Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama


CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

BAB III
GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN

3.1

UMUM
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Kota Medan saat ini
adalah keterbatasan jaringan jalan khususnya dari sisi penyediaan panjang
jalan. Sebagian besar kemacetan yang terjadi disebabkan oleh kapasitas
jalan yang tidak dapat mengakomodir pergerakan yang terjadi.
Sesuai dengan kerangka acuan pekerjaan, wilayah kajian secara umum
meliputi Kota Medan. Peningkatan waktu tempuh, peningkatan aksesibilitas
dan

pengurangan

kemacetan

akan

berdampak

pada

biaya

produksi

perjalanan secara umum dan secara makro akan berpengaruh pada


peningkatan taraf hidup masyarakat.

3.2

PROVINSI SUMATERA UTARA


Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak
pada garis 1 - 4 Lintang Utara dan 98 - 100 Bujur Timur. Kondisi geografi
Provinsi ini :
Luas

: 71.680,68 km2

Ibukota

: Medan (kota pertama terbesar di Sumatera)

Perbatasan

- Utara

: Provinsi DI Aceh dan Selat malak

- Timur

: Selat Malaka ( Negara Malaysia )

- Selatan

: Provinsi Riau, Sumatera Barat dan Samudera Indonesia

- Barat

: Provinsi DI Aceh dan Samudera Indonesia

1|Page

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

3.3

KOTA MEDAN

3.3.1. Kondisi Fisik Kota Medan


A. Geografi
Kota Medan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara, yang secara
geografis terletak pada posisi antara 227 - 2 47 LU dan 9835 BT sampai
dengan 9844 BT dengan ketinggian antara 2,5 meter sampai 37,5 meter di
atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran
rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai
Babura dan Sungai Deli.
Kota Medan merupakan salah satu dari 25 Daerah Tingkat II di
Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km2. Kota ini merupakan
pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan
langsung dengan Kabupaten Deli Serdang sebelah utara, selatan, barat, dan
timur.

B. Klimatologi
Kota Medan memiliki iklim tropis dengan suhu minimum menurut
Stasiun Polonia pada tahun 2011 berkisar antara 23,1 C sampai dengan 24,2
C; dan suhu maksimum berkisar antara 30,9 C sampai dengan 33,7 C; serta
menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 23,4 C sampai
dengan 24,7 C; dan suhu maksimum berkisar antara 30,5 C sampai dengan
32,7 C;
Sedangkan kelembaban udara berkisar antara 79% sampai dengan
93,5%. Kecepatan angin rata-rata sebesar 1,42 m/sec sedangkan rata-rata
total laju penguapan tiap bulannya 3,81 mm. Hari hujan di Kota Medan pada
tahun 2007 rata-rata per bulan 17 hari dengan rata-rata curah hujan
menurut Stasiun Sampali per bulannya 227,67 mm dan pada Stasiun Polonia
per bulannya 209,42 mm.
Tabel 3.1 berikut menunjukkan banyaknya hari hujan dan curah di
Kota Medan sedangkan Tabel 3.2 menunjukkan rata-rata kelembaban udara
menurut jam dan stasiun di Kota Medan.

2|Page

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA
Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan di Kota Medan 2008-2011
Waktu/
Time
Tahun/Bulan
Year/Month

Maksimum/
Maximum

Minimum/
Minimum

RataRatarata
Absolut Rata-rata Absolut
rata
Averag
Absolute Average Absolute
Average
e
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

07.0
0

13.0
0

18.0
0

(2)

(3)

(4)

