Anda di halaman 1dari 2

150

3.4.

Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah hasil dari perubahan-perubahan yang fundamental batuan

yang sebelumnya telah ada. Panas yang intensif dipancarkan oleh suatu massa magma
yang sedang mengintrusi menyebabkan metamorfosa kontak. Metamorfosa regional
yang meliputi daerah yang sangat luas disebabkan oleh efek tekanan dan panas pada
batuan yang terkubur sangat dalam.
Berdasarkan proses pembentukannya, metamorfosisme dapat dibedakan atas:
1. Metamorfosis sentuh

: metamarfosis yang terjadi akibat intrusi magma.

Perubahan
yang terjadi terutama akibat adanya perubahan
temperatur
tinggi.
2. Metamorfosis regional

: metamorfosis yang terjadi pada daerah yang luas akibat


pembentukan pegunungan (orogenesa)

3. Metamorfosis dinamik

: metamorfosis

yang

terjadi

pada

daerah

yang

mengalami
dislokasi intensif, biasanya berdaerah sempit,misal
patahan.
4. Metamorfosis hidrotermal

: metamorfosisme akibat patahan

Mineral dalam batuan metamorfosa disebut mineral metamorfosa yang terjadi


karena kristalnya tumbuh dalam suasana padat, dan bukan mengkristal dalam suasana
cair. Karena itu kristal yang terjadi disebut blastos. Idiomorf untuk mineral metamorfosa
adalah idioblastik, sedangkan xenomorf adalah xenoblastik. Kristal yang ukurannya
lebih besar daripada masa dasarnya disebut profiroblastik.
Susunan mineral di dalam batuan metamorf secara garis besar dapat dibagi
menjadi dua kategori:
a. Foliasi, yaitu batuan metamorf yang tersusun oleh mineral-mineral yang
menunjukkan penjajaran. Batuan yang mempunyai struktur ini sebagian besar
tersusun oleh mineral pipih. Dan biasanya dihasilkan oleh metamorfosisme tipe
regional.
b. Non foliasi, Batuan yang tersusun oleh mineral-mineral yang tidak menunjukkan
penjajaran. Penamaan batuannya biasanya didasarkan atas komposisi mineral yang
dominan.

150

Anda mungkin juga menyukai