Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ekstrak etanol kayu manis (C. burmanii) memiliki kandungan sinamaldehid, yang
mampu meningkatkan sistem imun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek
imunostimulator ekstrak etanol kayu manis (C. burmanii) pada mencit BALB/c yang diinfeksi
bakteri S. enteritidis. Penelitian menggunakan true experimental design, post test control
design only, dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Data dianalisis
menggunakan one way ANOVA dengan korelasi regresi =0,05. Mencit BALB/c dibagi
menjadi enam kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif dan dosis
terapimasing-masing yaitu 50mg/kg BB, 100mg/kg BB, 150mg/kg BB dan 200mg/kg BB, pada
hari terakhir pelakuan mencit BALB/c diinfeksi bakteri S.enteritidis dosis 0,25 ml x 108
CFU/ml untuk melihat reaksi sistem imun. Parameter yang diamati adalah jumlah TCD4 dan
IFN- dengan teknik penghitungan flowcytometry. Hasil pengamatan menunjukkan terdapat
peningkatan jumlah sel T CD4 yang mengekspresikan IFN- semakin besar dosis ekstrak
etanol kayu manis sebagai perlakuan pada penelitian ini semakin tinggi pula peningkatan sel T
CD4 dan sel T CD4 yang mengekspresikan IFN-. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak etanol kayu manis (C. burmanii) memiliki efek
imunostimulator.
Kata kunci : Cinnamomum burmannii, GR-1 yang mengekspresikan IFN, makrofag
ABSTRACT
Cinnamomum burmannii is enriched with cinnamaldehyde a natural booster for immunity
response in body. In spite of its immunostimulant effect, Cinnamomum burmannii research to
increase Granulocyte Receptor - 1 (GR-1) which recognizes neutrophil expressing IFN and
macrophage phagocytosis activities have not been explored. The main purpose of this research
is to analyze the effects of Cinnamomum burmannii ethanol extract to increase GR-1
expressing IFN and macrophage phagocytosis activities. This research uses Experimental Post
Test Control Design Only using Completely Randomized Design (CRD). Cinnamomum
burmannii was given orally at doses of 50, 100, 150 and 200 mg/kg. The Salmonella enteritidis
infection at a dose of 0,2 ml X 108 ml/CFU included. Measurements with Flowcytometry
showed increase in GR-1 expressing IFN and macrophage phagocytosis activities through
Giemsa Stain Test. The data analyzed using one way ANOVA where higher doses of
Cinnamomum burmannii ethanol extract increased the GR-1 levels, enhancing the IFN by
97.7% and macrophage phagocytosis activity by 98.1% with = 0,05. The above result
determines that Cinnamomum burmannii ethanol extract can increase GR-1 expressing IFN
and macrophage phagositosis activities. The conclusion of the research shows that
1
PENDAHULUAN
Kayu manis spesies Cinnamomum
burmannii merupakan salah satu tanaman
obat yang banyak dijumpai di wilayah
Indonesia (Gunawan, 2011). Menurut
Rismunandar dan Paimin (2003) kayu manis
memiliki
berbagai
kandungan
yang
bermanfaat untuk kesehatan diantaranya
berkhasiat untuk obat asam urat, tekanan
darah tinggi, maag, vertigo, masuk angin,
diare, perut kembung, muntah-muntah,
hernia, susah buang air besar, asma, sariawan,
sakit kencing, antirematik, peluruh keringat,
peluruh kentut, dan meningkatkan nafsu
makan. Dari penelitian Arrar (2009) kayu
manis juga terbukti sebagai antibakteri pada
Bacillus cereus, Listeria monocytogenes,
Staphylococccus aureus, Helicobacter pylori,
Salmonella typimurium, Salmonella anatum
dan Escherichia coli . Selain itu kayu manis
juga terbukti sebagai anti inflamasi, anti
jamur, anti oksidan, anti diabetik, insektisida
dan nematisida.
Kandungan yang terdapat dalam kayu
manis adalah minyak atsiri, safrole,
sinamadehid, eugenol, tanin, damar, kalsium
oksanat, zat penyamak, flavanoid, saponin
serta kandungan gizi lainnya seperti gula,
protein, lemak kasar dan pektin yang diduga
ikut membantu daya kerja dalam respon imun
(Gunawan, 2004; Guanther, 2006; Wang,
2009; Wijayanti, 2011). Menurut penelitian
Ramchandra (2006) Kayu manis jenis
Cinnamomum zeylanicum bark pada dosis
100 mg/kg BB memiliki efek imunostimulan
pada hewan model tikus.
Penelitian mengenai herbal untuk
meningkatkan respon imunitas telah banyak
dilakukan diantaranya oleh Damayanti (2005)
yang meneliti tentang ekstrak Hedyotis
corymbosa terhadap aktifitas fagositosis
makrofag Mus musculus galur BALB/c yang
diinfeksi Salmonella typhimurium, Kusmardi
Progam Kedokteran
Brawijaya.
Hewan
Universitas
melakukan fagositosis.
