Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
Dosen Pengampu:
Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd
Dra. Hj. Sariwulan Diana, M.Si
Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.Si
Hj. Tina Safaria, M.Si
oleh:
Kelompok 6
Kelas Pendidikan Biologi B 2013
Siti Amirah Makarim
1304946
1307117
1304395
Suci Novianti
1307223
Tira Tahnia
1306499
A. JUDUL
Kultur Air
B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari
: Senin-Minggu
Tanggal
Tempat pelaksanaan
: Botani UPI
Waktu
: 15.00-Selesai WIB
C. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang ingin diselesaikan dalam praktikum
ini adalah bagaimana pengaruh unsur-unsur tertentu (fosfor) bagi prtumbuhan
tumbuhan?
D. TUJUAN
Tujuan yang diharapkan dalam praktikum ini adalah mengetahui
pengaruh unsur-unsur tertentu (fosfor) bagi prtumbuhan tumbuhan.
E. HIPOTESIS
Kekurangan unsur fosfor pada tumbuhan menyebabkan tumbuhan
tumbuh dengan ciri yang teramati pada daun yakni daun tua menjadi
keunguan dan cenderung kelabu. tepi daun menjadi cokelat, tulang daun
muda berwarna hijau gelap, pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan akhirnya
rontok.
F. DASAR TEORI
a. Metode Kultur Air
Metode kultur air adalah metode menumbuhkan tanaman-tanaman
dengan air. Air sebagai media diisikan dalam wadah seperti tabung kaca
atau wadah lainnya, kemudian dicampur dengan larutan pupuk atau larutan
mineral untuk menyuplai kebutuhan tanaman (Anonim, 2013).
b. Kangkung
Kindom
Subkingdom
Superdivisio
Divisio
Kelas
: Plantae
: Tracheobionta
: Spermatophyta
: Magnoliophyta
: Magnoliapsida
Sub kelas
: Asteridae
Ordo
: Solanales
Famili
: Convovulceae
Genus
: Ipomea
Spesies
: Ipomea aquatic
Kangkung merupakan tanaman yang sangat tergolong lama tumbuh,
tanaman ini memiliki akar tunggang dan bercabang-cabang. Perakaran ini
menembus dengan kedalam 60100 cm, dan menyebar luas secara
mendatar 150 cm hingga lebih, terutamanya tanaman kangkung pada air.
Batang pada tanaman kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, dan
banyak mengandung air. Terkadang buku-buku tersebut mengeluarkan
akar tanaman yang serabut dan juga berwarna putih dan ada juga berwrana
kecoklatan tua. Kangkung juga memiliki tangkai dauan melekat pada
buku-buku batang dan di keiak batang terdapat mata tunas yang dapat
tumbuh cabang baru. Bentuk dauan memiliki ujung runcing dan juga
tumpul, permukaan dauan berwarna hijau tua , dan juga berwarna hijau
muda. Bunga pada tanaman kangkung memiliki bentuk terompet dan
memiliki dauan mahkota yang berwara putih atau kemerahan. Dan jika
menghasilkan buah berbentuk bulat atau oval yang di dalamnya memiliki
tiga butit biji. Warna biji tanaman kangkung berwran hitam jika sudah tua
dan hijau ketika mudah (Anonim, 2015).
c. Unsur Hara yang Dibutuhkan Tanaman
Hara merupakan unsur yang sangat diperlukan oleh tanaman. Hara
banyak terdapat dalam air tanah. Konsentrasi hara dalam air tanah pada (1)
Konsentrasi Normal sekitar 1-5 permil. (2) Jenuh air 0,21-1 permil dengan
PO 0,1-0,5 atm. (3) Tanah kering konsentrasi hara dalam air tanah dapat
meningkat dan menyebabkan PO tanah menjadi negatif (Anonim, 2013).
