Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pentingnya Pelaksanaan PPL

Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu mata kuliah


wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa FKIP UNS yang berbobot
3 SKS. PPL merupakan kegiatan kurikuler yang merupakan kulminasi dari
seluruh program

pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh

mahasiswa, sehingga Program Pengalaman Lapangan (PPL) dapat diartikan


sebagai suatu program yang menjadi ajang pelatihan untuk menerapkan
berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah didapatkan pada
saat perkuliahan dalam rangka membentuk mahasiswa menjadi guru atau
tenaga pendidik yang profesional. Dalam PPL, dipersyaratkan kemampuan
aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam
program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan
jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan
lainnya.
Dalam melaksanakan PPL, pihak UNS bekerja sama dengan sekolahsekolah baik negeri maupun swasta di wilayah eks-karesidenan Surakarta
sebagai sekolah mitra. Dalam pelaksanaanya, mahasiswa melaksanakan
beberapa tugas yang berkaitan dengan kependidikan berupa kegiatan praktik
mengajar atau kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan kependidikan.
Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk memberikan memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman
mengajar, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi
mengajar yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan,
kemandirian, tanggung jawab dan kemampuan dalam memecahkan masalah
pembelajaran.

Pengalaman-pengalaman

yang

diperolah

selama

PPL

diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk membentuk calon guru sebagai
tenaga kependidikan yang profesional.
B. Standar Kompetensi Guru

Standar kompetensi PPL dirumuskan dengan mengacu pada tuntutan


empat kompetensi guru baik dalam konteks pembelajaran maupun dalam
konteks kehidupan guru sebagai anggota dalam masyarakat yang dirumuskan
dalam amanat Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Bab
IV Pasal 10. Di samping itu, rumusan standar kompetensi PPL juga mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional khususnya yang terkait dengan BAB V Pasal 26 Ayat 4,
yang pada intinya berisi standar kompetensi lulusan perguruan tinggi
bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemandirian, serta
sikap

untuk

menerapkan

ilmu,

teknologi,

dan

seni

untuk

tujuan

kemanusiaan.Empat kompetensi guru yang dimaksud di atas adalah:


1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi ini menyangkut kemampuan seorang guru dalam memahami
karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik melalui
berbagai cara. Cara yang utama yaitu dengan memahami peserta didik
melalui

perkembangan

pelaksanaan

kognitifnya,

pembelajaran,

serta

merancang

evaluasi

hasil

pembelajaran
belajar

dan

sekaligus

pengembangan peserta didik.


2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan personal yang
harus dimiliki oleh seorang guru atau tenaga pendidik profesional dengan
cara mencerminkan kepribadian yang baik pada diri sendiri, bersikap
bijaksana dan arif, bersikap dewasa dan berwibawa, serta mempunyai
akhlak mulia untuk menjadi suri teladan yang baik bagi peserta didik
maupun lingkungan sekitar.
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh
guru yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran secara luas.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang pendidik melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan
peserta didik, seluruh tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik
serta masyarakat sekitar.

Sebelum terjun ke lapangan untuk melaksanakan PPL, mahasiswa


BK terlebih dahulu harus menempuh kegiatan pra PPL melalui
pembelajaran praktek bimbingan. Praktek bimbingan ini meliputi Praktek
Konseling Individual, Bimbingan kelompok, Konseling kelompok, serta
Praktek pembelajaran klasikal yang meliputi Praktek BK Pribadi, Praktek
BK Belajar, Praktek BK Karir, dan Praktek BK Sosial. Dalam
pembelajaran praktek ini mahasiswa BK belajar melakukan konseling
maupun bimbingan kelompok maupun klasikal dengan memerankan diri
sebagai siswa.
C. Tujuan Pelaksanaan PPL
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan di sekolah-sekolah mitra
bertujuan untuk membentuk guru atau tenaga kependidikan yang profesional
dengan cara mahasiswa dapat:
1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan
sosial psikologis sekolah mitra tempat pelaksanaan PPL berlangsung
2. Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar
3. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan
terpadu dalam situasi nyata
4. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah,
menarik kesimpulan nilai edukatif dan penghayatan dan pengalaman
selama pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi itu dalam
bentuk laporan.
D. Garis Besar Isi Laporan PPL
Garis besar laporan pelaksanaan PPL BK memuat :
1. Kata Pengantar, berisi tujuan pelaksanaan maupun penyusunan laporan
Praktik Pengalaman Lapangan dan ucapan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu pelaksanaan maupun penyusunan laporan
observasi PPL
2. Pendahuluan, antara lain berisi urgensi pelaksanaan PPL, kompetensi yang
diperlukan guru, garis besar isi laporan, tujuan penyelenggarakan BK di
sekolah.
3. Hasil kegiatan observasi BK, teknik pendekatan yang digunakan (alasan,
konsep dasar, tujuan, peranan konselor).
4. Pelaksanaan PPL, antara lain berisi jadwal pelaksanaan PPL dan uraian
kegiatan BK yang terlaksana.

5. Penutup, berisi antara lain hambatan pelaksanaan PPL dan pemecahannya,


antara lain berisi kendala atau hambatan yang terjadi selama kegiatan
pembelajaran dengan disertai solusi atau pemecahan masalah atas
hambatan-hambatan tersebut dan rekomendasi atau saran-saran.
6. Lampiran, memuat satuan layanan Bimbingan dan Konseling, verbatim
konseling, kegiatan harian, serta foto-foto kegiatan.
E. Tujuan Penyelenggaraan BK di Sekolah
Bimbingan
Konseling
merupakan
salah

satu

komponen

penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang keberadaannya sangat


dibutuhkan, khususnya untuk membantu peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan
pengembangan karir.
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa
berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun
karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan
norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995)
Berdasarkan keterangan di atas maka bimbingan dan konseling sangat
berperan dalam perkembangan siswa. BK bertujuan untuk membantu peserta
didik mencapai perkembangan yang optimal secara intelektual, emosi,
maupun spiritual, sehingga peserta didik tidak hanya cerdas dalam aspek
kognitif, namun aspek-aspek lainnya yang berperan dalam menjalani
kehidupannya di masa mendatang.
Dalam proses pembelajaran di sekolah, mungkin saja peserta didik
mengalami kesulitan-kesulitan yang menghambat sehingga ia tidak bisa
mengembangkan kemampuannya. BK berusaha untuk membantu peserta
didik mengatasi masalahnya dengan mendewasakan dan membantunya untuk
memilih alternatif pemecahan masalah yang paling tepat sesuai dengan
dirinya. Dengan teratasinya kesulitan yang ia hadapi, peserta didik dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.

