Buah Bit PDF
Buah Bit PDF
TINJAUAN PUSTAKA
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
juga mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang berguna untuk kesehatan
tubuh. Disamping itu juga ada beberapa mineral yang terkandung dalam umbi bit
seperti zat besi, kalsium dan fosfor.
Dalam hal ini, bit bekerja dengan cara yang menakjubkan untuk merangsang
sistem peredaran darah dan membantu membangun sel darah merah. Bit juga
membersihkan dan memperkuat darah sehingga darah dapat membawa zat gizi ke
seluruh tubuh sehingga jumlah sel darah merah tidak akan berkurang. Di Eropa timur
bit sudah sangat dikenal sehingga digunakan untuk pengobatan leukemia.
Bit merupakan sumber yang potensial akan serat pangan serta berbagai
vitamin dan mineral yang dapat digunakan sebagai sumber antioksidan yang potensial
dan membantu mencegah infeksi. Kandungan pigmen yang terdapat pada bit, diyakini
sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker, terutama kanker kolon (usus
besar) (Santiago dan Yahlia 2008).
Menurut Kelly (2005) bit sangat baik untuk membersihkan darah dan
membuang deposit lemak sehingga sangat baik dikonsumsi bagi mereka yang
menderita kecanduan obat, penyakit hati, premenopause, dan kanker. Bit sangat
berkhasiat membersihkan hati, juga sangat menguntungkan bagi darah dan
merupakan obat pencahar yang baik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan senyawa kimia yang
terdapat dalam bit sangat bermanfaat bagi kesehatan, antara lain:
1. Pembersih darah yang ampuh
2. Melegakan pernafasan
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
Kandungan
42
1,6
0,1
9,6
27
43
2,5
1,0
20
0,02
43
2.2. Biskuit
Menurut SNI 01-2973-1992 biskuit adalah produk yang diperoleh dengan
memanggang adonan dari tepung terigu dengan penambahan makanan lain dan
dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan pangan yang diizinkan.
Biskuit yang dihasilkan harus memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan
agar aman untuk dikonsumsi. Syarat mutu biskuit yang berlaku secara umum di
Indonesia yaitu berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-2973-1992), seperti
pada tabel berikut ini:
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
Cookies
Cookies adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan lunak, berkadar lemak
tinggi, renyah dan bila dipatahkan penampang potongannya bertekstur kurang padat.
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
4.
Wafer
Wafer adalah jenis biskuit yang dibuat dari adonan cair, berpori-pori kasar,
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Zat Gizi
Kalori (kkal)
Karbohidrat(gr)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Serat (gr)
Kalsium (mg)
Tiamin (mg)
Biskuit
dengan
Tepung
Terigu
Biskuit
dengan
Penambahan
Tepung
Pisang Kepok
25%
484,90
73,34
7,41
19,36
1,44
54,07
0,08
482,30
75,00
6,64
19,34
1,35
56,31
0,09
Biskuit
dengan
Penambahan
Tepung
Pisang Kepok
45%
Biskuit
dengan
Penambahan
Tepung
Pisang Kepok
65%
480,20 478,10
76,30
77,61
6,02
5,40
19,32
19,30
1,27
1,20
58,11
58,89
0,10
0,11
Selain itu, penelitian Sadar Ginting (2009), yang berjudul pemanfaatan ubi
jalar orange sebagai bahan pembuat biskuit untuk alternatif makanan tambahan anak
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
Kadar
320,0
5,0
7,0
50,1
6,0
47,6
550,0
198,0
6.350,0
0,08
0,06
25,0
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
Tepung terigu
Tepung terigu adalah bahan utama dalam pembuatan biskuit dan
Air
Biskuit keras memerlukan air sekitar 20% dari berat tepung. Air dalam
Gula
Dalam pembuatan biskuit gula yang digunakan sebaiknya menggunakan gula
halus atau tepung gula. Di dalam pembuatan biskuit, gula berfungsi sebagai pemberi
rasa dan berperan dalam menentukan penyebaran dan struktur rekahan kue.
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
4.
Susu Bubuk
Susu ini memiliki reaksi mengikat terhadap protein tepung. Dalam pembuatan
biskuit susu berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dan aroma biskuit serta
menambah nilai gizi produk.
5.
Telur
Telur berpengaruh terhadap tekstur produk patiseri sebagai hasil dari fungsi
emulsifikasi, pelembut tekstur, dan daya pengikat. Telur digunakan untuk menambah
rasa dan warna. Telur juga membuat produk lebih mengembang karena menangkap
udara selama pengocokan. Putih telur bersifat sebagai pengikat/pengeras. Kuning
telur bersifat sebagai pengempuk.
6.
Lemak
Lemak yang biasa digunakan dalam pembuatan biskuit adalah yang berasal
dari lemak susu (butter) atau dari lemak nabati (margarine). Lemak merupakan salah
satu komponen penting dalam pembuatan biskuit. Di dalam adonan, lemak
memberikan fungsi shortening dan fungsi tesktur sehingga biskuit menjadi lebih
lembut. Selain itu,lemak juga berfungsi sebagai pemberi flavor.
7.
Garam
Garam ditambahkan untuk membangkitkan rasa lezat bahan-bahan lain yang
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
8.
