Anda di halaman 1dari 5

Pemberian Glukosamin pada Kasus Nyeri Sendi Lutut

Paulina Suwandhi
102012027/C4
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna No.6, Jakarta Barat
Paulina_suwandhi@ymail.com

Pendahuluan
Pada saat ini nyeri pada sendi lutut sebenarnya bisa terjadi pada semua umur. Namun
kebanyakan daripada kasus, menemukan bahwa orang- orang yang sudah berumur tua lah
yang sering mengalami nyeri pada lutut. Memang ada berbagai macam dugaan sementara
pada gangguan nyeri lutut, seperti osteoporosis dan osteoarthritis.
Pada beberapa kejadian, nyeri pada lutut memang sangat berbahaya jika tidak
ditanggulangi dengan baik, tentunya akan mengganggu aktivitas dan psikologi. Biasanya
nyeri pada sendi lutut akan mengakibatkan pembengkakan, kaku, dan kesakitan bila
digerakan.1
Nyeri pada lutut ini memang sangat penting untuk diperhatikan sebab hal ini bisa saja
digolongkan pada nyeri kronis yaitu bisa diderita dalam jangka waktu yang sangat lama jika
tidak dilakukan tindakan preventif sejak dini. Nyeri sendi kronis ini akan berdampak buruk
bagi kehidupan penderita seperti mengeluarkan biaya pengobatan yang mahal dan
membebani orang lain.1
Nyeri pada lutut ini memang disebabkan oleh berbagai faktor yang akan dijabarkan
satu persatu pada pembahasan, maka diharapkan agar makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca untuk menambah wawasan mengenai kasus nyeri pada sendi ini dan diharapkan
agar pembaca bisa melakukan tindakan preventif sebelum terjadinya penyakit ini.

Tinjauan Pustaka
Pada kasus nyeri pada lutut seperti yang sudah saya sampaikan diatas secara sekilas
bahwa pada nyeri sendi lutut ini terjadi dikarenakan 2 kemungkinan yaitu osteoporosis dan
osteoarthritis. Meskipun pada kasus sudah jelas bahwa nyeri sendi yang dimaksud adalah
osteoarthritis karena dibuktikan bahwa dokter memberikan suatu obat penahan rasa nyeri dan
glukosamin yang khusus diberikan pada penderita osteoarthritis, namun saya juga akan
memberikan sedikit penjelasan saja mengenai nyeri pada sendi akibat osteoporosis.
Osteoarthritis adalah gejala rematik yang dikarenakan oleh aktivitas gerakan sendi
yang berlebihan ataupun dikarenakan karena tekanan pada berat badan. Osteoarthritis ini
banyak terjadi pada orang yang gemuk, namun bisa juga dikarenakan penuaan pada tubuh
manusia. Pada masih muda mungkin tingkat kelenturan pada sendi sangat lentur, sehingga
terkadang menggunakannya secara berlebihan. Namun pada saat memasuki masa lanjut usia,
maka kelenturan sendi semakin berkurang sehingga sendi semakin berkarat karena
kurangnya pelumas untuk melapisi persendian lutut. Kurang pelumas tadi dikarenakan oleh
penggunaan berlebihan pada masih muda tadi, sehingga pada masa lanjut usia cairan
pelumasnya berkurang dan mengalami kesakitan pada sendi lutut.2
Penyakit ini sering banyak didapatkan pada orang yang lanjut usia dan berat badan
yang gemuk. Gejalanya seperti: kaku lutut, nyeri lutut, bengkak lutut, dan kelemahan gerakan
lutut. Osteoarthritis bisa dimulai dengan kerusakan pada tulang rawan dan jika sudah parah
akan terjadi kerusakan keseluruh sendi.2
Osteoarthritis sebenarnya bisa terjadi juga pada sendi pinggul dan sendi pergelangan
kaki.3 Sendi- sendi ini memang banyak dipakai sebagai penopang tubuh sehingga banyak
terjadi kasus osteoarthritis pada daerah persendian itu.
Pada penanganan kasus ini memang sangatlah tepat pemberian glukosamin dapat
membantu mengurangi kerusakan pada tulang sendi rawan didaerah lutut. Glukosamin atau
biasa disebut juga glukosamin sulfat adalah nutrient yang dapat meningkatkan degenerasi
tulang ataupun bisa memulihkan keseimbangan erosi tulang rawan.4
Glukosamin memang diproduksi di dalam tubuh manusia, namun pada penderita
penyakit osteoarthritis tingkat produktivitasnya sangat menurun dan tidak maksimal maka
harus dibantu menggunakan supplement ataupun obat poles pada kebanyakan kasus.
Glukosamin efektif menghilangkan nyeri pada arthritis, merangsang pembentukan dan
pemulihan kartilago, serta memperbaiki kerusakan sendi.5 Glukosamin biasanya digabungkan
oleh kondroitin sulfat. Glukosamin dan kondroitin sulfat merupakan bahan utama dari tulang
2

