PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
Perumusan masalah dari makalah Penggunaan dan Pemeliharaan Kit Optik adalah:
1.Apa yang dimaksud dengan kit alat laboratorium?
2. Bagaimana penggunaan dan pemeliharaan kit optika?
3. Apa saja kegunaan kit optika dalam percobaan fisika di laboratorium?
1.3
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah pemeliharaan dan penggunaan Kit Optika adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu kit alat laboratorium
2. Mengetahui penggunaan dan perawatan kit optika,
3. Mengetahui kegunaan kit optika
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian KIT
KIT merupakan salah satu peralatan dalam laboratorium. KIT adalah kepanjangan dari
kotak instrumen terpadu, sehingga KIT berarti sekumpulan alat-alat fisika yang yang dapat
digunakan untuk lebih dari satu percobaan dan disimpan dalam sebuah wadah seperti kotak.
Percobaan-percobaan yang menggunakan alat-alat dalam KIT fisika adalah percobaan yang
berasal dari materi konsep pembelajaran fisika yang serumpun.Untuk pembelajaran setingkat
SMP/MTs dan SMA ada berbagai alat KIT misalnya KIT Optik, KIT mekanika, KIT Listrik
dan Magnet. Dari satu boks KIT, kita bisa mendesain berbagai percobaan. Sebagai contoh
dari box KIT Optik, dapat dibuat percobaan penguraian cahaya, efek pembesaran dari kaca
pembesar, dan lain-lain.
KIT Fisika Optik alat peraga yang membantu pemahaman mengenai cahaya,
pemantulan cahaya, pembiasan cahaya, pelangi dan lainnya pada tingkat SMP dan SMA.
Terdiri dari 27 item alat dan dilengkapi dengan buku penuntun percobaan. Peralatan disimpan
dalam wadah alat yang sesuai dengan alatnya dan dimasukan kedalam box berwarna hijau.
2.2 Jenis pemeliharaan
Pemeliharaan dapat dibedakan antara pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tidak
terencana.
A. Pemeliharaan Terencana
Pemeliharaan terencana adalah jenis pemeliharaan yang diprogramkan, diorganisir,
dijadwal, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, seerta dilakukan monitoring
dan evaluasi. Pemeliharaan terencana dibedakan menjadi dua, yakni: pemeliharaan terencana
yang bersifat pencegahan atau pemeliharaan preventif, dan pemeliharaan terencana yabg
bersifat korektif.
Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan preventif merupakan pemeliharaan yang bersifat pencegah, adalah
system pemeliharaan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui
tahapan perenanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan
umtuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan peralatan
laboratorium.
Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi, yakni sistem
pemeliharaan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk
mengembalikan peralatan laboratorium pada kondisi standarsehingga dapat berfungsi
normal.
2
misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi
Memeriksa atau mengecek kondisi kit optic untuk mengetahui gejala kerusakan
Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam
A.
Membersihkan, agar peralatan tersebut selalu bersih dari kotoran yang dapat
merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi
Memeriksa atau mengecek kondisi kit optic untuk mengetahui gejala kerusakan
Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam
untuk
melakukan
berbagai
macam
percobaan
mengenai
konsep
cahaya .Penggunaan KIT Optik terdapat pada KIT SMP/MTs dan KIT SMA/MA.
Komponen KIT Optik SMP/MTs yaitu :
Sumber : kreasilebah.com/kit-optika-smp
Meja optik
Rel Presisi
Fungsi
Gambar
1buah
untuk mengamati
lintasan cahaya,
kompatibel dengan
rel presisi
3 buah
untuk percobaan
optik dan mekanika
(kereta dinamika);
Rel dapat disambung
dengan rel lain dan
sambungan mulus
No.
Nama
Jumlah
Fungsi
Gambar
prisma
1buah
Cermin
cembung
1buah
Cermin
cekung
1 buah
Cermin
kombinasi
1buah
Digunakan untuk
mengamati benda
kecil agar tampak
lebih besar
Diafragma
anak panah
1buah
Pembentuk bayangan
berbentuk anak panah
Diafragma 1
dan 3 celah
1buah
Sebagai penyekat
atau pembentuk
benda dalam
percobaan
Diafragma
celah lebar
dan 5 celah
1buah
Sebagai penyekat
cahaya atau
pembentuk benda
dalam percobaan
No.
Nama
Jumlah
Fungsi
Gambar
10
Sebagai sumber
cahaya
11
Penyambung
rel
2 buah
12
Kaki rel
2 buah
Digunakan untuk
menyambung Rel
Presisi.
Dilengkapibantalan
karet pada kakikakinya.
Digunakan untuk
dudukan rel presisi.
Dilengkapi bantalan
karet pada kakinya
13
Lampu
cadangan
12v/18w
4 buah
14
Pemegang
Slaid
Diafragma
1 buah
15
Layar
Translusen
1 buah
Digunakan sebagai
dudukanRel
Presisi. Dilengkapi
bantalan karet pada
kaki-kakinya.
Dapat dipasang
dengan baik pada
tumpakan
berpenjepit.
untuk memegang
diafragma pada dua
sisi. Kompatibel
dengan tumpukan
berpenjepit. Jepitan
diafragma kuat dan
akurat. Dilengkapi
sepasang penutup
celah
No.
