MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah seminar manajemen oprasional
Dosen / Asisten : Iwan Setiawan
Disusun oleh :
Eka Nurani
Hasbi Adam
Susi Kurniasih Febriani
: 3402130087
: 3402130102
: 3402130225
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Ciamis,
September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
ii
BAB I PENDAAHULUAN...................................................................................
A.
B.
C.
D.
1
2
3
6
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Analisis Permasalahan...............................................................................
B. Aplikasi Pada Kasus Perusahaan...............................................................
7
12
14
A. Simpulan....................................................................................................
14
Daftar Pustaka.......................................................................................................
15
16
BAB I
PENDAHULUAN
B. Kajian Teori
Semakin tingginya tingkat persaingan di dunia industri bidang komunikasi,
perananan perusahaan dirasakan sangat penting untuk selalu berinovasi dalam
mengahasilkan produk yang mampu bersaing dengan produk perusahaan lain yang
sejenis. Untuk itu perusahaan harus memperhatikan kelancaran proses produksi produk
tersebut dengan cara melakukan pengecek kan maupun perbaikan terhadap alat dan
fasilitas-fasilitas produksi yang mengalami kerusakan atau gangguan. Dengan
diperbaikinya sistem pemeliharaan (maintenance) yang merupakan salah satu fungsi
yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk dapat memberikan kelancaran proses
produksi demi menghasilkan produktivitas yang efektif. Salah satu cara untuk
menghasilkan produktivitas yang efektif dengan cara memperbaiki sistem pemeliharaan
(maintenance).
Menurut pendapat Agus Ahyari (2002:351) tentang fungsi pemeliharaan adalah: fungsi
pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan
peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi
tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses
produksi
Didalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan terdapat dua persoalan yang dihadapi,
pertama yaitu persoalan teknis yang berhubungan dengan usaha-usaha
untuk menghilangkan atau mengurangi timbulnya gangguan akibat kondisi perangkat
yang kurang baik. Yang kedua yaitu pada persoalan ekonomis yang bagaimana
melakukan kegiatan pemeliharaan yang dibutuhkan secara teknis dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
Menurut Manahan P. Tampubolon (2004:251), terdapat dua jenis pemeliharaan yaitu
preventive maintenance dan corrective maintenance.
1. Preventive maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan tau perawatan untuk mencegah
terjadinya kerusakan yang tidak terduga, yang menyebabkan fasilitas produksi
mengalami kerusakan pada waktu yang digunakan dalam proses produksi.
Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia (52,56%), dan 47,44% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor
dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan,
termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
2. Visi dan Misi Perusahaan
a) Visi
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,
Information, Media, Edutainment dan Services (TIMES) di kawasan regional.
b) Misi
3. Struktur Organisasi
Telkom telah mencanangkan sebuah grand strategy menuju sustainable competitive
growth, dengan sasaran sebagai berikut:
1. Pertumbuhan organik yang akan dicapai dengan penguatan bisnis inti melalui
fokus
pada
strategi
segmentasi
pelanggan
yaitu
layanan
konsumer,
inorganik
relateddiversification
yang
berupa
akan
pengembangan
dicapai
bisnis
melalui
baru,
strategi
pengelolaan
portofolio strategis, serta membangun sinergi antara kami dan entitas anak kami.
Dalam rangka implementasi yang efektif dari strategi-strategi tersebut di atas,
dipandang perlu adanya beberapa hal sebagai berikut:
1. Direktur yang fokus menangani segmen layanan wholesale dan internasional
D. Permasalahan
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA ( PT.TELKOM ) adalah sebuah perusahaan
go public yang bergerak di bidang komunikasi. PT. TELKOM yang memiliki pelanggan
yang sangat banyak menghasilkan berbagai macam produk, salah satunya seperti
Telepon Rumah, Internet Telkom speedy, TelkomFlexi, dan sebagainya. PT. TELKOM
sering mengalami kerusakaan pada perangkat MSAN. Karena pelanggan merupakan
sumber daya yang berperan penting dalam perusahaan ini, maka dengan adanya
gangguan pada perangkat MSAN, ini akan berdampak buruk kepada pelanggan, baik
pada tingkat pelayanan dan juga akan mengakibatkan pelanggan tidak mau
berlangganan kembali. Hal ini akan mengakibatkan produktivitas dan laba perusahaan
menjadi turun.
Maka dari itu, PT. TELKOM harus melakukan pemeliharaan (maintenance) pada
perangkat MSAN yang berasal dari kabel-kabel, perangkat-perangkat maupun
komponen-komponen lainnya. Melalui pelaksanaan maintenance yang baik pada
sumber daya tersebut maka kemungkinan kerusakan yang akan terjadi dapat dikurangi
atau dapat dihindarkan sama sekali, sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Permasalahan
Untuk mengukur kesuksesan manajemen pemeliharaan, maka ada dua unsur yang
harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu keterlibatan karyawan dan prosedur
pemeliharaan.