BAB II
HASIL OBSERVASI BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Kegiatan Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 3 Sukoharjo
Di SMP Negeri 3 Sukoharjo layanan Bimbingan dan konseling
mendapatkan waktu satu jam pelajaran di dalam kelas dalam satu minggu,
sehingga dalam menjalankan fungsinya BK dapat diberikan layanan secara
klasikal kepada peserta didik secara merata. Walaupun demikian, guru BK
tetap aktif melakukan kegiatan bimbingan kepada siswa diluar jam masuk
kelas, terutama layanan konseling individual baik untuk siswa yang
bermasalah dan siswa yang tidak bermasalah yang memerlukan bimbingan
untuk meningkatkan potensinya.
Kerja sama antara wali kelas, guru mata pelajaran, kesiswaan dan guru
BK dilaksanakan dengan aktif. Guru BK melakukan monitoring siswa dengan
adanya kerja sama dengan guru mata pelajaran, wali kelas, dan kesiswaan,
antara lain dengan pemantauan hasil belajar dan tingkah laku. Pemantuan
hasil belajar dilakukan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa
berdasarkan nilai mid semester dan semesteran. Pemantuan tingkah laku
dilakukan dengan melihat tingkah laku siswa sehari-hari, tingkah laku di
kelas ketika pelajaran (berdasarkan laporan guru yang mengajar) dan tingkah
laku siswa di lingkungan sekolah.
Ketenagakerjaan Bimbingan dan Konseling SMP N 3 Sukoharjo terdiri
dari 4 guru pembimbing, yakni Bapak Drs. Suwarto, M.Pd, (selaku kepala
sekolah), Ibu Dra. Sri Hartati, Ibu Sri Lestari, S.Pd dan Ibu Tri Yasih, S.Pd.
Adapun Kompetensi dari guru pembimbing di SMP N 3 Sukoharjo sebagian
besar merupakan lulusan S1 BK.
Guru pembimbing aktif mengadakan pertemuan dengan orang tua
siswa. Untuk melakukan tindakan pencegahan sebelum siswa melakukan
banyak pelanggaran dan mendapatkan skorsing, guru BK melakukan
koordinasi dengan orang tua. Guru BK melakukan pertemuan dengan orang
tua dan siswa yang bersangkutan untuk melaporkan kegiatan siswa di sekolah
dan meminta kerja sama untuk melakukan pengawasan dan menjaga suasana
yang mendukung belajar siswa di rumah.

B. Penyelenggaraaan Bimbingan dan Konseling di SMP N 3 Sukoharjo


1. Tujuan, fungsi, dan Peran BK
a. Layanan BK bertujuan agar siswa mampu mengenal diri sendiri,
mengenal lingkungannya, dan mampu menempatkan dirinya dengan
tepat dalam lingkungannya dalam mencapai perkembangan yang
optimal.
b. Tujuan BK lebih ditekankan agar siswa mampu:
1) Memahami dan menilai dirinya terutama yang berkenaan dengan
potensi dasar dirinya seperti: minat, sikap, kemampuan diri dan citacitanya.
2) Sadar dan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan
masyarakat.
3) Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan
potensi yang ada pada dirinya, memahami hubungan antara upaya
dirinya sekarang dan masa depannya, mengetahui jenis pendidikan
dan latihan yang dibutuhkan untuk suatu bidang tertentu.
4) Menemukan hambatan-hambatan yang disebabkan karena faktor
lingkungan serta mengatasi hambatan-hambatan itu.
5) Merencanakan masa depannya serta menemukan karier dalam
kehidupan yang serasi.
c. Fungsi BK
1) Menyalurkan
Fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk mendapatkan
lingkungan yang sesuai dengan keadaan dirinya.
2) Mengadaptasi
Fungsi bimbingan dalam membantu staff

sekolah

untuk

menyesuaikan pogram pendidikan dengan keadaan masing-masing


siswa.
3) Menyesuaikan
Fungsi bimbingan

dalam

rangka

membantu

siswa

untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.


4) Memperbaiki
Fungsi bimbingan dalam membantu siswa dipandang kurang
memadahi.
5) Mencegah
Fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk menghindari
kemungkinan terjadinya hambatan/masalah.

6) Mengembangkan
Fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk melampaui proses
dan fase perkembangannya secara wajar.
2. Beberapa karakteristik BK di SMP N 3 Sukoharjo
a. Sebagai sub sistem dari suatu sekolah sebagai suatu sistem.
b. Sasarannya semua siswa
c. Sebagai pengiring atau penyerta kegiatan pendidikan.
d. Tujuan:
1) Siswa memahami potensinya, kemampuannya dan kelemahannya
baik psikis maupun fisiknya.
2) Siswa dapat menerima dirinya sebagaimana adanya dalam arti dapat
mereaksikan secara positif terhadap kemajuan atau kegagalannya
3) Dapat menyesuaikan diri pada tuntutan diri dan lingkungannya
secara tepat dan realistis.
e. Masalah siswa
1) Masalah belajar
2) Masalah kelanjutan studi / karier
3) Masalah hubungan dengan keluarga
4) Masalah sosial di sekolah
5) Masalah pergaulan dalam kelompok atau masyarakatnya, masalah
psikologis
f. Pelaksanaan BK merupakan kerja terpadu antara guru BK dengan staf
sekolah yang lain. Tanpa kerja sama dengan staf sekolah yang lain
layanan BK tidak dapat berjalan dengan baik.
3. Peranan setiap fungsional dalam pelaksanaan BK
a. Kepala Sekolah
1) Membuat perencanaan dan program pelayanan BK di sekolah
bersama staf BK.
2) Mengkoordinasikan keseluruhan kegiatan operasional pelayanan BK
kepada seluruh staf sekolah.
3) Mengusahakan dan menyediakan fasilitas BK, baik material maupun
fungsional.
4) Mengusahakan kerjasama antar sekolah, MGBK, instansi lain,
lembaga ahli yang berkaitan dengan pelaksanaan BK.
5) Mengawasi, memperbaiki/meningkatkan dan mengembangkan
usaha-usaha kegiatan BK.
b. Koordinator BK/Guru BK
1) Bersama Kepala Sekolah menyusun program BK.
2) Mengadministrasikan seluruh kegiatan BK.
3) Mengadakan pengumpulan data.