Berdasarkan peranannya, hara dibagi menjadi:
1) Hara esensial
Hara ini sangat diperlukan tanaman untuk menyelesaikan siklus
hidupnya. Hara ini juga sangat dibutuhkan pada proses biokimia
tertentu dan peranannya tidak dapt digantikan oleh unsur lain. Bila
fosfor
adalah
untuk
mempercepat
pembelahan
sel,
pembentukan bunga, pembentukan albumin buah dan biji. Selain itu fosfor
juga berfungsi untuk memperkuat batang, mempercepat pematangan buah,
perkembangan
akar,
memperbaiki
kualitas
tanaman,
metabolisme
karbohidrat,
membentuk
nucleoprotein
dan
menyimpan
serta
tanaman,
memperkuat
batang,
mempercepat
proses
Nama Alat
Botol jam dengan tutupnya
Kapas
Pompa udara
Kertas karbon
pH meter
Penggaris
Jumlah
3 buah
Secukupnya
1 buah
Secukupnya
Secukupnya
1 buah
2) Bahan
Tabel 2. Bahan Praktikum
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
2.
150 ml
3 buah
2. Cara Kerja
Bagan 1. Cara Kerja Kultur Air
Laruran Sach tanpa unsur
fosfor dimasukan ke
dalam 3 buah botol jam
yang telah dilapisi kertas
karbon masing-masing
dengan volume 150 ml
Tananam kangkung
dimasukan kedalam botol
jam melalui salah satu
lubang yang ada pada
tutup botol jam
Pengamatan dilakukan
setiap hari selama 1,5
bulan untuk melihat
perubahan yang terjadi
pada tanaman
H. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan Kelompok
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Kelompok 6 - Larutan Tanpa P (Fosfor)
Jenis
Tanggal
larutan
-P
Nomor
Daun
Batang
Akar
Tinggi
tabung
16/09/2016
Keterangan
(cm)
dipotong
dimasukkan
17
Keadaan
setiap
dab
organ
tanaman
kedalam
masih
sehat,
dengan
daun
botol pengamatan
batang
Daun
segar
dengan
baru
dipotong
dimasukkan
botol pengamatan
19
Keadaan
setiap
dab
organ
tanaman
kedalam
masih
sehat,
dengan
daun
batang
Daun
segar
dengan
baru
dipotong
dimasukkan
botol pengamatan
19,5
Keadaan
setiap
dab
organ
tanaman
kedalam
masih
sehat,
dengan
daun
batang
Daun
segar
dengan
baru
dipotong
dimasukkan
botol pengamatan
22
Keadaan
setiap
dab
organ
tanaman
kedalam
masih
sehat,
dengan
daun
batang
23/09/2016
patah,
karena
Batang
dan
patah,
tanaman
terbagi menjadi
mulai membususk
dua,
tanaman
bagian
yang
atas di masukkan
kembali kedalam
botol
pengamatan, dan
bagian bawah di
buah
2
Akar
tubuh
subur,
25
Daun berjumlah
4,
tumbuh
pucuk.
Warna
beberapa
daun
layu.
Batang
agak
layu.
Akar
tubuh
subur,
24
Daun berjumlah
5,
dan
pucuk.
pendek
sebagian
namun
ada
yang
tumbuh
Warna
panjang
Batang
kokoh
dengan
kebanyakan
daun lebar
4
Akar
tubuh
subur,
30
Daun berjumlah
8,
tumbuh
pucuk. 2 daun
menguning
kecoklatan
-P
30/09/2016
Bagian
bawah
tidak
tumbuh
akar
malah
timbul
ciri-ciri
akan
daun
kuning
kering
membususk
Batang patah, 1
dan
berlubang
33
Daun
masih
masih
tegak
30
di
coklat,
batang
tumbuh
menyamping.
40
Bagian
tengah
daun menguning,
ujung
daun
kuning
mengkerut,
batang
tumbuh
menyamping.
-P
07/10/2016
Bagian
bawah
tidak
yang tersisa
tumbuh
menjadi
akar,
menunjukan
tanda-tanda
membusuk
kematian dengan
dengan
Tumbuhan mulai
batang
sekitar akar
membusuk
Akar
tumbuh
subur
28
yang
menguning dan
semakin
bercak
banyak
semakin panjang
dan
hitam
kecoklatan.
