JURNAL
JURNAL
ABSTRAK
Telah dilakukan studi awal reaksi esterifikasi senyawa
eugenol menggunakan asetat anhidrida ((C2H3O)2O) dan katalis
kalium karbonat (K2CO3) untuk mengetahui apakah senyawa
eugenol dapat ditransformasi menggunakan reagen tersebut dan
berapa persen konversi yang dihasilkan. Reaksi esterifikasi
eugenol ini dapat memaksimalkan pemanfaatan limbah daun
cengkeh (Syzygium aromaticum), dan menambah referensi
mengenai transformasi senyawa eugenol. Beberapa tahap yang
dilakukan sebelum reaksi esterifikasi yaitu ekstraksi daun
cengkeh dan isolasi eugenol dari ekstrak daun cengkeh. Hasil
analisis GC-MS menunjukkan persentase sebesar 100% dengan
m/z 206 yang menunjukkan senyawa eugenil asetat dengan
rendemen sebesar 0,22 g dan persentase sebesar 87,7%.
Selanjutnya, untuk meningkatkan reaktivitas dari eugenil asetat,
dilakukan reaksi nitrasi eugenil asetat menggunakan HNO 3 dan
katalis CH3COOH untuk membentuk nitroeugenil asetat. Senyawa
ini bermanfaat untuk menghambat aktivitas sel kanker (Carrasco
et al., 2008). Hasil reaksi kemudian dianalisis menggunakan GCMS dan menunjukkan hasil bahwa senyawa eugenil asetat tidak
dapat dinitrasi menggunakan HNO3 dan katalis CH3COOH karena
melemahnya proses pembentukan ion nitronium (NO 2+),
meningkatnya energi aktivasi pada keadaan transisi eugenil
asetat dan adanya halangan sterik yang besar.
Kata kunci: transformasi eugenol, transformasi eugenil asetat,
reaksi esterifikasi, reaksi nitrasi.
ABSTRACT
Preliminary study of esterification of eugenol using acetate
anhydried catalysted by potassium carbonate (K2CO3) has been
performed to discover whether the eugenol compound can be
transformed by using these reagents and the convertion
percentage of asecompound. The esterification of eugenol
compound could maximize the utilization of clove leaf (Syzygium
aromaticum), and as a reference regarding transformation of
eugenol. Several steps were employed prior to the esterification,
which consists of extraction of dried clove leaves, and isolation of
eugenol from clove leaf extract. The result of GC-MS analyzes
showed percentage of 100% m/z of 206 which showing eugenyl
acetate with yield of 0,22 g and percentage 87,7%. Afterwards,
to increase the reactivity of eugenyl acetate, the nitration
reaction was performed by using HNO3 and CH3COOH catalyst to
produce nitroeugenyl acetate. These compound may be used to
chemoterhapic cancer (Carrasco et al., 2008). The result was
then analyzed by GC-MS and showed that the nitration reaction
of eugenyl acetate was not performed by HNO 3 and CH3COOH
catalyst due to performed of nitronium ion (NO 2+) was slowly,
high of activation energy of eugenyl acetate transition, and steric
hindrance.
Keywords: eugenol
transformation,
transformation,
esterification
reaction.
PENDAHULUAN
Tanaman
cengkeh
(Syzygium
aromaticum)
merupakan salah satu jenis
tanaman yang cukup potensial
di pulau Lombok. Berdasarkan
data dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal Indonesia
eugenyl
reaction,
acetate
nitration
yaitu
garam
asetat
yang
mudah dipisahkan dari produk
utama
karena
membentuk
endapan. Metode ini kemudian
dimodifikasi
dengan
menggunakan eugenol sebagai
senyawa
fenol,
asetat
anhidrida, dan katalis kalium
karbonat (K2CO3) dalam pelarut
etil
asetat.
Digunakannya
K2CO3 dalam penelitian ini
karena menunjukkan reaksi
yang lebih selektif terhadap
alkohol dalam pelarut etil
asetat (Yan and Mallesha et al.,
2011).
Oleh karena itu, dalam
penelitian ini dilakukan reaksi
esterifikasi
eugenol
menggunakan asetat anhidrida
dan
katalis
K2CO3
untuk
mengetahui
apakah
reaksi
esterifikasi
eugenol
dapat
dilakukan
dengan
reagenreagen tersebut dan berapa
persen
konversi
yang
dihasilkan.
Berdasarkan
penelitian
yang dilakukan oleh Carrasco
et al. (2008) senyawa eugenil
asetat
diketahui
memiliki
senyawa turunan yang lebih
reaktif daripada eugenil asetat
yaitu nitroeugenil asetat (4-alil2-metoksi-5-nitrofenilasetat)
yang
bermanfaat
untuk
menghambat
aktivitas
sel
kanker.
Senyawa
ini
ditransformasi melalui reaksi
nitrasi menggunakan HNO3 dan
H2SO4.
Berdasarkan
penelitian
Sudarma et al. (2013) diketahui
bahwa senyawa induk dari
eugenil asetat yaitu eugenol
mL),
dan
diambil
lapisan
bawahnya (B), lalu disatukan
dengan lapisan bawah (A).
Lapisan bawah (fase organik)
ditambahkan Na2SO4 anhidrat
untuk mengikat air yang masih
berada
di
dalamnya
dan
dibiarkan selama beberapa
menit. Fase organik (eugenil
asetat) kemudian disaring dan
dilakukan penguapan pelarut
yang masih tersisa dengan
rotary evaporator sehingga
diperoleh minyak berwarna
kuning kecoklatan.
Reaksi Nitrasi
Eugenil
Asetat
Reaksi
nitrasi
yang
dilakukan
ini
memodifikasi
metode dari Sudarma et al.
(2013) yakni: (10 mL) asam
nitrat dan (10 mL) asam asetat
glasial dimasukkan ke dalam
erlenmeyer (250 mL) yang
dilengkapi dengan magnetic
stirrer. Campuran kemudian
distirrer (5 menit). (0,39 g)
(1,89 mmol) eugenil asetat
dilarutkan dengan asam asetat
glasial
(5
mL)
kemudian
ditambahkan secara perlahan
ke dalam campuran asam
nitrat pekat dan asam asetat
glasial yang sudah distirrer.
Campuran
ini
kemudian
distirrer kembali (1 jam) pada
suhu kamar kemudian direfluks
(20 menit). Setelah campuran
direfluks,
kedalamnya
ditambahkan air (50 mL)
kemudian distirrer kuat sampai
terbentuk endapan organik.
Campuran kemudian disaring
untuk mendapatkan endapan
berwarna
kuning.
Endapan
Na+ OH
Na+ O
H 2O
MeO
garam eugenolat