4) Melaksanakan konseling dan bimbingan kelompok.


5) Memberikan orientasi kepada siswa dan konsultasi dengan orang tua,
siswa, guru, dll.
6) Mengirim kasus kepada ahlinya.
7) Menyusun laporan dan melaporkan hasil kegiatan pada atasan.
8) Mengevaluasi seluruh kegiatan BK.
c. Wali Kelas
Di samping tugas pokok, wali kelas perlu memahami atau
melaksanakan tugas sebagai berikut:
1) Membuat/memahami data peta rawan kelas sehingga mengetahui
kondisi siswa dari kelasnya,
2) Menyerahkan kasus siswa di kelasnya yang perlu ditangani BK.
d. Guru Mata Pelajaran
Di samping melaksanakan tugas pokok di bidang mata pelajaran
masing-masing, diharapkan:
1) Dapat menemukan dan mengambil langkah-langkah pemecahannya
bagi siswa yang bermasalah dalm proses pengajaran yang
bersangkutan.
2) Menginformasikan/melimpahkan siswa yang bermasalah kepada
wali kelas/Guru BK.
3) Menerima konsultasi (memberikan maupun menerima konsultasi
atau informasi/pendapat/saran) dari Guru BK.
4) Menghadiri konferensi kasus bila perlu.
e. Kesiswaan
Kesiswaan memberikan laporan mengenai perilaku siswa yang
berkaitan dalam ketertiban yang meliputi; ketertiban berseragam,
ketertiban masuk sekolah, ketertiban masuk kelas, ketertiban mengikuti
kegiatan sekolah baik itu kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan
korikuler dan ekstrakurikuler, ketertiban mentaati segala peraturan yang
berlaku di SMP N 3 Sukoharjo.
4. Jenis kasus dan alur penanganannya
Klasifikasi Pelanggaran dan Sanksi Siswa
No Klasifikasi pelanggaran Siswa
Sanksi pelanggaran
A1 A. Datang terlambat masuk sekolah
A. Melakukan pelanggaran A1.
B. Keluar kelas tanpa ijin
Tidak diijinkan mengikuti
C. Piket kelas tidak melaksanakan
pelajaran sampai pergantian
tugasnya
jam
pelajaran,
dilibatkan
D. Berpakaian
seragam
tidak
kebersihan lingkungan
lengkap
B. Melakukan pelanggaran 3 kali,

E. Makan didalam kelas (waktu


pelajaran)
F. Membeli
makanan
waktu
pelajaran
G. Membuang sampah tidak pada
tempatnya
H. Bermain di tempat parkir
I. Berhias yang berlebihan
J. Memakai gelang, kalung, antinganting bagi pria
K. Memakai
perhiasan
yang
berlebihan bagi wanita
L. Tidak memperhatikan panggilan
M.
Rambut
N. Berada di kantin pada waktu
pergantian pelajaran

C.

D.
E.

F.

G.

B2

A. Membuat ijin palsu


B. Membolos
/
keluar
/
meninggalkan sekolah tanpa ijin
C. Membawa buku / gambar porno
D. Melindungi teman yang salah
E. Melompat pagar
F. Tidak mengikuti upacara
G. Mengganggu atau mengacau
kelas lain
H. Bersikap tidak sopan / menantang
guru / karyawan
I. Mencoret-coret tembok, pintu,
meja kursi yang tidak semestinya

A.
B.

C.
D.

E.

F.

diperingatkan harus membuat


surat
pernyataan
yang
diketahui wali kelas
Melakukan pelanggaran 4 kali,
diperingatkan harus membuat
surat pernyataan yang harus
diketahui orang tua, wali kelas,
dan kepala sekolah
Melakukan pelanggaran 5 kali,
orang tua diundang ke sekolah
Melakukan pelanggaran 7 kali,
diserahkan kepada orang tua
selama 1 hari, dapat masuk
kembali bersama orang tua
Melakukan pelanggaran 9 kali,
diserahkan kepada orang tua
selama 1 minggu, dapat masuk
kembali bersama orang tua
Melakukan pelanggaran lebih
dari 9 kali, dikembalikan
kepada
orang
tua
dan
dipersilahkan
mengajukan
permohonan pindah sekolah
Melakukan pelanggaran 1 kali
diperingatkan
Melakukan pelanggaran 2 kali,
diperingatkan dan membuat
surat
pernyataan
yang
diketahui orang tua, wali kelas,
dan kepala sekolah
Melakukan pelanggaran 3 kali,
orang tua dipanggil ke sekolah
Melakukan pelanggaran 5 kali,
dikembalikan kepada orang tua
selama satu hari, dapat masuk
kembali bersama orang tua
Melakukan pelanggaran 7 kali,
dikembalikan kepada orang tua
selama satu minggu, dapat
masuk kembali bersama orang
tua
Melakukan pelanggaran lebih
dari 7 kali, dikembalikan
kepada
orang
tua
dan
dipersilahkan
mengajukan

10

C3

5.

