Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksaan

A. Farmakologis
Apabila masalahnya berada di tingkat kelenjar tiroid, maka pengobatan yang diberikan
adalah pemberian obat antitiroid yang menghambat produksi HT dan atau obat-obat penghambat
beta untuk menurunkan hiperresponsivitas simpatis.
Jenis obat-obatan yang biasanya diberikan di antaranya adalah:
1. Propiltourasil (PTU), 100 mg 3x sehari, sampai tercapai kondisi eutiroid (keadaan
normal). Ini diberikan untuk menormalkan produksi hormone tiroidnya.
2. Fenobarbital yang berfungsi sebagai penenang atau obat tidur karena pasien biasanya
gekisah dan tidak bisa tidur.
3. Vitamin B kompleks diberikan karena kekurangan vitamin B adalah salah satu pemicu
hipertiroid.
4. Terapi yodium radioaktif
Indikasi pengobatan dengan yodium radioaktif diberikan pada:
a.

Pasien umur 35 tahun atau lebih

b.

Hipertiroidisme yang kambuh sesudah dioperasi

c.

Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid.

d.

Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroid

e.

Adenoma toksik, goiter multinodular toksik


Biasanya dilakukan pada penderita-penderita tertentu dan berusia di atas 40 tahun,
yaitu apabila sering terjadi kekambuhan (relaps) setelah diterapi dengan obat-obatan, atau
kekambuhan setelah operasi.

B. Non Farmakologis
1. Beristirahat
Untuk kasus-kasus yang ringan, cukup berobat jalan dengan observasi yang baik.
Sedangkan untuk kasus-kasus yang berat, diperlukan istirahat total, lebih-lebih bila pasien
direncanakan akan dioperasi.
2. Makanan

Pengaturan makanannya yaitu tinggi kalori, tinggi vitamin dan mineral serta
cukup protein.
3. Tindakan Operasi
Cara ini jarang dilakukan dokter karena beresiko tinggi. Komplikasi operasi yang
mungkin terjadi ialah hipoparatiroid atau kadar kelenjar paratiroidnya menjadi rendah,
paralysis (kelumpuhan) pita suara sehingga suara pasien menjadi hilang. Pembedahan
dilakukan untuk mengangkat sebagian ( bagian). Tetapi sebelum operasi dilakukan
kadar hormon tiroid harus dinormalkan lebih dahulu dengan obat metimazol. Hal ini
berguna untuk mengurangi resiko selama menjalani operasi.

C. Edukasi Pasien dengan Hipertiroid


Cara alami untuk menurunkan hipertiroid dengan membiasakan pola hidup sehat,
terutama pada ibu hamil supaya janin sehat dan terhndar dari gangguan hipertiroid, sebaiknya
hindari mengkonsumsi junk food dan berbagai macam makanan olahan (makanan kaleng,
sosis, bakso, smoke beef, dll). Lebih baik memperbanyak buah dan sayur-sayuran.
Bagi penderita hipertiroid, pengaturan kembali pola makan tetap diperlukan, sebab
beberapa penderita hipertiroid terbukti mengalami perbaikan dalam kondisinya dengan gejala
tremor, berdebar-debar dan berkeringat setelah mengikuti pola makan food combainin. Serta
menghindari stress yang tinggi dan cukup tidur.

D. Indikasi Merujuk ke Spesialis


1. Pembesaran kelenjar tiroid atau struma difus toksik (gondok merata dengan
hipertiroid) yang gagal dengan terapi obat-obatan
2. Struma uni/multinodosa (gondok berbenjol-benjol) dengan kemungkinan keganasan
3. Struma multinodosa dengan gangguan tekanan, yaitu : muncul keluhan sulit menelan,
sulit bernafas, suara serak
4. Mengganggu secara kosmetik

Anda mungkin juga menyukai