Batang
pernah
patah,
namun
tumbuh
menyamping.
3
Akar
tumbuh
subur
44
Di tulang daun
ada
bercak
semakin
coklat
kering.
Batang
tumbuh
banyak
dan
semakin panjang
tegak.
Akar
tumbuh
subur
51
Daun menguning
semakin
kering
banyak
dan
semakin panjang
kecoklatan.
Batang
tumbuh
menyamping.
-P
14/10/2016
tersisa
dengan
Tumbuhan mati
karena
pada
kurun
waktu
beberapa minggu
tidak
terjadi
perubahan
ke
Bagian
yang membusuk
semakin banyak
dengan
lendir
yang bertambah
banyak disekitar
pangkal tanaman
2
30
Tumbuh
tinggi
dengan
batang
yang
segar
namun
tidak
daun
banyak
namun sebagian
daun ada yang
mengalami
kerusakan, yaitu
ada
yang
mengunig,
bercak
dan
coklat
bolong
namun
paling
banyak
yaitu
daun
yang
menguning.
3
75
Tumbuh
tinggi
dengan
batang
yang
segar
namun
tidak
daun
banyak
namun sebagian
daun ada yang
mengalami
kerusakan, yaitu
ada
yang
mengunig,
bercak
dan
coklat
bolong,
namun
paling
banyak
daun
yang bolong.
4
60
Tumbuh
tinggi
dengan
batang
yang
segar
namun
tidak
daun
banyak
namun sebagian
daun ada yang
mengalami
kerusakan, yaitu
ada daun yang
bolong.
Keadaan Akhir
Jumlah Daun ada 11
dengan 4 daun teratas
masih kecil dan berwarna
hijau segar. Daun Paling
bawah sudah mulang
menguning dan kering.
Botol 2
Botol 3
Botol 1
BATANG
DAUN
Bagian Tumbuhan
Botol 1
Botol 2
Botol 3
AKAR
Botol 1
Botol 2
Keterangan
Selama
pengkulturan
Jumlah
daun
bertambah
sebanyak 5 buah
dari
jumlah
semula dan tidak
ada yang gugur.
Selama
pengkulturan
Jumlah
daun
bertambah
sebanyak 8 buah
dari
jumlah
semula dan tidak
ada yang gugur.
Selama
pengkulturan
Jumlah
daun
berkurang karena
daun mati dan
batang tanaman
juga mati dan
mulai
tumbuh
kembali setelah
nya.
Diameter batang
bertambah
0,1
cm.
Diameter batang
bertambah
0,3
cm.
Diameter batang
bertambah
0,1
cm.
TINGGI
Botol 3
Akar
hanya
beberapa cabang
memiliki Jumlah
rambut
akar
semakin banyak, akar juga
bertambah panjang.
Botol 1
Tinggi Tanaman 68 cm
Botol 2
Tinggi Tanaman 37 cm
Tinggi Tanaman 62 cm
Botol 3
Tinggi Tanaman 43 cm
Sesudah
Kondisi Akar
Sebelum
Sesudah
Tinggi tanaman
bertambah 30,5
cm
Tinggi tanaman
bertambah 25 cm
Tinggi tanaman
bertambah 13,5
cm
No
Jenis
Larutan
Daun
Batang
Akar
Tinggi
Daun
Batang
Akar
Tinggi
-Ca 1
20 cm
-Ca 2
20 cm
Daun
cabang
kering
mati
- Ca 3
20 cm
- Fe
20 cm
pada Tumbuh
Akar tidak 31,3 cm
ikut cabang baru segar
dan tetapi
ikut
layu dan mati
62, 6 cm
Jenis
Larutan
-S
Batang
Akar Tingg
i
27cm
Daun
Batang
Akar
Ket.
Tinggi
70,2
cm
-S
27cm
22cm
(perna
h
patah)
-S
27cm
No.