A. Memalsu tanda tangan wali atau


kepala sekolah
B. Membawa / minum minuman
keras
C. Berkelahi / main hakim sendiri
D. Merusak sarana prasarana sekolah
E. Menggambil milik orang lain
(mencuri)
F. Membawa
/
menyebarkan
selebaran yang menimbulkan
keresahan
G. Berurusan dengan yang berwajib
karena melakukan kejahatan
H. Membawa senjata tajam tanpa
sepengetahuan sekolah
I. Merubah / memalsu rapor
J. Mengikuti organisasi terlarang
K. Terlibat dalam penyalahgunaan
narkoba / zat aditif lainnya
L. Nikah / kawin selama pendidikan
sekolah
Lain-lain

permohonan pindah sekolah


dikembalikan kepada orang tua
dan dipersilahkan mengajukan
permohonan pindah sekolah

A. Apabila orang tua tidak


memenuhi undangan sekolah
maka siswayang bersangkutan
(kasus) tidak diperkenankan
mengikuti pelajaran sampai
orang tua wali murid datang ke
sekolah
B. Hal-hal yang belum tercantum
didalam peraturan ini akan
ditentukan kemudian
C. Peraturan ini berlaku sejak
tanggal penetapan, apabila di
kemudian
hari
terdapat
kekeliruan akan ditinjau dan
ditetapkan kembali

Kriteria Keberhasilan BK
Adapun kriteria keberhasilan BK yang diharapkan dari masingmasing personil di atas (kepala Sekolah, koordinator BK, staf BK, guru
mata pelajaran) adalah sebagai berikut:
a. Kriteria keberhasilan BK dari kepala sekolah
1) Terlaksananya kegiatan supervisi/pembinaan pelaksanaan BK secara
periodik oleh kepoala sekolah.

11

2) Di setiap sekolah ada kegiatan BK yang fungsional (ada program


kegiatan, masukan, dan hasil).
3) Terlaksananya arus informasi dan kerjasama saling ketergantungan
antara staf sekolah secara harmonis.
4) Di setiap wilayah terbentuk MGBK yang mempunyai keaktifan
5) Ada laporan pelaksanaan BK, baik secara berkala maupun insidental
dan berlangsungnya saling tanggap terhadap laporan tersebut.
b. Kriteria keberhasilan BK dari koordinator BK
1) Ada program kerja tertulis dan dapat dilaksanakan.
2) Ada bukti administrasi dari kegiatan.
3) Kehadirannya dibutuhkan oleh staf sekolah maupun pihak lain.
4) Memberikan masukan kepada kepala sekolah maupun satf lain untuk
perbaikan/pengembangan proses pendidikan.
5) Aktif berpartisipasi dalam diskusi MGBK dan mampu bekerja sama
dengan instansi atau pihak lain yang berkaitan dengan program BK.
c. Kriteria keberhasilan BK dari guru mata pelajaran
1) Terciptanya mekanisme kerja sama dan saling ketergantungan yang
harmonis antara guru mata pelajaran, wali kelas, dan petugas BK.
2) Terselenggaranya konferensi kasus sebagai cerminan adanya
teamwork secara periodik dan terencana.
3) Staf/sekolah sadar dan merasakan kebutuhan pelayanan BK (dalam
hal ini BK telah eksis).
d. Kriteria keberhasilan BK dari Kesiswaan
1) Siswa mampu melaksanakan tata tertib sekolah secara baik
2) Siswa mampu menjadi siswa aktif dan berprestasi baik bidang
akademik maupun non akademik
3) Penanganan masalah siswa dilaksanakan secara tatap muka sehingga
antara pihak sekolah dan pihak orang tua dapat saling memahami.

6. Pembagian Tugas Bimbingan dan Konseling (Konselor) dan Jumlah Siswa


Asuh Tahun Ajaran 2015/2016 SMP N 3 Sukoharjo
PEMBAGIAN TUGAS BIMBINGAN KONSELING ( BK )
DAN JUMLAH SISWA ASUH TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
SMP N 3 SUKOHARJO
No
1

Guru pembimbing
Drs. Suwarto, M.Pd

Sri Lestari, S.Pd

Kelas
IX-A
IX-B
IX-C

L
12
12
14

P
19
20
18

Jumlah

31
32
32

Wali kelas
Andi Retno S., S.Si
Fitri Endang P., S.Pd
Endang M, S.Pd., M.Hum

12

Dra. Sri Hartati

Tri Yasih, S.Pd

IX-D
IX-E
IX-F
IX-G
IX-H
Jumlah
VIII-A
VIII-B
VIII-C
VIII-D
VIII-E
VIII-F
VIII-G
VIII-H
Jumlah
VII-A
VII-B
VII-C
VII-D
VII-E
VII-F
VII-G
VII-H
Jumlah

12
12
13
12
12
99
10
13
12
16
15
18
15
8
107
16
17
16
15
14
16
15
16
124

20
20
18
18
18
151
20
18
18
16
16
14
17
22
141
18
16
18
17
18
18
16
18
138

32
32
31
30
30
250
30
31
30
32
31
32
32
30
248
34
33
34
32
32
34
31
34
262

Purwensi, S.Pd
Sri Indaryanti A., S.Pd
Luthfi Wafiyati, S.Pd
Dra. Wahyuni puji Rahayu
Isminandar, S.Pd
Wagit, S.Ag
Kristinah, S,Pd
Dwi Wahyu W, S.Pd
Endang Sarwiasih, S.Pd
Nur Isnaini, S.Pd
Sriyati, S.Pd
Ririn Retno T., S.Pd
Nurjanah, S.Pd
Enny Yoeliatti
Sri Parwanti, S.Pd
Sri Rumini, S.Pd
Evi Irjarina H., S.Pd
Dina Widadi, S.T, S.Kom
Sri Nuraeni, S.Pd
Lucia Susiati, S.Pd
Retno Tiwik W, S.Pd

13

7. Struktur Organisasi BK SMP N 3 Sukoharjo

: GarisKomando

: GarisKoordinator
: GarisKonsultasi

14

8.

Mekanisme Kerja BK

Guru Mata
Pelajaran
DAFTAR

Wali Kelas

Guru Pembimbing

DAFTAR NILAI

KARTU

NILAI SISWA

Kepala
Sekolah

AKADEMIS
ANGKET
SISWA

CATATAN

CATATAN

OBSERVASI

KONSELING

SISWA

ANGKET
ORANG TUA

BUKU
PRIBADI DAN
MAP PRIBADI

DIKETAHUI

LAPORAN
OBSERVASI
SISWA

CATATAN
KEJADIAN
(ANEKDOT)

CATATAN
ANEKDOT

DATA
PSIKOTEST

DIKETAHUI
DIKETAHUI

LAPORAN
KEGIATAN
PELAYANAN

LAPORAN
BULANAN BK

DIKETAHUI

CATATAN
HOME VISIT

CATATAN
KONFERENSI
KASUS

DIKETAHUI

CATATAN
WAWANCARA

NOTULA
RAPAT

DIKETAHUI

15

9.

