Anda di halaman 1dari 8

1.

Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini salah satu sumber tenaga yang paling diperlukan
adalah tenaga listrik. Tenaga listrik pada saat ini menjadi salah satu dari
kebutuhan pokok manusia. Dan juga semakin berkembangnya teknologi yang
menggunakan tenaga listrik maka secara tidak langsung manusia tergantung
terhadap tenaga listrik, baik untuk rumah tangga maupun untuk industri. Jadi
manusia memerlukan tenaga listrik baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun
untuk bekerja.
Permasalahan pada dunia listrik sering terjadi salah satunya pada
kebutuhan energi litrik. Kebutuhan energi listrik yang semakin tahun terus
bertambah seiring dengan penambahan konsumen, pertumbuhan bisnis, industri,
dan lainnya. Sehingga diperlukan prakiraan energi listrik yang dibutuhkan untuk
tahun-tahun mendatang sebelum sampai pada kebutuhan energi listrik itu terjadi.
Ketergantungan dalam pemakaian daya listrik (Watt) pada saat ini sangat tinggi,
tidak hanya untuk kebutuhan penerangan, tetapi juga untuk mendukung kegiatan
ekonomi.
Kecenderungan pada saat ini, peningkatan kebutuhan energi listrik (Wattjam) tidak seiring dengan peningkatan penyediaan energi listrik,dimana kapasitas
daya terpasang masih tetap,sementara itu kebutuhan masyarakat terus meningkat
seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pendukungnya.
Untuk itu prakiraan kebutuhan energi listrik perlu diadakan sebagai salah satu
pedoman perencanaan pengembangan industri listrik di indonesia.
Prakiraan atau forecast pada dasarnya merupakan dugaan atau prakiraan
mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang.
Prakiraan kebutuhan energi listrik tidak saja diperlukan sebagai data masukan
bagi proses perencanaan pembangunan suatu sistem kelistrikan, tetapi juga
diperlukan untuk pengoperasian sistem tenaga listrik dalam penyediaan energi
yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk memperkirakan kebutuhan energi listrik
jangka panjang dibagi dalam empat sektor yaitu : Rumah tangga, Umum, Bisnis,
dan Industri [1].

2. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam melakukan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Berapa berapa besar kebutuhan energi listrik yang di perlukan desa Krueng
Geukueh untuk 5 tahun ke depan.
2. Berapa besar persentase perbedaan kebutuhan energi listrik setiap tahunnya.
3. Faedah
Adapun dari hasil penelitian yang akan dilakukan selanjutnya adalah
sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui seberapa besar kebutuhan energi listrik yang diperlukan
desa Krueng Geukueh dari tahun 2016 hingga 2021.
2. Dapat bermanfaat bagi PT. PLN (Persero) Rayon Krueng Geukueh karena
membantu menganalisa prakiraan kebutuhan energi listrik dari tahun 2016
hingga 2021.
3. Dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri untuk menambah ilmu pengetahuan
dalam bidang penelitian.
4. Dapat membandingkan ilmu teori yang di dapat pada perkuliahandengan ilmu
praktek dalam segi penelitian pada tugas akhir ini.
4. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Membahas teori tentang energi listrik.
2. Membahas teori tentang prakiraan kebutuhan energi listrik lima tahun kedepan
dengan metode gabungan.
3. Menganalisa kebutuhan energi listrik pada desa Krueng Geukueh untuk 5
tahun kedepan.
4. Menganalisa persentase perbedaan kubutuhan energi listrik dari tahun 2016
hingga 2021.