Bahan Pengembang
Kelompok leavening agents (pengembang adonan) merupakan kelompok
senyawa kimia yang akan terurai menghasilkan gas di dalam adonan. Salah satu
leavening agents yang sering digunakan dalam pengolahan biskuit adalah baking
powder. Baking powder memiliki sifat cepat larut pada suhu kamar dan tahan selama
pengolahan. Fungsi bahan pengembang adalah untuk mengaerasi adonan, sehingga
menjadi ringan dan berpori, menghasilkan biskuit yang renyah dan halus teksturnya
(Faridah, 2008).
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
250 gram
2. Gula halus
125 gram
3. Mentega
100 gram
4. Tepung Meizena
10 gram
5. Susu bubuk
25 gram
6. Baking Powder
sdt
7. Garam
sdt
2 butir
9. Air
50 ml
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
Warna makanan juga memegang peranan utama dalam penampilan makanan karena
merupakan rangsangan pertama pada indera mata. Warna makanan yang menarik dan
tampak alamiah dapat meningkatkan cita rasa.
2. Konsistensi atau Tekstur Makanan
Konsistensi atau tekstur makanan juga merupakan komponen yang turut
menentukan cita rasa makanan karena sensitifitas indera cita rasa dipengaruhi oleh
konsistensi makanan. Makanan yang berkonsistensi padat atau kental akan
memberikan rangsangan lebih lambat terhadap indera kita.
Penyajian makanan merupakan faktor tertentu dalam penampilan hidangan
yang disajikan. Jika penyajian makanan tidak dilakukan dengan baik, seluruh upaya
yang telah dilakukan guna menampilkan makanan dengan cita rasa tinggi akan tidak
berarti. Penampilan makanan waktu disajikan akan merangsang indera terutama
penglihatan yang berkaitan dengan cita rasa makanan itu. Apabila penampilan
makanan yang disajikan merangsang saraf melalui indera penglihatan sehingga
mampu membangkitkan selera untuk mencicipi makanan itu, maka pada tahap
selanjutnya rasa makanan itu akan ditentukan oleh rangsangan terhadap indera
penciuman dan indera perasa.
Aroma yang disebarkan oleh makanan merupakan daya tarik yang sangat kuat
dan mampu merangsang indera penciuman sehingga membangkitkan selera.
Timbulnya aroma makanan disebabkan oleh terbentuknya senyawa yang mudah
menguap sebagai akibat atau reaksi karena pekerjaan enzim atau dapat juga terbentuk
tanpa bantuan reaksi enzim.
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
hedonik, misalnya amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka, netral, agak tidak
suka, tidak suka, sangat tidak suka dan amat sangat tidak suka.
2.5. Panelis
Menurut Rahayu (1998), dalam penilaian organoleptik dikenal tujuh macam
panel, yaitu panel perseorangan, panel terbatas, panel terlatih, panel agak
terlatih,panel tidak terlatih, panel konsumen dan panel anak-anak. Perbedaan ketujuh
panel tersebut didasarkan pada keahlian dalam melakukan penilaian organoleptik.
1.
Panel Perseorangan
Penel perseorangan adalah orang yang sangat ahli dengan kepekaan spesifik yang
sangat tinggi yang diperoleh karena bakat atau latihan-latihan yang sangat
intensif. Panel perseorangan sangat mengenal sifat, peranan dan cara pengolahan
bahan yang akan dinilai dan menguasai metode-metode analisis organoleptik
dengan sangat baik. Keuntungan menggunakan panelis ini adalah kepekaan
tinggi, bias dapat dihindari, penilaian efisien.
2.
Panel Terbatas
Panel terbatas terdiri dari 3-5 orang yang mempunyai kepekaan tinggi sehingga
bias lebih dapat dihindari. Panelis ini mengenal dengan baik faktor-faktor dalam
penilaian organoleptik dan mengetahui cara pengolahan dan pengaruh bahan
baku terhadap hasil akhir.
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
3.
Panel Terlatih
Panel terlatih terdiri dari 15-25 orang yang mempunyai kepekaan cukup baik.
Untuk menjadi panelis terlatih perlu didahului dengan seleksi dan latihan-latihan.
Panelis ini dapat menilai beberapa rangsangan sehingga tidak terlampau spesifik.
4.
5.
6.
Panel Konsumen
Panel konsumen terdiri dari 30 hingga 100 orang yang tergantung pada target
pemasaran komoditi. Panel ini mempunyai sifat yang sangat umum dan dapat
ditentukan berdasarkan perorangan atau kelompok tertentu.
7.
Panel Anak-anak
Panel yang khas adalah panel yang menggunakan anak-anak berusia 3-10 tahun.
Biasanya anak-anak digunakan sebagai panelis dalam penilaian produk-produk
pangan yang disukai anak-anak seperti permen, es krim dan sebagainya.
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
memudahkan
penggunaannya,
bahan
makanan
dalam
Daftar
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
2.7.
Biskuit
(Tepung Terigu + Tepung Bit)
dan
(Tepung Terigu + Hasil
Parutan Bit Merah)
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara
Ha : Ada pengaruh penambahan bit merah dalam bentuk tepung dan hasil
parutannya terhadap cita rasa biskuit dilihat dari indikator rasa.
4. Ho : Tidak ada pengaruh penambahan bit merah dalam bentuk tepung dan hasil
parutannya terhadap cita rasa biskuit dilihat dari indikator tekstur.
Ha: Ada pengaruh penambahan bit merah dalam bentuk tepung dan hasil
parutannya terhadap cita rasa biskuit dilihat dari indikator tekstur.
windamelisa280891@yahoo.com
Universitas Sumatera Utara