Mekanisme Pemecahan Masalah

ANAK BERMASALAH
*)

*) 1. MASALAH BELAJAR
2. KELANJUTAN STUDI/JABATAN/KARIER
3. MASALAH SOSIAL DI SEKOLAH
4. MASALAH HUBUNGAN DENGAN
KELUARGA
5. MASALAH PERGAULAN DALAM
KELOMPOK MASYARAKAT
6. MASALAH GANGGUAN PSIKOLOGI
ACCUTE
(NEORATIK, PSIKOTIK, DAN NARKOTIK)

Dideteksi Oleh:
Wali Kelas
Guru Bidang Studi
Personal Lain

Diketahui Oleh Wali Kelas


Dilakukan Penanganan Awal

Rujukan Kepada Petugas BK

Ada Tindakan Petugas BK

Upaya Penelitian Dan Bantuan


Mungkin Memerlukan Informasi
Tambahan Dari Guru/Wali
Kelas/Orang Tua Wali Atau Perlu
Monitoring

Prosedur Melalui Konseling,


Bimbingan Kelompok, Case
Conference (Melibatkan Staf
Sekolah Lain)

16

BAB III
PELAKSANAAN PPL BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Jadwal Kegiatan PPL FKIP UNS Tahun 2015/2016
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung selama
3 bulan, yakni dimulai pada bulan September sampai dengan November
2015, Kegiatan PPl dilaksanakan di SMP N 3 Sukoharjo bersama dengan 17
mahasiswa lainnya, diserahkan oleh dosen pembina dari Universitas Sebelas
Maret kepada Kepala Sekolah SMP N 3 Sukoharjo pada hari Selasa, 1
September 2015.
Acara penyerahan berlangsung dengan tertib dan lancar, dimulai pukul
8.00 WIB dan dihadiri oleh seluruh peserta PPL, Kepala sekolah, Wakil
kepala sekolah, Guru pamong mata pelajaran, dan dosen pembina dari
Universitas Sebelas Maret.
B. Tugas Administrasi Sekolah dan Kegiatan lain yang Mendukung
Tercapainya Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian
PPL BK SMP N 3 Sukoharjo melakukan tugas administrasi sekolah.
Tugas administrasi sekolah tersebut meliputi beberapa jenis kegiatan dan
dilakukan secara bergantian setiap harinya. Jenis administrasi sekolah tersebut,
yaitu :
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP N 3 Sukoharjo dilaksanakan di
luar jam pelajaran. Kegiatan rutin dilakukan seminggu sekali sesuai jadwal
masing-masing. Mahasiswa PPL ikut mendampingi beberapa kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan pilihannya masing-masing. Ekstrakurikuler
yang praktikan ikuti adalah pramuka yang dilaksanakan setiap hari Jumat.
2. Penyembelihan dan Pembagian Hewan Qurban
Penyembelihan dan pembagian hewan qurban dilaksanakan pada hari Jumat,
26 September 2015. Acara tersebut rutin telah dilaksanakan di SMP N 3
Sukoharjo setiap tahunnya. Acara tersebut dilaksanakan untuk memperingati
Hari Raya Idul Adha. Acara ini diikuti oleh bapak ibu guru, mahasiswa PPL
dan siswa SMP N 3 Sukoharjo. Tujuan dari acara tersebut adalah melatih
dan mengenalkan siswa untuk mengurus hewan qurban, selain itu juga

17

mengajarkan siswa pentingnya kerjasama dan juga berbaggi terhadap


sesama.
3. Jalan Sehat
Kegiatan jalan sehat dilaksanakan dalam rangka memperingati hari
KORPRI. Kegiatan jalan sehat dilaksanakan oleh semua warga sekolah serta
mahasiswa PPL.
4. Pengelolaan UKS
Pelaksanaan tugas pengelolaan UKS ini diberikan oleh pengelola UKS.
Kegiatan tersebut di antaranya yaitu, menjaga dan membersihkan ruang
UKS dan melakukan pengobatan ringan kepada peserta didik yang sakit.
Kegiatan ini dilaksanakan di ruang UKS SMP N 3 Sukoharjo.
5. Pengelolaan Perpustakaan
Pelaksanaan tugas pengelolaan Perpustakaan ini diberikan oleh pengelola
perpustakaan. Kegiatan tersebut di antaranya yaitu, menjaga dan
membersihkan ruang perpustakaan.
6. Piket Pagi
Kegiatan ini dilakukan sekali dalam seminggu oleh masing-masing
mahasiswa PPL
7. Piket guru
Piket pagi ini merupakan tugas administrasi sekolah yang terus dilakukan
oleh peserta PPL dari awal kegiatan PPL hingga akhir dan dilaksanakan
seminggu sekali.
Kegiatan ini meliputi presensi kehadiran siswa dan guru, membantu
menertibkan siswa apabila jam kosong dan pergantian jam, dan menunggu
kelas apabila ada tugas.
8. Upacara
Upacara rutin di SMP N 3 Sukoharjo dilaksanakan setiap hari Senin pada
jam 07.00 seluruh siswa, karyawan, PPL, serta guru mengikuti kegiatan
upacara. Upacara merupakan salah satu komponen pembelajaran proses
yang diberikan pihak sekolah kepada siswa agar siswa mampu bersikap
disiplin, sigap, dan bertanggungjawab.
9. Administrasi BK
Kegiatan ini diberikan oleh guru pembimbing dan bertempat di ruang BK
SMP N 3 Sukoharjo. Kegiatan ini meliputi rekapitulasi presensi peserta
didik, pengumpulan data peserta didik, dan menulis data siswa yang
terlambat datang ataupun yang ijin meninggalkan sekolah. Bagi peserta PPL

18

bidang BK kegiatan administrasi BK ini dilaksanakan sampai masa PPL


berakhir.
C. Pelaksanaan Program PPL di SMP N 3 Sukoharjo
Dalam pelaksanaan Program pengalaman Lapangan terdapat beberapa
tahap kegiatan dengan dasar pemikiran bahwa kemampuan mengajar pada
dasarnya bersifat kompleks, sehingga tidak mungkin dipelajari dan dikuasai
satu kegiatan saja. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut antara lain, yaitu:
1. Orientasi dan Observasi Lapangan
Tahap pertama dalam pelaksanaan PPL adalah perkenalan atau biasa
disebut

dengan

orientasi.