1.
Jenis
Larutan
-N
Daun
Daun
berjumlah 5
lembar,
daun ke-5
merupakan
pucuk, dan
terdapat 2
daun muda,
Batang
Akar
Batang
Akar
tegak
tunggang
berwarna
kecil sedikit
hijau
tua. cabang
Diameter
batang
halus.
Batang
Akar
Daun
berjumlah
lembar:
0,3 Panjang
cm.
Daun
Tinggi
42 cm
dengan
bagian tengah
akar 5 cm.
daun berbintil.
2.
-Mg (1)
Daun
berjumlah 4
lembar,
2
daun muda
dan 2 daun
dengan
ujung yang
sudah layu
Batang
Akar
tegak
tunggang
berwarna
kecil sedikit
hijau
tua. cabang
Diameter
batang
cm.
halus.
0,5 Panjang
akar 4,5 cm.
19 cm
Terdapat
lembar:
8 Batang
Panjang
melengkung, akar 7 cm.
berwarna
Daun hijau 4, hijau.
1 tunas, 1 layu, Diameter
0,9
1 hijau dengan batang
cm.
tengah kuning,
dan
berwarna hijau
45 cm
membulat.
3.
4.
-Mg (2)
-Mg (3)
Daun
Batang
berjumlah 5 tegak
lembar,
berwarna
diantaranya
hijau.
2
daun
Diameter
muda
0,4 cm.
Panjang
Daun
berjumlah 6
lembar,
terapat
tunas dan
daun tertua
mengalami
klorosis.
Batang
Panjang
tegak
akar 4,7 cm
Batang
Panjang
melengkung, akar 6,5 cm
berwarna
hijau.
Diameter 0,8
cm.
43 cm
42 cm
Diameter
Batang
Panjang
7 melengkung, akar 6,5 cm
berwarna
hijau.
Hijau
4, Diameter 0,9
kuning layu 2, cm.
0,5 cm
dan tunas 1.
berwarna
hijau.
23 cm
akar 5 cm
21 cm
Daun
berjumlah
lembar:
Daun
Batang
Daun
berjumlah
9 Tegak
dengan daun lurus,
ke-9
adalah kokoh
pucuk
Panjang
akar
Tinggi
Foto Tanaman
Daun
Batang
29 cm
Daun berjumlah 7,
tidak ada pucuk,
daun ke-1 dan 2
menguning, daun
ke-4 layu
29 cm
Daun berjumlah 5
dengan
daun Tegak
menguning dan ada lurus,
bercak
hitam kokoh
kemudian gugur
6 cm
Akar
Melengkun Panjang
g ke arah akar
kanan,
7.2 cm
kokoh
Tinggi
41 cm
Gambar 1.
-N
Daun
berjumlah
8 Tegak
dengan daun lurus,
ke-8
adalah kokoh
pucuk
Panjang
akar
6.3 cm
Panjang
akar
6.7cm
38 cm
Daun
berjumlah
7 Tegak
dengan daun lurus,
ke-7
adalah kokoh
pucuk
Panjang
akar
5,5 cm
22.5 cm
Daun berjumlah 1
dengan
daun
Melengkun Panjang
mengering
dan
g ke arah akar
berwarna
kuning
kiri, kokoh
5.4 cm
kecoklatan
yang
kemudian gugur
37 cm
Jenis
Larutan
Batang
Akar
Tinggi
-P
17cm
-P
19cm
Batang
Akar
Ket.
