Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PTPSP

LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN


SAMPAH KACA DAN STYROFOAM
DI SUKUNAN YOGYAKARTA
TAHUN 2016

OLEH :
RETNO RINI WULANDARI
NIM : P07133216057
HANUNG JANNAH
NIM : P07133216045
CITRA NOVENI
NIM : P071332160

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


PROGRAM DIV ALIH JENJANG
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Pengelolaan
Sampah Kaca dan Styrofoam Di Sukunan, Yogyakarta Tahun 2016 ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah PTPSP.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Abidillah Mursyid, SKM, MS; Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
2. Yamtana, SKM, M.Kes; Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
3. Dr. Iswanto, S.Pd, M.Kes; Ketua Prodi D IV Jurusan Kesehatan Lingkungan, dan
Dosen Pengampu Mata Kuliah PTPSP.
4. Siti Hani Istiqomah, SKM, M.Kes; Dosen Pengampu Mata Kuliah PTPSP
5. Semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran akan sangat kami harapkan. Semoga laporan ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi mahasiswa maupun pihak-pihak lain yang
membutuhkan.

Klaten, 17 Desember 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..............................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................

ii

DAFTAR ISI...........................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................

A. Latar Belakang......................................................................

B. Rumusan Masalah.................................................................

C. Tujuan...................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .............................................

A. Kesimpulan..................................................................................

B. Saran............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam setiap kegiatan kita, selalu


dihasilkan limbah baik berupa cair maupun padat. Limbah padat sering pula
kita sebut sebagai sampah yang sampai saat ini menjadi masalah hampir di
seluruh kota di wilayah Indonesia. Hal ini terjadi karena memang sampai saat
ini pemerintah belum secara terorganisir memikirkan pengelolaan sampah di
tingkat nasional. Sampah masih menjadi urusan masing-masing daerah.
Banyak kita dengar berita tentang rumitnya pengelolaan sampah di
suatu kota. Mulai dari tahap awal penyiapan lahan TPA yang banyak
ditentang oleh warga sekitar TPA yang tidak mau lingkungan tempat
tinggalnya berdekatan dengan tempat penampungan sampah akhir. Pada
umumnya karena warga takut akibat yang ditimbulkan misalnya bau yang
menyengat, berkurangnya kesuburan tanah, berubahnya sumber air minum
(sumur) karena lindi dari sampah. Sampai pada masalah pengangkutan dan
masih banyak lagi contoh kasus di masyarakat.
Sebagaimana kita ketahui bahwa sampah banyak jenisnya, ada yang
mudah diurai oleh lingkungan, ada pula yang membutuhkan waktu lama
untuk untuk bisa diuraikan lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana pemanfaatan sampah kaca dan sampah dari Styrofoam
sehingga menjadi barang yang dapat bergayaguna dan berharga. ?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah PTPSP
2. Diketahuinya cara pemanfaatan sampah kaca dan Styrofoam menjadi
barang yang berdayaguna dan berharga.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses
alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat
terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang
kelingkungan.
Sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :
1.

Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan
oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang
dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat
basah, kering, abu plastik dan lainnya.

2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah tempat
yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat-tempat
tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk
tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya
berupa sisa-sisa makanan,sayuran busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, kaca, dan
kaleng-kaleng serta sampah lainnya.
Berbagai macam sampah yang telah disebutkan diatas hanyalah sebagian kecil saja dari sumbersumber sampah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa
kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah. Terutama penumpukan sampah yang
terjadi di tempat-tempat umum seperti di pasar-pasar.
B. Jenis-jenis Sampah
Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang
berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah
pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan, sampah ninstitusi/ kantor/ sekolah, dan
sebagainya. Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu
sebagai berikut :
1. Sampah organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat
didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat
diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan,
pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan
ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik seperti
sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.

2. Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik
berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.
Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan produk-produk olahannya,
sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian
besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme secara keseluruhan
(unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang
lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol
gelas/kaca,Styrofoam, tas plastik, dan kaleng,
Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah yaitu : limbah
cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air cucian, air sabun, minyak
goreng sisa, dll. Contoh limbah padat yaitu kaca, Styrofoam,bungkus snack, ban bekas, botol
air minum, dll. Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO),
HCl, NO2, SO2 dll.
Dampak negatif sampah-sampah padat yang banyak bertumpuk tidak dapat teruraikan dalam
waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan sampah disini adalah bahan
yang tidak dipakai lagi ( refuse) karena telah diambil bagian-bagian utamanya dengan
pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya.
Ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan yaitu:
a. Dampak terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut :
1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan
sampahnya kurang memadai.
2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk
kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
b. Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesien akan lenyap, hal ini
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang
kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain
berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak.

c. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi


Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan (untuk mengobati
kerumah sakit).
2. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai,
seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang
sampahnya dijalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.
C. Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3R
Mengacu pada Permen Pu No.21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan pengelolaan Persampahan terutama berkaitan dengan kebijakan pengurangan
sampah sejak dari sumbernya dengan program unggulan 3R, yaitu :
1. Reduce (R1)
Reduce atau reduksi sampah merupakan upaya untuk mengurangi timbulan sampah di
lingkungan sumber dan bahkan dapat dilakukan aejak sebelum sampah dihasilkan, setiap
sumber dapat melakukan upaya reduksi sampah dengan cara merubah pola

hidup

konsumtif yaitu perubahan kebiasaan dari yang boros dan menghasilkan banyak sampah
menjadi hemat / efisien dan sedikit sampah, namun diperlukan kesadaran dan kemauan
masyarakat untuk merubah perilaku tersebut.
2. Reuse (R2)
Reuse berarti menggunakan kembali bahan atau material agar tidak menjadi sampah
(tanpa

melalui

proses

pengelolaan)

seperti

menggunakan

kertas

bolak-balik,

menggunakan kembali botol bekas minuman untuk tempat air, mengisi kaleng susu
dengan susu refill dan lain-lain
3. Recycle (R3)
Berarti mendaur ulang suatu bahan yang sudah tidak berguna (sampah) menjadi bahan
lain setelah melalui proses pengolahan seperti mengolah sisa kain perca menjadi selimut,
kain lap, keset kaki,dsb atau mengolah botol/plastic bekas menjadi biji plastic, untuk
dicetak kembali menjadi ember, hanger, pot dsb nya. Atau mengolah kertas bekas
menjadi bubur kertas, dan kembali dicetak menjadi kertas dengan kualitas sedikit lebih
rendah dan lain-lain.
Salah satu solusi mengatasi sampah adalah dilakukannya proses daur ulang, sehingga
sampah tersebut dapat bermanfaat kembali dan dapat memberikan nilai ekonomis yang
cukup tinggi.