rawan itu sendiri, sehingga banyak buku mengatakan kedua kandungan itu bisa meregenerasi
sel- sel tulang rawan yang sudah rusak. Glukosamin akan membantu kondroitin dalam
penyusunan tulang kartilago sehingga kartilago bisa memproduksi cairan sendi sebagai
pelumas antar tulang rawan sendi dengan sangat baik. Jadi begitulah hubungan antara
glukosamin dan cairan sendi lutut yang biasa disebut cairan sinovial.6
Glukosamin bisa kita dapatkan pada ekstraksi kulit cangkang hewan golongan
crustaceae seperti udang, kepiting, lobster melalui proses deproteinasi dan dekalsiumisasi
menjadi chitin, kemudian dihidrolisis menjadi glukosamin.7 Deproteinasi bisa digambarkan
seperti ini yaitu kulit- kulit dari udang atau kepiting, lalu dicampur sodium hidroksida dengan
perbandingan tertentu kemudian diaduk dan dipanaskan. Setelah itu larutan disaring dan
didinginkan sehingga mendapatkan padatan yang sempurna dan proses akhirnya dicuci
dengan air pH netral lalu dijemur.8 Dekalsiumisasi mungkin seperti sejenis prosesnya
deproteinasi melalui pemanasan untuk mendapatkan ekstraksi kalsium melalui pemanasan.
Bentuk kimia dari glukosamin adalah C6H14NO5. Jenis jenis glukosamin adalah
glukosamin Hcl, glukosamin sulfat potassium, dan glukosamin sulfat sodium.
CH2OH

CH2OH
H

H
OH

HO

H
OH

NH

O
OH

H
HO

OH
H

NH

C=
O

DGlukosamin

CH3
N Asetil - - D Glukosamin

Gambar 1. Bentuk senyawa Glukosamin9

Senyawa diatas sebenarnya merupakan gula amino dan gula yang mengalami Nasetilasi. Pada gejala osteoarthritis yang sangat parah maka memerlukan suatu tindakan yang
tidak cukup hanya diberikan obat- obat saja, namun harus dilakukan operasi penggantian
tulang rawan sehingga menjadi kembali baik fungsinya. Osteoarthritis ini banyak terjadi pada
orang yang berusia diatas 40-50 tahun karena berkurangnya fungsi kerja tulang.
Selain osteoarthritis, terjadi juga suatu keadaan nyeri pada lutut seperti osteoporosis.
Osteoporosis digambarkan yaitu tulang yang rapuh dan keropos sehingga mudah sekali
terjadi fraktur dan cedera pada tulang rawan. Osteoporosis merupakan suatu penyakit yang
tidak menimbulkan gejala yang pasti sehingga bentuknya hanya nyeri- nyeri saja.
Osteoporosis dapat menimpa kepada siapa saja, maka dari itu harus bisa ditanggulangi sejak
dini. Osteoporosis dan

osteoarthritis banyak diderita oleh wanita pada umumnya. 10

Pengkeroposan tulang ini sebenarnya diakibatkan karena kekurangan kalsium.