Tinggi
-
30cm
(pernah patah)
-P
19,5cm
75cm
Tumbuh tinggi
dengan batang
yang
segar
namun tidak
tegak,
akar
yang banyak,
daun
yang
banyak namun
sebagian daun
ada
yang
mengalami
kerusakan
seperti bercak
coklat
dan
bolong
kemudian
-P
22cm
60cm
menguning
dan lepas dari
batang
Larutan
Keadaan Awal
Keadaan Akhir
Daun
Batang
Akar
Tinggi
Daun
- Daun panjang dan sempit
- Daun ke 6,7,8 klorosis dan
berlubang,
- Daun ke 9 kering
- Daun panjang dan sempit
- Daun ke 6 dan 7 klorosis
-Fe
5 helai, lebar
dan segar
Layu
Segar
15 cm
-Fe
5 helai, lebar
dan segar
Layu
Segar
18 cm
-Fe
5 helai, lebar
dan segar
Layu
Segar
17,5 cm
Batang
Akar
Tinggi
Panjang, tidak
kokoh, menjulur
Membusuk
50 cm
Panjang, tidak
kokoh, menjulur
Membusuk
62 cm
Panjang, tidak
kokoh, menjulur
Membusuk
52 cm
No.
1.
Jenis
Larutan
-Ca
Daun
Terdapat
Batang
daun
segar berwarna
yang
(tanpa
Akar
Daun
Batang
Akar
Akar
tunggang
yang
tunggang
kecil dengan
bintik-bintik
sedikit
coklat
memiliki melekuk
(tidak
tegak) memanjang
Tinggi
37,5 cm
bolong),
bukan
daun
cabang-
permukaannya.
cabang halus.
Tumbuh
muda
segar
cabangnya
kuncup
bertambah
daun
yang
banyak.
berasal
-S
Terdapat
34 cm
Terdapat
7 Batang
Akar
1 melengkung.
tunggang
tunggang
daun,
kecil dengan
kuncup. Ukuran
memanjang
yang
masih
sedikit
daun kecil-kecil
dan
segar
dan
cabang-
(tidak
cabangnya
cabang halus.
berkembang).
bertambah
Hanya terdapat
banyak.
utuh
(tanpa
bolong).
dan
daun
42,5 cm
yang
sempurna (tanpa
bolong)
3.
-Mg
Terdapat
daun
segar, berwarna
ukuran
bervariasi.
hijau tua.
34 cm
sedikit Akar
tunggang
kecil dengan
semua
sedikit
bolong-bolong,
cabang-
dan
cabang halus.
dengan
posisi
bertambah
paling
bawah
banyak.
daun cukup
tunggang
tegak memanjang
dibandingkan
dan
cabangnya
41,5 cm
hampir seluruh
warnanya
menguning.
I. PEMBAHASAN
1. Pembahasan Hasil Pengamatan Kelompok
Kangkung yang dipilih untuk diamati adalah jenis kangkung air.
Dikarenakan ppada pengamatan kali ini menggunakan media air yang
biasa kita sebut kultur air. Kelompok kami ditugaskan untuk mengamati
pertumbuhan dan perkembangan kangkung yang pada kultur airnya tidak
diberi fosfor. Tanaman menyerap fosfor dalam bentuk ion ortofosfat
(H2PO4-) dan ion ortofosfat sekunder (HPO4=). Unsur fosfor masih dapat
diserap dalam bentuk lain, yaitu bentuk pirofosfat dan metafosfat, juga
kemungkinan unsur fosfor diserap dalam bentuk senyawa oraganik yang
larut dalam air, misalnya asam nukleat dan phitin. Secara umum, pada
hari pertama (16 September 2016) di keempat botol pengamatan,
kangkung masih segar dicirikan dengan daunnya yang masih berwarna
hijau segar dan batangnya yang kokoh, namun akar yang ada masih
pendek. Tinggi tanaman secara umum berkisar 17 22 cm.
