Anda di halaman 1dari 3

SUHU TUBUH NORMAL

Suhu tubuh normal berkisar antara: 36, 5-37,2C


TIPE DEMAM
1. Demam septik : Pada demam tife septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat
yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas norma
pada pagi hari. Sering disertai dengan keluhan menggigil dan berkeringat. Bila
demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga
demam hektik.
2. Demam remiten : Pada demam tife remiten, suhu badan dapat turun setiap hari
tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal.
3. Demam intermiten : Pada demam tife intermiten, suhu badan turun ketingkat
yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi
dua hari sekali disebut tersiana dan bila dua hari bebas demam di antara dua
serangan demam disebut kuartana.
4. Demam kontinyu : Pada tife demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak
berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi
sekali disebut hiperpireksia.
5. Demam siklik : Pada tife demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama
beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang
kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
PATOGENESIS DEMAM TIFOID
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi masuk ke dalam tubuh melalui
makanan yang terkontaminasi. Sebagian kuman dimusnahkan oleh lambung, sebagian
lolos masuk ke dalam usus dan berkembang biak. Bila respon imunitas hormonal
mukosa usus kurang baik, maka kuman menembus sel epitel (terutam sel M) ke
lamina propia dan berkembang biak kemudian di fagosit oleh sel-sel fagosit oleh
makrofag dibawa ke plak Peyeri ileum lalu ke kelenjar getah bening mesenterika
diangkut ke dalam sirkulasi darah melalui duktus torasikusmenyebar ke seluruh organ
retikuloendotelial tubuh terutama hati dan limpa.
Di dalam hati, kuman masuk ke dalam kantung empedu berkembang biak dan
bersama cairan empedu diekskresikan ke dalam usus. Sebagian dikeluarkan melalui
feses, sebagian masuk lagi ke dalam sirkulasi setelah menembus usus. Saat fagositosis

kuman Salmonella terjadi pelepasan beberapa mediator inflamasi yang akan


menimbulkan gejala reaksi inflamasi.
Di dalam plak Peyeri, makrofag yang hiperaktif menimbulkan reaksi hiperplasia
jaringan. Pendarahan saluran dapat terjadi akibat erosi pembuluh darah sekitar sekitar
plak Peyeri yang sedang mengalami nekrosis dan hiperplasia akibat akumulasi sel-sel
mononuklear di dinding usus.
Patogenesis demam tifoid melibatkan 4 proses kompleks mengikuti ingesti organisme,
yaitu:
1. Penempelan dan invasi sel-sel M plak Peyeri.
2. Bakteri bertahan hidup dan bermultiplikasi di makrofag plak Peyeri, rodus
limfatikus

mesenterikus,

dan

organ-organ

ekstraintestinal

sistem

retikuloendotelial.
3. Bakteri bertahan hidup di dalam aliran darah.
4. Produksi enterotoksin yang meningkatkan kadar cAMP di dalam kripta usus dan
menyebabkan keluarnya elektrolit dan air ke dalam lumeri intestinal.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium meliputi pemeriksaan hematologi, urinalis, kimia
klinik,. Pemeriksaan ini ditujukan untuk membantu menegakkan, menetapkan
prognosis, memantau perjalanan penyakit dan hasil pengobatan serta timbulnya
penyulit.

Hematologi
Kadar hemoglobin dapat normal atau menurun bila terjadi penyulit perdarahan
usus atau perforasi.Pemeriksaan darah dilakukan pada biakan kuman (paling
tinggi pada minggu I sakit), diagnosis pasti Demam Tifoid. (Minggu I : 8090%, minggu II : 20-25%, minggu III : 10-15%) Hitung leukosit sering rendah
(leukopenia), tetapi dapat pula normal atau tinggi.

Urinalis
Tes Diazo Positif : Urine + Reagens Diazo + beberapa tetes ammonia 30%
(dalam tabung reaksi)dikocokbuih berwarna merah atau merah muda
Protein: bervariasi dari negatif sampai positif (akibat demam).Leukosit dan
eritrosit normal; bila meningkat kemungkinan terjadi penyulit. Biakan kuman
(paling tinggi pada minggu II/III diagnosis pasti atau sakit carrier.

Tinja (feses)
Ditemukian banyak eritrosit dalam tinja (Pra-Soup Stool), kadang-kadang
darah (bloody stool).Biakan kuman pada minggu II atau III.

Kimia Klinik
Enzim hati (SGOT, SGPT) sering meningkat.

INTERPRETASI HASIL UJI WIDAL


a. Titer O yang tinggi ( 160 ) menunjukkan adanya infeksi akut.
b. Titer H yang tinggi ( 160 ) menunjukkan telah mendapat imunisasiatau pernah
mendapat infeksi.
c. Titer antibodi yang tinggi terhadap antigen Vi terjadi pada carrier.

Anda mungkin juga menyukai