TEORI LEGITIMASI
KEKUASAAN
2
Pamungkas Satya Putra
Legitimasi
Legitimize (Bahasa Inggris).
Anglo Saxon: kualitas hukum dalam menerima putusan
pengadilan.
Eropa Kontinental: penerimaan dan pengakuan masyarakat
tentang kewenangan, keputusan (beleid), atau kebijakan
(policy top-bottom) pemimpin atau pemegang kekuasaan.
Legislatif (Badan Perwakilan/ Legislator);
Eksekutif (Badan Pelaksana/ Eksekutor);
Yudikatif (Badan Peradilan/ Yudikator).
Penerimaan masyarakat? Menerima atau menolak.
Hubungan antara pemegang kekuasaan dan masyarakat.
3
Pamungkas Satya Putra
4
Pamungkas Satya Putra
SUMBER KEKUASAAN
Dari manakah sumber/ asal kekuasaan:
1.Teori Teokrasi
Sumber kekuasaan adalah Tuhan.
2.Teori Hukum Alam
Kekuasaan berasal dari rakyat, yang berasal dari alam kodrat.
Dari rakyat kemudian diserahkan pada Raja. (Ingat teori
perjanjian langsung dan perjanjian bertingkat).
3.Teori Hukum Positif (George Jellinek dan Hans Kelsen)
Kekuasaan berasal dari hukum yang ditetapkan dan disahkan
oleh lembaga perwakilan rakyat. Segala sesuatunya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5
Pamungkas Satya Putra
PEMEGANG KEKUASAAN
Siapakah yang menjadi sumber, pemilik dan pemegang
kekuasaan?
Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi dalam suatu
negara.
Jean Bodin: kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi untuk
menentukan hukum dalam suatu negara.
Kekuasaan: kemampuan dari seseorang/ sekelompok orang
untuk mengubah berbagai tabiat/ sikap dalam suatu kebiasaan,
menurut keinginannya, dan untuk mencegah perubahan tabiat/
sikap yang tidak menjadi keinginannya menjadi kebiasaannya.
6
Pamungkas Satya Putra
PEMEGANG KEKUASAAN
1.
2.
3.
4.
7
Pamungkas Satya Putra
8
Pamungkas Satya Putra
9
Pamungkas Satya Putra
Jean Bodin
Kekuasaan tertinggi ini adalah kekuasaan untuk membuat
hukum di dalam suatu negara, yang sifatnya:
1.Tunggal: hanya negaralah yang memiliki kekuasaan;
2.Asli: kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain;
3.Abadi: bahwa yang mempunyai kedaulatan adalah negara
yang adanya abadi.
4.Tidak dapat dibagi-bagi: kedaulatan tidak dapat diserahkan
kepada pihak lain, baik sebagian atau seluruh.
10
Pamungkas Satya Putra
GEORGE JELLINEK
Hukum merupakan penjelmaan kehendak/ kemauan negara.
Jadi negaralah yang menciptakan hukum, maka negara
dianggap satu-satunya sumber hukum, dan negaralah yang
memiliki kekuasaan tertinggi/ kedaulatan.
11
Pamungkas Satya Putra
12
Pamungkas Satya Putra
13
Pamungkas Satya Putra
LEGITIMASI KEKUASAAN
L. MATERI WEWENANG
L.SUBJEK
WEWENANG
L. SOSIOLOGIS
LEGALITAS
L. ETIS
14
Pamungkas Satya Putra
15
KLASIFIKASI NEGARA
16
Pamungkas Satya Putra
17
Pamungkas Satya Putra
18
Pamungkas Satya Putra
JUMLAH
MEMERINTAH
SIFAT PEMERINTAHAN
BAIK
1 ORANG
(TUNGGAL)
MONARKI
JELEK
TYRANI
OLIGARKI
DEMOKRASI
Pamungkas Satya Putra
19
20
21
22
Pamungkas Satya Putra
23
Pamungkas Satya Putra
LEON DUGUIT:
Kriteria yang digunakan adalah CARA
PENUNJUKKAN/ PENGANGKATAN KEPALA
NEGARA:
1. Berdasarkan sistem/cara pewarisan:
MONARKI
2. Tidak berdasarkan sistem pewarisan:
REPUBLIK
24
Pamungkas Satya Putra
25
Pamungkas Satya Putra
26
Pamungkas Satya Putra
27
Pamungkas Satya Putra
28
Pamungkas Satya Putra
29
Pamungkas Satya Putra
30
Pamungkas Satya Putra
31
Pamungkas Satya Putra
Negara HETERONOM:
1. Negara di mana pada asasnya
peraturan hukum yang dikeluarkan
penguasa hanya mengikat Warga
Negara.
Negara AUTONOM:
1. Negara di mana pada asasnya
peraturan yang dikeluarkan
penguasa, kecuali mengikat
Warga Negara juga mengikat
si pembuat peraturan itu
sendiri.
2. Penguasa cenderung
membuat peraturan sesedikit
mungkin.
3. Derajat pembatasan
kebebasan pribadi Warga
Negara bersifat minimum.