Nama
Jumlah
Fungsi
1816
Lensa, +50
mm
1 buah
Dapat
terpasang / dilepas
secara mudah pada
tumpakan
berpenjepit.
1917
Lensa, +100
mm
1 buah
Optical Glass,
panjang fokus lensa
+50 mm. Bahan
bingkai dari plastik
ABS warna hitam
dengan tiang
penyangga dia. 8 mm
Optical Glass,
panjang fokus lensa
+100 mm. Bahan
bingkai dari plastik
ABS warna hitam
dengan tiang
penyangga dia. 8 mm
Optical Glass,
panjang fokus lensa
+200 mm. Bahan
bingkai dari plastik
ABS warna hitam
dengan tiang
penyangga dia. 8 mm
Optical Glass,
panjang fokus lensa
-100 mm. Bahan
bingkai dari plastik
ABS warna hitam
dengan tiang
penyangga dia. 8 mm
Dilengkapi pengatur
sudut untuk
mendudukan posisi
lensa pada rel presisi.
Terdapat tuas yang
bila ditekan maka
tumpakan berpenjepit
dapat bergerak lancar,
2018
lensa, +200
mm
1 buah
2119
lensa, -100
mm
1 buah
20
Tumpakan
berpenjepit
4 buah
21
Lensa
Lingkaran
1 buah
Gambar
No.
Nama
Jumlah
Fungsi
Gambar
22
Model Lensa
Bikonvak
1 buah
23
Pemegang
lilin
1 buah
24
Bak persegi
panjang
1 buah
25
Bak Bujur
Sangkar
1 buah
untuk menentukan
indek bias zat cair.
Bahan PMMA.
26
Buku
panduan alat
1 buah
terdiri dari 21
percobaan berbasis
KTSP dan
menggunakan seluruh
alat yang tersedia
atau ditambah dari
luar kit, terdapat
pengenalan alat,
warna hijau. Terdapat
nama, alamat, nomor
telepon, alamat email pada sampul
belakang.
10
No.
Nama
Jumlah
Fungsi
Gambar
27
Box Kit
1 buah
28
Kabel
penghubung
merah
2 buah
29
Kabel
penghubung
hitam
2 buah
Penghubung catudaya
rangkaian
Sumber : AlatLabPeraga.com
Pada KIT Optik SMA/MA terdapat 29 jenis alat yang dapat digunakan dalam
percobaan, yaitu :
Sumber : porimedia.com
Gambar 2.7 KIT SMA
Tabel 2.7 Komponen Kit SMA
11
No.
Nama
Jumlah
Fungsi
Gambar
Meja optik
1buah
untuk mengamati
lintasan cahaya,
kompatibel dengan
rel presisi
Digunakan untuk
menentukan sudut
dalaam percobaan
prisma
1buah
Cermin
cembung
1buah
Cermin
cekung
1 buah
Digunakan untuk
membentuk bayangan
yang dikecil
Lup
1buah
12
No.
Nama
Jumlah
Fungsi
Cermin
kombinasi
1buah
Digunakan untuk
mengamati benda
kecil agar tampak
lebih besa
Diafragma
anak panah
1buah
Pembentuk bayangan
berbentuk anak panah
Diafragma 1
dan 3 celah
1buah
Sebagai penyekat
atau pembentuk
benda dalam
percobaan
10
Diafragma
celah lebar
dan 5 celah
1buah
Sebagai penyekat
cahaya atau
pembentuk benda
dalam percobaan
11
Sebagai sumber
cahaya
Rel Presisi
3 buah
Penyambung
rel
2 buah
untuk percobaan
optik dan mekanika
(kereta dinamika);
Rel dapat disambung
dengan rel lain dan
sambungan mulus
Digunakan untuk
menyambung Rel
Presisi.
Dilengkapibantalan
karet pada kakikakinya.
1212
13
Gambar
13
No.
Nama
Jumlah
Fungsi
14
Kaki rel
2 buah
Digunakan untuk
dudukan rel presisi.
Dilengkapi bantalan
karet pada kakinya
15
Lampu
cadangan
12v/18w
4 buah
16
Pemegang
Slaid
Diafragma
1 buah
Digunakan sebagai
dudukanRel
Presisi. Dilengkapi
bantalan karet pada
kaki-kakinya.
Dapat dipasang
dengan baik pada
tumpakan
berpenjepit.
17
Layar
Translusen
1 buah
1818
Lensa, +50
mm
1 buah
1919
Lensa, +100
mm
1 buah
Gambar
untuk memegang
diafragma pada dua
sisi. Kompatibel
dengan tumpukan
berpenjepit. Jepitan
diafragma kuat dan
akurat. Dilengkapi
sepasang penutup
celah
Dapat
terpasang / dilepas
secara mudah pada
tumpakan
berpenjepit.
Optical Glass,
panjang fokus lensa
+50 mm. Bahan
bingkai dari plastik
ABS warna hitam
dengan tiang
penyangga dia. 8 mm
14
No.
