar 7.
Kumparan jangkar
Gambar 9.
Rangkaian listrik motor penguat terpisah
Persamaan arus :
Ia = I
Im
E
Rm
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + 27 e
dimana :
V : Tegangan jepit (volt)
Ea : GGL lawan (volt)
Ia : Arus jangkar (Ampere)
Ra : Tahanan lilitan jangkar (Ohm)
Im : Arus penguat terpisah(Ampere)
Rm: Tahanan penguat terpisah (Ohm)
e
Gambar 10.
Motor seri
Gambar 11.
Rangkaian Listrik Motor Seri
Persamaan arus :
I = Ia = Is
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs + 27e
Dimana :
Is : Arus penguat seri yang besarnya sama dengan arus sumber
Rs : Tahanan lilitan penguat seri
2) Motor shunt, motor penguat sendiri di mana lilitan penguat
magnetnya dihubungkan paralel dengan lilitan jangkar atau
dihubungkan langsung
dengan sumber tegangan dari luar.
E C
Gambar 12.
Motor shunt
Ia
Ish
Rsh
Ra
Gambar 13.
Rangkaian listrik motor shunt
DC
E C
Persamaan arus :
I = Ia + Ish
Ish?
V
Rsh
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + 27 e
V = Ish . Rsh
dimana :
Rsh : Tahanan penguat shunt
Ish : Arus penguat shunt
3) Motor kompon pendek, motor penguat sendiri yang mempunyai dua lilitan
penguat magnet yaitu lilitan shunt dan seri, dimana lilitan seri terletak pada
rangkaian sumber tegangan.
E CD E C D
Gambar 14.
Motor kompon pendek
Ish
Ia
Rs
Is = I
Rsh
Ra
Ea
V
Gambar 15.
Rangkaian Listrik Kompon Pendek
Persamaan Arus
I = Is = Ia + Ish
Ish ?
Vsh
Rsh
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs + 27 e
Vsh = V Is.Rs Dimana :
Vsh : Tegangan pada lilitan penguat shunt
4) Motor kompon panjang, motor penguat sendiri yang mempunyai dua buah
lilitan penguat seri dan shunt, dimana lilitan penguat seri dihubung seri
dengan lilitan jangkar.
E CD E C
Gambar 16.
Motor kompon panjang
Gambar 17.
Rangkaian listrik motor kompon panjang
Persamaan arus :
I = Is + Ish
Is = Ia
Ish ?
V
Rsh
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + Is.Rs
Vsh = V
4.
F
R
n ppm
r n joule/detik
= F x r (2 n) joule/detik
=T x
atau Daya = T x
joule/detik
watt
2?n
60
T?
P
N-m
2?n / 60
T? 0,i59
P
N-m
n / 60
T? 0,i59
i
P
Kgm.
.
9,8i n / 60
Ta?
Pa
N-m
2?n / 60
Ta?
Ea.Ia
2?n/ 60
Ta?
2 p / A.n/ 60.?.Z.Ia
2?n/ 60
N-m
Ta = c . ? . Ia
c?
Z 2p
.
2? A
motor
penguat
terpisah
mempunyai
Ia
Gambar 18.
2) Karakteristik n = f (Ia)
Berdasarkan gambar disamping
dapat dijelaskan bahwa dengan
mem-perbesar arus jangkar Ia,
sesuai
persamaan
V? Ia.Ra
: n?
maka putaran
c
akan turun.
Ia
Gambar 19
3) Karakteristik n = f (Ta)
Karena, Ta = c . . Ia , di ma na Ta sebanding dengan Ia maka karakteristik
n = f(Ta) = Karakteristik n = f (Ia).
c. Motor Seri
i) Karakteristik Ta = f (Ia)
Sesuai dengan persamaan arus : Is = Ia = I
Jika beban naik, maka I, Ia dan Is naik, sehingga fluks magnet juga naik.
Sebelum kutub jenuh, fluks magnet (
Berdasarkan : Ta = c
sebanding Ia maka
Gambar 20
2) Karakteristik n = f (Ia)
Rumus = n ?
V ? Ia.Ra
c. ?