Dalam

kegiatan

ini

mahasiswa

PPL

diperkenalkan dengan lingkungan SMP N 3 Sukoharjo mulai dari guru,


kantor, ruang BK, kelas, mushola, kantin dan tempat-tempat lingkungan
sekolah lainnya. Bukan hanya orientasi lingkungan bangunan yang
diperkenalkan namun juga diperkenalkan dengan berbagai administrasi
sekolah seperti sarana dan prasarana, peraturan sekolah, KBM, jadwal,
RPL dan lain sebagainya.
Observasi merupakan teknik langsung yang dikerjakan (artinya
benar terjun ke lapangan) yang dilakukan mahasiswa PPL dalam kegiatan
observasi adalah mengamati keadaan sekolah serta kegiatan-kegiatan yang
berlangsung selama menjadi praktikan di sekolah tersebut. Observasi ini
dilaksanakan dengan cara wawancara dengan guru pamong di ruang BK
dan pengamatan langsung sehubungan dengan kegiatan di SMP N 3
Sukoharjo.
Tujuan kegiatan orientasi dan observasi lapangan adalah agar
mahasiswa dapat mengenal secara langsung kehidupan nyata di sekolah
sehingga mampu memberikan assesmen kebutuhan siswa dan menganalisa
materi pemberian layanan serta menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan
bagi calon guru Bimbingan dan Konseling.
2. Observasi Kegiatan Belajar Mengajar (Model Less)
Model Less adalah suatu bentuk pengamatan untuk memahami
kegiatan pemberian layanan yang dilakukan oleh guru pembimbing, dalam
hal ini adalah guru pamong sebagai pembimbing mahasiswa PPL. Model
Less bertujuan untuk memberikan gambaran kepada setiap mahasiswa
PPL tentang kondisi kelas yang sebenarnya, termasuk gambaran tentang

19

cara memberikan layanan, cara menguasai kelas, dan cara mengajar yang
sesuai baik secara langsung maupun tidak langsung..
Bentuk sederhana dari pelaksanaan Model Less adalah praktikan
mengikuti kegiatan pemberian layanan di kelas yang dilakukan oleh guru
pamong dan berusaha mengetahui dan memahami proses bimbingan dan
konseling

dalam

kondisi

yang

sesungguhnya

dan

mencermati

permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan layanan


bimbingan dan konseling.
3. Kegiatan Praktik Terbimbing Bimbingan dan Konseling
Praktik mengajar terbimbing adalah praktik mengajar yang
mengupayakan agar mahasiswa calon guru dapat menerapkan kemampuan
mengajar secara utuh dan terintegrasi dengan bimbingan dari guru pamong
dan dosen pembimbing. Pelaksanaan praktik mengajar terbimbing di SMP
N 3 Sukoharjo dilaksanakan oleh satu praktikan dalam kelas, dengan
dibimbing oleh guru pamong yang bersangkutan. Satu kelas dipegang oleh
satu praktikan yang langsung didampingi oleh guru pamong yang
bersangkutan, yang dimana guru pamong tersebut mengamati dan menilai
rencana pelaksanaan layanan (RPL) yang dibuat oleh praktikan beserta
implementasinya.

RPL

yang

telah

dibuat,

sebelumnya

telah

dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru pamong yang membimbing


praktikan.
Adanya pelaksanaan praktik terbimbing sangat membantu praktikan
dalam belajar menciptakan kondisi nyaman didalam kelas. Praktikan
mendapatkan banyak pengalaman tentang bagaimana menguasai kelas,
mengkondisikan lingkungan kelas, dan bagaimana melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling secara nyata dengan bimbingan guru yang telah
berpengalaman.
Kegiatan praktik mandiri dilaksanakan oleh praktikan dikelas IX B,
C, D, F, G, H pada jam pelajaran bimbingan dan konseling pada minggu
kedua setelah praktikan penerjunan ke sekolah.
4. Kegiatan Praktik Mandiri Bimbingan dan Konseling
Kegiatan praktik mandiri dilakukan setelah kegiatan praktik
mengajar secara terbimbing. Kegiatan praktik mengajar mandiri

20

merupakan kegiatan mengajar yang dilakukan secara mandiri tanpa


dibimbing oleh guru pamong. Kegiatan praktik mandiri dilaksanakan oleh
praktikan dikelas IX B, C, D, F, G, H. Dalam pelaksanaan praktik mandiri
guru pamong memberikan waktu hingga pertengahan bulan november.
praktik mandiri meliputi beberapa tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
evaluasi.
Evaluasi praktik pemberian layanan berguna untuk mengetahui
kekurangan

dalam

pelaksanaan

layanan

BK

(khususnya

dalam

menjalankan fungsinya sebagai guru) yang harus diperbaiki.


5. Pelaksanaan layanan Bimbingan Klasikal
Kebijakan dari SMP N 3 Sukoharjo memberi keputusan bahwa
layanan bk masuk kelas satu kali dalam satu minggu.hal tersebut
membantu upaya bk dalam membentuk kepribadian serta membantu
peserta didik dalam mencapai tugas tugas perkembangan. Pelaksanaan
program layanan bimbingan klasikal oleh praktikan disesuaikan dengan
jadwal mengajar dari ibu Sri Lestari, S.Pd.
Layanan bimbingan yang dilakukan oleh praktikan selama
pelaksanaan program PPL yaitu bimmbingan pribadi karir dan belajar.
Dalam melaksanakan layanan bimbingan di kelas praktikan menggunakan
metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi dengan tujuan untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami dan mencerna setiap inti sari
yang diberikan dapat tersampaikan dengan maksimal.
Pelaksanaan layanan bimbingan klasikal yang dilakukan oleh
praktikan yaitu satu jam pelajaran sekali dalam satu minggu pada kelas IX
B, C, D, F, G, dan H.
6. Pelaksanaan layanan Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan suatu kegiatan kelompok yang
dilakukan oleh sekelompok peserta didik dengan memanfaatkan dinamika
kelompok yaitu adanya interaksi saling mengeluarkan pendapat,
memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana praktikan sebagai
pemimpin kelompok menyediakan informasi-informasi atau topik yang
bermanfaat agar dapat membantu peserta didik mencapai perkembangan
yang optimal.