Januari/January

23,6

30,0

28,2

26,4

30,9

32,6

23,1

22,6

Februari/February

23,9

30,8

29,4

31,8

31,8

33,0

23,3

21,7

Maret/March

23,9

31,1

29,0

32,1

32,1

34,4

23,5

22,6

April/April

24,2

31,4

29,1

32,4

32,4

34,6

23,9

22,9

M e i/M a y

24,8

32,4

29,5

33,1

33,1

36,0

24,4

23,2

J u n i/J u n e

24,8

32,8

29,4

33,7

33,7

35,5

24,2

22,3

J u l i/J u l y

24,6

32,4

30,0

33,4

33,4

35,0

24,1

22,8

Agustus/August

24,2

36,8

29,1

32,1

32,1

33,4

23,5

21,7

September/September

24,2

31,8

28,6

32,7

32,7

35,1

23,6

22,0

Oktober/October

24,1

31,5

28,0

32,3

32,3

33,9

23,6

22,8

November/November

24,4

29,8

28,0

31,4

31,4

33,5

23,8

23,0

Desember/December

24,2

29,7

27,6

29,9

29,9

33,5

23,6

22,3

2011

24,2

31,7

28,8

31,8

32,2

34,2

23,7

22,5

2010

25,7

30,8

29,7

28,0

31,4

33,4

24,6

22,8

2009

24,2

31,3

28,9

27,2

32,3

34,6

23,8

22,7

2008

24,0

30,8

28,8

26,9

31,9

33,9

23,5

22,3

(1)

Sumber/Source : Stasiun Klimatologi Sampali Medan/Sampali Climatology Station, Medan dalam angka 2012

Rata-rata Kelembaban Udara Menurut Jam dan Stasiun di Kota Medan 2004-2007
Tahun

umber :

Stasiun
Polonia

Sampali

2004

78

80

2005

83

83

2006

82

78

2007

82

84

07.00 WIB

94

93

13.00 WIB

65

69

18.00 WIB

76

82

Rata-rata

82

84

Medan Dalam Angka 2012

3|Page

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

C. Administrasi
Secara administratif, Kota Medan tahun 2012 memiliki wilayah seluas
265,10 km2 yang terdiri atas 21 kecamatan dengan 151 kelurahan yang
terbagi dalam 2000 lingkungan. Rincian dari masing-masing kecamatan dapat
dilihat dalam Tabel 3.3.
Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota Medan Tahun 2012
No

Kecamatan

Luas (km2)

Jumlah Kelurahan

Medan Tuntungan

20,68

Medan Johor

14,58

Medan Amplas

11,19

Medan Denai

9,05

Medan Area

5,52

12

Medan Kota

5,27

12

Medan Maimun

2,98

Medan Polonia

9,01

Medan Baru

5,84

10

Medan Selayang

9,01

11

Medan Sunggal

2,98

12

Medan Helvetia

15,44

13

Medan Petisah

6,82

14

Medan Barat

5,33

15

Medan Timur

7,76

11

16

Medan Perjuangan

4,09

17

Medan Tembung

7,79

18

Medan Deli

20,84

19

Medan Labuhan

36,67

20

Medan Marelan

23,82

21

Medan Belawan
Luas Total

umber :

26,25

265,10

151

Medan Dalam Angka, 2011

D. Demografi
Pada tahun 2007, diproyeksikan penduduk Kota Medan mencapai
2.083.156 jiwa. Dibanding hasil Sensus Penduduk 2000, terjadi pertambahan
penduduk 2000-2007 1,28% per tahun. Dengan luas wilayah mencapai 265,10
km2, kepadatan penduduk mencapai 7.858 jiwa/km2.
Sedangkan menurut kecamatan, secara umum jumlah penduduk di
Kota Medan menunjukkan jumlah dan kepadatan yang relatif memiliki variasi
4|Page

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

yang rendah. Data tahun 2007 memperlihatkan kecamatan dengan jumlah


penduduk tertinggi adalah Kecamatan Medan Deli, yaitu mencapai 147.403
jiwa dan kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan
Medan Baru dengan jumlah penduduk 43.419 jiwa. Sementara itu, dari sisi
kepadatan penduduk, kecamatan dengan penduduk terpadat di Kota Medan
adalah Kecamatan Medan Perjuangan (25.381,2 jiwa/km2) dan penduduk
terenggang adalah Kecamatan Medan Labuhan (2.863,8 jiwa/km2). Secara
lebih rinci, kondisi demografi per kecamatan di Kota Medan tahun 2004-2007
dapat dilihat pada Tabel 3.4, jumlah penduduk dan rumah tangga tahun
2004-2007 pada Tabel 3.5 dan dipetakan dalam Gambar 3.1 (Jumlah
Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Medan) dan Gambar 3.2 (Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Medan).
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan 2004-2007
Jumlah Rumah Tangga

