Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan memiliki andil terhadap pembangunan suatu bangsa. Layaknya
dispepsia beberapa hari. Angka insiden diperkirakan antara 1-8%. Belum ada data
yang menjelaskan epidemiologi dispepsia di Indonesia (Djojoningrat, 2009).
Penelitian tentang dispepsia pada siswa SMA pernah dilakukan di Medan
pada tahun 2009 dimana seluruh responden adalah remaja perempuan. Dari
penelitian di dapatkan siswi yang menderita dispepsia adalah sebesar 64,4%.
Penelitian berhubungan dengan ketidakteraturan makan yang dilakukan oleh siswi
SMA Al Azhar Medan (Annisa, 2009).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2003), berdasarkan
karakteristik pendidikan, tingkat pendidikan SLTA menduduki urutan pertama
pada dispepsia organik, dan urutan kedua pada dispepsia fungsional dengan
presentase masing-masing 45,5% dan 27,7%. Penyebab timbulnya dispepsia
diantaranya adalah faktor diet dan lingkungan, sekresi cairan lambung, fungsi
motorik lambung, persepsi viseral lambung, fungsi motorik lambung, dan infeksi
Helicobacter pilory (Djojoningrat, 2006).
Pola makan tidak teratur dan gaya hidup umumnya menjadi masalah yang
timbul pada remaja (Susanti, 2011). Ketidakteraturan makan menjadi salah satu
faktor tercetusnya dispepsia, seperti disebutkan oleh Li Y dkk (2002) dalam
Mahadeva (2006), penelitian di China menunjukkan bahwa kebiasaan makan yang
buruk menjadi faktor pemicu yang cukup signifikan untuk dispepsia. Pada
penelitian tahun 2008, jumlah kasus dispepsia pada supir truk sebesar 52,1%, dua
faktor yang paling kuat berperan dalam hal ini adalah konsumsi minuman
beralkohol dan ketidakteraturan makan (Ervianti, 2008). Tidak teraturnya makan
bisa disebabkan oleh diet yang tidak sehat yang dilakukan siswa, mindset ingin
tampil menarik menjadi salah satu faktor mengapa siswa suka mengurangi
frekuensi makannya (Annisa, 2009).
Remaja memiliki pola makan yang berbeda dari usia lainnya, remaja
cendenrung mengkonsumsi makanan yang berlebih atau kurang dari kadar yang
seharusnya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan pertanyaan untuk penelitian
sebagai berikut:
Apakah ada hubungan antara tingkat ketidakteraturan makan dengan kejadian
dispepsia pada siswa di SMA 1 Padang Panjang.
1.3
1.3.1
1.3.2
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mencari hubungan antara tingkat ketidakteraturan makan dengan
dispepsia remaja SMAN 1 Padang Panjang.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat ketidakteraturan makan remaja SMAN 1 Padang
Panjang.
2. Mengetahui angka kejadian dispepsia siswa SMAN 1 Padang Panjang.
3. Mengetahui hubungan antara tingkat ketidakteraturan makan dengan
kejadian dispepsia pada siswa SMAN 1 Padang Panjang.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Bidang Keilmuan dan Pendidikan