Anda di halaman 1dari 2

Hukum Puasa nya orang yang merokok

AssalamU

'alaikum,

TrIbun.

Maaf,

saya

punya

calon

suami.

Dia

menjalankan ibadah pUasa ramadan, tapi dia tetap merOkok. Tapi tidak
makan dan tidak minUm. Bagaimana sah dan tidaknya puasa itu?
Terimakasih. 6287747818345
Pembaca Tribun yang budiman.. Puasa adalah menahan makan dan
minum yang dimulai sejak fajar sampai masuknya waktu adzan maghrib,
akan tetapi di kalangan masyarakat kita terdapat beberapa persoalan
tentang bagaimana hukumnya orang yang sedang berpuasa tetapi dia
menghisap rokok?
Hal-hal yang dapat membatalkan puasa salah satunya adalah masuknya
sesuatu/ain (seperti air, minuman atau makanan) melalui beberapa
lubang yang terdapat di dalam anggota tubuh yang bisa sampai ke
lambung. Begitu juga dengan asap dari hisapan rokok, apabila seseorang
sedang berpuasa dan dia menghisap rokok, maka hukumnya adalah:
Membatalkan puasa, karena asap rokok itu mengandung nikotin dan
nikotin tersebut adalah termasuk kategori ain. Diterangkan dalam kitab
Bughyah al-Mustarsyidin,
Tidak membatalkan puasa sampainya angin dengan indra pencium, begitu
juga menghirup angin atau asap melalui mulut (tidak membatalkan
puasa) walaupun disengaja, karena bukan merupakan ain (benda),
dikecualikan hal yang ada ainnya seperti asap rokok (tembakau) yang
dapat membatalkan puasa karena termasuk katagori memasukkan ain
(nekotin) dan juga termasuk bidah yang jelek. (Bughyah al-Mustarsyidin,
bab

Syurut

al-Shaum.

hal.111)

Memang sebelumnya Imam Zayyadi pernah berpendapat bahwa merokok


tidaklah membatalkan puasa, karena beliau mengira asap yang dihasilkan
dari rokok itu sama saja dengan asap pada umumnya dan tidak termasuk
kategori ain, tetapi setelah beliau mengetahui kenyataannya secara pasti
bahwa

asap

yang

dihasilkan

dari

rokok

tersebut

ada

kandungan

nikotinnya, maka Imam Zayyadi merevisi pendapatnya yang pertama


yaitu: Merokok tidak membatalkan puasa direvisi dengan pendapatnya
yang kedua yaitu: Merokok dapat membatalkan puasa. Hal ini diterangkan
dalam kitab. (Bughyah al-Mustarsyidin, bab Syurut al-Shaum. hal.111112)

Anda mungkin juga menyukai