Jumlah Penduduk
(jiwa)

Kepadatan
(Jiwa/km2)

2004

265,10

2.006.142

7.567

2005

265,10

2.036.185

7.681

2006

265,10

2.067.288

7.798

2007

265,10

2.083.156

7.858

Medan Tuntungan

20,68

68.817

3.327,7

Medan Johor

14,58

114.143

7.828,7

Medan Amplas

11,19

113.099

10.107,1

Medan Denai

9,05

137.443

15.187,1

Medan Area

5,52

107.300

19.438,4

Medan Kota

5,27

82.783

15.708,3

Medan Maimun

2,98

56.821

19.067,4

Medan Polonia

9,01

52.472

5.823,8

Medan Baru

5,84

43.419

7.434,8

10

Medan Selayang

12,81

84.148

6.568,9

11

Medan Sunggal

15,44

108.688

7.039,4

12

Medan Helvetia

13,16

142.777

10.849,3

13

Medan Petisah

6,82

66.896

9.808,8

14

Medan Barat

5,33

77.680

14.574,1

15

Medan Timur

7,76

111.839

14.412,2

16

Medan Perjuangan

4,09

103.809

25.381,2

17

Medan Tembung

7,99

139.256

17.428,8

No

Kecamatan

5|Page

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA
No

Kecamatan

Jumlah Rumah Tangga

Jumlah Penduduk
(jiwa)

Kepadatan
(Jiwa/km2)

18

Medan Deli

20,84

147.403

7.073,1

19

Medan Labuhan

36,67

105.015

2.863,8

20

Medan Marelan

23,82

124.369

5.221,2

21

Medan Belawan

26,25

94.979

3.618,2

2.083.156

7.858

Jumlah
umber :

265,10

Medan dalam Angka, 2008

Penduduk dan Rumah Tangga Menurut Kecamatan 2007


No

Kecamatan

Jumlah Penduduk
(jiwa)

Rumah Tangga

Rata-rata Anggota
Rumah Tangga

Medan Tuntungan

68.817

16.575

4.2

Medan Johor

114.143

25.361

4.5

Medan Amplas

113.099

23.252

4.9

Medan Denai

137.443

30.419

4.5

Medan Area

107.300

24.997

4.3

Medan Kota

82.783

19.421

4.3

Medan Maimun

56.821

11.485

4.9

Medan Polonia

52.472

11.274

4.7

Medan Baru

43.419

11.777

3.7

10

Medan Selayang

84.148

19.475

4.3

11

Medan Sunggal

108.688

25.222

4.3

12

Medan Helvetia

142.777

31.728

4.5

13

Medan Petisah

66.896

15.207

4.4

14

Medan Barat

77.680

21.027

3.7

15

Medan Timur

111.839

25.702

4.4

16

Medan Perjuangan

103.809

23.779

4.4

17

Medan Tembung

139.256

30.956

4.5

18

Medan Deli

147.403

33.292

4.4

19

Medan Labuhan

105.015

22.529

4.7

20

Medan Marelan

124.369

25.089

5.0

21

Medan Belawan

94.979

21.914

4.3

Jumlah

2.083.156

470.481

4.4

umber :

