Rencana Pulang
Rencana Pulang
A. Pengertian
Discharge planning atau rencana pemulangan pasien adalah suatu proses sistimatik
untuk perkiraan, persiapan dan koordinasi yang dilakukan petugas kesehatan untuk
memfasilitasi perbekalan perawatan kesehatan pasien sebelum dan setelah pemulangan.
Discharge planning juga merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan harus
sudah dimulai sejak awal pasien masuk ke rumah sakit (untuk rawat inap yang telah
direncanakan sebelumnya atau elektif) dan sesegera mungkin pada pasien-pasien
nonelektif.
B. Asesmen awal saat pasien masuk rumah sakit.
Identifikasi, persiapkan, dan rancang discharge planning
2. Peninjauan ulang rekam medis pasien (anamnesis, hasil pemeriksaan fisik,
diagnosis dan tatalaksana)
3. Lakukan anamnesis: Identifikasi alasan pasien dirawat, termasuk masalah sosial
dan perubahan terkini
4. Asesmen kebutuhan perawatan pasien berdasarkan kondisi dan penyakit yang
dideritanya
5. Asesmen mengenai kemampuan fungsional pasien saat ini, misalnya fungsi
kognitif, mobilitas.
6. Asesmen mengenai kondisi keuangan dan status pendidikan pasien
7. Asesmen mengenai status mental pasien
8. Asesmen mengenai kondisi rumah / tempat tinggal pasien
9. Tanyakan mengenai medikasi terkini yang dikonsumsi pasien saat di rumah
10. Identifikasi siapa pendamping utama/ penanggung jawab perawatan pasien
11. Diskusikan mengenai kebutuhan pasien dan pendamping utama/ penanggung
jawab perawatan pasien
12. Tanyakan mengenai keinginan / harapan pasien atau keluarganya
13. Libatkanlah mereka dalam perencanaan discharge planning (karena pasien yang
paling tahu mengenai apa yang dirasakannya dan ingin dirawat oleh siapa)
14. Gunakanlah bahasa awam yang dimengerti oleh pasien dan keluarganya
15. Setelah asesmen pasien dilakukan, tim discharge planner/ DPJP, PPJP dan Karu
akan berdiskusi dengan tim multidisipliner mengenai:
a. Asesmen risiko: pasien dengan risiko tinggi membutuhkan discharge
planning yang baik dan adekuat. Berikut adalah kriteria pasien risiko tinggi:
Usia 65 tahun
Tinggal sendirian tanpa dukungan sosial secara langsung
nyawa lainnya
Pasien berasal dari panti jompo
Alamat tidak diketahui atau berasal dari luar kota
Tunawisma
Dirawat kembali dalam 30 hari
Percobaan bunuh diri
Pasien tidak dikenal / tidak ada identitas
Korban dari kasus criminal
Trauma multipel
Tidak bekerja / Tidak ada asuransi4
b. Identifikasi dan diskusi pilihan perawatan apa yang tersedia untuk pasien
c. Verifikasi availabilitas tempat perawatan pasien setelah pulang dari rumah
sakit
C. Saat di ruang rawat inap:
1. Tetapkan prioritas mengenai hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga
2. Gunakan pendekatan multidisiplin dalam menyusun perencanaan dan tatalaksana
pasien
3. DPJP dan PPJP di ruangan harus memastikan pasien memperoleh perawatan yang
sesuai dan adekuat serta proses discharge planning berjalan lancar.
4. DPJP, PPJP dan Karu, harus memahami mengenai discharge planning.
5. Tugas PPJP, Karu adalah:
a.
mengkoordinasi semua aspek perawatan pasien termasuk discharge planning,
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Checklist discharge planning yang harus dilengkapi 48 jam sebelum pasien pulang
Rencana Pemulangan
A. Informasi kesehatan
Petugas yg
menjelaskan
PJ
Perawatan
Pasien
8. Identifikasi dan latihlah professional kesehatan yang dapat merawat pasien serta
lakukan koordinasi dengan tim multidisiplin dalam merancang discharge planning
pasien.
9. Yang dimaksud tim mutidisiplin ini adalah para professional kesehatan dari disiplin
ilmu yang berbeda-beda, seperti pekerja sosial, perawat, terapis, dokter.
