Jawab:
Pada umumnya, DA remaja dan dewasa berlangsung lama, kemudian
cenderung menurun dan membaik (sembuh) setelah usia 30 tahun dan
jarang sampai usia pertengahan; hanya sebagian kecil yang terus
berlangsung sampai tua. Sedangkan pada DA anak terutama yang infantil,
lesi dapat meluas generalisata bahkan, walaupun jarang, dapat terjadi
eritroderma dan lambat laun lesi menjadi kronis dan residif.
3. Mengapa pada kasus diberikan Cetirizine?
Jawab:
Cetirizine merupakan antihistamin yang sangat kuat dan spesifik.
Cetirizine merupakan antagonis reseptor H1 generasi kedua, yang
merupakan metabolit aktif asam karboksilat dari antagonis reseptor H1
generasi pertama yaitu hidroksizin.
Cetirizine mempunyai keunggulan dibandingkan antihistamin
klasik lain karena mempunyai efek antiinflamasi, terutama melalui
penghambatan proses kemotaksis sel inflamasi. Hasil studi ETAC juga
menunjukkan cetirizine mempunyai efektivitas yang tinggi dengan efek
samping yang minimal.
Sehingga pada kasus diberikan Cetirizine 2,5 mg (2 ml) sirup, 2 x 1
hari, sesuai dosis anak-anak 5 mg per hari atau 2,5 mg setiap 12 jam.
4. Mengapa prognosis DA pada anak tunggal lebih buruk?
Jawab:
Menurut Djuada, A. tahun 2010 dalam buku Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin FK UI, beberapa faktor yang berhubungan dengan prognosis
kurang baik, adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.