21

Secara umum bimbingan kelompok betujuan untuk membantu para


peserta didik

yang mengalami masalah melalui prosedur kelompok.

Selain itu juga menembangkan pribadi masing-masing anggota kelompok


melalui berbagai suasana yang muncul dalam kegiatan itu, baik suasana
yang menyenangkan maupun yang menyedihkan.
Kegiatan bimbingan kelompok dilaksanakan dengan membahas
topik etika pergaulan baik dalam kelas, lingkungan sekolah ataupun di
luar sekolah.
7. Pelaksanaan layanan Konseling Kelompok
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2003)

konseling

kelompok

merupakan konseling yang diselenggarakan dalam kelompok, dengan


memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi di dalam kelompok itu.
Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang
muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dalam
segenap bidang bimbingan (bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan
karir).
Pelaksaan konseling kelompok yang diselenggarakan oleh praktikan
membahas permasalah yang dialami oleh salah satu anggota dari
kelompok. Masalah tersebut adalah masalah dalam bidang sosial.
8. Pelaksanaan Layanan Konseling Individual
Konseling individual merupakan kegiatan layanan bantuan secara
profesional melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara
antara praktikan dan konseli untuk mengentaskan masalah yang di hadapi
dalam

kehidupannya. Dalam layanan konseling individual praktikan

sebagai konselor memberikan ruang dan suasana yang memungkinkan


konseli untuk membuka diri setransparant mungkin dengan harapan
konseli dapat mengungkapkan permasalahan yang di hadapi secara
nyaman dan terbuka.
Dengan adanya konseling individual di harapkan agar konseli dapat
mengubah sikap, tingkah laku dan keputusan diri sendiri sehingga ia dapat
menjadi lebih baik dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya
Pemberian layanan konseling ini ditujukan untuk membantu peserta
didik yang mengalami kesulitan dan mengalami hambatan dalam
mencapai tugas tugas perkembangannya. Melalui proses konseling

22

peserta

didik

yang

memiliki

masalah

(konseli)

dibantu

untuk

mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif


pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara tepat.
9. Pelaksanaan Kegiatan pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Himpunan data
Himpunan data merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh
data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan
peserta didik. himpunan data yang ada diselenggarakan secara
sistematis, komperhensif, terpadu, bersifat tertutup, dan berkelanjutan.
Adapun himpunan data yang sudah dilaksanakan di SMP N 3
Sukoharjo oleh guru pembimbing dalam tujuannya dilakukan untuk
menunjang layanan konseling individual adalah data pribadi yang
meliputi data umur, asal sekolah, pekerjaan orang tua, jarak rumah dan
transportasi yang digunakan ke sekolah.
Sedangkan himpunan data yang dilakukan oleh praktikan yaitu
data karir yang meliputi cita-cita, rencana sekolah lanjutan dan jurusan
untuk sekolah lanjutan. Data tersebut dihimpun melalui angket
individual yang ditugaskan untuk diisi ketika pemberian layanan
mengenai karir yaitu mengenal sekolah lanjutan.
b. Aplikasi Instrumentasi
Aplikasi
Instrumentasi
merupakan

kegiatan

untuk

mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik dan


lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dilakukan berbagai
instrumen, baik tes maupun non tes. Aplikasi Instrumentasi
merupakan

kegiatan

menggunakan

suatu

instrumen

untuk

mengungkapkan suatu kondisi yang dialami peserta didik.


Tujuan umum penggunaan aplikasi instrumentasi ini adalah
untuk memperoleh data hasil pengukuran terhadap kondisi peserta
didik. Tujuan khususnya adalah mencakup fungsi pemahaman,
pencegahan, dan fungsi pengentasan.
Penggunaan aplikasi instrumentasi yang dilaksanakan praktikan
di SMP N 3 Sukoharjo :
1) Instrumen
: Sosiometri
2) Materi yang diungkap
: Hubungan sosial didalam kelas
3) Bentuk Instrumen
: Angket

23

4) Responden
: Peserta didik kelas IX A H
5) Hasil
: Terlampir
6) Penggunaan instrumen : Membentuk kelompok bimbingan
10. Program Kerja Bimbingan dan Konseling
Program kerja Bimbingan dan konseling merupakan bagian dari
seluruh program sekolah yang kegiatannya meliputi bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Program kerja bimbingan dan konseling meliputi
program kerja tahunan, program kerja semester, program kerja bulanan,
dan program kerja mingguan serta program kerja harian.
Program kerja tahunan bimbingan dan konseling dibuat sebagai
acuan umum bagi pelaksanaan program layanan dan kegiatan pendukung
yang berisi kegiatan-kegiatan dalam satu tahun. Dalam program kerja
tahunan akan diurakan ke dalam program kerja semester.
Program kerja semester bimbingan dan konseling merupakan
perekapan dan uraian dari program kerja tahunan yang dijabarkan lagi
menjadi dua semester yang berisi program layanan tiap semester dalam
satu tahun. Program kerja semester ini selanjutnya dijabarkan lagi
kedalam program kerja bulanan. Kemudian program kerja bulan dirinci
lai pada program kerja mingguan.
Sedangkan silabus merupakan penyelenggaraan layanan bimbingan
dan konseling dengan memberikan penekanan yang besar terhadap tugastugas perkembangan yang dijabarkan pada berbagai kompetensi yang
harus dimiliki peserta didik dari setiap jenjang pendidikan. Silabus
bimbingan dan konseling ini merupakan uraian atau penjabaran dari
strategi poenyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling.
Mengingat PPL yang dilaksanakan oleh praktikan di SMP N 3
Sukoharjo hanya berjalan 3 bulan, maka untuk acuan kegiatan layanan
dan pendukung bimbingan dan konseing, praktikan hanya membuat
program bulanan (september, oktober dan november) dan program
mingguan dari setiap bulannya.
11. Rencana Pelaksaan Layanan serta Evaluasi
Rencara pelaksaan layanan merupakan tahap awal atau persiapan
sebelum memberikan layanan pada peserta didik. RPL digunakan sebagai

24

acuan bagi praktikan ketika melakukan kegiatan atau layanan bimbingan


dan konseling.
Tahap selanjutnya setelah penyusunan RPL adalah tahap pelaksaan,
dimana tahap ini merupakan kegiatan pokok dari kegiatan bimbingan dan
konseling. Kegiatan ini dapat berupa layanan bimbingan klasikal, layanan
bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, ataupun layanan
konseling individual.
Setelah dilaksanakannya

kegiatan

atau

layanan

bimbingan

konseling, praktikan harus membuat laporan pelaksanaan dan evaluasi


serta tindak lanjut dari kegiatan atau layanan yang telah dilakukan.

