Anda di halaman 1dari 3

Penggunaan ICT di Sekolah

Indonesia adalah salah satu Negara yang telah menyatakan keprihatinan besar dalam
menempatkan seterusnya upaya serius untuk mengurangi kesenjangan digital melalui
penggunaan ekstensif ICT diberbagai sector dan aspek kehidupan. Tahun 2001,pemerintahan
Indonesia merumuskan perencanaan ICT nasional dibawah intruksi keputusan presiden No.
6/2001. Dalam sector pendidikan, perencanaan ICT untuk pendidikan ditanamkan seterusnya
yang mana mengikuti prioritas : perkembangan jaringan ICT untuk pendidikan dan
penelitian, perkembangan dan implementasi kurikuler ICT, penggunaan ICT sebagai salah
satu bagian penting kurikuler dan alat peembelajaran disekolah, universitas dan pusat
pelajaran, fasilitas penggunaan internet dari banyak efisien proses pembelajaran-pengajaran.
Pada basis perencanaan ICT nasional disana memiliki beberapa inisiatif utama yang
digunakan oleh Departemen Pendidikan untuk meningkatkan penggunaan ICT dalam
pendidikan dasar dan pendidikan kedua, mencakup :
1. Membatasi dana ICT : Per sekolah memiliki simpanan A 4,179 USD dengan syarat
untuk I74 sekolah diseluruh pedesaan
2. Wide Area Network (WAN) - kota : mengembangkan pembangunan koneksi wireless
based antara sekolah didalam 30 kota kota dasar pada anggaran belanjan dari
Departemen Pendidikan Nasional partisipasi sekolah. WAN kota menyajikan sebagai
sebuah pustaka yang jauh, sebuah medium untuk telekonferensi dan sebagai suatu
akses ke internet yang melalui semua sekolah akan memiliki tempat untuk
mengembangkan dan menjadi tuan rumah pada website mereka.
3. ICT untuk pendidikan kejuruan : Melalui pembangunan sebuah forum diskusi ini
dikenal sebagai Jaringan Informasi Sekolah yang mapan diantara Kejuruan sekolah
pertama (VSSs)
4. Sekolah 2000 : memulai pembangunan melalui kerjasama antara Departemen
Pendidikan Nasional dan Asosiasi Dinas Bantuan Internet Indonesia untuk
menghubungkan 2000 senior sekolah kedua ke internet melalui perkembangan sebuah
pintu gerbang pndidikan
5. Edukasi : Pembangunan ini dibiayai oleh Departemen Pendidikan Nasional untuk
menyediakan bahan pembelajaran internet-dasar untuk pelajar kelas rendah dan senior
umum sekolah kedua maupun pelajar sekolah kejuruan kedua dalam sejumlah pokok
sekolah, mencakup matematika, fisika, ilmu kimia, biologi, elektronik, dan informasi
teknologi.
Akhir akhir ini Departemen Pendidikan Nasional meluncurkan Jaringan Pendidikan
Nasional sebagai sebuah koneksi kekuatan jalan pintas untuk pendidikan. Jaringan ini
terarah : (1) untuk mendirikan aliran data, informasi dan komunikasi antara semua kantor
pendidikan pada nasional, daerah, distrik/kota, dan universitas dan tingkat sekolah (2) untuk
menyediakan akses bebas pada koneksi internet untuk semua sekolah di Indonesia (3) untuk
menyediakan bebas dan murah sumber pembelajaran dan (4) untuk fasilitas bebas akses
untuk berbagi pengetahuan, penelitian, dan perkembangan. Jaringan Pendidikan Nasional
bisa mengelompokkan kedalam 4 daerah, yaitu kantor pendidikan / lembaga daerah,
universitas daerah, sekolah daerah, maupun daerah guru dan murid. Kantor pendidikan
daerah berfokus pada data transaksi dan informasi system peimpinan pendidikan. Universitas
daerah (Jaringan tinggi pendidikan Indonesia) adalah prioritas untuk penelitian dan

pengembangan koneksi universitas di 32 provinsi. Sekolah daerah menghubungkan tentang