Teknik Pengolahan Sampah


Untuk belajar teknik pengolahan sampah dari kaca dan Styrofoam, maka mahasiswa d4
alih jenjang jurusan kesehatan lingkungan melakukan kunjungan dan pelatihan praktek daur
ulang sampah ke desa wisata lingkungan di dusun sukunan banyuraden, gamping, sleman. Yang
mana limbah kaca dan Styrofoam didaur ulang menjadi berbagai barang yang dapat
dikomersilkan yaitu menjadi pot bunga, bata ringan/ atau batako. Praktek dilakukan untuk
memberi pengalaman langsung tentang proses daur ulang yaitu :
1. Daur ulang limbah Kaca
Proses dimulai dengan menghancurkan sampah kaca yang berasal dari pecahan gelas, piring,
mangkok, lantai keramik dengan menggunakan alat penghancur kaca dengan kerja alat
menghancurkan dengan memukul kaca menjadi butiran kaca. Dalam proses ini harus
dilakukan dengan hati-hati dan petugas juga harus menggunakan APD berupa masker, dan
Kacamata pelindung dan sarung tangan karena pada proses penghancuran kaca dimungkinkan
ada bagian-bagian yang keluar dari mesin dan bisa berbahaya bagi operator mesin.
Tahap selanjutnya butiran kaca akan dijadihan bahan pencampur untuk batako dan bata
bangunan. Alat dan bahan yang harus disiapkan disiapkan antara lain ;
Alat : ember, cetakan batako/ bata, cetok, pemukul, cangkul,
Bahan : semen, pasir, air, butiran kaca, minyak pelumas
Langkah-langkah :
Campurkan pasir : butiran kaca : semen dengan komposisi 3 : 3 : 1, campurkan agar merata.
Selanjutnya tambahkan air secukupnya dan aduk kembali. Selanjutnya cetakan batako/ bata
diberi pelumas di bagian dalam dan masukkan adukan ke dalam cetakan yang sudah siap.
Padatkan dengan pemukul dan cetakan bisa dibuka dan diletakkan di tempat yang
memudahkan bata/batako mudah kering. Ulangi kegiatan itu hingga bahan habis.
2. Daur ulang limbah Styrofoam
Proses dimulai dengan menghancurkan sampah Styrofoam dengan menggunakan alat
penghancur Styrofoam dengan cara kerja alat seperti memarut Styrofoam menjadi butiranbutiran Styrofoam. Karena berat yang sangat ringan dari Styrofoam, maka harus dijaga agar
hasil penghancuran tidak terbang oleh angin. Pada proses ini petugas juga diharuskan
menggunakan APD berupa sarung tangan, kacamata pelindung dan masker untuk mencegah
masuknya butiran halus dari Styrofoam ke dalam tubuh operator mesin.
Langkah selanjutnya adalah membasahi butiran Styrofoam dengan air. Yang mana butiran
Styrofoam akan dijadikan bahan pencampur pembuatan bata ringan atau pot bunga dan lain
sebagainya.

Alat dan bahan yang harus disiapkan antara lain :


Alat : ember, cetakan bata/ pot bunga, cetok, pemukul, cangkul,
Bahan : semen, pasir, air, butiran styrofoam, minyak pelumas
Langkah-langkah :
Campurkan pasir : styrofoam : semen dengan komposisi 3 : 3 : 1, campurkan agar merata.
Selanjutnya tambahkan air secukupnya dan aduk kembali. Selanjutnya cetakan bata / pot
bunga diberi pelumas di bagian dalam dan masukkan adukan ke dalam cetakan yang sudah
siap. Padatkan dengan pemukul dan cetakan bisa dibuka dan diletakkan di tempat yang
memudahkan bata mengering. Ulangi kegiatan itu hingga bahan habis.
Dari hasil pembuatan bata ringan dengan campuran Styrofoam sudah diaplikasikan menjadi
sebuah bangunan rumah. Dengan harga jual per bata Rp 700, maka bata ringan ini selain
membantu dalam mengelola sampah dan melindungi lingkungan sekitar juga menjadi bahan
yang bernilai jual tinggi.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Bagaimananpun fenomena sampah tidak bisa lepas dari kehiduapn setiap orang seharihari dan harus menjadikan perhatian bagi setiap warga masyarakat untuk mendukung gerakan
pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (Reuse, Reduce dan Recycle). Upaya ini harus segera
disosialisasikan kepada masyarakat sehingga menjadi kebiasaan baru masyarakat yaitu
melakukan pemilahan sampah dan melakukan upaya 3R tersebut.
Upaya pengelalaan sampah harus dimulai dari skala rumah tangga dengan cara 3M yaitu
mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai darisekarang
Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan
kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan
juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang
harus dihadapkan pada mitos tertentu. Sosialisasi tanpa henti kepada masyarakat juga menjadi
alternative mengubah pola perilaku masyarakat dari sebelumnya mencampur sampah menjadi
memilah sampah dan selanjutnya melakukan 3R dalam skala rumah tangga. Peraturan yang
tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan
akan terus merusak sumber daya.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-jenis-dan-dampak-sampah.html
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/karya-ilmiah-pengolahan-sampah-di.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/susila-kristianingrum-dra-msi/27.pdf

Anda mungkin juga menyukai