Pada usia tua kebanyakan kemampuan tulang untuk menghindari keretakan sangatlah
berkurang, selain itu asupan kalsium yang jarang dikonsumsi oleh orang yang sudah tua juga
merupakan penyebab terjadinya osteoporosis ini. Dengan memakan banyak kalsium saja,
tubuh orang yang sudah tua memang sulit mencernanya apalagi yang memakan dalam
kapasitas sedikit sekali kalsiumnya tentunya lebih berbahaya. 10 Satu- satunya cara untuk
mencegah osteoporosis ini hanya mengkonsumsi kalsium yang cukup dan mempertahankan
suatu pola makan yang sehat.
Menurut suatu informasi yang saya sering terima, baik osteoporosis ataupun
osteoarthritis bisa juga terjadi dikarenakan suatu keturunan dari keluarganya yang
mengakibatkan keturunannya bisa terjadi penyakit ini. Selain itu terjadi karena menopause
pada wanita, itulah mengapa banyak wanita yang lebih cenderung memiliki penyakit ini.
Hormon estrogen yang seharusnya diperlukan tubuh juga dalam pembentukan tulang dan
mempertahankan massa tulang, tetapi pada menopause hormon itu akan diproduksi secara
menurun sehingga terjadilah proses pembentukan tadi.10

Kesimpulan
Pada intinya dalam kasus ini osteoarthritis merupakan suatu penyakit radang pada
tulang rawan yang mengakibatkan nyeri pada sendi lutut dan banyak faktor yang
mengakibatkan osteoarthritis terjadi seperti faktor umur, jenis kelamin, berat badan, dan
aktifitas kehidupan penderitanya. Nyeri itu diakibatkan karena tulang rawan yang kesulitan
untuk dirombak dan sulit memproduksi pelumas cairan sinovial yang berguna untuk
4

membantu pergerakan tulang rawan sendi. Untuk merombak tulang rawan sehingga tidak
terjadi kerapuhan dan memproduksi sinovial yang cukup untuk pelumasnya, maka diberikan
glukosamin. Glukosamin merupakan senyawa penyusun tulang rawan juga sehingga bisa
memperbaiki sel yang rusak juga. Glukosamin merupakan tindakan penanganan pertama
yang harus diberikan, namun kalau sudah parah bisa dilakukan penanganan lain.

Daftar Pustaka
1. Yatim, faisal. Penyakit tulang dan persendian. Jakarta: Pustaka Populer; 2006. Hal
111-12.
2. Susilowarno RG, Hartono RS, Mulyadi, Mutiarsih TE, Murtiningsih, dan Umiyati.
Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo; 2007. Hal 93.
3. Tandra H. Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang osteoporosis. Mengenal,
mengatasi, dan mencegah tulang keropos. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama;
2009. Hal 133.
4. Vita health. Seluk beluk food supplement. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka; 2004. Hal
198.
5. Nasanius Y. Pertemuan linguistik pusat kajian bahasa dan budaya Atma Jaya
(PELBBA 18) ke- 18. Jakarta: Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Unika Atma Jaya;
2007. Hal 28.
6. Oz MC dan Roizen MF. Being beautiful: sehat dan cantik ala Dr.OZ. Bandung: PT
Mizan Pustaka; 2010. Hal 265-6.
7. Rijadi A. Dasar biologi sel 1. Karbohidrat. Jakarta: Universitas Kristen Krida Wacana;
2012. Hal 18.
8. Prasetiyo KW dan Yusuf S. Mencegah dan membasmi rayap secara ramah lingkungan
dan kimiawi. Depok: Agro Media Pustaka; 2005. Hal 54
9. Smith CM, Marks AD, Marks DB. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC; 1996.
Hal 52.
10. Wirakusumah ES. Mencegah osteoporosis. Depok : Penebar Plus; 2008. Hal 6,14.

Anda mungkin juga menyukai