Nama
Jumlah
Fungsi
1 buah
1 buah
Optical Glass,
panjang fokus lensa
+100 mm. Bahan
bingkai dari plastik
ABS warna hitam
dengan tiang
penyangga dia. 8 mm
Optical Glass,
panjang fokus lensa
+200 mm. Bahan
bingkai dari plastik
ABS warna hitam
dengan tiang
penyangga dia. 8 mm
Optical Glass,
panjang fokus lensa
-100 mm. Bahan
bingkai dari plastik
ABS warna hitam
dengan tiang
penyangga dia. 8 mm
Dilengkapi pengatur
sudut untuk
mendudukan posisi
lensa pada rel presisi.
Terdapat tuas yang
bila ditekan maka
tumpakan berpenjepit
dapat bergerak lancar,
bila tidak ditekan
maka tumpakan
berpenjepit tak dapat
digerakan. Lubang
pada tumpakan
kompatibel dengan
batang penyangga
sistem dia
Semua permukaan
dipoles bening atau
hanya satu bagian
dasar buram
22
Tumpakan
berpenjepit
4 buah
23
Kaca
Lingkaran
1 buah
24
Model Lensa
Bikonvak
1 buah
Gambar
15
No.
Nama
Jumlah
Fungsi
Gambar
25
Pemegang
lilin
1 buah
26
Bak persegi
panjang
1 buah
semua permukaan
dipoles (bening) atau
hanya satu bagian
dasar buram (tidak
dipoles), dapat
dikombinasikan
dengan lensa
Bikonkaf
Plastik ABS Ukuran :
Dia. 55 mm, tinggi 19
mm.
27
Bak Bujur
Sangkar
1 buah
untuk menentukan
indek bias zat cair.
Bahan PMMA.
28
Buku
panduan alat
1 buah
29
Box Kit
1 buah
terdiri dari 21
percobaan berbasis
KTSP dan
menggunakan seluruh
alat yang tersedia
atau ditambah dari
luar kit, terdapat
pengenalan alat,
warna hijau. Terdapat
nama, alamat, nomor
telepon, alamat email pada sampul
belakang.
Box kit merupakan
box injection
moulding bahan
plastik atau bahan
lain yang lebih kokoh
warna hijau.
Sumber : pudaksienctific
2.7 Penggunaan Alat-alat KIT Optik
2.7.1 Penggunaan KIT Optik dalam percobaan
16
1. Perambatan Cahaya
a. Alat/Bahan yang digunakan :
b. Persiapan
1. Siapkan alat
digunakan !
2. Pasang
diatas
yang sudah
tumbukan
pasang
lubang pada
diafragma
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama
Jumlah
Nama Alat/Bahan
Jumlah
Catu Daya
1
Alat/Bahan
Meja Optik
1
Rel Presisi
1
Kaki Rel
2
Pemegang Slide Diafragma
1
Diafragma
1
Pemegang Lilin
1
Kertas HVS ( lembar )
1
NO
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Diafragma
Tumpakan Berpenjepit
Lampu Bertangkai 12 V, 18W
Kabel Penghubung Merah
Kabel Penghubung Hitam
Penggaris 30 cm
Lilin
terpasang
1
2
1
1
1
1
1
Pecobaan
dan bahan yang
(dirikan)
lilin
pemegang
lilin
dipasang
pada
berpenjepit
diafragma
pemegang
slide
yang
sudah
pada
tupakan
17
Percobaan II
1. Pasang kertas diatas meja optik !
2. Pasang (tancapkan) diafragma 5 celah pada tumpakan berpenjepit yang masih
kosong sehingga terbentuk susunan.
3. Putarlah laras lampu/sumber cahaya sehingga posisi lampu dan filamennya menjadi
vertikal (tegak), kemudian nyalakan lilin dengan cara hidupkan (on kan) catu
daya.
4. Amati berkas sinar diatas meja optik. Gambarlah jejak sinar yang terliha pada ertas,
lalu tempelkan kertas hasil kerja itu pada kolom hasil pengamatan.
2. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
a. Alat / Bahan yang digunakan :
Nama
Jumlah
NO Nama Alat/Bahan
Jumlah
1.Persiapan
Catu daya
1 Alat/Bahan
2. 1.Meja
optik
1
Siapkan
3.
Rel presisi
1
akan
4.
Kaki
rel
2
2.
Rangkai
5.
Lampu bertangkai 12 V,18W 1
6.
Pemegang
slide diafragma
1
membentuk
7.
Diafragma
1 celah
1
8.
Lensa f = 100 mm bertangkai 1
putih ,
NO
saling
9.
Tumpakan berpenjepit
3
10.
Cermin
kombinasi
1
meja
11. Kabel penghubung merah
1
Filamen
12. Kabel penghubung hitam
1
cahaya
13. Penggaris loga 50 cm
1
1
Lensa f 14. Busur derajat
15. Kertas HVS ( lembar)
1
lampu
3. Hubungkan
Percobaan :
alat dan bahan yang
digunakan.
alat- alat sehingga
rangkaian.
Letakkan
kertas
sumber
posisinya tegak.
= 10 cm di kanan
kabel
input
catu
18
4. Usahakan agar sinar datang jatuh dititik O. Sinar datang dari sumber membentuk
sudut datang terhadap garis norma (ON) dan sinar pantulnya membentuk sudut
pantul terhadap ON.
5. Tandailah arah sinar datang ke cermin dengan menggunakan dua tanda titik atau
tanda silang. Dengan cara yang sama tandai pula arah sinar pantulnya.