2007; Chairul, 2012)
Pemberian Perlakuan
Setelah 7 hari adaptasi, mencit BALB/c
diberikan ekstrak etanol kering kayu manis
yang dicampurkan dengan aquades steril
sesuai dengan dosis kelompok yaitu, 50mg/kg
BB,100mg/kg BB,150mg/kg BB, dan
200mg/kg BB.Infeksi bakteri dengan tujuan
mengetahui
tingkat
efektifitas
imunostimulator ekstrak etanol kayu manis
(C. burmanii) yang telah diberikan. Mencit
BALB/c diberi minum dan pakan standart
secara adlibitum pemberian pakan berupa
sedian berbentuk biskuit, bentuk ini
diharapkan agar tidak mencemari kandang,
karena pakan diletakan diatas anyaman kawat
pada kandang. Mencit dikelompokkan dalam
6 kelompok secara acak dan diberi perlakuan
sesuai kelompoknya selama 14 hari dengan
pembagian yaitu kelompok kontrol
(Kusmardi
dkk.,
granulosit
digunakan
flowcytometry.
dalam
analisis
Analisis Data
Perlakuan
Rata-rata Std.Dev
Kontrol -
314.025
306.000
303.400
300.900
306.081,25 5.690,46a
Kontrol +
1.587.425
1.551.000
1.428.875
1.514.750
1.520.512,50 67.915,16b
Perlakuan 1
2.034.875
1.979.125
1.482.800
2.057.000
1.888.450,00 272.411,00b
Perlakuan 2
2.554.375
2.593.500
2.672.325
2.013.725
2.458.481,25 30.0534,49c
Perlakuan 3
3.243.275
2.662.375
3.329.100
3.185.925
3.105.168,75 301.001,89d
Perlakuan 4
3.933.000
3.932.500
4.024.125
3.864.500
3.938.531,25 65.507,98e
Keterangan : Notasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan, p = nilai signifikansi
Aktifitas
fagositosis
makrofag
yang
didapatkan dihitung dari sediaan apus cairan
peritonial dengan menghitung persentase sel
makrofag yang melakukan fagositosis dari
100 sel fagosit. Hasil penelitian sel makrofag
yang
aktif
melakukan
fagositosis
menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak etanol
kayu manis (Cinnamomum burmannii)
memiliki rata - rata yang meningkat
dibandingkan dengan kelompok kontrol
negatif dan kelompok kontrol positif, hal ini
sejalan dengan hasil ekspresi IFN.
Tabel dan grafik peningkatan IFN- dapat
dilihat pada tabel 2 berikut :
Rata-rata Std.Dev
Kontrol -
46
47
42
39
43,503,69a
Kontrol +
55
56
58
61
57,502,64b
Perlakuan 1
69
63
64
65
65,252,62c
Perlakuan 2
74
73
79
81
76,753,86d
Perlakuan 3
86
84
85
83
84,501,29e
Perlakuan 4
87
91
93
96
91,753,77f
Keterangan : Notasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan, p = nilai signifikansi
Rios
(2010)
menjelaskan
sinamaldehid bekerja dalam meningkatkan
pengenalan patogen oleh toll-like receptor
(TLR) sehingga memicu peningkatan
aktivitas monosit atau makrofag. Medzhitov
dan Janeway (2003) menyatakan, respon
imun innate dipicu oleh adanya patogen yang
nantinya dikenali oleh TLRs yang ada pada
monosit atau makrofag. Ditegaskan kembali
oleh Takeda, et al. (2003) Proses pengenalan
oleh TLRs akan menstimulasi produksi
sitokin pro inflamasi termasuk IL-1 dan IL-6.
Kedua interleukin yang sudah teraktifasi
bekerja secara sinergis untuk proliferasi sel T
menjadi dua subset yaitu Th1 dan Th2. Peran
Th1 adalah memproduksi interferon gamma
yang memiliki fungsi utama dalam imunitas
nonspesifik dan spesifik, yaitu mengaktifkan
makrofag, merangsang ekspresi MHC kelas I
dan II APC, merangsang efek sitolitik sel
natural killer (NK) dalam melisis sel-sel yang
terinfeksi virus dan bekerja terhadap sel B
dalam switching subkelas IgG yang
berpartisipasi dalam eliminasi mikroba.
Menurut penelitian Chao, et al. (2007)
sinamaldehid bekerja dalam menghambat
MAP kinase dan mengekspresikan sitokin
melalui aktifasi TLRs oleh makrofag.
Sinamaldehid menghambat pelepasan ROS
dan mengaktifasi MAPKs sebagai ekspresi
sitokin proinflamasi.
KESIMPULAN
Ekstrak
etanol
kayu
manis
(Cinnamomum burmannii) dapat dijadikan
sebagai
imunostimulan
yang
dapat
meningkatkan GR-1 yang mengekspresikan
IFN dan aktifitas fagositosis makrofag.
Semakin tinggi peningkatan jumlah dosis
ekstrak etanol kayu manis (Cinnamomum
burmannii) yang diberikan pada Mus
musculus BALB/c yang diinfeksi dengan
bakteri Salmonella enteritidis pada penelitian
ini memberikan pengaruh semakin tinggi
peningkatkan GR-1 yang mengekspresikan
IFN dan peningkatan jumlah sel makrofag
yang aktif melakukan fagositosis.