10,000 sekolah ke Jaringan Pendidikan Nasional dari yang sumber e-pembelajaran bisa
digunakan oleh sekolah. Guru dan murid daerah selalu menghubungkan guru dan murid
individual untuk Jaringan Pendidikan Nasional jadi bahwa dasar pendidikan ICT bisa
membawa keluar dari sekolah untuk murid murid di rumah. Dalam penambahan, di 2008
Departemen Pendidikan Nasional mengumumkan sebuah perbaikan buku pelajaran untuk
memperlancar kualitas kemajuan pendidikan.Pada perbaikan ini Departemen Pendidikan
Nasional membeli hak cipta terakreditasi dan download data melalui internet.
Disana memiliki keharusan dalam implementasi e-pembelajaran pada tingkat sekolah,
antara berbagai kekurangan lainnya perlengkapan ICT dan infrastuktur (mencakup jalur
telephone dan diandalkan persediaan listrik) maupun skill yang tidak tersedia perorangan
untuk mengatur perlengkapan ICT di banyak sekolah, dalam fakta fakta area pedesaan.
Harga akses internet mahal dan keterbatasan menulis penelitian pembelajaran digital dalam
bahasa Indonesia adalah masalah lain dalam pemanfaatan dasar pendidikan ICT. Paksaan ini
mungkin hasil dalam pembagi digital lebih lanjut antara sekolah dalam kapasitas mereka
untuk kualitas menyampaikan jasa pendidikan melalui pemanfaatan dasar pembelajaran ICT.
Untuk menguasai dengan masalah ini pusat pemerintahan butuh untuk menyediakan program
bantuan dana dan bantuan tehnik untuk sejumlah sekolah, dalam fakta sekolah miskin, untuk
menyediakan perlengkapan dan infrastruktur ICT yang tepat. Disamping itu,membuka
persaingan dana untuk ditawarkan oleh pusat pemerintahan
untuk perkembangan
pembelajaran digital dikemas untuk pendidikan pre-universitas. Pertimbangan jumlah sangat
besar lebih dari semua sekolah Indonesia, kapasitas ICT sekolah membangun program akan
pengambilan sejumlah tahun untuk pindah dan di lanjutkan.

Guru Sertifikasi
Hukum nomor 20 tahun 2003 pada Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
guru sebagai professional mencakup beberapa kualifikasi dan seorang guru sertifikat. Hukum
nomor 14 tahun 2005 pada guru dan dosen sebagai seorang yang asli hukum pada Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan minimum guru kualifikasi, proses guru sertifikasi,
implikasi sertifikat dalam ahli pengajaran dan berhak untuk mendapatkan dorongan
professional sebagai tambahan penghasilan mereka. Itu bertekad bahwa kualifikasi minimal
seorang guru adalah seorang penerima gelar sarjana muda dalam sebuah bidang pasti yang
relevan dengan wujud mengajar tertetu. Sertifikat pengajaran adalah bukti resmi untuk
mengenali sebagai guru mencakup diperlukan kompetensi untuk mengajar sebuah pokok
sekolah yang pasti. Kompetensi guru terdiri dari komponen : pedagogic, personality, social
dan professional. Kompetensi pedagogic menceritakan agar guru mengerti dari murid
murid dan penguasaan tehnik dalam perencanaan dan instruksi implementasi efektif.
Kompetensi pribadi menceritakan untuk kedewasaan dan pribadi sebagai seorang guru.
Kompetensi social menceritakan untuk kompetensi untuk komunikasi dan sosialisasi dalam
kehidupan social. Kompetensi professional menceritakan untuk pokok penguasaan teliti isi
pengajar. Pendidikan dan pembelajaran professional mengajar dalam implementai hukum
pada guru dan dosen agar terarah untuk perkembangan 4 kompetensi guru professional
sebagai penggambaran di atas.

Persetujuan hukum pada guru dan dosen membutuhkan proses sertifikasi untuk
10,000 dalam jasa guru. Sebelum sertifikat mengajar disampaikan untuk guru ketika mereka
guru pendidikan lengkap tidak otomatis mengirimkan untuk guru sertifikat dimaksud oleh
hukum baru. Disana kira kira ada 1,900,000 guru yang butuh untuk dijamin oleh karena itu
proses sertifikasi dilakukan secara berangsur angsur. Diperkirakan bahwa proses sertifikasi
ada untuk guru dan akan berlanjut untuk tahun yang akan datang.
Peraturan Departemen Pendidikan Nasional hukum nomor 18 tahun 2007 pada
sertifikasi dalam jasa guru menunjukkan bahwa sebuah kompetensi tes dibutuhkan oleh guru
untuk memperoleh sertifikat guru yang sekarang dilakukan melalui penilaian jabatan. Jabatan
guru digunakan untuk sertifikasi berisi sebuah koleksi berkas aktivitas guru sejak seorang
guru pantas untuk memberikan, refleksi penampilan professional. Berkas itu terdiri antara
berbagai hal resmi latar belakang pendidikan lainnya, pelajaran professional, pengalaman
mengajar, contoh perencanaan pelajaran, membuat evaluasi oleh kepala sekolah dan
supervisor, pencapaian akademik, dokumen akademik, kehadiran dalam forum akademik,
pengalaman dalam organisasi professional, dan pemberian hadiah untuk guru. Jabatan guru
kemudian di evaluasi oleh seorang komite khusus dari sejumlah universitas. Sertifikat guru
adalah syarat untuk guru yang telah melewati proses evaluasi. Siapa guru alasan pada
kurangnya jabatan mereka daripada alasan minimum bisa menambah daftar baru mereka
dalam jabatan mereka atau kehadiran pembelajaran khusus.
Tujuan sertifikasi guru yang implementasi tidak hanya melakukan memperbaiki
kesejahteraan guru melalui insentiv professional mereka, tapi juga memperbaiki kompetensi
guru dan professionlisme. Mengharapkan hasil dari kualitas kemajuan melakukan sertifikasi
pembelajaran oleh guru didalam kelas. Jadi, guru sertifikasi dipandang sebagai salah satu
factor penting dalam perbaikan sekolah dalam perintah memberikan jasa pendidikan lebih
baik dalam masa depan.

Anda mungkin juga menyukai