6. Ambil kertas kerja dari atas meja optik, kemudian gambarlah sinar datang dan sinar
pantul berdasarkan tanda-tanda titik (silang) tadi. Selanjutnya ukurlah sudut datang
dan sudut pantul, serta catat hasilnya ke dalam tabel pada hasil pengamatan.
7. Ulangi percobaan sekurang-kurangnya 5 kali dengan sudut datang yang berbedabeda.
3. Pemantulan Cahaya Pada Cermin datar lipat
1. Alat/Bahan yang digunakan :
NO
1.
2.
3.
4.
5.
Nama Alat/Bahan
Cermin datar lipat
Papan busur derajat
Balok alumunium
Bola gelas (kelereng)
Penggaris logam
Jumlah
1
1
1
1
1
a. Persiapan Percobaan :
1. Susun / rangkailah perangkat cermin datar lipat dengan papan busur derajat sehingga
terbentuk rangkaian.
b. Langkah-Langkah Percobaan :
1. Geser (putar) cermin bagian (II) sehingga (sudut apit kedua cermin) membentuk
sudut 180 terhadap cermin bagian (I).
2. Pasang (letakkan) sebuah obyek berupa balok alumunium di sembarang tempat,
misalnya di B sekitar 4 cm didepan cermin bagian (II). Dari beberapa posisi (arah),
amati jumlah bayangan obyek yang dihasilkan sistem cermin lipat tersebut.
Pindakan obyek ke depan bagian (I), misalnya di C. Sekali lagi dari beberapa posisi
(arah) amati jumlah bayangan obyek yang dihasilkan sistem cermin lipat tersebut.
Catat hasil pengamatan tentang jumlah bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar
lipat kedalam tabel hasil pengamatan.
19
3. Ulangi langkah (2) sebanyak 4 kali lagi tetapi setiap kali selalu menggeser
(memutar) cermin bagian (III) sehingga dihasilkan sudut sebesar 90, 60, 45,
kemudian 30.
4. Ulangi langkah (1) sampai dengan (3), tetapi meggunakan bola gelas (kelereng)
sebagai obyek pengamatan (pengganti balok alumunium).
5. Kemasi alat dan bahan yang telah dipakai, lengkapi seluruh isian tabel, kemudian
diskusikan hubungan jumlah bayangan dengan sebuah faktor yang tertera dalam
salah satu kolom dalam tabel.
4. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung
a. Alat /Bahan yang digunakan :
NO
1.b.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama Alat/Bahan
Persiapan
Catu daya
1.Meja
Siapkan
optik
Nama
Jumlah
1 Alat/Bahan
1
1
2
1
1
1
Jumlah
Relakan
presisi
rel
2.Kaki
Rangkai
Pemegang slide diafragma
Diafragma 5 celah + penutup
Lensa
f = 100 mm bertangkai
rangkaian.
NO
8.
Tumpakan berpenjepit
dan
9.
Cermin kombinasi
lurus,
10. Kabel penghubung merah
11. Kabel penghubung hitam
12. Lampu bertangkai 12V, 18W
kertas) 13. Penggaris logam 50 cm
kertas, 14. Kertas HVS ( lembar)
Percobaan :
alat dan bahan yang
digunakan.
alat-alat
sehingga
membentuk
Buatlah 2 garis (a)
3
1
1
2
1
1
1
(b)
saling
melewati
tegak
titik
(tengah-tengah
dan
sejajar
kemudian
tepi
letakkan
penutup celah.
3. Hubungkan kabel input catu daya (masih dalam keadaan mati / off) ke sumber
tegangan PLN.
4. Pilih tegangan keluaran catu daya pada 12 VAC dan hubungkan catu daya ke lampu
(suber cahaya) dengan menggunakan 2 kabel penghubung.
5. Periksa kembali seluruh rangkaian.
c. Lankah-Langkah Kegiatan :
1. Nyalakan lampu (hidupkan / on kan catu daya) lalu perhatikan arah sinar diatas
kertas. Atur kedudukan lensa (geser ke kiri/kanan) sampai ketiga sinar yang diatas
20
kertas menjadi sejajar. Aturlah letak meja optk atau kertas kerja sehingga berkas
cahaya yang paling tengah berimpitan dengan garis (b) pada kertas.
2. Letakkan cermin kombinasi di atas kertas kerja dengan permukaan cekung
menhadap ke sumber cahaya. Atur cermin agar titik potong sinar-sinar pantul berada
pada garis sinar datang yang tengah.
3. Tariklah garis lengkung pada kertas tepat di sisi bawah permukaan cekung cermin,
kemudian berikan 2 tanda (silang) pada masing-masing sinar datang dan sinar
pantul.
4. Matikan lampu (off kan catu daya), ambil kertas kerja dari atas meja optik,
kemudian gambarlah ketiga sinar datang dan sinar pantulnya dengan bantuan 2 tanda
titik (silang) untuk masing-masing sinar. Lengkapi dengan gambar anak panah untuk
menunjukan arah sinar. Titik perpotongan ketiga sinar pantul disebut titik fokus (F).
Ukur jarak titik fokus sampai permukaan cermin dan catat hasilnya.
5. Ubah diafragma 3 celah menjadi 1 celah dengan cara menggeser keping penutup
celah, kemudian nyalakan lampu.