Medan dalam Angka, 2008

6|Page

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

Gambar 3.1

Jumlah Penduduk

7|Page

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

Gambar 3.2

Kepadatan Penduduk

8|Page

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

e. Perekonomian
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Medan pada tahun 2007 mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2008
pertumbuhan ekonomi Kota Medan hanya mencapai 7,78%.
Ada beberapa sektor yang pertumbuhannya di atas rata-rata, yakni
sektor pengangkutan dan komunikasi 10,61%, sektor keuangan, asuransi dan
jasa-jasa perusahaan 12,82.
Jika dilihat kontribusi masing-masing sektor pendapatan regional pada
tahun 2007 masih sangat dominan berasal dari perdagangan dan restauran
sebesar 26,24%. Sedangkan sektor lainnya, juga cukup dominan antara lain
sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 19,81%, sektor industri sebesar
14,80% dan sektor keuangan sebesar 14,47% dan sektor bangunan sebesar
12,86%. PDRB Kota Medan atas Dasar Harga Berlaku 2005-2007 dapat dilihat
pada Tabel 3.6.
PDRB kota Medan Atas Dasar Harga Berlaku 2005-2007 (Jutaan Rupiah)
No.

Lapangan Usaha

Pertanian

Penggalian

Industri

Listrik Gas & Air Minum

Bangunan

Perdagangan, Hotel & Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Bank & Lembaga Keuangan

Jasa - jasa

umber :

2005

2006

2007*)

1.306.921,44

1.427.430,11

1.580.644,71

2.596,57

3.283,61

3.089,43

7.094.919,38

7.960.595,91

9.029.327,78

917.530,98

1.102.658,52

1.040.734,65

3.502.798,64

4.795.785,16

5.420.082,16

11.271.818,27

12.692.841,73

14.106.440,58

7.979.778,29

9.164.618,54

10.548.090,28

6.063.875,99

6.550.498,59

7.833.875,96

42.792.450,19

48.849.946,89

55.455.584,62

Medan Dalam Angka, 2008

Kontribusi tiap sektor terhadap nilai PDRB dapat dijadikan patokan


dan diarahkan untuk suatu kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang lebih
terencana dalam wilayah Kota Medan, yang perlu untuk memberikan
prioritas terhadap sektor tertentu dan apakah sektor tersebut masih mungkin
untuk dikembangkan lebih lanjut. Kondisi perekonomian di Kota Medan tahun
2007 yang terlihat cukup baik pertumbuhannya yaitu sektor :

Sektor keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan


jasa perumahan

: 12,82%
9|Page

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

Sektor pengangkutan dan komunikasi

: 10,61%

Laju pertumbuhan PDRB di Kota Medan disajikan pada Tabel 3.7.


Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Medan 2005-2007 (%)
No.

Lapangan Usaha

1 Pertanian
2 Penggalian
3 Industri
4 Listrik Gas & Air Minum
5 Bangunan
6 Perdagangan, Hotel & Restoran
7 Pengangkutan dan Komunikasi
8 Bank & Lembaga Keuangan
9 Jasa - jasa
Produk Domestik Regional Bruto
umber :

Medan Dalam Angka, 2008

2005

2006*)

2007**)

1,30
0,88
3,14
2,27
7,52
10,45
10,45
12,11
8,00
6,98

0,37
5,89
6,59
5,39
11,01
6,15
13,34
5,08
6,34
7,76

5,14
10,30
6,08
2,81
6,43
5,94
10,61
12,82
6,83
7,78

Keterangan: *) Angka Perbaikan

f. Transportasi
f.1. Angkutan Darat
Prasarana jalan merupakan urat nadi kelancaran lalu lintas di darat.
Lancarnya arus lalu lintas akan sangat menunjang perkembangan ekonomi
suatu daerah. Guna menunjang kelancaran perhubungan darat di Kota Medan
sampai dengan keadaan akhir tahun 2007 tercatat panjang jalan yang ada
3.078,94 Km, berarti selama lima tahun terakhir telah bertambah sebesar
725,58 Km. Sarana jalan yang ada pada tahun 2007 tercatat 2084,16 Km
dalam kondisi baik; 389,80 Km dalam kondisi sedang dan 112,76 Km rusak.
Sedangkan yang dalam kondisi rusak berat 1.35 Km dan yang tidak terperinci
490,87 Km.
Apabila prasarana jalan diibaratkan sebagai urat nadi maka prasarana
angkutan adalah ibarat darah yang mengalir melalui urat nadi tersebut.
Jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat di daerah ini,
seiring dengan perkembangan kegiatan ekonomi dan pesatnya pertumbuhan
penduduk selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2007 jumlah kendaraan