Factor karyawan dalam hal pemeliharaan dapat dilihat dari informasi yang
dimiliki karyawan, keahlian yang dimilikinya, kompensasi yang diterima sebagai factor
penguat motivasi dan kekuatan sinergi yang perlu dilakukan. Sebagai upaya untuk
meningkatkan penguasaan informasi dan keahlian dalam kaitannya dengan kegiatan
pemeliharaan, maka pihak manajemen dapat menempuh beberapa hal yaitu :
Pertukaran informasi. Melalui penciptaan iklim yang kondusif, misalnya adanya
bank data ( bank prosedur) yang berisikan data serta prosedur tentang pemeliharaan
segala jenis mesin dalam system manufaktur.
Pelatihan keahlian. Bagi karyawan yang belum memiliki keahlian yang
diharapkan, perusahaan dapat memilih untuk mengirimkan ke training center yang
menawarkan pelatihan-pelatihan atau langsung dilatih di perusahaan melalui on the job
training.
Adapun tentang prosedur pemeliharaan mesin-mesin, factor yang perlu
diperhatikan adalah prosedur pembersihan dan pelumasan. Pembersihan ini ditujukan
untuk menghindari korosi, kemacetan akibat adanya kotoran dan kegiatan ini dilakukan
secara rutin. Sedangkan pelumasan bertujuan agar tidak terjadi gesekan material mesin
secara langsung, mendinginkan panas mesin pada kondisi tertentu, dan memperpanjang
umur mesin.
pemeliharaan, dan menjaga fasilitas tetap dalam kondisi baik utuk mencegah kegagalan.
Sebuah tingkat kegagalan awal yang tinggi, dikenal sebagai tingkat kematian
dini (infant mortality), yang mungkin terjadi pada banyak produk. Yang dimaksud
tingkat kematian dini sendiri yaitu tingkat kegagalan di awal kehidupan sebuah produk
atau proses.
Hasil yang cacat / gagal akan menyebabkan tambahan biaya karena harus
diproses kembali dan yang lebih besar resikonya adalah kurangnya kepercayaan
konsumen kepada perusahaan akibat produk gagal. Tambahan yang timbul
menyebabkan biaya produksi membengkak (tidak minimal). Jika biaya produksi
membengkak, maka harga barang menjadi tinggi.
Pemeliharaan yang periodic dan terencana sangat diperlukan pada fasilitas-fasilitas
produksi, jika tidak akan mengakibatkan kerusakan Unit Kritis dikarenakan :
1. Kerusakan fasilitas tersebut akan menyebabkan terhentinya seluruh aktivitas
proses produksi.
2. Kerusakan fasilitas tersebut akan mempengaruhi kualitas produk.
3. Investasi yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar.
Kerusakan fasilitas tersebut akan membahayakan pekerja, baik kesehatan maupun
keselamatannya.
Preventive maintenance ini dapat mengatasi kerusakan yang tiba-tiba terjadi. Hal ini
dikarenakan preventive maintenance ini dapat mendeteksi dan menangkap sinyal kapan
suatu system akan mengalami kerusakan serta menentukan kapan suatu system
memerlukan service ( perbaikan).
Dengan teknik pelaporan yang baik, perusahaan dapat menjaga arsip proses, mesin, atau
peralatan individu. Arsip seperti itu dapat menyediakan profil yang berisi baik jenis
pemeliharaan yang diperlukan maupun waktu pemeliharaan yang dibutuhkan. Sejarah
pemeliharaan peralatan merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah system
pemeliharaan pencegahan, seperti halnya catatan mengenai waktu dan biaya perbaikan.
Arsip seperti ini juga memberikan informasi serupa tentang keluarga peralatan begitu
juga pemasok.
II.
produk.
9. Rendahnya profitability, karena berkurangnya permintaan konsumen dalam
jangka panjang.
10. Kehilangan pelanggan yang beralih ke produk lain, karena produk yang gagal.
11. Menurunnya kualitas produk, karena produk yang gagal.
12. Karyawan menjadi tidak puas, karena menghasilkan produk yang gagal.
13. Keuntungan menjadi semakin rendah akibat menurunnya permintaan.
Karena itu perlu untuk meningkatkan kemampuan memperbaiki. Memperbesar atau
meningkatkan fasilitas pemeliharaan dapat menjadikan system bekerja secara lebih
cepat. Sebuah fasilitas pemeliharaan yang baik memerlukan enam fitur berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
10
Menentukan masalah
Memperkenalkan variable penting yang disertai dengan masalah yang dihadapi
Membuat model angka / matematiknya
Menyusun arah tindakan yang mungkin untuk pengujian
Melakukan percobaan
Mempertimbangkan hasil ( memodifikasi model atau mengubah input data)
Memutuskan arah tindakan yang akan diambil.
11
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pemeliharaan (Maintenance) yang dijalankan oleh sebuah perusahaan harus berlangsung
secara rutin dan berkelanjutan hal ini dikarnakan selain sebagai salah satu bentuk
pelayanan
terhadap
konsumen
pemeliharaan
juga
sangat
bermanfaat
bagi
13
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta.
BPFE.
Tampubolon, P. Manahan, 2004, Manajemen Operasional, edisi pertama, Ghalia
Indonesia
14
Suryanto,
THESIS
ANALISA
PENGARUH
TPM
TERHADAP
15