10. Lakukan diskusi dengan pasien dan keluarga mengenai alasan pasien dirawat,
tatalaksana, prognosis, dan rencana pemulangan pasien.
a. Tanyakan kepada pasien: Anda ingin dirawat oleh siapa sepulangnya dari
rumah sakit?
b. Biasanya pasien akan memilih untuk dirawat oleh anggota keluarganya.
c. Tanyakan kepada keluarganya mengenai kesediaan mereka untuk merawat
pasien. Pastikan mereka diinformasikan mengenai Berikanlah mereka waktu
untuk memutuskan.
d. Berikut adalah hal-hal yang harus diketahui oleh pemberi layanan perawatan
pasien sepulangnya dari rumah sakit / carer(biasanya keluarga):
1) Rencana pemulangan pasien secara tertulis dan lisan
2) Kondisi medis pasien
3) Hak carer untuk memperoleh asesmen
4) Penjelasan mengenai seperti apa terlibat dalam perawatan pasien
5) Keuntungan yang didapat
6) Dampak finansial
7) Akses penerjemah untuk memungkinkan komunikasi dan pemahaman
yang efektif
8) Pemberitahuan mengenai kapan pasien akan dipulangkan
9) Pengaturan transportasi
10) Demonstrasikan cara menggunakan peralatan tertentu sebelum pasien
dipulangkan dan pastikan terdapat jadwal pengecekan alat yang rutin.
11) Aturlah jadwal pertemuan berikutnya dengan pasien dan Pendamping/
PJ Perawatan pasien.
Tabel Asesmen dan Rencana Perawatan oleh Pendamping pasien/ PJ Perawatan Pasien
Kebutuhan Pendamping pasien/ PJ Perawatan Pasien
Tugas asuhan keperawatan
Bagaimana mencari saran dan bantuan
Informasi mengenai perawatan
Informasi mengenai gangguan jiwa
Keterlibatan dalam perencanaan perawatan dan tatalaksana
Dukungan untuk pendamping pasien/ PJ perawatan pasien
Hubungan dengan pasien
Keluarga dan teman
Uang
Kesehatan pendamping pasien
Tindakan
11. Petugas rumah sakit sebaiknya melakukan komunikasi dengan dokter keluarga
pasien / tim layanan primer mengenai rencana pemulangan pasien.
12. Identifikasi pasien-pasien yang memerlukan perawatan khusus / ekstra seperti
kebutuhan perawatan kebersihan diri, sosial, dan sebagainya. Usahakan untuk
memenuhi kebutuhan pasien dan berikan dukungan tambahan.
13. Diskusikan kembali dengan pasien dan buatlah kesepakatan mengenai rencana
keperawatan
14. Finalisasi rencana keperawatan dan aturlah proses pemulangan pasien
15. Pastikan bahwa pasien dan keluarga / pendamping telah memperoleh informasi
yang adekuat.
16. Hak pasien sebelum dipulangkan:
a.
Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis, asesmen medis,
rencana perawatan, detail kontak yang dapat dihubungi, dan informasi relevan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
diakses
Memperoleh informasi lengkap mengenai kriteria dilakukannya perawatan
i.
yang berkesinambungan
Tim discharge planner (DPJP, PPJP, Karu, Tim PKRS) tersedia sebagai orang
j.
Lampiran 1
RESUME PEMULANGAN PASIEN
Bagian 1
Data Demografik
Nama instansi asal
Nama instansi yang dituju
Nama pasien
Nomor indentitas (KTP)
Usia
:
:
:
:
:
Jenis kelamin
:
Status pernikahan
:
Alamat rumah
:
Telepon rumah
Pekerjaan
:
Nama pengasuh / carer
Nama dokter
:
Tanggal masuk RS
:
Tanggal Keluar RS
:
Tanggal pertemuan berikutnya
Nomor rekam medis
:
Bagian 2
Pertimbangan Pemulangan
Dokter penanggungjawab pasien
Daftar masalah pasien
Temuan klinis
Hasil temuan
Diagnosis akhir
Dipulangkan ke
:
:
:
:
:
:
:
:
Rumah pasien
Rumah perawatan / asuhan
Lainnya
Kondisi saat dipulangkan
Dapat berjalan
Dapat makan
Dapat buang air kecil dengan baik
Dapat buang air besar dengan baik
Mengalami nyeri
Luka
Obat profilaksis:
Kondisi pasien telah dijelaskan dengan adekuat dan telah diberikan konseling mengenai
kondisinya.
Tanda tangan dokter yang memulangkan pasien
Lampiran 2
DISCHARGE PLANNING CHECKLIST PASIEN
*Ditujukan kepada pasien dan carer-nya dalam mempersiapkan pemulangan pasien dari rumah
sakit (RS) / layanan perawatan lainnya.
Nama:
Alasan pasien dirawat:
Selama menjalani masa perawatan, dokter dan staf kesehatan lainnya akan bekerjasama dengan
Anda untuk merencanakan proses pemulangan. Anda dan carer merupakan anggota yang penting
dari tim discharge planning. Seorang carer biasanya adalah anggota keluarga atau teman yang
dapat membantu Anda sepulangnya dari rumah sakit. Berikut ini adalah checklist mengenai halhal penting yang perlu Anda dan carer Anda ketahui.
INSTRUKSI
Gunakan checklist ini sejak awal Anda masuk rumah sakit dan sering-seringlah
melengkapi / menyelesaikannya.
Gunakan kolom catatan untuk menuliskan informasi penting seperti nama dan nomor
telepon.