Jika motor seri dihubungan dengan sumber tanpa dibebani maka Is = kecil,
sehingga fluks mangnet juga kecil, Ia x Ra juga kecil, maka n = tinggi
sekali.
Setelahkutub magnet
mencapai kejenuhan
Gambar 21
3) Karakteristik n = f (Ta)
Karena Ta sebanding dengan Ia, maka karakteristik n = f (Ta)
=
karakteristik
n = f (Ia).
Gambar 22.
N : jumlah lilitan
: fluksi magnet
e : Tegangan imbas, ggl(gaya gerak listrik)
kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolakbalik. Bentuk gelombang yng berubah-ubah tersebut karenanya harus disearahkan.
Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan
- saklar
- komutator
- dioda
SISTEM SAKLAR
Saklar berfungsi untuk menghubungsingkatkan ujung-ujung kumparan.
Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :
Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul
tegangan yang sinusoida. Bila setengan periode tegangan positif saklar di
huybungkan, maka tegangan menjadi
timbul lagi tegangan. Begitu seterusnya setiap setenganh periode tegangan saklar
dihubungkan, maka akan di hailkan tegangan searah gelombang penuh.
SISTEM KOMUTATOR
Komutator brfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubung singkatkan
kumparan jangkar. Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujung
kumparan jangkar. Bila kumparan jangkar berputar, maka cincin belah ikut
berputar. Karena kumparan berada dalam medan magnet, akan timbul tegangna
bolak balik sinusoidal.
Bila kumparan telah berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin
sehingga tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar terus, maka celah akan
terbuka lagi dan timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama dengan perioda
perputaran cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan arus searah gelombang
penuh.
SISTEM DIODA
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
-
Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri arus.
Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo.
Karena banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan.
= kecepatan putar
2.
Vt = Ia Ra
Ea = Ia (Ra + Rf) + Vt + <Vsi
(b)
Generator Shunt
Vt = If Rf
Ea = Ia Ra + Vt + <Vsi
Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :
-
Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga
Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor.
3.
Generator kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator
seri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang
dimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa
dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang. Perbedaan
dari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan kumparan seri
kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari dari tegangan
terminal kecil sekali dan terpengaruh.
Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan
seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini
dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparan
kompon bantu.
Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon
lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator-generator
khusus seperti untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu yang
mempunyai peranan utama ialah kumparan shunt dan kumparan seri
dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga tegangan
drop di
generator akan diatur secara otomatis pasa satu range beban tertentu.
(a)
Kompon panjang
Ia = If1 = IL + If2
Ea = Vt + Ia(Ra + Rf1) + <Vsi
(b)
Kompon pendek
Reaksi Jangkar
Fluks yang menembus konduktor jangkar pada keadaan generator tak
berbeban merupakan fluks utama. Jika generator dibebani, timbullah arus
jangkar. Adanya arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada konduktor
tersebut. Dengan mengnggap tidak ada arus medan yang mengalir dalam
kumparan medan, fluks ini seperti digambarkan pada gambar dibawah ini.
Perhatian pada konduktor yang terletak pada daerah ac, ternyata fluks yang
ditimbulkan arus jangkar dengan fluks utamanya saling memperkecil, sehingga
fluks yang terjadi disini menjadi berkurang. Perhatikanlah kemudian konduktor
pada daerah bd, ternyata fluks yang ditimbulkan oleh arus jangkar dengan fluks
utamanya saling memperkuat, sehingga fluks yang terjadi disini bertambah. Fluks
total saat generator dalam keadaan berbeban adalah penjumlahan vector kedua
fluks. Pengaruh adanya interaksi ini disebut reaksi jangkar. Interaksi kedua fluks
tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Karena operasi suatu generator
arus searah selalu pada daerah jenuh, pengurangan suatu fluks pada konduktor
dibandingkan dengan pertambahan fluks pada konduktor lain lebih besar.
Jika satu mesin dihentikan akan diperbaiki karena ada kerusakan, maka
harus ada mesin lain yang meueruskan pekerjaan. Jadi untuk menjamin
kontinuitas dari penyediaan tenaga listrik.
-
Sumberby :
http://www.homepagez.com/pkdst/generator/generator_arus_searah.htm