6. Letakkan kembali kertas kerja dan cermin cekung di atas meja optik, tepat seperti
keadaan semula. Putar posisi kertas sehingga berkas sinar datang berimpitan dengan
salah satu sinar pantul. Perhatikan arah sinar pantul yang baru.
7. Ulangi langkah (6) untuk kedua gambar sinar pantul yang lain.
8. Tempelkan kertas kerja pada tempat yang disediakan pada hasil pengamatan.
6.
Diafragma
5 celah + penutup 1
7.
Lensa fdan
= 100 mm bertangkai 1
NO
lurus,
8.
Lampu bertangkai 12V, 18W 3
9.
Tumpakan berpenjepit
1
10. Cermin kombinasi
1
11. Kabel penghubung merah
1
12. Kabel penghubung hitam
1
13. Penggaris logam21
50 cm
1
14. Kertas HVS ( lembar)
1
Percobaan :
alat dan bahan yang
digunakan.
alat-alat
sehingga
rangkaiaan.
Buatlah 2 garis (a)
(b)
saling
melewati
tegak
titik
(tengah-tengah kertas) dan sejajar tepi kertas, kemudian letakkan kertas di atas
meja optik.
Atur filamen lampu sumber cahaya sehingga posisinya menjadi tegak (vertikal).
Lensa f = 100 mm dipasang 10 cm di kanan lampu.
Ubah diafragma 5 celah menjadi 3 celah dengan cara memasang kedua keping
penutup celah.
3. Hubungkan kabel input catu daya (masih dalam keadaan mati / off) ke sumber
tegangan PLN.
4. Pilih tegangan keluaran catu daya pada 12 VAC dan hubungkan catu daya ke lampu
(suber cahaya) dengan menggunakan 2 kabel penghubung.
5. Periksa kembali seluruh rangkaian.
c. Lankah-Langkah Kegiatan :
1. Nyalakan lampu (hidupkan / on kan catu daya) lalu perhatikan arah sinar diatas
kertas. Atur kedudukan lensa (geser ke kiri/kanan) sampai ketiga sinar yang diatas
kertas menjadi sejajar. Aturlah letak meja optk atau kertas kerja sehingga berkas
cahaya yang paling tengah berimpitan dengan garis (b) pada kertas.
2. Letakkan cermin kombinasi di atas kertas kerja dengan permukaan cembung
menhadap ke sumber cahaya. Atur cermin agar titik potong sinar-sinar pantul berada
pada garis sinar datang yang tengah.
3. Tariklah garis lengkung pada kertas tepat di sisi bawah permukaan cembung cermin,
kemudian berikan 2 tanda (silang) pada masing-masing sinar datang dan sinar
pantul.
4. Matikan lampu (off kan catu daya), ambil kertas kerja dari atas meja optik,
kemudian gambarlah ketiga sinar datang dan sinar pantulnya dengan bantuan 2 tanda
titik (silang) untuk masing-masing sinar. Lengkapi dengan gambar anak panah untuk
menunjukan arah sinar. Titik perpotongan ketiga sinar pantul disebut titik fokus (F).
Ukur jarak titik fokus sampai permukaan cermin dan catat hasilnya.
5. Ubah diafragma 3 celah menjadi 1 celah dengan cara menggeser keping penutup
celah, kemudian nyalakan lampu.
6. Letakkan kembali kertas kerja dan cermin cembung di atas meja optik, tepat seperti
keadaan semula. Putar posisi kertas sehingga berkas sinar datang berimpitan dengan
salah satu sinar pantul. Perhatikan arah sinar pantul yang baru.
7. Ulangi langkah (6) untuk kedua gambar sinar pantul yang lain.
8. Tempelkan kertas kerja pada tempat yang disediakan pada hasil pengamatan.
6. Pembiasan Cahaya
a. Alat/Bahan yang digunakan :
22
NO
1.
2.
3.b.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama
Nama Alat/Bahan
Jumlah
Catu daya
1
Alat/Bahan
Meja optik
1
Rel presisi
1
Persiapan
Kaki rel
2
1.Siapkan
Pemegang slide diafragma
1
akan
Diafragma
1 celah
1
2.Rangkai
Lensa f = 100 mm bertangkai 1
Lampu bertangkai 12V, 18W 1
NO
(c),
dan
9.
10.
11.
12.
13.
14
15.
Tumpakkan berpenjepit
Balok kaca lingkaran
Kabel penghubung merah
Kabel penghubung hitam
Penggaris logam 50 cm
Kertas HVS ( lembar)
Busur derajat
Jumlah
Percobaan :
alat dan bahan yang
digunakan.
alat-alat
sehingga
membentuk rangkaian.
Buatlah 2 garis (a) dan
3
1
1
1
1
4
1
saling
tegak
melewati
lurus,
titik
( tengah-tengah kertas)
sejajar
tepi
kemudian
kertas,
letakkan
6. Dengan titik 0 sebagai pusat dan berjari-jari 3cm, buatlah lingkaran pada masingmasing kertas kerja. Selanjutnya tariklah garis p dan q yang tegak lurus terhadap c.
7. Ukur panjang garis p dan q dengan sudut datang dan sudut bias yang bersesuaian,
dan isikan pada tabel.