4. Kebebasan pribadi Warga
Negara bersifat maksimum
32
Pamungkas Satya Putra
NEGARA TOTALITER:
1. Negara di mana pada asasnya
penguasa /negara mempunyai
keleluasaan untuk mengatur
segala segi kehidupan Warga
Negaranya.
2. Penguasa cenderung
mengeluarkan peraturan
sebanyak mungkin.
3. Derajat kebebasan pribadi
Warga Negaranya bersifat
maksimum.
4. Kebebasan pribadi Warga
Negaranya bersifat minimum
NEGARA LIBERAL:
1. Negara di mana pada
asasnya penguasa hanya
dapat mengatur Warga
Negaranya yang pokokpokok saja.
2. Derajat kebebasan pribadi
Warga Negaranya bersifat
minimum.
3. Kebebasan pribadi Warga
Negaranya bersifat
maksimum.
33
Pamungkas Satya Putra
KESIMPULAN:
Negara-negara yang memakai SISTEM AUTONOMI ada
kecenderungan untuk merubah sistemnya ke arah SISTEM
LIBERALISME.
Negara-negara yang memakai SISTEM HETERONOM ada
kecenderungan untuk merubah sistemnya ke arah SISTEM
TOTALITER.
34
Pamungkas Satya Putra
35
Pamungkas Satya Putra
Dasar
Dasar
konstitusionil ekonomis
I. Oligarki
Dasar
persekutuan
-
Struktur
kedaulatan
-
1. Kerajaan
1. Ek Rkyt Pem
Primitif
1. Pem Kesukuan
1. Pem Kesatuan
2. Kediktatoran
2. Pem Feodal
2. Pem Polis
2. Imperium Jajahan
Depedency
3. Ketuhanan
3. Pem Kapitalis
3. Pem Negeri
3. Pem Federal
4. Kepemimpinan
Jamak
4. Pem Sosialis
4. Pem Nasional
II. Demokrasi
1. Kerajaan
2. Republik
6. Pem Dunia
36
37
Pamungkas Satya Putra
Catatan:
38
SUSUNAN NEGARA
Pamungkas Satya Putra
39
Pamungkas Satya Putra
40
Pamungkas Satya Putra
NEGARA KESATUAN/UNITARIS
41
Pamungkas Satya Putra
Dekonsentrasi:
pelimpahan
wewenang
dari
pemerintah pusat kepada pejabat-pejabatnya di
daerah.
Pelaksanaan asas dekonsentrasi menghasilkan
Pemerintah Daerah Administratif/ Pemerintah
Wilayah Administratif.
Pemerintah ini merupakan wakil dari pusat dan
tugasnya menyelenggarakan pemerintahan di daerah
atas petunjuk Pemerintah Pusat.
Desentralisasi:
penyerahan
wewenang
dari
pemerintah pusat kepada daerah (sekarang daerah
kabupaten).
42
Pamungkas Satya Putra
NEGARA FEDERAL
syarat
utk
43
Pamungkas Satya Putra
44
Pamungkas Satya Putra
NEGARA FEDERAL:
Bagian suatu federasi
memiliki pouvoir
constituant dan
wewenang mengatur
organisasi sendiri dalam
rangka konstitusi federal
Wewenang pembentuk
UU pusat untuk mengatur
hal-hal tentang telah
diperinci satu persatu
dalam konstitusi federal
45
Pamungkas Satya Putra
PERSERIKATAN NEGARA/KONFEDERASI
46
Pamungkas Satya Putra
47
Pamungkas Satya Putra
48
Pamungkas Satya Putra
KONFEDERASI
Tidak memiliki jawatan-jawatan
tersebut. Hanya memiliki jawatan
yang melakukan pekerjaanpekerjaan, penyelidikan &
pelayanan.
Bila dilengkapi angkatan perang
maka hanya kontingen negaranegara anggota yang dalam
kenyataannya tunduk pada
perintah negara yang
mengirimnya.
Kerjasama dalam suatu
konfederasi bergantung pada
kemauan sukarela negara
anggota. Anggota mudah
melepaskan dari konfederasi.
49
Pamungkas Satya Putra
50
Pamungkas Satya Putra
Tujuan PBB:
1. Memelihara
perdamaian
dan
keamanan
internasional;
2. Mengadakan hubungan persahabatan antara bangsabangsa;
3. Mengadakan kerjasama internasional dalam
menyelesaikan masalah-masalah ekonomi, sosial,
kultural atau humaniter dalam menjalankan dan
memajukan HAM dan kebebasan-kebebasan
fundamental manusia tanpa perbedaan berdasarkan
ras, jenis kelamin, bahasa atau agama
51
Pamungkas Satya Putra
Asas-asas PBB:
1.
2.
3.
4.
52
Pamungkas Satya Putra
5.
6.
7.
53
Pamungkas Satya Putra
Badan-badan PBB
Majelis Umum;
Dewan Keamanan;
Dewan Ekonomi dan Sosial;
Dewan Perwalian;
Mahkamah Internasional;
Sekretaris Jenderal.