Seminggu kemudian (23 September 2016), secara umum daun
masih berwarna hijau adapula daun yang layu bahkan ada yang mulai
membusuk. Jumlah daun bertambah, rata-rata pada setiap botol
pengamatan tumbuh 2-3 pucuk daun. Diameter batang semakin
membesar, namun arah tumbuh batang menjadi menyamping seperti
mengikuti arah datangnya cahaya karena pada kangkung terdapat hormon
auksin. Hormon auksin lebih aktif pada sisi tumbuhan yang lebih gelap,
sementara pada sisi yang terkena cahaya aktivitas hormon auksin
tehambat atau tidak sama sekali. Akibat dari kecepatan tumbuh yang
berbeda itu, maka tumbuhan akan cenderung tumbuh melengkung ke
arah datangnya cahaya. Hal ini membuat batang-batang menjadi tidak
kokoh. Kemudian mulai tumbuh akar sekunder dan akar adventitif. Ratarata tinggi tanaman 25-30 cm, kecuali pada kangkung di botol
pengamatan 1 yang patah. Khusus pada botol pengamatan nomor 1,
batangnya patah, hal ini dimungkinkan terdapat luka pada batang tersebut
akibat bergesekan dengan tutup botol pengamatan. Kemudian pada botol
kemudian
(30
September
2016),
pada
botol
ditandai dengan adanya lendir berwarna kuning bening pada akar. Secara
umum pada botol pengamatan 2, 3 dan 4, akar tumbuh subur ditandai
dengan jumlah akar adventitif yang semakin banyak dan semakin
panjang. Batang tetap tumbuh menyamping serta pada setiap botol ada
daun yang menguning serta bercak coklat kehitaman. Pada botol
pengamatan 3, terdapat daun yang tulang daun utamanya berwarna coklat
kering. Rata-rata tinggi tanaman yaitu 30-50 cm.
Seminggu kemudian (14 Oktober 2016), kangkung di botol
pengamatan 1 sudah mati, ditandai dengan batang dan akar yang
membusuk. Lendir pada akar menjadi semakin banyak karena unsur hara
yang tidak diteruskan ke bagian batang sehingga menumpuk dan
akhirnya membusuk. Secara umum pada botol pengamatan 2,3 dan 4,
daun-daun mulai menguning serta mulai banyak daun yang berlubang
juga bercak coklat pada daun. Akar semakin panjang dan ada yang
berlendir. Batang juga umumnya tumbuh menyamping, dengan tinggi
tanaman rata-rata 30-75 cm.
Jadi, kangkung yang berhasil tumbuh hingga akhir pengamatan
yaitu
tanaman.
Kalsium
meningkatkan
pembelahan
sel-sel
meristem,
nitrogen, sehingga ketika tidak ada unsur nitogen pada media maka
hormon ini tidak dapat disintesis yang pada akhirnya menyebabkan
pengguguran daun secara drastis. Penambahan panjang tanaman tidak
terganggu oleh ketiadaan unsur nitrogen tetapi kondisi batang yang lemas
merupakan salah satu ciri divisiensi unsur nitrogen. Penambahan tinggi
batang menunjukkan unsur pendukung pertumbuhan batang berupa unsur
Ca ditemukan dilingkungan namun unsur pengokoh batang yaitu nitrogen
tidak ada, maka beberapa protein pembentuk batang tidak disintesis pada
perlakuan ini.
Pada perlakuan dengan larutan tanpa P, terjadi klorosis pada
daun, daun menguning dengan bercak coklat kehitaman serta tepi
daunnya layu, berkurangnya jumlah akar dan terdapat lendir, batang
mengalami pertambahan panjang namun tidak tegak. Ini disebabkan oleh
kedua unsur ini merupakan unsur utama dalam pembentukan semua jenis
protein baik hormon, enzin, protein sel dan jaringan.
Terjadi divisiensi juga ditemukan pada media tanpa Fe (besi).