7. Pemantulan sempurna
a. Alat / Bahan yang digunakan :
.
b. Persiapan
1. Siapkan
yang
2. Rangkai
Nama
Nama Alat/Bahan
O
1.
2.
3.
4.
5.
Alat/Bahan
Catu daya
Meja optic
Rel presisi
Kaki rel
Pemegang slide
6.
7.
diafragma
Diafragma 1 celah
Lampu f = 100 mm
1
1
8.
bertangkai
Lampu betangkai 12 V,
(a)
tegak
titik O
meja
Atur
Jumlah
Jumla
h
1
1
1
2
1
Percobaan :
alat dan bahan
akan digunakan.
alat
alat
sehingga
membentuk
rangkaian.
Buatlah 2 garis
dan (c), saling
18 W
lurus, melewati
NO
1.
2.
3.
4.
5.
Catu daya
Meja optic
Rel presisi
Kaki rel
Pemegang slide
1
1
1
2
1
6.
7.
diafragma
Diafragma 1 celah
Lampu f = 100 mm
1
1
(tengah-tengah
kertas)
dan
sejajar
tepi
kertas kemudian
letakkan
diatas
optik.
filamen
lampu
bertangkai
sumber cahaya sehingga posisinya menjadi tegak (vertikal).
Lensa f = 100 mm dipasang 10 cm di kanan lampu.
3. Hubungkan kabel input catu daya (masih dalam keadaan mati / off)
ke sumber tegangan PLN.
4. Pilih tegangan keluaran catu daya pada 12 V AC dan dengan kabel
penghubung hubungkan catu daya ke lampu (sumber cahaya).
5. Periksa kembali seluruh rangkaian.
c. Langkah-langkah kegiatan :
24
1. Ambil kembali kertas putih dari atas meja optik, kemudian buatlah
garis yang membentuk sudut 30 terhadap garis (c). Letakkan
kembali kertas itu diatas meja optik. Letakkan balok kaca setengah
lingkaran diatas kertas, dengan sisi datarnya berimpitan dengan
garis (a) dan bagian yang melengkung menghadap kearah sumber
cahaya. Usahakan agar pusat lingkaran berimpitan dengan titik O
pada kertas.
2. Nyalakan lampu (on ksn catu daya) dan atur letak meja opitk atau
kertas agar sinar datang berimpit dengan garis yang bersudut 30
terhadap garis (c) atau dengan sudut datang (d) sebesar30.
3. Amati arah sinar bias dan berikan 1 tanda titik (silang) pada sinar
bias. Sudut yang terbentuk antara sinar bias terhadap garis (c)
disebut sudut bias (b).
4. Dengan sangat hati-hati dan secara pelan-pelan, putarlah kertas
bersama balok kaca lingkaran dengan titik O tetap sebagai titik
bias sampai sinar biasnya menempel pada permukaan datar balok
kaca atau garis (a). Pada keadaan ini b (sudut bias) mencapai
sebesar 90 dan sudut datangnya disebut sudut batas. Berilah 1
tanda titik (silang) pada arah sinar datang.
5. Sambil tetap mengamati arah sinar bias, lanjutkan kembali
pemutaran kertas (bersama balok kacanya). Apakah yang terjadi ?
apakah gejala pembiasan berubah menjadi gejala pemantulan
cahaya ? Pada saat gejala pembiasan benar benar sudah berubah
menjadi gejala pemantulan, hentikan pemutaran kertas. Berilah 1
tanda titik (silang) masing- masing pada sinar datang dan sinar
pantul.
6. Ambil kertas kerja dari atas meja optik, kemudian dengan menarik
garis melewati tanda titik (silang) dan titik O, tentukan garis arah
sinar bias saat sudut datangnya 30, garis sinar datang saat sudut
biasnya
90,
garis
sinar
pantul
saat
sudah
timbul
gejala
pemantulan sempurna.
7. Ukur sudut bias (b) saat sudut datang (d) = 30, ukur d b (sudut
batas) saat b = 90, ukur d (sudut datang) dan p (sudut pantul)
saat sudah terjadi pematulan sempurna. Catat semua hasil
pengukuran ke dalam tabel.
25
untuk
dapat
menyimpulkan
perihal
syarat-syarat
8. Kaca Planpararel
a. Alat / Bahan yang digunakan :
b. Persiapan
1. Siapkan
yang
Nama Alat/Bahan
Nama
O
1.
2.
3.
4.
5.
Alat/Bahan
Catu daya
Meja optic
Rel presisi
Kaki rel
Pemegang slide
h
1
1
1
2
1
6.
7.
diafragma
Diafragma 1 celah
Lampu f = 100 mm
1
1
8.
bertangkai
Lampu betangkai 12 V,
2. Rangkai
sehingga
(a)
tegak
titik O
kertas)
kertas
meja
Atur
Jumlah
Jumla
18 W
Percobaan :
alat dan bahan
akan
digunakan.
alat-alat
membentuk
rangkaian.
Buatlah 2 garis
dan (c), saling
lurus, melewati
NO
9. Tum pakan berpenjepit
10 Balok kaca
3
1
.
11
Kabel penghubung
.
12
merah
Kabel penghubung
.
13
hitam
Penggaris logam 50 cm
optik.
filamen
sumber cahaya
(tengah-tengah
dan sejajar tepi
kemudian
letakkan diatas
lampu
sehingga
.
