Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dalam pekerjaan sebagai seorang pengendali internal perusahaan (Internal Auditor) sudah
seharusnya memiliki senjata pamungkas untuk memuat hasil-hasil pengendalian tidak hilang.
Senjata itu ada dalam bentuk Kertas Kerja Audit (Audit Working Paper/ WP).
Untuk mendukung hasil audit , SKAI harus mendokumentasikan dan mengadministrasikan
bukti-bukti dokumen sejak tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, analisis, evaluasi, dan
pelaporan hasil audit. Produk yang didokumentasikan dan diadministrasikan adalah semua
berkas Kertas Kerja Audit termasuk surat-menyurat dan Laporan Hasil Audit. SKAI harus
mendokumentasikan Kertas Kerja Audit dengan lengkap dan jelas. Kertas Kerja Audit dapat
berupa kertas, disket, pita magnetik, film atau media yang lain. Semua kertas kerja tersebut
dikompilasikan dengan memperhatikan fungsi, penyusunan dan penyimpangan.
Kertas Kerja Audit adalah kumpulan semua berkas penugasan dalam bentuk bukti
dokumenter utama pengujian audit, diskusi, dan observasi.
Fungsi Kertas Kerja Audit
Fungsi kertas kerja audit adalah sebagai pendukung utama dari Laporan Hasil Audit dan
sarana dalam membantu proses perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan hasil audit. Fungsi
lain Kertas Kerja Audit adalah untuk memperoleh gambaran apakah tujuan audit telah
tercapai sesuai dengan yang direncanakan, membantu pihak lain yang berkepentingan dalam
memeriksa hasil audit dan menilai kemampuan atau kualitas SKAI dalam melaksanakan
tugasnya.
Indikasi utama kertas kerja memiliki karakter :
1. Komplit
2. Akura
3. Sistematis.
Bahan bukti dalam memebrikan pendapat dan saran perbaikan (audit report).
Membantu dalam merencanakan, menjalankan, dan mereview proses audit.
Memungkinkan atasan untuk langsung menilai bahwa pekerjaan yang didelegasikan telah
dilaksanakan dengan baik.
Membantu auditor untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan sesuai dengan rencana, dan
mencangkup semua aspek finansial serta operasional yang dapat dijadikan pedoman untuk
memebrikan pendapat dan saran perbaikan.
Sebagai dasar bahwa prosedur audit telah diikuti, pengujian telah dilakukan, sebab-sebab
masalah diketahui, dan akibat dari masalah diungkapkan untuk mendukung pendapat (opini)
dan saran (perbaikan yang diberikan).
Memungkinkan staf auditor lain untuk dapat menyesuaikan dengan tugas yang diberikan dari
periode ke periode sesuai dengan rencana penggatian staf audit.
Sebagai alat bantu untuk mengembangkan profesionalisme bagi Internal Audit Division.
Menunjukkan kepada pihak lain bahwa suatu pekerjaan audit telah dilaksanakan sesuai
dengan standar keahlian yang dimiliki oleh staf audit hingga laporan evaluasi akhir yang
sesuai dengan audit proses.
Auditor dapat kembali memeriksa kertas kerja yang telah dibuat dalam auditnya,
jika di kemudian hari ada pihak-pihak yang memerlukan penjelasan mengenai
simpulan atau pertimbangan yang telah dibuat oleh auditor dalam auditnya.
3.
Audit yang dilaksanakan oleh auditor terdiri dari berbagai tahap audit yang
dilaksanakan dalam berbagai waktu, tempat, dan pelaksana. Setiap audit
tersebut menghasilkan berbagai macam bukti yang membentuk kertas kerja.
Pengkordinasian dan pengorganisasian berbagai tahap audit tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan kertas kerja.
4.
Dari Kertas Kerja dapat diperoleh informasi yang sangat bermanfaat untuk audit
berikutnya jika dilakukan audit yang berulang terhadap klien yang sama dalam
periode akuntansi yang berlainan, auditor memerlukan informasi mengenai sifat
usaha klien, catatan dan ank e akuntansi klien, pengendaian intern klien, dan
rekomendasi perbaikan yang diajukan kepada klien dalam audit yang lalu, jurnaljurnal adjustment yang disarankan untuk menyajikan secara wajar laporn
keuangan yang lalu.
Kertas kerja biasanya harus berisi dokumentasi yang memperlihatkan :
(a) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama, yaitu
pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik,
(b) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua, yaitu pemahaman
memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit
dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan, dan
(c) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga, yaitu bukti audit
telah diperoleh, prosedur pemeriksaan telah diterapkan, dan pengujian telah
dilaksanakan yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
Kertas kerja dan standar auditing, berhubungan erat dengan tiga kelompok
yaitu:
1.
Kertas kerja audit dan standar umum, standar umum yang menyatkan
tentang kopentensi, independensi, dan kecermatan dan keseksamaan
pelaksanaan tugas.
2.
Keras kerja audit dan standar pekerjaan lapangan, hal ini berhubungan
dengan perencanaan dan pengawasan stuktur pengendalian internal bukti
audit kompeten yang memadai.
3.
Kertas kerja dan standar pelaporan. Kertas kerja juga berhubungan erat
dengan standar pelaporan.
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kertas kerja adalah sebagai
berikut:
Lengkap. Kertas kerja harus lengkap dalam arti:
a)
b)
2.
Teliti. Memperhatikan ketelitian penulisan dan perhitungan sehingga kertas
kerjanya bebas dari kesalahan tulis dan perhitungan.
Ringkas. Kertas kerta dibatasi pada informasi yang pokok saja dan yang relevan
dengan tujuan audit yang dilakukan serta disajikan secara ringkas. Harus
menghindari rincian yang tidak perlu, serta merupakan ringkasan dan penafsiran
data dan bukan hanya merupakan penyalinan catatan klien ke dalam kertas
kerja.
Jelas. Penggunaan istilah yang menimbulkan arti ganda perlu dihindari. Penyajian
informasi secara sistematik perlu dilakukan.
Rapi. Kerapian dalam membuat kertas kerja berguna membantu auditor senior
dalam me-review hasil pekerjaan stafnya, serta memudahkan auditor dalam
meperoleh informasi dari kertas kerja tersebut
Kertas Kerja Audit merupakan dokumentasi yang disusun oleh auditor dalam
sebuah proses audit yang terdiri dari:
Prosedur audit yang dilakukan
Pengujian yang dilakukan
Sumber informasi dan bukti audit yang diperoleh
Kesimpulan yang diambil atas proses audit yang dilakukan
Prinsip umum yang berkaitan dengan pembuatan dan penyimpanan kertas kerja.
Prinsip umum tersebut antara lain:
Pembuatan kertas kerja harus mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.
Hindarkan pekerjaan salin-menyalin yang tidak diperlukan.
Buktikan keterangan lisan yang diperoleh melalui pengajuan pertayaan (inquiry)
Jangan meninggalkan suatu pertanyaan tanpa ada jawaban yang jelas.
Tulisan segala masalah relevan yang temukan pada saat melaksanakan audit.
Sebagai catatan bahan bukti dan hasil pengujian yang telah dilakukan.