5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menganalisa kebutuhan energi listrik pada desa Krueng Geukueh untuk
5 tahun kedepan.
2. Menganalisa persentase perbedaan kubutuhan energi listrik dari tahun 2016
hingga 2021.
6. Tinjauan Pustaka
Metode prakiraan energi listrik merupakan cara memperkirakan secara
kuantitatif apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan data
historis yang relefan. . Hasil yang dibuat sangat bergantung pada metode yang
digunakan. Secara umum terdapat empat kelompok metode prakiraan yang biasa
digunakan oleh banyak perusahaan kelistrikan, seperti metode analitis, metode
ekonometri, metode kecenderungan, metode gabungan [1].
a. Metode Analitis
Metode ini merupakan metode yang dibangun berdasarkan data dan analisa
penggunaan akhir pada setiap sektor pemakai energi listrik. Prinsip dasar
metode analitis adalah perhitungan secara rinci pemakaian tenaga listrik oleh
setiap pelanggan, untuk itu perhitungan penjualan tenaga listrik dengan metode
ini harus dapat memperkirakan jenis dan jumlah peralatan listrik yang
digunakan.
b. Metode Ekonometri
Metode ini merupakan metode yang disusun berdasarkan kaidah ekonomi dan
statistik yang menunjukkan bahwa energi listrik mempunyai peranan dalam
mendorong kegiatan perekonomian. Dalam penggunaan tenaga listrik ada teori
ekonomi dan hipotesis yang menyatakan bahwa dengan adanya penerangan
listrik memungkinkan manusia belajar di malam hari sehingga berpengaruh
terhadap produktivitas bangsa yang pada akhirnya akan mempengaruhi
keadaan perekonomian.
c. Metode Kecenderungan
Metode ini disebut juga metode trend yaitu metode yang dibuat berdasarkan
kecenderungan hubungan data masa lalu tanpa memperhatikan penyebab atau
hal-hal yang mempengaruhinya (pengaruh ekonomi, iklim, teknologi, dan
lainlain). Dari data masa lalu tersebut diformulasikan sebagai fungsi dari waktu
dengan persamaan matematik.

d. Metode Gabungan
Metode gabungan merupakan gabungan dari metode analitis, metode
ekonometri, metode kecenderungan. Artinya akan didapat suatu metode yang
tanggap terhadap pengaruh aktivitas ekonomi, harga listrik, pergeseran pola
penggunaan, kemajuan teknologi, kebijaksanaan pemerintah, dan sosio
geografi. Pemilihan metode yang harus digunakan / dipilih sangat tergantung
dari beberapa hal antara lain :
1. Tujuan prakiraan,
2. Subyektifitas yang membuat prakiraan,
3. Kemudahan metodenya serta kemudahan memperoleh data pendukungnya.
7. Landasan Teori
Menurut Djiteng Marsudi (2006) untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi
para pelanggan, diperlukan berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik ini
dihubungkan satusama lain yang mempunyai interrelasi dan secara keseluruhan
membentuk suatu sistem tenaga listrik. Adapun dimaksud dengan sistem tenaga
listrik di sini adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk (pusat beban) yang
satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi sehingga merupakan satu
kesatuan interkoneksi. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu
bertambah dari waktu ke waktu. Untuk tetap dapat melayani kebutuhan tenaga
listrik dari para pelanggan, maka sistem tenaga listrik harus dikembangkan
seirama dengan kenaikan kebutuhan akan tenaga listrik dari para pelanggan.
Untuk dapat melakukan hal ini dengan sebaik-baiknya maka hasil-hasil operasi
perlu dianalisa dan dievaluasi antara lain untuk menetukan:
a. Bilamana, beberapa besar dan dimana perlu dibangun pusat listrik baru, GI
baru serta saluran transmisi baru.
b. Menambah unit pembangkit dan menambah transformator dan lain-lain
c. Bilamana dan dimana saja perlu penggantian PMT dengan yang lebih besar
sebagai konsekuensi dari butir a dan b.
Untuk merencanakan suatu sistem distribusi tenaga listrik maka salah satu hal
yang harus diperhatikan merupakan beban listrik. Untuk mengetahui beban
listriknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Jenis Beban Listrik
Jenis beban listrik menurut daerah biasanya digolongkan dalam beberapa
bagian (Amrullah, 1985), yaitu:
1. Berdasarkan lingkungan atau lokasi
a. Beban pusat perkantoran.
b. Beban perumahan.
c. Beban perumahan luar Kabupaten.
d. Beban pedesaan.
2. Berdasarkan jenis pelanggan
a. Pelangganan umum.
b. Pelanggan industry.

3. Berdasarkan jadwal pelayanan


a. Beban perumahan.
b. Beban penerangan jalan.
c. Beban perkantoran.
d. Beban industri.