10 | P a g e

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

bermotor roda empat yang terdaftar 322.236 buah dan kendaraan roda dua
sebanyak 1.103.754 buah.
f.2. Angkutan Laut
Banyaknya barang-barang yang dibongkar antar pulau di Kota Medan
tahun 2007 mencapai 6.526.424 ribu ton dan yang dimuat berjumlah
2.348.842 ribu ton. Demikian pula bongkar muat barang-barang dari dan ke
luar negeri di Kota Medan pada tahun 2007 barang-barang yang dibongkar
2.348.842 ribu ton dan yang dimuat 3.814.954 ribu ton.
f.3. Angkutan Udara
Dari Laporan Bandara Polonia menunjukkan bahwa pada tahun 2007,
frekuensi penerbangan yaitu jumlah pesawat udara dan penumpang yang
dating/berangkat telah mengalami perkembangan yang bervariasi, pada
jumlah pesawat yang akan dating dan berangkat terjadi peningkatan,
sedangkan pada penumpang baik berangkat, datang dan transit mengalami
penurunan.
f.4. Angkutan Kereta Api
Angkutan kereta api merupakan sarana angkutan yang sangat penting
di Provinsi Sumatera Utara dimana Medan sebagai pusat perdagangan dan
industry dari 26 kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Ini
dapat dilihat dari jumlah kiriman barang-barang yang diangkut kereta api
melalui Stasiun Medan menurut jenisnya berjumlah total 915.759 Ton dengan
rincian hasil tambang minyak 591.769 ton, pupuk 18.945 ton, dan sisanya
selain kategori tersebut. Jumlah penumpang yang diangkut kereta api
melalui Stasiun Medan tahun 2007 sebanyak 1.766.578 jiwa.
3.4

POLA DAN FUNGSI JARINGAN JALAN


Berdasarkan Medan Dalam Angka 2008, pada tahun 2007 di Kota
Medan terdapat 3.078,94 km jalan, dengan 56,89 km diantaranya merupakan
jalan

nasional;

70,70

km

jalan

Provinsi;

dan

2.951,38

km

jalan

kabupaten/kota. Adapun kondisi pelayanan yang diberikan oleh beberapa


11 | P a g e

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

ruas jalan seperti pada Tabel 3.14. Tabel ini menggambarkan kondisi
pelayanan pada beberapa ruas jalan di Kota Medan berada pada nilai A-E.
Tabel 3.1

Karakteristik Pergerakan Masyarakat di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan

No

Ruas Jalan

(1)

(2)

Status
Jalan
(3)

Volume

Kapasitas

V/C Ratio

(4)

(5)

(6)

Tingkat
Pelayanan
(7)

Ahmad Yani

Kota

1.342

8.388

0,16

Balai Kota

Kota

3.967

4.176

0,95

Brigjen Katamso

Provinsi

49.068

90.495

0,54

Cirebon

Kota

2.625

7.836

0,34

Gajah Mada

Kota

6.916

14.590

0,47

Gatot Subroto

Nasional

15.967

33.615

0,48

Guru Patimpus

Kota

8.320

12.800

0,65

Imam Bonjol

Kota

8.942

21.600

0,41

Ir. H. Juanda

Nasional

12.811

18.840

0,68

10

Iskandar Muda

Nasional

4.704

16.800

0,28

11

Jenderal Sudirman

Kota

5.187

17.100

0,30

12

Letjen Suprapto

Kota

2.565

10.260

0,25

13

M.T. Haryono

Kota

7.728

18.400

0,42

14

Palang Merah

Kota

2.800

11.200

0,25

15

Pemuda

Kota

1.980

6.000

0,33

16

Perintis Kemerdekaan

Kota

8.783

23.376

0,38

17

Prof. H.M. Yamin

Provinsi

11.481

35.376

0,32

18

Puteri Hijau

Kota

3.388

30.800

0,11

19

Raden Saleh

Kota

3.659

5.808

0,63

20

S. Parman

Kota

10.731

26.172

0,41

21

Sisingamangaraja

Provinsi

82.008

134.640

0,61

Rata-rata

0,43

umber : Dinas Perhubungan Kota Medan

Berdasarkan Tabel 3.14 di atas, ciri-ciri dari nilai tingkat pelayanan


adalah sebagai berikut:

B=

Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh


kondisi lalu lintas. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup
untuk memilih kecepatan.

