Makalah HE One Shell and Two Tube Pass
Makalah HE One Shell and Two Tube Pass
Anisa Rachman
: 0915021002
.
2
Dwi Supratmanto
: 0855021008
.
3
: 0855021006
.
4
Sohadi
: 0815021041
.
5
Andi Winarto
: 0855021004
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
A. Latar Belakang
Kopi merupakan bahan minuman tidak saja terkenal di Indonesia tapi
juga terkenal di seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena kopi baik
yang bentuk bubuk maupun seduhannya memiliki aroma yang khas
yang tidak dimiliki oleh bahan minuman lainnya.
Bagi Bangsa Indonesia, kopi merupakan salah satu mata dagangan
yang
mempunyai
arti
yang
cukup
tinggi.
Pada
tahun
1981
peningkatan
mutu kopi.
dirasakan
level 5 dan 4.
rendahnya perolehan petani karena biji kopi yang berasal dari petani
hanya mendapatkan setengah harga dari kopi yang berkualitas baik.
Kualitas
dari
disebabkan
digunakan
biji
oleh
untuk
melakukannya
kopi
petani
yang tidak
kunjung
dengan
cara
biji
manual,
kopi. Sehingga
membaik
alat
para
yang
petani
dari
permasalahan
biji
kopi
mutu
dinilai
biji
kopi,
masih
rendah.
hendaknya
Dengan
adanya
pemerintah
lebih
B. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah PENGERING KOPI
KAPASITAS 3000 KG MENGGUNAKAN HEAT EXCHANGER 0NE SHELL
AND TWO TUBE PASS ini yaitu :
1. Membahas tentang proses pengeringan kopi.
2. Merancang alat pengering kopi dengan kapasitas 3000 kg.
3. Merancang Heat Excanger One shell and two tube pass.
C. Teori Dasar
1. Proses Pengolahan Kopi
Proses pengolahan kopi adalah tahapan yang mengubah buah
kopi setelah panen menjadi biji kopi yang dapat diperdagangkan
(biji kopi beras).
dari
kebun,
airnya
biji
kopinya masih
masih
terlindung
tanduk,
berkisar
oleh
kulit
antara
buah,
60-65%
daging
dan
buah,
lapisan
lendir,
kadar
kulit
dan kulit ari. Biji kopi beras adalah biji kopi yang sudah
dikeringkan dengan kadar air berkisar antara 12 13%. Biji kopi ini
telah mengalami beberapa tingkat proses pengolahan sudah terlepas
dari daging buah, kulit tanduk, dan kulit arinya.
Secara umum pengolahan kopi dapat dilakukan melalui dua cara
yaitu pengolahan kering dan basah.
biasa
disebut
pengolahan
disebut
pula
W.I.B
kering
(West
disebut
dengan
cara
Indische
O.I.B
G.B
Bereiding),
(Oost Indische
(Gawone
sedangkan
Bereiding)
atau
Nasution 1985).
Menurut Najiyati dan Danarti (2006), pengolahan kering terutama
ditujukan untuk kopi Robusta. Di perkebunan besar, pengolahan kering
hanya digunakan untuk kopi berwarna hijau, kopi rambang dan kopi
yang terserang bubuk.
kering, saat ini dikenal metode pengolahan semi basah (semi wet
method) yang terutama dilakukan di Brazil.
Pengeringan
Proses pengeringan dilakukan setelah pencucian untuk mengurangi
kandungan air dari dalam biji kopi HS yang semula 60-65% hingga
menjadi 12%. Pada kadar air ini, biji kopi HS relatif aman untuk
dikemas
kondisi
dalam
karung
lingkungan
dan disimpan
tropis.
Proses
di
dalam
gudang
pengeringan dapat
pada
dilakukan
dengan
cara
(Clifford
dan
penjemuran,
Wilson
mekanis
1985;
Mulato
dan
et
kombinasi
al.
2006;
keduanya
Najiyati
dan
Danarti 2006).
Penjemuran
merupakan
pengeringan
biji
kopi.
cara
Jika
yang
cuaca
mudah
dan
murah
memungkinkan,
untuk
proses
panas.
Tebal tumpukan biji kopi di lantai jemur haruslah optimal.
Pembalikan rutin dilakukan untuk efisiensi panas.
Biji kopi berasal dari buah kopi yang masak.
Penyerapan ulang air dari permukaan lantai jemur harus
dicegah.
secara
terus
menerus
(siang