Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KASUS

Identitas

: Tn. Rega/15 tahun

Marker

:L

Tanggal

: 08/11/2016

Jenis Foto : Thorax PA


Syarat Foto :

Simetrisasi
: Simetris
Jarak sternoclavicula ke processus
spinosus kiri dan kanan sama.
Kondisi foto
Tampak
Pulmo
keseluruhan,
Vertebra
terpotong

Th

IIV, foto

tidak

(tampak

sinus

costophrenicus)
Inspirasi
: Cukup
Diafragma terlihat, tampak costae
IXX posterior dan costae VI

anterior.
Sistema tulang
: Intak
Lokasi dan sistema tulang costa,
scapula, dan clavicula.

Kesimpulan : Layak baca


Jantung : CTR 55 %, membesar ke
laterocaudal,

apeks

tertanam

di

diafragma.
Aorta : Tidak tampak elongasio aorta

atau dilatasi aorta dan kalsifikasi.


Sinus dan Diafragma
1. Sinus costophrenicus dextra dan

sinistra lancip.
2. Diafragma kanan dan kiri baik
Pulmo
1. Kanan
Hilus pada pulmo kanan
tampak menebal
Corakan bronkovaskular
paru kanan meningkat

Tampak

infiltrat

pada

perihiler

kanan

dan

parakardial

kanan,

cavitas (-), kalsifikasi (-),


air bronchogram (-)
2. Kiri
Hilus pada pulmo kiri
tidak tampak menebal
Corakan bronkovaskular
pulmo kiri meningkat
Tampak infiltrat pada
perihiler kanan, cavitas
(-), kalsifikasi (-), air

bronchogram (-)
Trakea di tenga
Tulang dan Soft tossue
1. Tulang
costae,
clavicula,
vertebra terlihat normal
2. Tidak tampak adanya massa

yang berlebih pada soft tissue


Kesan
Kardiomegali, melebar ke kiri LVH
Edema paru

ANALISIS KASUS

1. Definisi
Edema paru adalah suatu kondisi dimana terdapat akumulasi cairan di paru-paru, yang
membuat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk bernapas secara efektif. Edema paru
terjadi oleh karena adanya aliran cairan dari darah ke ruang intersisial paru yang

selanjutnya ke alveoli paru, melebihi aliran cairan kembali ke darah atau melalui saluran
limfatik.
2. Patogenesis
a. Ketidakseimbangan Hukum Frank-Starling
Peningkatan tekanan vena pulmonal tanpa adanya gangguan fungsi ventrikel
kiri. Peningkatan tekanan vena paru sekunder oleh karena gangguan fungsi
ventrikel kiri. Peningkatan tekanan kapiler paru sekunder oleh karena adanya
peningkatan tekanan arteri pulmonalis.
b. Penurunan tekenan onkotik plasma
Akibat adanya kondisi hipoalbuminemia sekunder oleh karena penyakit ginjal,
hati, kehilangan protein melalui saluran cerna, kelainan dermatologis, atau
gangguan nutrisi.
c. Peningkatan tekanan negatif interstisial
Seringkali terjadi akibat peningkatan yang terlalu cepat dari tekanan negatif
interstisial. Seperti pada pengambilan pneumotorak atau efusi pleura yang terlalu
cepat.
3. Gambaran Radiologi
a. Pelebaran atau penebalan hilus (dilatasi vaskuler di hilus)
b. Corakan paru meningkat (lebih dari 1/3 lateral)
c. Kranialisasi vaskuler
d. Hilus batas tidak tegas
e. Interstisial fibrosis (gambaran seperti granuloma kecil atau nodul milier)

Anda mungkin juga menyukai