C=

Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan


dikendalikan. Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.

D=

Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan,


V/C masih dapat ditolerir.

12 | P a g e

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

E=

Volume lalu lintas mendekati berada pada kapasitas. Arus tidak


stabil, kecepatan terkadang terhenti.

Prasarana jalan merupakan urat nadi kelancaran lalu lintas di darat.


Lancarnya arus lalu lintas akan sangat menunjang perkembangan ekonomi
suatu daerah. Guna menunjang kelancaran perhubungan darat di Kota Medan
sampai dengan keadaan akhir tahun 2007 tercatat panjang jalan yang ada
3.078,94 Km, berarti selama lima tahun terakhir telah bertambah sebesar
725,58 Km. Sarana jalan yang ada pada tahun 2007 tercatat 2084,16 Km
dalam kondisi baik; 389,80 Km dalam kondisi sedang dan 112,76 Km rusak.
Sedangkan yang dalam kondisi rusak berat 1.35 Km dan yang tidak terperinci
490,87 Km. Persentase kondisi jalan di Kota Medan Tahun 2007 dapat dilihat
pada Gambar 3.6.

Persentase Kondisi Jalan di Kota Medan Tahun 2007


Baik

Sedang

Rusak Berat

Tidak Terperinci

Rusak

0% 16%
4%
13%

Gambar 3.3

3.5

68%

Diagram Persentase Kondisi Jalan Kota Medan Tahun 2007

Fasilitas Perekonomian
Kontribusi masing-masing sektor lapangan usaha menggambarkan
kondisi struktur ekonomi Kota Medan. Dari tahun 2000 hingga 2007, terdapat
perubahan struktur ekonomi yang dilihat berdasarkan PDRB atas dasar harga
berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan Tahun 2000. Berdasarkan PDRB

13 | P a g e

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

atas dasar harga berlaku sektor sekunder, primer dan tersier dari tahun 2000
hingga 2007 mengalami perubahan yang tidak konstan. Sektor primer
mengalami penurunan dari 3,14% menjadi 2,86%. Sektor sekunder mengalami
penurunan dari 29,10% menjadi 27,93%. Sementara sektor tersier turun dari
67,76% menjadi 69,21%.
a. Sektor Primer
Dalam sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian dan
penggalian, pada tahun 2007 sektor ini memberikan kontribusinya terhadap
perekonomian Kota Medan sebesar 2,86%, mengalami penurunan jika
dibandingkan pada tahun 2006 yaitu sebesar 2,93%. Sektor ini merupakan
sektor yang paling kecil peranannya terhadap perekonomian Kota Medan.
Sektor pertanian yang terdapat di Kota Medan mencakup sub sektor
tanaman bahan makanan, peternakan dan perikanan. Pada tahun 2007,
sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga
berlaku

sebesar

2,85%,

mengalami

penurunan

dibandingkan

tahun

sebelumnya yaitu sebesar 2,92%.


Pada sektor pertanian ini, sub sektor perikanan memberikan
sumbangan terbesar yaitu sebesar 1,81 %, kemudian sektor peternakan
0,87%, dan terakhir sub sektor tanaman bahan makanan sebesar 0,24%.
Pertumbuhan sektor ini pada tahun 2007 tercatat sebesar 5,14 %, naik jika
dibandingkan dengan tahun 2006 yaitu sebesar 0,37 %.
Sektor pertambangan dan penggalian yang terdapat di Kota Medan
hanyalah sub sektor penggalian saja. peranan sektor ini terhadap total PDRB
Kota Medan hanya 0,01%.
b. Sektor Sekunder
Sektor sekunder terdiri dari sektor industri pengolahan, sektor listrik,
gas, dan air dan sektor bangunan. Pada tahun 2007 sektor sekunder
memberikan kontribusi sebesar 27,93% terhadap perekonomian Kota Medan
dan merupakan sektor kedua yang memberikan kontribusi paling besar
terhadap perekonomian Kota Medan.