14
.
15
Busur derajat
.
26
posisinya
menjadi
(vertikal).
tegak
tanda
titik
(silang)
pada
sinar
tersebut.
Sinar
27
Nama
Jumla
Nama Alat/Bahan
b.
O Persiapan
Siapkan
1. 1.Catu
daya
2. Meja
yangoptic
akan
3. 2.Rel
presisi
Rangkai
4. Kaki rel
sehingga
5. Lampu
betangkai 12 V,
6.
7.
8.
9.
18 W
Pemegang
slide
Percobaan :
alat dan bahan
hAlat/Bahan
1
1
1
2
1
digunakan.
alat-alat
membentuk
rangkaian.
Buatlah 2 garis
(a)
diafragma
Diafragma 1 celah
tegak
Lampu f = 100 mm
titik O
bertangkai
kertas)berpenjepit
Tumpakan
kertas
Jumlah
lurus, melewati
(tengah-tengah
kemudian
NO
10 Bak persegi panjang
.
11
.
12
optik.
filamen
Kabel penghubung
sumber cahaya
.
13
merah
Kabel penghubung
.
14
hitam
Penggaris logam 50 cm
Lensa
.
15
cm
.
16
Busur derajat
.
17
kanan lampu.
Hubungkan
Air bersih
Cukup
meja
Atur
di
3.
kabel
(masih
mati / off)
.
18
letakkan diatas
lampu
sehingga
posisinya
menjadi
tegak
(vertikal).
f = 100 mm
dipasang
10
dalam keadaan
Minyak tanah
Cukup
ke
sumber
.
tegangan
PLN.
4. Pilih tegangan keluaran catu daya pada 12 VAC dan dengan kabel
penghubung hubungkan catu daya ke lampu (sumber cahaya).
5. Periksa kembali seluruh rangkaian.
c. Langkah-langkah kegiatan :
1. Ambil kertas putih dari atas meja optik kemudian buatlah garis (k)
yang membentuk sudut 30 terhadap garis (c) pada kertas.
Selanjutnya letakkan kembali kertas tersebut pada meja optik.
28
tegak
Nama Alat/Bahan
garis (c)
9. Kemasi
Catu daya
bahan
Meja optic
Rel
presisi
dipakai,
Kaki rel
Lampu betangkai 12 V,
seluruh
18 W
Pemegang
tentukan slide
diafragma
cair yagn
Diafragma 1 celah
Nama
Jumla
Jumlah
Alat/Bahan
h
1
1
1
2
1
Dispersi
a. Alat / Bahan
telah
kemudian
diskusikan
1
1
9.
10
bertangkai
Tumpakan berpenjepit
Prisma siku-siku
3
1
.
11
Kabel penghubung
.
12
merah
Kabel penghubung
.
13
hitam
Penggaris logam 50 cm
.
14
terhadap
NO
8. Lampu f = 100 mm
10.
lurus
29
Cahaya
yang digunkan :
b. Persiapan Percobaan :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rangkai alat-alat sehingga membentuk rangkaian.
Buatlah 2 garis (a) dan (c), saling tegak lurus, melewati titik O
(tengah-tengah
kertas)
dan
sejajar
tepi
kertas
kemudian
tegak (vertikal).
Lensa f = 100 mm dipasang 10 cm di kanan lampu.
3. Hubungkan kabel input catu daya (masih dalam keadaan mati / off)
ke sumber tegangan PLN.
4. Pilih tegangan keluaran catu daya pada 12 VAC dan dengan kabel
penghubung hubungkan catu daya ke lampu (sumber cahaya).
5. Periksa kembali seluruh rangkaian.
c. Langkah-langkah Kegiatan :
1. Letakkan prisma siku-siku di atas kertas dengan posisi sesuai.
2. Nyalakan lampu dengan cara menghidupkan (on kan) catu daya.
Atur letak pirsma dan kertas sehingga sinar yang keluar dari prisma
dapat mencapai tempat kertas yang dilipat vertikal.
3. Sambil mengamati sinar yang mengenai bagian kertas yang di lipat,
secara perlahan putarlah prisma dengan arah sesuai putar jarum
jam atau dengan arah melawan gerak putar jarum jam. Pemutaran
prisma dihentikan saat pada lipatan kertas terlihat (terbentuk)
adanya beberapa warna cahaya yang cukup jelas. Amati warnawarna cahaya tersebut dan catat warna-warna cahaya tersebut
kedalam tabel.
4. Putar prisma, sehingga letak sisi siku-sikunya tegak lurus terhadap
arah sinar.
5. Amati sinar bias ayng mengenai lipatan kertas. Mengapa tidka
ditemukan warna-warna sinar seperti langkah (3) ? tuliskan
jawabannya ke dalam tabel.
11.
Pembiasan Pada Prisma
a. Alat /Bahan yang digunakan :
30
N
Nama Alat/Bahan
b. Persiapan
O 1. Siapkan
1. Catu daya
yang
2. Meja
optic
2.
Rangkai
3. Rel presisi
4. Kaki rel
5. Lampu betangkai 12 V,
6.
7.
18 W
Pemegang slide
Lipat
diafragma
Diafragma 1 celah
tepi
sisi
di
Atur
Nama
Jumla
Alat/Bahan
h
1
1
1
2
1
9.
10
Percobaan :
alat dan bahan
akan digunakan.
alat-alat
sehingga
membentuk
rangkaian.
kertas
arah
vertikal setinggi
NO
8. Lensa f = 100 mm
bertangkai
Tumpakan berpenjepit
Prisma siku-siku
cm
1
3
1
dibagian
.
11
Kabel penghubung
.
12
merah
Kabel penghubung
.
13
hitam
Penggaris logam 50 cm
.
14
Jumlah
menjadi
tegak
(vertikal).
f = 100
Lensa
mm
jarum jam atau dengan arah melawan arah gerak putar jarum jam.
Pemutaran prisma dihentikan saat pada lipatan kertas terlihat
(terbentuk) adanya beberapa warna cahaya yang cukup jelas.
Amati warna-warna cahaya tersebut dan catat warna-warna cahaya
tersebut kedalam tabel.
4. Putar prisma, sehingga letak sisi siku-sikunya tegak lurus terhadap
arah sinar.
5. Amati sinar bias yang mengenai lipatan kertas. Mengapa tidak
ditemukan
warna-warna
sinar
seperti
langkah
(3).
Tuliskan
N
Nama Alat/Bahan
b. Persiapan
O 1.
1. Meja
alatoptic
2. Rel presisi
sumber slide
3. Pemegang
Alat/Bahan
h
1
1
1
diafragma
4. Bola
lampu 12V, 18 W
optik.
5. 2.Lensa
f =100 mm
Diatas
6.
7.
bertangkai
Diafragma 1celah
yang
Tumpakkan
berpenjepit
garis
Jumlah
Percobaan :
Susunlah
alatdengan
urutan
cahaya-lensadiafragma-meja
1
1
meja
optik
dipasang kertas
1
3
sudah
diberi
silang.
NO
8. Prisma siku-siku
9. Tempat lampu
1
1
10
bertangkai
Catu daya
.
11
Kabel penghubung
.
12
merah
Kabel penghubung
menghadap
sumber
2. Jatuhkan
.
13
hitam
Kertas gambar
cahaya.
sinar
lurus
.
14
Penggaris 30 cm
c. LangkahKegiatan :
1.
siku-siku
Salah
sikunya
32
Langkah
Letakkan prisma
diatas
satu
kertas.
sisi
sikuke
tegak
siku itu, dan amati jalannya sinar. Tandai jalan sinar agar dapat
menggambarnya nanti.
3. Singkirkan prisma dan buat garis yang menyatakan sinar masuk ke
prisma dan sinar keluar dari prisma. Kedua garis itu berpotongan
membentuk sudut yang disebut sudut deviasi. Ukurlah besar sudut
deviasi tersebut.
4. Ulangi kegiatan diatas beberapa kali dengan kertas yang baru dan
sinar datang ke prisma membentuk sudut terhadap garis normal.
5. Ukur masing-masing sudut datang dan sudut deviasinya, kemudian
isikan kedalam tabel.
33
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Kit adalah kepanjangan dari kotak instrumen terpadu, sehingga KIT alat fisika berarti
sekumpulan alat-alat fisika yang yang dapat digunakan untuk lebih dari satu percobaan, dan
disimpan dalam sebuah wadah seperti kotak. Percobaan-percobaan yang menggunakan alatalat dalam kit fisika adalah percobaan yang berasal dari materi konsep pembelajaran fisika
yang serumpun .Untuk pembelajaran setingkat SMP/MTs, ada berbagai alat KIT misalnya
KIT Optik, KIT mekanika, KIT Listrik dan Magnet. Dari satu boks KIT, kita bisa mendesain
berbagai percobaan. Sebagai contoh dari boks KIT Optik, dapat dibuat percobaan penguraian
cahaya, efek pembesaran dari kaca pembesar, dan lain-lain.
KIT Fisika Optik alat peraga yang membantu pemahaman mengenai cahaya,
pemantulan cahaya, pembiasan cahaya, pelangi dan lainnya pada tingkat SMP. Terdiri dari 27
item alat dan dilengkapi dengan buku penuntun percobaan. Peralatan disimpan dalam wadah
alat yang sesuai dengan alatnya dan dimasukan kedalam box berwarna hijau.
3.2 Saran
Penggunaan alat-alat laboratorium harus dipahami terlebih dahulu oleh semua
penggunanya, baik itu guru, laboran, maupun praktikan.Perawatan dan penyimpanan
alat-alat laboratorium harus dilakukan secara optimal dan berkala, serta menjadi
tanggungjawab semua penggunanya, sehingga dapat digunakan dalam waktu jangka
panjang.
34
DAFTAR PUSTAKA
Devo.v ( 28 Februari 2016 ). Cara menyimpan alat dan bahan laboratorium. Retrifed from
http://devoav1997.webnode.com/news/cara-menyimpan-alat-dan-bahan-laboratorium/
Hendro. (2012). Cara Memelihara Alat Laboratorium. Retrieved from
http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/cara-memelihara-alat-laboratorium.html
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2011). Panduan Teknis Perawatan Peralatan
Laboratorium Fisika. Retrieved from
http://psma.kemdikbud.go.id/file/buku_perawatan_alat_lab_fisika.pdf
35