Lompati perihal yang tidak sesuai dengan Anda
Perihal
Catatan
Apa Selanjutnya?
Tanyakan mengenai tempat perawatan Anda selanjutnya
sepulang
dari
rumah
sakit.
Pastikan
untuk
apakah
Anda
masih
perlu
naik tangga
Memasak, berbelanja, membersihkan rumah,
membayar tagihan
Melakukan pertemuan dengan dokter, mengambil
dapat
membantu
memberikan
Tanggal:
*Termasuk obat-obatan yang diresepkan, dibeli sendiri, vitamin, dan suplemen herbal.
Nama
Kegunaan
Dosis
Jalur Pemberian
Interval
Catatan
Tanggal
Nomor telepon
Lampiran 3
OBAT-OBATAN ESENSIAL YANG HARUS DIMILIKI DI TEMPAT PERAWATAN
PASIEN
1
2
Anti-emetik
a Metoklopramid
b Prokloperazin
Analgesik
a Parasetamol
b Aspirin
c Kodein
d Morfin
Laksatif
a Bisakodil
b Gliserin supositoria
c Paraffin cair
Antibiotik / anti-fungal
a Kotrimoksazol
b Metronidazole
c Mikonazol oral gel
d Mikonazol topikal cream
Dressings:
a Perban elastik
b Plester / micropore kassa, pack
c Cairan betadine
d Sarung tangan
Lain-lain:
a Semen gips
b Soda bicarbonate
c Mercurochrome
d Zinc dan castor oil
e Methylated spirits
f Indometasin
g Ibuprofen
h Diklofenak
i Haloperidol
j Atropine
k Infus set
l Spuit (ukuran 2ml, 5ml, 10ml, 20ml)
m Jarum suntik (ukuran 21g, 23g, 25g)
n Akua bidestilata
o Deksametason
p Prednisolon
q Kateter: Foley (ukuran 12, 14, 18, 20, 22, 24, 26), Silikon (ukuran 12, 14, 18,
20, 22, 24, 26)
r
s
Urine bag
Peniflows (ukuran kecil, sedang, besar)
Lampiran 4
Topik
Kepemimpinan dan
Pertanyaan
Apakah seuma anggota terlibat dalam penyusunan dan
Perencanaan
Kebijakan Pemulangan
Pasien
keterlambatan transfer?
Apakah terdapat kebijakan pemulangan pasien?
Apakah kebijakan ini disetujui oleh seluruh anggota?
Apakah terdapat audit terhadap implementasi kebijakan ini?
Apakah terdapat protokol untuk mengidentifikasi kebutuhan
pemberi layanan perawatan pasien?
Apakah terdapat panduan praktis?
Apakah terdapat kriteria untuk transfer dan perawatan
Komunikasi dan
koordinasi
berkesinambungan pasien?
Apakah protokol dipatuhi dan digunakan dengan semestinya?
apakah terdapat coordinator pelayanan rawat inap?
Apakah terdapat pendekatan tim discharge planners
terintegrasi?
Bagaimana koordinasi dalam asesmen, manajemen tempat
tidur, edukasi dan fasilitas pemulangan pasien?
Bagaimana koordinasi dengan layanan intermediet?
Apakah dukungan terhadap discharge planning ini tersedia
setiap hari?
Apakah terdapat checklist pemulangan pasien?
Apakah pasien dan keluarga diberikan informasi mengenai
rencana pemulangan?
Bagaimana akurasi dan konsistensi komunikasi verbal,
Penilaian
pasien?
Apakah discharge planning dimulai saat pasien masuk rumah
sakit?
Apakah tanggal sementara pemulangan pasien diputuskan
dalam 24 jam saat pasien dirawat dan dievaluasi setiap hari?
Apakah terdapat asesmen mengenai status mental pasien?
Apakah terdapat asesmen mengenai pertimbangan merujuk
pasien ke fasilitas lainnya?
Apakah terdapat batasan waktu untuk melengkapi asesmen?
Apakah kemungkinan rehabilitasi telah dipikirkan dengan
Dokumentasi
Pengumpulan data
Pemulangan pasien
dirawat ?
Apakah terdapat pengaturan mengenai rencana pemulangan?
Apakah terdapat mekanisme untuk memastikan hal-hal
berikut ini terlaksana dan tidak tertunda: peralatan, informasi
pasien, medikasi, surat pemulangan pasien, pemberitahuan
kepada dokter keluarga / layanan kesehatan primer, persiapan
perawatan rumah, transportasi, pemberitahuan kepada
keluarga, penjadwalan pertemuan berikutnya (termasuk
kontak yang dapat dihubungi jika terjadi masalah)?
Apakah dukungan dan informasi tersedia untuk staf,
misalnya melalui coordinator / panduan / skema pemulangan
pasien?
Apakah ronde ruangan oleh dokter penanggungjawab pasien
DAFTAR PUSTAKA