Beban perumahan
Beban perumahan merupakan beban yang dilayani oleh trafo distribusi
yang terdiri dari seluruh atau sebagian besar merupakan tempat tinggal
penduduk. Pada beban perumahan kebutuhan maksimum biasanya
berlangsung dimalam hari jam 17:00 22:00 dan biasanya sangat
bervariasi sesuai dengan kebiasaan penduduk setempat dalam
mengkonsumsi energi listrik. Jumlah anggota rumah tangga menjadi salah
satu faktor penentu pemakaian energi listrik yang dikonsumsi rumah
tangga, sebagian besar digunakan untuk penerangan, peralatan rumah
tangga seperti TV, radio, setrika, pompa air, keperluan memasak dan lain
sebagainya.
Beban usaha bisnis
Beban usaha merupakan beban pelanggan yang terdiri dari suatu
kelompok perdagangan atau usaha seperti pertokoan, rumah makan, dan
lain sebagainya. Pada umumnya beban komersial ini terletak di pusat
kabupaten. Beban puncak umumnya terjadi pada pagi hari sekitar pukul
09:00 sampai malam hari kira-kira 21:00.
Beban sosial (publik)
Beban sosial merupakan beban pelanggan yang terdiri dari tempat-tempat
sosial seperti rumah sakit, sekolah, tempat beribadah dan lain
sebagainya.Beban puncak umumnya terjadi pada siang hari dan malam
hari.
Beban industry
Beban industri merupakan beban pelanggan yang terdiri dari kelompok
pabrik-pabrik atau industri. Beban ini biasanya terpisah dari perumahan
penduduk untuk mencegah terjadinya fluktasi tegangan yang sering terjadi
di industri yang menggangu peralatan rumah tangga setempat.Beban yang
biasnya terdapat di industri berupa lampu sebagai penerangan dan motormotor listrik. Kapasitas daya yang digunakan oleh industri pada umumnya
lebih besar dibandingkan dengan pelanggan lainnya. Beban puncak
biasanya terjadi pada siang hari karena motor-motor listrik beroperasi atau
berproduksi saat-saat tersebut.

8. Cara Penelitian
a. Bahan atau Materi Penelitian
Bahan atau materi yang diperlukan dalam melakukan penelitian adalah
jurnal pendukung sebagai referensi penelitian, buku-buku referensi, karya
ilmiah, majalah, artikel-artikel yang mendukung tentang Metode Prakiraan
Energi Listrik.
b. Alat Yang Dipakai
Adapun alat dan bahan yang di pakai dalam melakukan penelitian ini
acalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Komputer Acer Aspire One D270


Windows 7 Ultimate
Aplikasi Microsoft Word 2007
Printer Cannon iP2770

9. Jalan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini yerdapat beberapa metode dalam
melakukan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menentukan topic penelitian
Menentukan pokok permasalahan yang akan di jadikan topic penelitian
bersama-sama dosen pembimbing skripsi. Setelah itu langsung
menentukan tujuan dan menentukan rumusan masalah dalam penelitian.
2. Melakukan studi literature
Peneliti melakukan studi literature melalui referensi-referensi melalui
buku, jurnal, situs internet dan penelitian yang sudah ada sebelumnya. Dan
selanjutnya dapat ditentukan factor-faktor dalam pengambilan data
kemudian mengkonsulasi kan ke pada dosen pembimbing.
3. Melakukan pengambilan data
Peneliti mengumpulkan data.
4. Melakukan analisis kebutuhan
Peneliti melakukan analisis dari semua data hasil kumpulan
5. Membuat kesimpulan
Pengambilan kesimpulan akhir keseluruhan proses penelitian yang telah
dilakukan.

10. Variabel
Metode peramalan, prakiraan,kebutuhan listrik.
11. Analisis
Sebagai objek utama dalam penelian ini adalah menghitung berapa besar
kebutuhan energi listrik yang di perlukan desa Krueng Geukueh untuk 5 tahun ke
depan . Hal itulah yang akan di analisa pada penelitian ini.
12. Jadwal Penelitian
Tabel Jadwal Penelitian
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Uraian

II

III

IV

Bulan
VI VII

VIII

IX

XI

Pengumpulan
Bahan
Konsultasi
Pembimbing
Pembuatan
Proposal
Konsultasi
Pembimbing
Pengambilan data
Laporan
Konsultasi
Pembimbing
Pengolahan data
Konsultasi
Pembimbing
Konsultasi
Pembimbing
Konsultasi
Pembimbing
Pembuatan
laporan

DAFTAR REFERENSI
[1]. Berahim, Hamzah.,Pengantar Teknik Tenaga Listrik, Yogyakarta : Andi,
1991.
[2]. Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Bandung : ITB Bandung, 1991.

[3]. Rijono, Yon.,Dasar Teknik Tenaga Listrik, Yogyakarta : Andi, 2004.

Anda mungkin juga menyukai