25

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan adanya Program Pengalaman Lapangan (PPL), praktikan dapat
menimba ilmu dan pengalaman mengajar di SMP N 3 Sukoharjo. Selain ilmu
dan pengalaman, praktikan juga mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru
yang bermanfaat mengenai dunia pendidikan khususnya pengelolaan sekolah.
Sebagai bagian akhir dari laporan observasi, praktikan menuliskan
beberapa kesimpulan yang dapat praktikan simpulkan dari berbagai informasi
yang telah diperoleh sebagai berikut:
1. SMP N 3 Sukoharjo merupakan mitra sekolah yang telah menyumbang
peran dengan sangat baik dalam proses pembelajaran mahasiswa PPL FKIP
UNS sebagai praktikan yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama.
2. Dalam melaksanakan Program Pengalaman Lapangan, kami sebagai
mahasiswa PPL sangat terbantu dalam usaha membentuk kepribadian
seorang pendidik yang professional dan bertanggungjawab.
3. Setelah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), praktikan
menemukan hal-hal baru yang semestinya dikuasai oleh seorang pendidik
terutama dalam metode atau variasi mengajar.
4. Dengan waktu yang cukup singkat ini kami merasa terbimbing untuk
menambah pengetahuan, mengembangkan serta mengaplikasikan ilmu yang
di dapat dari bangku kuliah terutama ilmu-ilmu pendidikan yang merupakan
bekal bagi mahasiswa FKIP untuk mengajar.
5. Rasa tanggung jawab segenap aktifitas akademik di SMP N 3 Sukoharjo
tergolong tinggi dalam pembentukan kualitas pendidikan, kedisiplinan dan
budi pekerti peserta didik.
6. Pelayanan Bimbingan dan konseling di SMP N 3 Sukoharjo dinilai sangat
baik, hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya koordinasi dan kerja sama
antar konponen untuk mengatasi permasalahan dan mengembangan potensi
peserta didik.
B. KENDALA YANG DIHADAPI
Dalam melaksanakan suatu kegiatan tidak terlepas dari adanya hambatan
yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut. Demikian halnya dengan

26

kegiatan PPL yang dilaksanakan di SMP N 3 Sukoharjo juga mengalami


beberapa hambatan khususnya dalam melaksakan layanan bimbingan dan
konseling.
Adapun hambatan yang dijumpai selama kegiatan Program Pengalam
Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut:
1. Saat pelaksanaan program PPL (September-November) permasalahan yang
terjadi di SMP N 3 Sukoharjo begitu kompleks. Orang tua siswa serta wali
juga aktif datang ke sekolah untuk berkoordinasi dengan BK. Misalnya,
ketika siswa memiliki prestasi belajar rendah ataupun siswa yang beberapa
kali tidak masuk ke sekolah tanpa keterangan, guru BK mengadakan
pertemuan antara BK, Wali kelas, Orang tua siswa dan siswa. Seringkali
apabila orang tua diminta datang ke Sekolah maka mereka akan datang,
sehingga koordinasi dengan orang tua dilaksanakan di sekolah. Oleh karena
itu, pelaksanaan home visit dinilai belum begitu diperlukan dalam waktu
tersebut. Kesempatan PPL BK untuk turut serta dan dalam kegiatan home
visit menjadi terbatas.
2. Sarana dan Prasarana dari sekolah cukup memadai seperti ruang konseling
pribadi, tetapi dirasa kurang maksimal dalam pemanfaatannya, karena ruang
konseling akan digunakan ketika konseling menyangkut masalah yang
pribadi.
C. SARAN
Berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan ketika melaksanakan PPL di
SMP N 3 Sukoharjo dan untuk mempertahankan kemajuan SMP N 3
Sukoharjo, melalui laporan observasi ini, praktikan memberikan beberapa
saran diantaranya adalah:
1. Pihak Sekolah
Adapun saran yang bisa kami berikan untuk pihak sekolah secara umum
adalah:
a. Kedisipinan yang telah diterapkan hendaknya tetap dijaga dan
ditingkatkan sebagi modal pendukung proses belajar mengajar dan
mencetak generasi penerus dari SMP N 3 Sukoharjo yang tangguh,
disiplin dan bertanggungjawab.

27

b. Kelengkapan sarana dan prasarana perlu ditingkatkan demi terciptanya


kualitas pendidikan di SMP N 3 Sukoharjo yang lebih baik lagi.
2. Pihak Guru Pamong
Adapun saran yang bisa kami berikan untuk pihak guru pamong secara
umum adalah:
a.

Kinerja dan bimbingan dari guru pamong sangat baik dan

sangat membantu dalam proses Praktik Pengalaman Lapangan yang di


laksanakan,

kualitas

kinerja

dan

bimbingan

tersebut

harus

dipertahankan.
3. Pihak Civitas Akademika
Adapun saran yang bisa kami berikan untuk pihak civitas akademika secara
umum adalah
a.

Guruguru yang lain sebaiknya juga ikut berperan

aktif dalam membantu guru pamong untuk mengevalusi kinerja dan


sikap dari mahasiswa PPL. Sehingga program ini benarbenar
memberikan manfaat dan bekal bagi caloncalon guru untuk terjun ke
dunia pendidikan suatu saat nanti.
b.
Guruguru yang

lain

sebaiknya

juga

bisa

memberikan contohcontoh yang baik khususnya dalam bersosialisasi.


Sehingga kompetensi guru khusunya dalam poin kompetensi sosial bisa
terbangun.

Anda mungkin juga menyukai