Terjadi klorosis pada daun, terjadi pembusukan pada akar, serta batang
yang tidak kokoh. Zat besi merupakan unsur penting proses metabolisme
pada tumbuhan seperti salah satu komponen pembentukan klorofil,
katalase, peroksidase, sitokrom dan berperan dalam proses respirasi
tumbuhan. Selain itu dapat dipastikan bahwa proses fotosintesis akan
terganggu karena kekurangan klorofil sebagai agen katabolisme. Namun,
pada perlakuan ini tetap terjadi pertambahan panjang batang hingga
menjadi 62 cm. Ini berarti kekurangan zat besi tidak menghambat
pertambahan panjang batang tanaman. Sebenarnya terjadi gangguan
terhadap proses fotosintesis berarti terganggu pula pertumbuhan
tumbuhan, proliferasi sel, diferensiasi jaringan dan keberlangsungan
hidup tumbuhan. Hal ini karena fotosintesis merupakan suatu proses
pembentukan sumber energi bagi tumbuhan. Ketika sumber energi tidak
dihasilkan lagi maka yang terjadi adalah perombakan materi tumbuh
tehambat atau tidak sama sekali. Akibat dari kecepatan tumbuh yang
berbeda itu, maka tumbuhan akan cenderung tumbuh melengkung ke arah
datangnya cahaya. Hal ini membuat batang-batang menjadi tidak kokoh.
Kemudian mulai tumbuh akar sekunder dan akar adventitif. Rata-rata
tinggi tanaman 25-30 cm, kecuali pada kangkung di botol pengamatan 1
yang patah. Khusus pada botol pengamatan nomor 1, batangnya patah, hal
ini dimungkinkan terdapat luka pada batang tersebut akibat bergesekan
dengan tutup botol pengamatan. Kemudian pada botol pengamatan 4,
terdapat daun yang berwarna kekuningan, yang bagian sisinya terdapat
bercak kecoklatan. Hal ini merupakan tanda bahwa kangkung sudahh
menunjukkan gejala defisiensi unsur fosfor. Namun pada bagian tulang
daun tetap berwarna hijau segar.
K. PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data dapat diambil
kesimpulan bahwa kekurangan unsur fosfor pada tumbuhan menyebabkan
tumbuhan tumbuh dengan ciri yang teramati pada daun yakni daun tua
menjadi keunguan dan cenderung kelabu. tepi daun menjadi cokelat,
tulang daun muda berwarna hijau gelap, pertumbuhan daun kecil, kerdil,
dan akhirnya rontok.
Selain itu, kalsium berperan dalam memperkuat dinding sel dan
sebagai aktivator berbagai enzim. Pospor, Sulfur dan Nitrogen, berperan
dalam pembentukan berbagai protein penting untuk metabolisme.
Besi dan Magnesium berperan dalam pembentukan klorofil untuk
fotosintesis. Jika kekeurangan salah satu unsur ini, maka tumbuhan akan
menunjukkan
gejala
divisiensi.
Sehingga
untuk
menghasilkan
pertumbuhan yang optimal maka harus diberikan nutrien yang lengkap pula.
2. Saran
Pada
pengamatan
selanjutnya
disarankan
untuk
dilakukan
penggantian larutan secara berkala, agar nutrisi yang terkandung tetap. Hal
tersebut dilakukan agar akurasi dalam pengamatan terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2015). Klasifikasi dan Ciri-ciri Morfologi Kangkung. Online. Tersedia:
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologikangkung/ [13 Desember 2016]
Azzamy. (2016). Gejala Visual Kekurangan Defisiensi Unsur Hara pada
Tanaman. Online. Tersedia: http://mitalom.com/gejala-visualkekurangan-defisiensi-unsur-hara-pada-tanaman/ [13 Desember 2016]
Anonim. (2015). Gejala Kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Fosfor pada
Tanaman. Online. Tersedia: http://agroteknologi.web.id/gejalakelebihan-dan-kekurangan-unsur-hara-fosfor-pada-tanaman/
[13
Desember 2016]
Anonim. (2013). Mengenal Hidroponik Metode Kultur Air. Online. Tersedia:
http://kebunkita.net/mengenal-hidroponik-metode-kultur-air/
[13
Desember 2016]
Anonim. (2013). Hara dan Hubungannya dengan Tanaman. Online. Tersedia:
http://laborr-ilmu.blogspot.co.id/2013/02/hara-dan-hubungannyadengan-tanaman.html [13 Desember 2016]
Tim Fisiologi Tumbuhan. (2016). Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan.
Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA-UPI.