14 | P a g e

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

Untuk

sektor

industri

pengolahan, pertumbuhannya

mengalami

penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2006, dimana pada tahun 2007
ini

pertumbuhannya

sebesar

6,08%

sedangkan

tahun

yang

lalu

pertumbuhannya sebesar 6,59%.


Sektor listrik, gas dan air bersih merupakan penunjang dari kegiatan
produksi dan sebagai infrastruktur yang mendorong proses produksi sektoral
maupun untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pertumbuhan sektor ini
pada tahun 2007 adalah negatif 2,81%, terjadi penurunan jika dibandingkan
tahun 2006 yaitu sebesar 5.39%. Sektor bangunan pada tahun 2007
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2006, yaitu pada
Tahun 2007 pertumbuhannya 6,43% sedangkan Tahun 2006 pertumbuhannya
sebesar 11,01%. Adapun peranan sektor bangunan dalam PDRB tahun 2007
sebesar 9,77%.
c. Sektor Tersier
Sektor-sektor yang termasuk dalam sektor tersier adalah sektor
perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor
keuangan dan jasa. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 69,21%
terhadap perekonomian Kota Medan, dan merupakan sektor yang paling
besar kontribusinya terhadap perekonomian Kota Medan.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2007 mengalami
penurunan pertumbuhan sebesar 5,94%. Pertumbuhan yang dialami pada sub
sektor-sub sektor yang terdapat di sektor ini adalah sub sektor perdagangan
5,74%, sub sektor restoran sebesar 9,27% dan sub sektor hotel tumbuh
sebesar 4,66%. Peranan sektor perdagangan, hotel, dan restoran ini terhadap
total PDRB merupakan yang terbesar yaitu 25, 44%.
Sektor

pengangkutan

pertumbuhannya

mengalami

dan

komunikasi

penurunan

pada

menjadi

tahun

10,61%.

2007,
Adapun

pertumbuhan pada tiap-tiap sub sektor adalah sub sektor angkutan jalan
raya tumbuh sebesar 9,27%, sub sektor angkutan kereta api tumbuh sebesar
4,66%, sedangkan sub sektor angkutan udara tumbuh sebesar 12,99%, dan
sub sektor jasa penunjang angkutan tumbuh sebesar 9,36%. Kontribusi sektor

15 | P a g e

LAPORAN PENDAHULUAN
Studi Penataan Geometrik Persimpangan beberapa Ruas Jalan Utama
CV. GUNUNG AGUNG SEJAHTERA

pengangkutan dan komunikasi terhadap total PDRB tahun 2007 adalah


sebesar 19,02%.
Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada tahun 2007
mengalami pertumbuhan sebesar 12,82%. Adapun pertumbuhan pada masingmasing sub-sektor di sektor ini adalah sub-sektor perbankan tumbuh sebesar
12,73%, sub-sektor lembaga keuangan bukan bank tumbuh sebesar 15,71%,
sub-sektor jasa perusahaan tumbuh sebesar 6,05%, dan sub-sektor sewa
bangunan tumbuh sebesar 5%. Kontribusi sektor ini terhadap total PDRB
adalah sebesar 14,13%.
Sektor jasa-jasa pada tahun 2007 mengalami kenaikan pertumbuhan
menjadi 6,83%. Terjadinya peningkatan pertumbuhan disebabkan pada sub
sektor pemerintahan dan pertahanan tumbuh sebesar 5,23%, sub sektor
sosial kemasyarakatan sebesar 5,57%, sub sektor hiburan dan kebudayaan
pertumbuhannya sebesar 6,19% dan sub sektor jasa perorangan dan rumah
tangga sebesar 5,86%. Kontribusi sektor ini terhadap total PDRB pada tahun
2007 adalah 10,63%.

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai